NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hwany

mengisahkan seorang pemuda yg masuk kedalam portal dunia lain dan terjebak dalam dunia penuh ilusi. Akankah dia kembali kedunia dia yang sebenernya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 27

Sementara itu Im Sol

"hah...hah ..hah ....kenapa aku tidak sampai juga, sepertinya aku semakin menjauh." kata ku terengah.

 Aku sudah lelah berjalan menyusuri hutan yang tidak tahu ujungnya dimana. Aku duduk di sebuah akar pohon yang besar. Entah harus berjalan ke arah mana lagi. Hari juga semakin gelap. Padahal aku mengikuti papan petunjuk, tapi kenapa malah semakin menjauh. Aku pun berdiri kembali dan memutuskan mengikuti jalur yang telah ku lalui, lebih baik kembali ke tempat semula, jika mereka mencari ku akan mudah untuk di temukan.

Semakin gelap hutan semakin menakutkan, aku mengeluarkan senter dari dalam tas ku. Dan terdengar sesuatu bergerak-gerak diantara semak-semak kering. Aku mulai panik, dibenak ku muncul bayangan babi hutan, harimau ,singa, macan. Aku benar-benar ketakutan. Dengan cepat aku segera berlari menjauhinya. Tiba-tiba tanpa ku sadari aku terperosok ke dalam lubang yang cukup dalam.

"ahh..." jerit ku kaget spontan

"apa ? apa ini?" panik ku.

Aku sudah terduduk di dasar lubang. Tubuh ku terasa sakit.

Aku berusaha berdiri tapi kaki ku terasa sangat sakit.

Aku segera memeriksa kaki ku, menyinarinya dengan senter. Terlihat goresan panjang cukup dalam pada betis ku. Serta mengeluarkan darah cukup banyak.

Dengan tangan bergetar saking ketakutannya, aku berusaha menutupi luka ku dengan tangan ku.

Aku merintih kesakitan.

"tolong... Tolong aku..." teriak ku

Entah siapa yang akan mendengar ku.

Apa lagi aku berada di dasar lubang.

pikiran-pikiran buruk muncul dalam benak ku. Aku benar-benar pasrah jika tidak ada seorangpun yang menemukanku, mungkin aku akan mati disini.

Aku menangis antara menahan sakit dan ketakutan.

Tiba-tiba samar-samar aku mendengar seseorang memanggilku.

Aku menghentikan isak tangis ku. Dan menajamkan pendengaran ku. Dan suara itu semakin terdengar mendekat. Dengan cepat aku segera berteriak kencang.

"DISINI... AKU DISINI....!!! Teriak ku kencang

"Im Sol....!!!" teriaknya lagi

"Yaaa.....AKU DISINI."Jawabku lagi

Tiba-tiba ku lihat seseorang berada di atas lubang yang telah menelan tubuh ku.

"Sun Jae yaaa...." panggil ku saat aku mengenalinya. Aku benar-benar terharu melihat Sun Jae.

"Astaga... Im Sol, kenapa kamu bisa ada disni?" panik Sun Jae.

Dan dia segera turun masuk ke dalam lubang itu.

"Apa kamu tidak apa-apa? coba ku periksa dulu." kata Sun Jae begitu panik.

"Astaga.... Lihat kaki mu berdarah...!" Kaget Sun Jae

Aku tidak memperdulikan perkataan Sun Jae, dan langsung memeluknya dan menangis.

"Aku takut sekali... Aku benar-benar sangat takut." tangis ku

"maaf, maafkan aku, seharusnya aku lebih memperhatikan mu." kata Sun Jae dia membalas pelukan ku dan menepuk-nepuk pelan punggungku untuk menenangkan ku.

"maaf Im Sol !"kata Sun Jae menyesal.

"Sudah jangan menangis lagi." kata Sun Jae lagi sambil menghapus air mata ku.

"kita harus membalut luka mu dulu." katanya lagi sambil membuka tas ku dan memeriksa dalamnya.

Sun Jae menemukan sal.

"Ini akan sakit."kata Sun Jae memperingati ku .

Aku mengangguk, dan Sun Jae mulai mengikat kencang sal itu ke betis ku yang terluka untuk menghentikan pendarahannya. Aku berusaha menahan sakitnya.

Setelah itu Sun Jae menatap ku dengan sedih melihat kekasihnya yang sangat ketakutan. Sun Jae juga melihat tangan ku gemetaran.

"Sekarang jangan takut lagi, aku sudah ada disini." kata Sun Jae dan menggenggam tangan ku.

Aku mengangguk.

"Apa kamu bisa menggerakkan kaki mu?" tanya Sun Jae

"Aku rasa tidak terlalu sakit." kataku sambil menggerak-gerakkan kaki ku yang terluka.

"Baiklah pertama-tama kita harus keluar dari lubang ini. Jika tidak berhasil kita akan bermalam disini." kata Sun Jae

Aku bergidik takut jika harus bermalam disini dan menjadi makanan untuk binatang buas. Kalau aku sendiri tidak masalah tapi aku bersama Sun Jae. Tidak mungkin aku membuatnya mati sia-sia

"Im Sol...!" panggil Sun Jae menyadarkan ku dari lamunan.

"Aku akan berusaha." kata ku

"yah...jangan memaksakan diri jika tidak kuat. Aku khawatir luka nya akan membesar. Ahh... Aku sangat khawatir sudahlah kita tunggu saja seseorang kemari " kata Sun Jae mengurungkan niat nya. Melihat kondisi Im Sol

"Tidak, Sun Jae. Aku akan hati-hati." bujuk ku

"yaah... Aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa." kesal Sun Jae.

"Aku lebih khawatir jika kita bermalam disini." kataku memelas.

"Baiklah baiklah... Hati-hati pelan-pelan saja mengerti ..!" kata Sun Jae

Aku mengangguk. Sun Jae membantuku berdiri.

Aku naik ke punggung Sun Jae sebagai pijakanku. Dan pelan-pelan naik. Dengan susah payah dan menahan rasa sakit, akhirnya aku berhasil keluar dari lubang itu.

"Akhirnya..." kata ku lega

Tak berapa lama Sun Jae pun ikut menyusul ku naik, dia dengan mudah keluar dari lubang itu, mungkin karena biasa panjat tebing atau mungkin karena badannya yang tinggi.

"ayo naik ke punggung ku..!" kata Sun Jae sambil jongkok di hadapan ku

"a..a..apa?" kaget ku.

"yaaa....apa kamu mau lukanya melebar?" kata Sun Jae lagi

"tapi tapi aku cukup berat.." kataku dengan malu

"Cepatlah sebelum babi hutan datang atau kamu mau kita di makan harimau hidup-hidup?" kata Sun Jae menakuti ku.

Dengan cepat aku langsung meloncat ke punggungnya. Sun Jae tersenyum melihat tingkah ku.

Sun Jae mulai menggendong ku dan kami pergi meninggalkan tempat itu.

"Maaf sudah merepotkan mu." kata ku

"pegangan yang erat jangan sampai kamu terjatuh." kata Sun Jae memperingatkan ku

"baiklah." jawab ku dan melingkarkan tangan ku di lehernya lebih erat.

Aku mencium aroma manis rambutnya yang harum.

"Sun Jae, kalau kamu lelah sebaiknya kita beristirahat dulu." kataku

"Tidak apa-apa. Aku khawatir, luka mu cukup parah. Apa kamu tidak bisa membaca papan petunjuk?" kata Sun Jae

"Aku tersesat karena mengikuti papan petunjuk." kata ku membela diri

"Ahhh....benar juga, pantas aku merasa ada yang aneh." kata Sun Jae

Berada diatas punggungnya membuatku merasa nyaman.

1
Ramadhan Lukman Hady
/Casual//Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!