NovelToon NovelToon
Tersisih Dari Nagari Minang

Tersisih Dari Nagari Minang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Kontras Takdir
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Spino29

Seorang Pemuda bernama Miko yang tinggal di ranah minang Bukittinggi nan jauh dari kata sederhana. namun kekurangan itu tak membuat ia mengeluh sedikitpun akan kehidupannya. rajin beribadah dan juga apapun pekerjaan ia lakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati. sampai pada akhirnya disuatu malam, ia dijebak oleh beberapa orang yang tidak menyukai dirinya sehingga ia diusir dari kampung halamannya. akankah Miko dapat melanjutkan kehidupannya dengan baik di kampung antah berantah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spino29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6 : Sebuah surat untuk Elya

***

kini sorot latar kembali ke desa Bukittinggi. semenjak miko diusir dari desa, keadaan menjadi sangat berubah. dimulai dari tidak ada lagi sapaan di pagi hari, penjual santan yang harus kesana kemari mencari pemasok kelapa, hingga anak-anak disurau yang tidak lagi bersemangat untuk belajar mengaji walaupun kini yang mengajari mereka mengaji adalah elya sendiri.

bahkan ibu Rani yang dulu bersemangat menjahit baju tak lagi mau menerima pesanan jahit. hatinya telah retak bagaikan serpihan kaca yang pecah seribu. tiga hari setelah miko pergi dari desa, para pemangku ada termasuk dato' Rahman mendatangi rumahnya dan meminta maaf atas keputusan yang mereka buat sepenuhnya telah salah. mendengar apa yang dijelaskan oleh dato' Rahman ibu miko sempat jatuh sakit.

"kalian kasadonyo pemangku adat indak punyo hati nurani. dengan teganyo mambuang anak ambo satu-satunyo... nasi alah manjadi bubur. cepat atau lambat tuhan pasti manurunkan karmanyo... "

Ucapan itulah yang terdengar ditelinga para pemangku adat. mereka tak bisa berkata-kata. ketika ibu miko sakit, yang merawatnya ialah dato' Anwar. beliau lebih tau ibu miko daripada yang lain.

Dato' Rahman pulang dengan hati yang rapuh. jangankan meminta maaf kepada ibu miko, bahkan elya saja sudah beberapa hari mengurung diri di kamarnya. ia berpikir mungkinkah ini adalah karma yang harus ia terima. namun tak berapa lama sedikit senyumnya kembali setelah melihat elya yang keluar dan menghampiri ayahnya.

"bagaimana ayah?... apakah bundo rani memaafkan kesalahan ayah? " tanya elya.

Dato' Rahman hanya tersenyum pahit menjawab pertanyaan elya dengan isyarat menggelengkan kepalanya. ia belum bisa memaafkan dato' Rahman. elya tidak terkejut dan memaklumi hal itu. elyapun menghibur ayahnya dan mengajak masuk kerumah sambil membuatkan kopi.

"sudahlah ayah jan risau, esok pagi elya akan pergi kerumah bundo Rani untuk berbicara dengan beliau... lebih baik ayah beristirahat dulu.sebentar lagi adzan maghrib. " hibur elya.

setelah memberikan segelas kopi kepada ayahnya, elya pergi ke surau mengingat sebentar memasuki waktu maghrib. ia berjalan melewati perimpangan jalan dan bernostalgia ketika miko mengantarkannya pulang sampai di persimpangan ini karena berbeda jalur. ia masih ingat saat miko menggandeng tangannya sambil bercerita kalau dirinya akan selalu berada di sisi miko. namun, itu semua hanya menjadi kisah lama yang tak pernah terjadi.

Selepas isya seperti biasa elya menggantikan posisi miko sebagai guru untuk mengajar ngaji anak-anak di surau.semua anak-anak tampak kurang bersemangat ketika elya yang mengajarnya. iapun teringat ketika miko mengajar cara membaca Alquran kepada anak-anak yang sangat riuh dan penuh semangat. bukan seperti sekarang yang sunyi dan hanya fokus tertunduk membaca Alquran. elya merasa sedih mengingat semua hal tanpa miko sekarang berubah dengan sangat drastis.

Lamunan elya terpecah ketika salah seorang muridnya berbaring dipangkuan elya dan menatapnya dengan penuh harap.

"akak akak... bilo uda miko kapulang?.. kami semuo rindu kan da miko... kalau ada da miko, pasti rendra dimarahi olehnya karena mengganggu teman lain... akak suruh pulang lah da miko tuh... jan lah lamo-lamo pai nyo... " ucap anak itu sambil menunjuk salah satu temannya yang jahil.

Seketika mata elya langsung berkaca-kaca. dia tahu persis kalau anak-anak menginginkan miko untuk mengajari mereka. dengan segenap kekuatan hatinya, elya menjawab pertanyaan anak itu sembari mengusap kepalanya.

"dini... selagi da miko pai, akak elya kan jugo mengajari kalian mengaji... insyaallah da miko akan pulang secepatnyo. jadi sabalun da miko pulang, dini dan kawan-kawan kasadonyo biar akak elya yang mangajarinyo... " jawab elya.

elya terpaksa berbohong kepada anak-anak murid disurau kalau miko akan segera kembali ke desa. ia sendiri juga tidak tahu kapan miko akan pulang dan apakah mungkin ketika ia pulang masihlah sama dengan miko yang dulu.setelah selesai mengajar, elya pulang dengan tangisan kecil sembari berjalan menyusuri jalanan. hatinya bagaikan tersayat oleh sembilu yang tak dapat diobati. ia tak kuasa menahan rindu terhadap miko yang kini tidak tahu dimana dan bagaimana keadaannya.

"Pulanglah da miko... "

***

Keesokan harinya. elya melangkahkan kakinya menuju rumah miko untuk menemui ibu Rani. dari kejauhan, terlihat ibu rani yang sedang duduk melamun disalah satu jendela rumahnya. tatapan itu seolah-olah jauh melihat miko di luar desa. wajahnya pucat karena beberapa hari ini beliau jatuh sakit. elya memantapkan hatinya untuk naik kerumah itu.

"Assalamu'alaikum... amaaakk... elya datang menjenguk amakk... " ucap elya sambil masuk dan menemui ibu miko.

"waalaikumsalam... masuklah nak elya... " ucap ibu miko menjawab salam tanpa menoleh kepada elya.

"alah lamo bana amak indak mendengar salam sambil menyebut amak. biasonyo miko lah nan berucap salam seperti itu... " lanjut ibu miko.

Mendengar perkataan itu, elya kembali menangis lalu memeluk ibu miko dan berkata maaf berulang kali. ibu miko mengelus kepala elya lalu kemudian menyeka air matanya. ibu miko memaafkan elya atas semua yang telah terjadi.

*Tok tok*

Dokter Arham datang sambil mengucapkan salam kepada ibu miko dan elya. beberapa hari ini dokter Arham selalu datang untuk memeriksa kondisi kesehatan ibu miko.

"Nak Arham,,, ambo baik-baik sajo. tak perlu datang setiap hari untuk memeriksa kesehatan ambo. Ambo alah terlalu banyak merepotkan dato' Anwar. dan juga kamupun tau kalau ambo tak bisa mebayar biaya perobatan... " ucap ibu miko yang tak enak hati kepada dato' Anwar yang menyuruh dokter Arham selalu datang setiap hari.

"amaakk... beliau menyuruh Arham datang kamari dengan niat tulus. dan bagi arham, bahkan kalau tidak dato' Anwar yang menyuruh arham, arham tetap akan kemari. jaso miko masih belum biso terbayarkan saat pertamo kali datang ke desa... " jawab dokter Arham sambil tersenyum.

Setelah selesai memberikan beberapa obat, dokter Arham pun pamit pulang dan diantar oleh elya hingga didepan pintu. ibu miko kemudian memanggil elya yang langsung saja elya mendekat. ibu miko ingin memberikan sesuatu kepada elya. sambil membantu memapah ibu miko berjalan kearah kamar, pandangan elya tertuju pada sebuah foto yang terpajang di dinding sebelah pintu kamarnya ibu miko. foto itu adalah foto dimana dirinya sedang asyik bermain di sawah bersama miko.

Ketika elya duduk didalam kamar, ibu miko mengambil sebuah kotak berisi cincin dan sepasang gaun dan baju adat polos berwarna biru lalu memberikannya kepada elya.

"sebelum miko pergi, dia menitipkan benda ini kepada amak untuk dibarikan kepado elya... miko tak sempat untuk berpamitan dengan elya disaat kepergiannya. simpanlah barang ini elok-elok yo dih... " ucap mak sambil memeluk elya dengan erat.

Elya pun terharu mendengar apa yang dikatakan oleh ibu miko dan mengangguk dengan mata yang kembali berkaca-kaca. jahitan itu dibuat khusus oleh ibu miko yang seharusnya ia pakai saat acara pernikahan dirinya dan miko. namun sekarang hanyalah angan-angan yang berlalu. elya berjanji kepada ibu miko untuk merawatnya dengan baik dan mengunjunginya setiap hari. ibu miko sempat menolaknya karena lagi-lagi akan merepotkan elya. namun, kegigihan elya tak tergoyahkan oleh penolakan itu. mau tidak mau ibu miko mengiyakan permintaan egoisnya elya itu.

Setelah menerima beberapa barang dari ibu miko, elya pamit pulang ke rumah karena hari telah beranjak sore. sebuah senyuman terlihat tulus diwajah elya uang sebelumnya hanya bisa memasang senyuman palsu. iapun kembali kerumah dan mengatakan kepada ayahnya kalau ibu miko telah memaafkan dirinya. dato' Rahman yang mendengar apa yang dikatakan putrinya itu langsung memeluk elya dan berterima kasih kepadanya karena telah membawa kabar baik itu. namun, sebelum elya kembali ke kamarnya, elya berpesan kepada ayahnya untuk kembali menemui ibu Rani dan meminta maaf secara langsung. beliaupun mengiayakan saran dari putrinya tersebut...

***

sepulang dari surau elya langsung masuk ke kamarnya berencana memajang gaun dan baju adat polos itu di dinding kamar. gaunpun telah terpajang tinggal set pakaian adat yang belum ia pajang. ketika hendak merapikan baju adat itu, secarik kertas terjatuh dari saku bajunya. dengan rasa penasaran elya pun membuka kertas itu. betapa terkejutnya elya karena kertas itu adalah surat yang dibuat oleh miko yang diselipkan di saku baju sebelum menyerahkan nya kepada ibu Rani.

"untuk elya

jikok elya mambaco sapucuak surek ini, mungkin da miko alah barado di tampek nan jauah. maafkan da miko nan indak basuo elya sampai disaat kepergian uda... da miko masih terus baharok agar elya mau memaafkan kesalahan uda. kini da miko alah indak ado lai di kampuang, bajalan mancari pitiah untuak panyambuang iduik. jan basadiah jo risau hati yo dih... sabalun dih elya minta maaf alah labiah dahulu uda maafkan. dan juo da miko minta tolong samo dih elya untuak manjago dan merawat amak dikampuang. sekarang, mungkin beliau sedang basadiah kahilangan anak laki-laki nyo... dan untuak dato' Rahman. ambo minta maaf kalau salamo iko alah banyak manyusahkan beliau. da harap dato' memaafkan kesalahan ambo... jikalau basuo baliak, da miko mungkin akan meminta maaf sacaro langsung. sekali lagi da katokan kalau da miko mencintai dih elya... "

Perlahan air mata elya jatuh membasahi surat ditangannya. iapun menangis memeluk baju adat itu dan merindukan miko. ibunda elya masuk kekamar membawa buah menghampiri elya sambil mengelus punggungnya. ia melihat sebuah surat ditangan elya dan mengetahui surat itu pasti dari miko, kekasih impiannya.

"amaakkk, da miko alah memaafkan kito kasadonyo makkk... "ucap elya.

"alhamdulillah syukurlah kalau nak miko memaafkan kito. sekarang putri amak jan basadiah lai. da miko pasti akan marah kalau elya terus menangisi kepergiannya... "ucap ibunda elya.

Elya mengangguk dan langsung menyeka air matanya. dalah hati kecilnya, elya berharap bisa bertemu kembali dengan miko. meski entah berapa lama, cepat ataupun lambat ia selalu menunggu kepulangan miko.

setelah semua baju terpajang di dinding kamarnya, elya membuka kotak cincin yang juga diberikan oleh ibu miko. terlihat sebuah cincin permata yang bergagang perak dihiasi dengan ukiran kerambit kecil yang sangat cantik. iapun menaruh cincin itu tepat dibawah cermin riasnya.

semangat elya kini perlahan kembali. sosoknya yang akhir-akhir ini murung dan selalu mengurung diri di kamar, kini menjadi lebih baik. mulai dari menyapa setiap orang yang bertemu dengan dirinya, membantu ibu miko untuk mengantarkan santan kebalai tempat langganan biasanya miko menjual santan, sampai membuat anak-anak di surau satu-persatu mulai menyukai cara mengajar elya yang sesekali membuat humor dan lelucon saat mengajar ngaji. semua itu kembali setelah membaca surat yang berisi kabar baik untuk elya dari miko. walau masih sedikit belum terbiasa, perlahan-lahan desa terasa kembali seperti semula.

Untuk dato' Rahman sendiri, beliau bersama pemangku adat lain mendatangi rumah ibu miko untuk yang kedua kalinya. namun kali ini, dato' Rahman ditemani oleh putri kesayangannya. kondisi ibu miko kini terlihat membaik dari sebelumnya. merekapun mengutarakan maaf kepada ibu miko.

"sagalo manusio di ateh bumi tiado lapeh dari perbuatan salah jo khilaf. memaafkan labiah elok daripado mandandam. nan alah tajadi bialah balalu di ambuih angin. sabalun bakato alah labiah dahulu ambo maafkan.. "

Akhirnya para pemangku adat yang mendengar jawaban dari ibu miko sangat senang dan berterima kasih telah memaafkan kesalahan mereka. akhirnya mereka bisa melepaskan rasa bersalah mereka karena terlalu gegabah dalam mengambil keputusan...

Kembali kedalam kamar elya. sebuah sinar terpancar dari cincin yang elya letak di dekat cermin rias. entah bagaimana hal itu bisa terjadi. cincin itu tak bisa dijelaskan dengan logika dan akal sehat. tapi yang jelas, cincin itu mungkin saja masih ada kaitannya dengan gelang bersimbol kerambit yang kini tengah dipakai oleh miko ditempat yang jauh....

1
anggita
miko.. sivia, makan bareng"🤭
anggita
oke 👌thor, terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses.. 🤲
anggita
elya.. cincin💍, miko... gelang
anggita
like👍+☝iklan utk novel berlatar daerah Minang sumatra barat👌.
anggita
Elya..💞..Miko👏👏👏
Waspray Aja
kurang sreg melissa tinggal di rumah miko, karena mereka bukan muhrim, apalagi di sini miko sebagai tokoh cerita yg berperan sebagai orang yg taat agama yg mesti paham hukum syariah islam yg melarang pria wanita tinggal serumah walaupun itu sahabat paling istimewa sekalipun karena akan timbul fitnah, gitu thor..
Waspray Aja
buruk sangka itu suudzon, kalau husnudzon orasangabaik 🙏
Seki kun
sangat menarik untuk dibaca,. disini juga bisa belajar salah satu budaya melayu juga sih yang ada di sumbar
Waspray Aja
miko itu guru ngaji ya thor waktu dikampung ya thor? kok hobinya bangun kesiangan? berarti nggak pernah sholat subuh dong thor, terus katanya cinta setengah mati elya tapi terpikat sama melisa, wah miko playboy katrok dong?
Rdn Medy: kebiasaan miko selalu terlambat bangun jika dirinya sendiri. miko sholat subuh pasti dibangunkan oleh amak dan orang yang pernah tinggal bersama dirinya.
Rdn Medy: miko bukan guru ngaji ya kak 😇
dia hanya menyukai anak-anak dan sekedar meberikan ilmu mengaji pada anak-anak... untuk masalah cinta, masih belum bisa saya jelaskan seiring berjalannya update chapter
total 2 replies
Seki kun
dua nggk tuh😸
cloud blue
hayo gimana ntu tanggoan si amak wkwkw
Octavia
makin sulit ditebak aj alur certany😌
Spino29
👣👣👣
Nur Layla
up min
cloud blue
wawww (O_O)
Octavia
elya gaje bet sumpah
Spino29
no comment dh😶‍🌫😶‍🌫😶‍🌫
Nur Layla
astaga malah dua2nya
Seki kun
wah wah wah main raup aja ntu si miko... bagi-bagi napa ಠ_ಠ
Seki kun
kukira akan menghilang gitu aja🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!