Lord Of The Seven Lights

“Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Aku tidak ingin menjelaskan secara detail. Ketahuilah bahwa dia meledakkan lengan Arcanist. Dengan pistol itu! Sebuah pistol! Bagaimana itu bahkan masuk akal?”

Meledakkan lengan Arcanist dengan pistol. Memang, sulit untuk percaya tanpa melihatnya secara langsung. Sheryl merenung sambil mengusap dagunya. Dia telah melihat pertarungan Griss.

Memang benar bahwa dia cepat, tapi sulit untuk mengatakan bahwa dia memiliki kekuatan serangan untuk mematahkan lengan seorang Arcanist.

“Ah, tunggu.”

Pada saat itu, Luna tiba-tiba memasang nada serius. Matanya tampak gugup dan dia tampak ragu-ragu untuk berbicara. Secara alami, perhatian Zealot dan Sheryl jatuh padanya.

“Mungkinkah dia... seorang Arcanist?”

“... Luna, jika dia adalah seorang Arcanist, dia tidak akan menyerang sesama Arcanist.”

Tapi Sheryl dengan cepat memecah suasana dengan sebuah kalimat.

“Kurasa kau benar. Ngomong-ngomong, ada sesuatu yang aneh tentang pria itu.”

“Singkatnya, kamu mengatakan bahwa kamu tidak menyukainya?”

Pada saat itu, Zealot yang mendengarkan tanpa sepatah kata pun, memecah kesunyiannya. Luna dan Sheryl sama-sama memahami makna tersembunyi di balik kata-katanya.

Luna merenungkan bagaimana menjawabnya. Dia tahu kepribadian Zealot dengan baik. Tergantung pada jawabannya, masa depan pria itu akan berubah secara nyata. Setelah merenung sedikit, Luna menjawab dengan singkat.

“... Aku tidak yakin, tapi sesuatu seperti itu.”

**

[Pembaruan sedang berlangsung... 80%]

Saat ini, hari sabtu pukul 9 pagi. Yang jelas, laptop penulis masih mati. Itu hanya naik menjadi 80% dalam sehari penuh. Aku bertanya-tanya fitur baru apa yang akan didapatkan. Di sisi lain, aku sekarat karena kecemasan saat menunggu.

Aku sedang menatap persentase pembaruan laptop saat smartwatch-ku berdering.

[Akun broker untuk Griss telah dibuka.]

“Oh, sudah selesai.”

Aku juga prihatin dengan hal ini. Akan mudah jika aku sudah dewasa, tapi aku masih di bawah umur. Sama seperti di dunia sebelumnya, anak di bawah umur tidak bisa membuka rekening perantara tanpa persetujuan wali. Jika aku bukan seorang kadet di Numbers, tidak mungkin aku bisa membuka rekening perantara.

Sekarang aku memiliki akun, aku segera mulai bekerja. Pertama, menggunakan jam smartwatch-ku, aku memindahkan uang ke akun pialang baruku. Satu juta zeny dari perburuan monster sebelumnya dan dua juta yang sudah kumiliki, total tiga juta.

Itu adalah perubahan saku dibandingkan dengan apa yang dimiliki banyak pedagang lain, tapi itu sudah cukup untuk membantu aku memulai. Aku membuka program perdagangan saham. Pasar saham serikat beroperasi pada akhir pekan untuk membedakan dari pasar saham normal.

[Guild — Smile of Deceit]

Guild Smile of Deceit terdaftar di bursa. Setiap saham bernilai 170 zeny. Karena aku tidak memiliki pengetahuan tentang hal-hal rumit seperti short stock selling, short stock buying, dan fluktuasi harga, aku hanya membeli sebanyak yang aku bisa.

[17.647 saham guild ‘Smile of Deceit’ dibeli.]

Tidak butuh waktu lama. Tapi karena rasanya agak aneh untuk pergi begitu saja, aku mencari di papan yang berhubungan dengan saham. [Berkumpulnya orang-orang yang menikmati bursa saham.] Dengan 930.000 anggota, ini adalah forum terbesar untuk topik terkait.

Aku mencari Smile of Deceit.

[Daftar guild baru.]

[Guild terdaftar.]

[Pasar guild sulit saat ini. Tidak ada guild baru yang terlihat menjanjikan...]

Tidak ada satupun postingan yang secara khusus membahas tentang Smile of Deceit, hanya menyebutkannya secara singkat.

“Yah, apa yang aku harapkan dari forum online...?”

Aku mendecakkan lidahku dan mematikan jam smartwatch. Di dunia ini, di mana informasi setara dengan uang, bahkan keberadaan situs web harus diketahui melalui uang. Jadi, pialang ahli bahkan tidak melirik forum online yang dapat digunakan secara gratis.

Serikat informasi memiliki Intranet mereka sendiri di mana seseorang dapat membeli informasi, dan mereka yang ingin tetap merahasiakannya akan menggunakan sesuatu seperti Lord Banquet...

“Oh, benar.”

Berbicara tentang tetap diam, ada satu kelompok yang mendiami kegelapan. Secret Order. Pertama kali terungkap di tengah jalan cerita, Secret Order adalah kelompok paling kuat di novel ‘The Awakener Hero’, yang anggotanya akan memainkan peran penting hingga tahap akhir novel.

Sama seperti namanya yang berarti ‘rahasia’, Secret Order adalah kelompok rahasia yang identitas anggotanya tetap benar-benar tersembunyi. Sampai sekarang, satu kursi Secret Order masih kosong. Kursi ini akan tetap terbuka selama satu atau dua tahun lagi, dan berperan penting dalam cerita itu.

Aku tahu siapa pemimpin Secret Order itu dan di mana dia beroperasi. Selain anggota Secret Order, seharusnya hanya aku yang mengetahui informasi ini.

Secret Order adalah sekelompok penjahat, tapi mereka juga menolak Arcanist. Dan di dunia ini, Arcanist adalah yang paling jahat. Jika aku bisa menjadi anggota Secret Order... yah, itu tidak realistis, jadi jika aku setidaknya bisa berteman dengan pemimpinnya, aku mungkin bisa mengubah mereka menjadi peran pendukung...

Tepat ketik aku memikirkan hal seperti itu...

“Uuk!”

Tiba-tiba sekali, rasa sakit yang hebat muncul di lengan kiriku. Seolah-olah besi yang dipanaskan digoreskan pada lenganku. Kemudian, darah menyembur keluar dari lenganku, mengenai mataku yang melebar. Aku buru-buru menarik lengan bajuku. Di sana, bekas luka aneh tergambar di lenganku.

“Persetan...”

Itu adalah bekas luka dan rasa sakit yang tidak bisa kupahami. Aku mengatupkan gigiku dan meletakkan telapak tanganku yang lain di atas bekas luka yang berlumuran darah. Pada saat itu, banjir informasi melanda otakku.

[Stigma ini adalah salah satu otoritas Sang Pencipta. Ini berisi kekuatan sihir.]

[Satu garis Stigma akan tertulis setiap kali total SP yang anda yang anda peroleh mencapai tingkat tertentu, yaitu ketika ‘ketenaran’ anda meningkat satu tingkat.]

[Anda dapat dengan bebas menggunakan kekuatan sihir yang tersimpan di dalam Stigma, yang perlahan akan beregenerasi selama 24 jam bahkan jika dihabiskan.]

“Arghh..!”

Rasa sakit berdenyut yang tak terlukiskan terdengar di kepala dan lenganku. Tetapi bahkan dalam gelombang rasa sakit yang seperti itu, aku dapat dengan jelas melihat layar laptop.

[Hadiah Pembaruan Telah Diterima.]

[Ilmu Dunia telah ditambahkan ke dalam Unique Authority.]

....

**

Langit akhir pekan cerah dan biru. Cuaca awal musim semi sangat dingin, tetapi masih memiliki sedikit kehangatan. Tapi aku tidak dapat menikmati hari ini untuk diriku sendiri, karena aku dipanggil untuk pergi ke ‘Menara Asosiasi’ di ibukota. Itu untuk menerima pujian karena menaklukkan Arcanist dalam insiden baru-baru ini.

Sungguh, tidak bisakah mereka datang untuk memberi itu sendiri?

Upacara penganugerahan berlangsung di sebuah taman di Menara Asosiasi, dan banyak orang sudah berkumpul pada saat aku tiba. Namun, upacara penganugerahan tampaknya belum dimulai. Leon, Luna, dan aku dipaksa melakukan gladi bersih upacara karena kami akan menerima pujian dari seorang pejabat tinggi, tetapi pejabat itu sendiri terlambat dan kami terpaksa menunggu.

Karena Luna ada di sebelahku, rasanya seperti aku duduk diatas jarum.

“Huaammm...”

“Senang?”

Sekali, aku menguap karena bosan. Tapi Luna, yang mencari alasan untuk berkelahi, akhirnya membalasku.

Aku membalas singkat.

“Apa?”

“Kamu sudah sering menyeringai.”

“...”

Itu tidak adil karena dia bisa terlihat sangat cantik saat membuat pernyataan seperti itu. Awalnya aku berencana untuk tetap diam, tapi tiba-tiba aku ingat alasanku ada di sini.

“Kau tidak lupa, kan?”

“Lupa apa?”

Setiap kata-katanya dipenuhi duri. Aku berbicara sambil menatap matanya.

“Bahwa aku menyelamatkanmu.”

“...”

Dia tampak marah, tapi dia menutup mulutnya karena kehilangan kata-kata.

“Itu itu dan ini...”

“Berhenti, kalian berdua.”

Setelah merenung sejenak, Luna membuka mulutnya untuk membalas ketika Leon memotong.

“A-apa?”

“Luna, bertukar tempat duduk denganku.”

Sebagai catatan, kursi kami dipesan : Leon, Luna, lalu aku.

“Dan jika aku menolak?”

“Cepat.”

“Tidak, kenapa, aku tidak mau...”

Melihat mereka menjadi sensitif tidak terasa terlalu baik. Syukurlah, perkelahian cabul(?) mereka dengan cepat berakhir, dan Leon mengganti kursinya di sebelahku. Leon menatapku dan batuk kering.

“Terima kasih untuk waktu itu.”

“... Apa?”

Aku tercengang karena takjub. Aku ingin dibiarkan sendiri, jadi mengapa dia masih berbicara denganku?

“Saat di museum, jika bukan karenamu, kami tidak akan menang.”

“... Tidak. Kamu akan menang bahkan tanpa bantuanku.”

Jika aku tidak ada di sana saat itu, Leon mungki telah membangkitkan kekuatan di tingkat yang lebih tinggi. Karakter utama selalu menjadi kuat melalui kesulitan dan bahaya.

“... Tidak.”

Dengan satu kata itu, dia mengalihkan pandangannya ke belakang. Pada saat itu, aku merasakan tekanan kekuatan sihir yang luar biasa dengan persepsiku. Sang ‘pejabat’ akhirnya tiba.

“D-dia di sini. Semuanya bersiaplah!”