NovelToon NovelToon
My Genius Twins Baby And CEO

My Genius Twins Baby And CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:40.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Haura, seorang gadis pengantar bunga yang harus kehilangan kesuciannya dalam sebuah pesta dansa bertopeng. Saat terbangun Haura tak menemukan siapapun selain dirinya sendiri, pria itu hanya meninggalkan sebuah kancing bertahtakan berlian, dengan aksen huruf A di dalam kancing itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MGTB And CEO BAB 2 - Ini anakku, Hanya Anakku

Like & Komen jangan lupa 😁

Happy reading 😘

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dengan langkah ragu, Haura memasuki kamar mandi.

Tangannya meremat sebuah benda yang akan memastikan semuanya, testpack.

Dua bulan berlalu setelah malam tahun baru, akhir-akir ini, Haura merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Saat pagi, Haura merasa begitu mual, mulutnya terasa pahit dan selalu menginginkan makanan yang manis-manis.

Haura tidak bodoh, banyak pula ia tahu tentang tanda-tanda kehamilan. Terlebih, ia pernah melewati satu malam terlarang.

“Jangan ya Allah, hamba mohon jangan," pinta Haura dengan penuh harap.

Dua menit kemudian, hasil itu sudah ada berada digenggaman. Dalam hatinya, Haura selalu memohon agar ketakutannya tidak menjadi kenyataan. Sumpah demi apapun, ia tak menginginkan ada benih di dalam rahimnya. Sumpah demi apapun, ia tak ingin pria iblis itu meninggalkan bekas di hidupnya.

"Hamba mohon ya Allah, hamba mohon," desisnya sekali lagi.

Dengan perlahan, Haura membuka genggamannya sendiri, memperhatikan ada berapa garis merah yang tergambar dalam testpack itu.

Dua garis merah, dua garis merah, dua garis merah.

Haura menutup matanya dan seketika itu juga jatuh setetes air mata. Hatinya pilu, betapa tuhan begitu membenci dirinya. Hingga cobaan datang silih berganti tanpa henti.

"Kenapa?" desis Haura diantara isak tangis.

Kamar mandi berukuran kecil itu penuh dengan suara tangisnya, bahkan tangis itu terdengar sampai keluar. Tapi tetap tak ada orang yang peduli.

25 menit, waktu yang Haura butuhkan untuk bisa kembali tenang. Dengan tertatih, ia keluar dari dalam kamar mandi itu, duduk disisi ranjang.

Tatapannya kosong, hatinya begitu hampa.

Hingga tak berselang lama, pendengarannya menangkap suara ponselnya yang berdering memenuhi seisi ruangan itu.

Sejenak, Haura tak memperdulikannya. Namun suara itu terus berdering tanpa henti. Seolah mengisyaratkan jika panggilan itu begitu penting.

Menghela napas, akhirnya Haura mengambil ponselnya. Nama Om Jodi tertera jelas di layar ponsel itu.

"Assalamualaikum Om," jawab Haura lirih.

Diujung sana, Jodi mengeryit bingung. Apa yang sebenarnya terjadi pada sang keponakan.

"Haura, kamu baik-baik saja kan? apa kamu sakit? sudah siang begini kenapa belum sampai di toko?" tanya Jodi bertubi, jujur saja ia begitu mencemaskan Haura. Gadis malang yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri.

Haura tak menjawab, mendengar suara perhatian sang paman membuatnya begitu pilu. Air matanya jatuh menahan sedih. Lidahnya kelu untuk meluapkan semua sakit yang ada di dalam hatinya.

"Ti-tidak Om, Haura baik-baik saja," jawab Haura bohong, namun Jodi mendengar isak tangisnya.

"Tante Salma akan menemuimu, tunggulah di sana," ucap Jodi lalu memutuskan panggilan itu.

"Tidak Om! jangan," cegah Haura namun sia-sia, panggilan itu lebih dulu terputus. Salma adalah istri sang paman.

Haura menutup matanya sejenak, lalu memandangi ponselnya dengan tatapan nanar.

Dengan tubuh yang lemah, Haura mulai bangkit. Membereskan kamarnya sebelum sang tante datang. Mempersiapkan agar rumah kecilnya ini terlihat layak dan bersih dimata Salma.

Haura bahkan membuang tespack itu ke dalam kotak sampah, lalu menumpuknya dengan sampah-sampah yang lain.

15 menit kemudian, Pintu rumah Haura diketuk. Haura tahu, itu adalah sang tante, mengetuk dengan tidak sabaran. Maka buru-buru ia membukanya.

"Kamu kenapa? sakit?" tanya Salma langsung saat pintu itu sudah terbuka, ia berdiri didepan pintu itu dengan angkuhnya.

Tak langsung menjawab, Haura hanya bisa menunduk menghindari tatapan tajam Salma. Tatapan yang mengisyaratkan ketidaksukaan.

"Kamu itu ya, selalu merepotkan tante dan om," keluh Salma, ia melipat kedua tangannya didepan dada.

"Uangmu masih ada tidak? kalau sakit ya berobat, jangan mengurung diri ditempat kumuh seperti ini," marah Salma.

"Bukannya sembuh, sakitmu malah tambah parah. Om kan sudah memberimu uang tambahan, harusnya gunakan untuk mencari kontrakan yang lebih layak, bukannya penampungan seperti ini,"

Terus, Salma memaki tanpa henti. Haura yang mendengarkan itu seketika jadi merasa pusing, seolah dunia ini menjadi gelap dan berputar-putar.

Bahkan tak hanya kepalanya saja yang pusing, perutnya pun serasa diaduk-aduk hingga terasa mual.

Tak sanggup lagi, dengan langkah sempoyongan Haura berlari masuk ke dalam kamar mandi. Memuntahkan semua isi perutnya di dalam sana.

Melihat itu, Salma mengeryit bingung.

Dengan ragu ia mulai masuk ke dalam rumah yang baginya begitu kumuh. Diperhatikannya ruangan berukuran 4 x 4 itu, satu yang mencuri perhatiannya. Kenapa banyak sekali mangga muda.

Pikirannya langsung kearah sana, Haura hamil.

Tanpa memperdulikan Haura yang sedang kesakitan di dalam kamar mandi sana, Salma membongkar semua seisi kamar ini. Mencari bukti yang lebih nyata dari dugaannya.

Membabi buta, ia menyerahkan semua barang. Bahkan kotak sampah di sudut ruangan itupun tak lepas dari perhatiannya.

Dengan asal, ia menumpah seisi sampah itu dilantai lalu menyeraknya dengan kaki.

Dan benar seperti dugaannya, 1 testpack ia temukan di dalam sana, lengkap dengan tanda 2 garis merah.

"Gadis laknat," gerutu Salma dengan begitu kesal. Kemarahannya sudah sampai di ubun-ubun.

"HAURA!" pekik Salma dengan rahang yang sudah mengeras.

Di dalam sana, Haura sampai terkejut mendengar panggilan sang tante. Ia lebih terkejut lagi saat melihat seisi kamarnya yang sudah berantakan.

Kakinya gemetar, saat ia melihat Salma menggenggam sebuah testpack.

"Apa ini? kamu hamil?" Bentak Salma, menuntut jawaban. Tapi bukanya menjawab, Haura malah menangis.

Plak!

Satu tamparan keras Salma layangkan dipipi Haura.

"Kurang baik apa kami padamu hah? bahkan suamiku sering sekali memberikanmu uang lebih, tapi bukannya berterima masih, kamu melemparkan kotoran ke wajah kami!" Sentak Salma, rasanya ia ingin sekali mencabik-cabik wajah gadis ini.

Sumpah demi apapun ia begitu marah dan kesal.

"Anak siapa ini hah? anak siapa? siapa pria yang kamu goda itu, Pandu?" desak Salma tanpa memperdulikan isak tangis Haura.

"Apa kamu menggoda om mu sendiri hah? jawaab!" pekik Salma dan Haura menggeleng dengan keras.

"Maafkan aku Tante, aku bisa menjelaskan se_"

"Cukup! aku sudah muak melihat wajah dan air mata buayamu itu." sanggah Salma.

"Pergi, pergi yang jauh dari keluargaku. Jangan pernah tunjukkan wajah menjijikkanmu itu lagi!" ancam Salma, setelah mengatakan itu ia pergi, dengan langkah besar dan penuh kemarahan Salma meninggalkan Haura seorang diri.

Ambruk, Haura terduduk di atas lantai.

Ia menangis tersedu hingga berjam jam.

"Tidak, aku tidak boleh menangis lagi. Menangispun aku tidak bisa mengubah semua yang terjadi," gumam Haura, ia lalu menghapus air matanya sendiri dengan kasar.

"Aku tidak sudi menghancurkan hidupku sendiri hanya karena pria iblis itu,"

"Ini anakku, ini hanya anakku," desisnya lagi dengan yakin.

Pagi menjelang siang kala itu, Haura memantapkan hatinya untuk meninggalkan kota Jakarta. Ia ingin pergi jauh meninggalkan semua kenangan buruk. Biarlah ia hidup hanya seorang diri dan nanti bersama anaknya.

Di pedalaman pulau Kalimantan, desa Parupay tujuan Haura.

Tempat yang tidak akan dijangkau oleh siapapun, hutan masih menjadi dinding pembatas di sana.

1
Suhantiani
pedalaman Kalimantan tidak ada sawah Thor, yg ada ladang
rin
baju dari aida dikasi ke luna 😅🤣🤣🤣🤣
Etta Bili
Luar biasa
rin
🤣🤣 nasib nya shakir gmn tor...
rin
repot banget dah adam 🤣🤣🤣🤣
rin
🤣🤣🤣 luna main Banting aja.. wkwk gmn shakir nih nasib nya
rin
demi konten happy ending 🤣🤣🤣
rin
jd jodoh nya ara sapa ? 🤣
rin
yah ntar segitiga lagi dah tuh ..
luna - shakir - edgar 😂😂😂
rin
walah jadi deh adek nya azzam azzura 😂😂
rin
labih enggak sama zurra kan ya.. 😂😅
rin
nah loh 🤣🤣🤣 shakir nih cari gara2 bae
rin
horeee 😭😭😭
rin
lah 🤣🤣🤣 modus on mode
rin
🤣🤣🤣🤣 ini malah kebalik ntar.. adan yg sesat. mana gw bayangin dia pake sepatu fantofel masuk hutan.. 🤣🤣🤣🤣
rin
lha luna salah apa coba ? 🤣🤣🤣
rin
hiks 😭😭😭🥰🥰🥰
rin
kerja yg bener ya labih najam
rin
dam km iblis ganteng 🤣🤣
rin
hoo akhir nya dpt si adam malik.. 🤣🤣 aku baca urut dr atas awal nya gegara ivana sama aston harold eh bener gak tuh..jd aku baca smw deh.. ini keren banget autor nya.. sat set das des gt.. syukaa... 🥰🥰🥰😘😘👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!