Blurb...
"Sejak kapan kau mencintaiku hubby?" Tanya Alena setelah mereka selesai dengan percintaan panas mereka dan kini mereka saling memeluk satu sama lain.
"Sejak kau memakai hijabmu ini honey, kau semakin cantik setelah mengenakan hijab." Ucap Abraham sembari membelai lembut wajah cantik sang istri.
"Kalau begitu aku adalah pemenangnya hubby, karna aku sudah mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu" Bangga Alena sembari mengecup bibir sang suami.
"Aishhh! kau pikir ini sebuah perlombaan!" Pekik Abraham sembari mencubit hidung sang istri dengan gemas"
Akankah pernikahan mereka bertahan hingga akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan karna cinta
Semua orang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, di saat itulah Alena menarik tangan Abraham menuju tempat yang lebih sepi. Alena ingin meminta penjelasan dari pria itu tentang apa yang sedang terjadi.
"Sabar istriku jangan terburu-buru, di luar masih ada banyak orang" Ucap Abraham dengan senyum smirknya.
Kini mereka sudah ada di dalam kamar Alena, mereka hanya berdua saja dan gadis itu mengunci pintunya dari dalam.
Alena menatap tajam ke arah pria yang baru saja menjadi suaminya itu sembari berkacak pinggang.
"Coba jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?!"
Tanya Alena penuh dengan penekanan serta matanya yang membelalak tajam.
"Kita baru saja menikah, memang apa lagi yang terjadi?"
Jawab pria tampan itu dengan santainya. Seolah pernikahan itu tidak berarti apa-apa baginya.
"Karna kita sudah menikah, maka ranjang ini jadi milik gue juga sekarang."
Ucap Abraham sembari membaringkan tubuh jangkungnya di atas tempat tidur milik sang istri yang berukuran kecil.
Memang sudah sejak lama Alena mencintai Abraham, tapi bukan seperti ini pernikahan yang ia harapkan.
"Kalau aku tahu akan dinikahkan dengan A, pasti aku memilih untuk menikah di ballroom hotel mewah dan mengundang semua teman- temanku" Batin Alena dengan wajahnya yang merengut.
Tapi kenyataannya Alena tidak dilibatkan sama sekali dalam pernikahannya sendiri.
Huhf! Alena menghembuskan napas kasar.
"Kenapa berdiri saja? Ayo cepat layani aku!" Titah Abraham sembari menanggalkan jas hitamnya. Memanggil dirinya dengan sebutan aku pula di hadapan sang istri, bukan gue lagi.
"Ihhh! Dasar nyebelin!"
Umpat gadis itu murka, seraya melempar barang apa saja yang ada di dekatnya ke arah pria yang baru satu jam lalu menjadi suaminya itu.
"Ampun-ampun! Sepertinya lo perlu belajar dari ummi Maryam deh, tentang cara memperlakukan suami dengan baik."
Ucap Abraham sembari mengusap sekujur tubuhnya yang terasa sakit karna ulah Alena.
Bagaimana tidak sakit, karna gadis barbar itu melempar apapun yang ada di dekatnya ke arah Abraham tanpa terkecuali.
Termasuk high heels yang sedang Alena kenakan saat ini, mendarat sempurna tepat di kening Abraham.
Tak puas dengan itu, Gadis barbar itupun memukul-mukul dada bidang sang suami dengan tangan halusnya. Namun malah berakhir dengan Alena yang berada di bawah kungkungan sang suami sekarang.
"Muhammad Abraham!!!"
Teriak Alena kesal, dengan sorot matanya yang mulai berkaca-kaca.
"Hey jangan marah seperti itu Al, harusnya lo berterima kasih sama gue."
Ucap Abraham. Ia yang semula bermaksud menggoda Alena, namun merasa tidak tega saat melihat air mata jatuh di wajah cantik istrinya itu.
"Gue ngelakuin semua ini justru buat nolongin lo Al"
ucap Abraham lagi seraya menghapus air mata yang membasahi pipi mulus gadis cantik itu.
"Nolongin gue? Nolongin dari apa? Emangnya gue kenapa?"
Tanya Alena terisak disertai wajah gusarnya, karna seingatnya saat ini ia sedang baik-baik saja dan tidak ada dalam masalah apapun.
Alena tidak tahu saja kalau saat ini dirinya dan Abraham sedang jadi topik pembicaraan yang sedang hangat-hangatnya di gosipkan oleh warga kampung.
Sejak Alena kabur dari rumah, Ryan memang tidak mengizinkan Alena keluar dari rumah lagi dengan alasan apapun. Untuk sekedar pergi ke sekolah saja Ryan tidak mengizinkannya, Ryan memutuskan agar Alena home schooling saja. Jadilah gadis itu tidak tahu apa-apa sekarang.
"Jawab jujur Al! Lo lebih milih nikah sama juragan Arya atau sama gue?"
Tanya Abraham pada sang istri.
"Hah? Pertanyaan macam apa itu?"
Tanya Alena sembari mengerutkan dahinya.
"Jawab aja!" Titah Abraham lagi.
"Nikah sama lo lah, juragan Aryakan udah punya tiga istri. Masa gue mau jadi yang ke empat" Jawab Alena dengan ketus.
Tidak mungkin ia memilih untuk jadi istri ke empat dari juragan Arya. Juragan pemilik lumbung padi terbesar di kampung mereka yang memang sudah melamar Alena sejak tahun lalu, nasib baik Ryan menolak lamaran juragan Arya kala itu.
Walaupun Alena gadis barbar, tapi wajah cantik Alena membuat ia jadi rebutan kaum lelaki di kampungnya.
"Nah itu lo pinter. Abbi Ryan mau jodohin lo sama juragan Arya karna lo udah menolak perjodohan dengan Amar. Makanya gue rela berkorban buat menikah sama lo, supaya lo gak jadi istri ke empat juragan Arya. Gak tega gue kalau melihat lo nikah sama juragan Arya, gimana kalau lo di tindas sama istri-istri tuanya nanti?"
Ucap Abraham pula, pria itu merasa sudah jadi pahlawan dalam hidup Alena.
Harun mengatakan pada Abraham. Jika ia tidak mau menikahi Alena, maka Alena akan dinikahkan dengan juragan padi di kampung mereka itu.
Harun tahu Abraham tidak akan tega melihat Alena menderita, karna itulah Harun mengarang semua cerita itu di depan Abraham agar putranya bersedia untuk menikahi Alena.
"Jadi kamu menikahi aku bukan karna cinta A?" Tanya Alena di dalam hati dengan wajah sendunya.
#Terima kasih sudah baca karya ini, mohon dukungannya dengan cara like, komen, vote dan hadiahnya. Makasih^^#