NovelToon NovelToon
Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Percintaan Konglomerat / Penyesalan Suami
Popularitas:47.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zakiya el Fahira

VIOLETTA GRISSAM gadis 22 tahun yang terkenal akan sifatnya yang kasar dan sombong, sudah dua tahun melakukan pernikahan bisnis dengan MAXIME HARCOURT pira 27 tahun, di dalam rumah tangga mereka hanya Violet yang menganggap pernikahan itu, tapi tidak dengan Maxim, suaminya itu selalu acuh tak acuh dan bersikpa dingin dengannya, bahkan Maxim lebih memperdulikan dan selalu memberikan perhatiannya pada gadis yang bernama ELISA ROUGE, gadis yang Maxim anggap pernah menjadi penyelamatnya saat masih kecil.

Violet yang terkenal tak pernah mau menyerah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, akhirnya memilih menyerah untuk mengambil hati suaminya, dan tidak lagi merecoki hubungan suaminya dengan Elisa yang selalu membuatnya terbakar api cemburu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Hari ini Maxim dan Violet menikmati makan malam, di sebuah restoran ternama di pusat kota.

Maxim terus menatap Violet dengan tersenyum, dia merasa bersyukur akhirnya Violet kembali seperti dulu lagi, meskipun tidak sepenuhnya setidaknya sudah tidak acuh lagi padanya.

Ting

Terdengar suara notifikasi pesan dari ponsel milik Maxim yang tergeletak di atas meja, dan Maxim segera meraihnya untuk melihat siap yang mengirimi pesan padanya.

'' Pesan dari siapa Kak ?'' tanya Violet melihat gelagat aneh Maxim.

'' Entahlah nomor baru '' sahut Maxim meletakkan kembali ponselnya ke atas meja, tanpa membuka pesan yang di kirim oleh nomor baru itu.

'' Kenapa tidak di buka Kak ?'' tanya Violet lagi.

'' Tidak perlu '' jawab Maxim.

'' Buka saja Kak, siapa tahu pesan penting '' ujar Violet.

Maxim menghela nafasnya. '' Baiklah '' tukas Maxim mengambil kembali ponselnya, dan membuka pesan yang di kirim oleh nomor baru itu berupa file, dan kedua mata Maxim seketika membelalak saat melihat foto yang di kirim ke padanya.

'' Ada apa Kak ?'' tanya Violet melihat Maxim yang tiba tiba berdiri dari duduknya dengan kasar, bahkan kursi yang di dudukinya sampai terdorong ke belakang.

'' Elisa di culik '' jawab Maxim dan bergegas pergi dengan wajah paniknya.

Violet yang mendengar itu, dia juga segera ikut pergi menyusul Maxim.

'' Kak, kamu mau kemana?'' seru Violet dengan nafas ngos ngosan karna mengejar Maxim.

'' Aku harus menyelamatkan Elisa, penculik itu meminta uang tebusan '' sahut Maxim yang masuk ke dalam mobilnya.

'' Aku ikut '' tukas Violet.

'' Tidak, ini bahaya, aku tidak mau kamu kenapa napa '' sahut Maxim tegas.

'' Tapi.. ''

'' Sudah ya, sekarang lebih baik kamu kembali ke villa, maaf aku tidak bisa mengantarmu '' potong Maxim cepat lalu segera menjalankan kemudinya, tanpa perduli dengan teriakan Violet yang memanggilnya.

'' Hah,, kenapa perasaanku tidak enak ya '' gumam Violet yang meraskan seperti akan terjadi sesuatu.

Maxim melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, untuk pergi ke alamat yang di berikan oleh orang yang menculik Elisa, dan sebelum itu Maxim juga sudah meminta Felix untuk menyiapkan uang tebusan seperti yang di pinta oleh si penculik, dan membawanya ke alamat tempat Elisa di culik.

Maxim menatap gedung kosong yang masih berdiri tegak di depannya, dia tiba tiba teringat dengan kejadian yang menimpanya di waktu kecil, saat dirinya di culik dan di bawa di gedung kosong, untung saat itu Elisa datang menolongnya dan membawanya keluar dari gedung kosong itu, dan akhirnya dirinya selamat dari penculik yang hendak menjualnya.

'' Elisa, kamu harus baik baik saja di dalam sana, sekarang giliranku yang harus menyelamatkanmu '' gumam Maxim dengan tangan terkepal, bahkan tatapannya juga menajam.

'' Tuan ''

Maxim menoleh dan melihat kedatangan Felix yang membawa tas di tangannya.

'' Apa jumlahnya benar ?'' tanya Maxim.

'' Benar Tuan, seperti yang anda minta '' sahut Felix.

Maxim langsung mengambil alih tas yang di bawa oleh Felix, dan bergegas membawanya masuk, namun langkahnya terhenti saat mendengar perkataan Felix.

'' Tuan, saya akan ikut ke dalam '' ujar Felix.

'' Ham, tapi kamu harus bersembunyi '' sahut Maxim lalu melangkah masuk ke dalam dengan wajah yang sangat dingin.

Maxim terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung, dengan membawa tas yang berisikan uang tebusan yang di minta oleh si penculik.

Saat sudah berada di dalam gedung paling ujung, Maxim bisa melihat dengan jelas Elisa yang terikat di sebuah kursi, dengan mulut yang di sumpal.

'' Oh,, Tuan Maxim,, anda cepat sekali datangnya, ternyata begitu berarti wanita ini untuk anda '' ucap salah satu pria berbadan besar yang berdiri di samping Elisa.

prakk

'' Ini uang yang kalian minta, cepat lepaskan wanita itu '' tukas Maxim melemparkan tas yang berisikan uang tebusan.

Dan salah satu pria yang menculik Elisa segera mengambil tas itu dan membukanya, seketika senyum pria itu mengembang melihat betapa banyaknya uang di dalam tas itu.

Lalu pria itu memberi kode pada temannya untuk melepaskan Elisa, dan dengan sigap temannya itu melepaskan Elisa, dan mendorongnya ke arah Maxim.

Akhhh

'' Hikss,,, Kak ''

'' Elisa, kamu tidak apa apa.?'' tanya Maxim dengan wajah yang terlihat panik.

'' Tidak aku tidak apa apa, aku hanya ketakutan '' sahut Elisa.

'' Syukurlah '' ucap Maxim memeluk Elisa untuk menenangkannya.

'' Ayo kita cepat pergi '' ajak Maxim menggandeng pergelangan tangan Elisa.

Namun baru beberapa langkah, tiba tiba salah satu dari penculik itu berlari membawa pisau ke arah Maxim.

'' Tuan, hati hati,,,,!!! ''

Jleb

Maxim membulatkan matanya saat melihat Elisa menjadikan tubuhnya sendiri untuk memblokir pisau yang di tujukan padanya.

Sedangkan Felix segera menangkap dua penculik itu, namun sayangnya salah satunya kabur dengan membawa tas yang berisikan uang.

'' Elisa, Elisa '' panggil Maxim menepuk nepuk pipi Elisa dengan pelan, namun Elisa sudah tidak sadarkan diri, karna darah yang keluar dari perutnya begitu banyak.

'' Tuan, cepat anda bawa Nona Elisa ke rumah sakit '' ujar Felix.

'' Felix, jang kamu lepaskan orang itu '' perintah Maxim dengan suara dinginnya, lalu Maxim bergegas membopong tubuh Elisa, dan membawanya berlari keluar dari gedung.

Setelah Maxim membawa Elisa pergi, Felix segera menyeret penculik yang berhasil ia lumpuhkan.

'' Tuan ampuni saya, saya di suruh '' ucap penculik itu memohon ampun pada Felix.

'' Siapa yang menyuruhmu ?'' tanya Felix dengan tajam, karna ternyata ada dalang di balik penculikan Elisa.

'' Saya tidak tahu, orang itu hanya menghubungi saya melalui sambungan telfon '' jawab penculik itu.

Mendengar itu Felix langsung mengambil ponsel milik si penculik dari saku celananya.

'' Cepat, katakan mana nomornya '' tukas Felix.

Dengan tangan gemetar penculik itu memberi tahu nomor orang yang membayarnya, dan setelah itu Felix mengambil ponsel milik penculik itu untuk di serahkan pada Tuannya nanti.

Sedangkan di rumah sakit, Maxim berdiri dengan gelisah di ruang UGD, Maxim yang terlalu panik dan hawatir dengan keadaan Elisa di dalam, dia sampai lupa memberi kabar pada Violet.

'' Elisa, kamu harus baik baik saja '' gumam Maxim.

'' Tuan ''

'' Bagaimana?, apa kamu sudah membawa penculik sialan itu '' tanya Maxim tanpa menatap Felix.

'' Sudah '' jawab Felix.

'' Tuan, sebenarnya mereka hanya orang orang bayaran '' ujar Felix yang mana membuat Maxim langsung menatap Felix.

'' Maksudmu, ada yang menyuruh mereka untuk menculik Elisa ?'' tanya Maxim.

Felix mengangguk lalu memberikan ponsel milik si penculik pada Maxim. '' Ini ponsel milik penculik itu, dan penculik itu mengatakan jika orang itu menyuruhnya melalu sambungan telfon, dan ini nomor milik orang yang membayar mereka '' ucap Felix.

Maxim melihat bekas panggilan di ponsel milik si penculik, dan seketika jantung Maxim berdetak tidak karuan, Maxim sangat hafal dengan nomor itu.

" Tidak, ini tidak mungkin " batin Maxim menolak untuk percaya.

Namun dengan tangan sedikit gugup, Maxim mencoba menelfon nomor itu, hingga deringan yang ke tiga kali baru sambungan itu terhubung.

" Sudah kubilang, jangan menghubungiku lagi "

Tut

Maxim langsung mematung mendengar suara dari sebrang telfon, walau hanya sebentar karna sambungan telfonnya langsung terputus, namun Maxim amat sangat kenal dengan suara itu.

Maxim meremas ponsel yang ada di genggamannya dengan sangat kuat, bahkan sampai sampai membuat layar ponsel itu sedikit retak.

1
Alfatih Cell
lanjut thor....
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻.
Ditunggu kelanjutannya Author
Wiwin Winarti
GK ada lanjutannya kah?
nacho
hlo penulisnya bilakh sambungnya novel INI😁😁😁
Taurus85
jangan kelamaan upnya thor🤭
Padriyah Balqis
lebih baik cari suami yang tidak plin-plan...
dan ada tokoh utama cowok tambahan yg lebih keren ...
maaf Thor...
ceritanya bagus klo bisa jangan berhenti di tengah jalan...
semangat....
bukan kaleng²
ka kapan update lagi
Ana Ajertoinn
punya Thor....lama nunggunya....
nacho
bila sambungnya
Risna
lanjutkan Thor
bukan kaleng²
kak kenapa nggk update
Said Syarifah
lama bgt up nya
Saudur Samosir
okay
Dian Fitriana
update
heng ky
udah tinggal pergi aj max, seandainya vio dibuat hamil jangan mau kembali pada max. buat vio mendapatkan laki2 yg lebih baik dari max seandainya gk pun lebih baik vio sendiri aja....
Hikam Sairi
😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Hikam Sairi
/Doubt//Doubt//Doubt/
Hikam Sairi
Tatik nafas hembuskan....😮‍💨
Santy Susanti
Luar biasa
Nana Gex
kok belum up lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!