NovelToon NovelToon
Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Angst / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Usai penyatuan itu, Seruni bersandar pada dada polos Victor. "Ada satu yang belum aku kasih tahu sama kamu, Vic."

"Apa?" Tanya Victor.

"Aku... gak bisa punya anak," ucap Seruni dengan berat hati. Ia merasa sudah bertindak egois karena baru mengatakannya sekarang. Seruni berpikir Victor pasti sama seperti pria lain, yang menginginkan seorang anak. Apalagi ia seorang penerus perusahaan.

"Aku tidak peduli itu, Seruni. Aku mencintai kamu, bagaimana pun kamu."

Kata-kata Victor membuat bahagia menelusup di hati Seruni. "Kenapa kamu bisa nerima aku yang kayak gini?"

Victor tersenyum hangat saat Seruni menatapnya dengan tatapan bersalah. "Aku sudah kehilanganmu selama dua belas tahun. Apa kamu pikir aku akan rela kehilanganmu lagi karena alasan itu?"

Tanpa Seruni ketahui, Victor sudah menyembunyikan sebuah kenyataan pahit. Ego Victor untuk bisa kembali bersama cintanya yang belum usai membuatnya mengabaikan kenyataan itu. Kenyataan yang suatu hari akan menyakiti Seruni lebih dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Panti di Atas Bukit

Pintu apartemen Marsha diketuk. Marsha pun membukakannya. Sosok Rafael berdiri di sana.

"Sedang apa kamu ada di sini?" Tanya Marsha ketus.

"Aku merindukanmu..." Kedua tangan Rafael siap meraup pipi Marsha, namun Marsha segera menghindar. "Jangan macam-macam, ada Jason di dalam," bisik Marsha. "Sekarang pergi. Aku sudah tidak mau bertemu lagi denganmu!"

"Beginikah sambutanmu setelah aku dipenjara beberapa bulan? Bahkan kamu tak pernah menengokku. Sekalipun." Sindir Rafael.

Marsha menutup pintu dan menarik Rafael ke arah tangga darurat. Saat sampai di sana didorongnya Rafael dengan marah. "Dengar, aku sudah tidak ingin berhubungan dengamu lagi! Aku sudah mengatakan padamu sejak kau pertama masuk ke jeruji besi bahwa hubungan kita sudah berakhir! Jangan pernah ganggu aku lagi, mengerti?!"

"Jadi begitu caramu membalas semua yang sudah aku lakukan untukmu? Kau bilang kau tak akan pernah meninggalkanku! Aku bahkan bersedia menjadi nomor dua, Marsha! Kau juga jangan lupa, mengapa suami tercintamu itu mengirimku ke penjara. Itu semua karena aku lakukan demi kamu!"

"Aku tidak pernah memintamu menculik Seruni! Itu semua karena salahmu sendiri!" Debat Marsha tak ingin ikut disalahkan. "Sekarang, jangan pernah temui aku lagi. Aku ingin mendapatkan kembali suamiku. Lebih baik kau fokus pada hidupmu sendiri karena sekarang kau sudah dikeluarkan dari agensi karena skandal itu. Jangan gantungkan hidupmu padaku lagi, karena mulai sekarang aku tidak akan memberikan sepeser uang padamu."

Rafael marah. Seketika ia mendorong tubuh Marsha sehingga Marsha kini bersandar pada tembok dengan kedua bahunya ditahan oleh Rafael. "Kau akan menyesal, Marsha!"

"Oh ya? Memang kamu akan melakukan apa? Kamu hanya laki-laki yang payah. Kamu kira kamu model yang hebat? Kamu tak akan bisa berjalan di London Fashion Weeks, atau apapun itu jika bukan karena aku." Seketika Marsha mendorong balik Rafael dan pergi dari sana.

Tubuh Rafael terus bergetar. Tangannya mengepal kuat. Di dalam hatinya, berkobar amarah yang akan menjadi bahan bakar untuknya melakukan sesuatu yang di luar batas.

***

Victor mengendarai mobilnya bersama dengan Seruni yang duduk di bangku belakang bersama dengan Laura yang tertidur di car seat yang terpasang di sebelah Seruni. Mobil itu mulai memasuki perkampungan di pedalaman satu daerah di Jawa Barat.

"Kamu yakin kita ke tempat yang bener, Vic?" Tanya Seruni.

"Menurut GPS kita berada di tempat yang benar, Sayang. Panti asuhannya memang ada di pedalaman."

"Iya sih, tapi jauh banget ya?" Seruni menatap ke arah luar melihat di kanan kiri terdapat hutan rimbun dan jalan yang mereka lalui pun tak terlalu rata.

Setelah beberapa lama, mereka pun keluar dari hutan itu dan memasuki sebuah perkampuangan lainnya. Mereka terus melaju hingga ke daerah perbukitan, dan sampailah mereka di sebuah rumah yang cukup besar namun sederhana. Terdapat plang nama di depannya.

"Bener ini tempatnya, Vic." Seruni lega.

"Syukurlah. Yuk kita turun." Ajak Victor setelah ia memarkirkan mobilnya.

Seruni keluar dari mobil dan melihat panti asuhan yang terlihat begitu asri itu. Letaknya tepat di atas perbukitan, di sekelilingnya terdapat halaman yang luas berumput. Pegunungan dengan pohon-pohon yang lebat, menjadi pemandangan yang begitu menyejukkan mata.

Ada hal yang ia rasakan di dalam hatinya. Samar namun cukup membuat Seruni merasa terganggu. Tanpa sadar, setetes air mata mengalir di pipinya.

"Sayang?" Victor menghampiri Seruni dan melihat bagaimana butiran bening itu mengalir dari satu mata Seruni ke pipinya. "Kenapa kau menangis?"

Seruni menatap sang suami, "aku... gak tahu kenapa. Apa keputusan kita ini bener, Vic?"

"Aku yakin ini yang terbaik, Babe. Kita akan titipkan Laura sementara waktu. Kita akan segera menjemputnya. Kau tak perlu khawatir."

"Tapi gimana kalau Marsha tetep tahu kalau Laura di sini?"

"Aku yakin tidak. Kita sudah berkendara cukup jauh, kita bahkan mengganti mobil kita. Kita akan siapkan beberapa pengawal untuk menjaga Laura di sini. Kita akan ke Jakarta, kita selesaikan semua urusan di sana, dan kemudian kita akan jemput kembali Laura kembali. Okay?"

"Tapi Rafael udah bebas. Aku takut..."

"Maka dari itu kita harus segera menemuinya, kita bicara dengannya. Kita tawarkan ia uang, dan memintanya pergi dari sini. Juga Marsha, kita akan jebloskan dia ke penjara. Kamu siap?"

"Kamu yakin, Vic?"

"Sangat. Selama ini sudah kita kumpulkan semua bukti kesalahan Marsha setiap kali usahanya gagal saat menculik Laura. Tinggal sebentar lagi, Sayang. Kita akan bisa bersama selamanya."

Sontak Seruni memeluk Victor. "Semoga. Aku sayang banget sama kamu. Aku cinta banget sama kamu. Makasih untuk semua kebahagiaan yang kamu kasih buat aku. Makasih udah jadi alasan aku bahagia hari ini. Makasih udah bikin aku jadi seorang ibu dan juga seorang istri. Kamu udah bikin aku bisa ketemu dan punya Laura sebagai anak aku. Makasih, Sayang."

Victor melepas pelukan Seruni. "Kamu kenapa seperti ini, Sayang? Apa yang kau khawatirkan? Semua akan baik-baik saja."

Seruni mengangguk pelan, tidak sepenuhnya yakin. "Aku mau telepon Shelly ya. Seenggaknya aku pengen ada orang lain yang tahu kalau Laura ada di sini."

"Baiklah, jika itu membuatmu tenang."

Kemudian Seruni menghubungi Shelly dan menceritakan mengenai apa yang menimpanya selama beberapa bulan terakhir. Mengabarkan hal itu kepada sang sahabat, membuat Seruni merasa begitu tenang. Entah mengapa ia merasa seperti itu.

Setelah itu beberapa orang dari panti itu menyambut Seruni dan Victor. Mereka pun mengatakan maksud kedatangan mereka dan Laura di terima dengan tangan terbuka. Seruni sempat melihat ke dalam panti dan panti itu begitu nyaman dan resik. Anak-anak di sana dirawat dengan baik.

"Saya titipkan anak saya di sini ya, Bu. Kami akan segera menjemputnya. Mungkin beberapa hari lagi. Saya sudah membawa ASI beku untuk Laura selama saya tinggalkan."

"Anda tidak perlu khawatir, Bu. Kami akan menjaga Laura dengan baik." Ucap seorang ibu panti yang sudah cukup sepuh.

Seruni menatap sang putri yang kini berada di pangkuan ibu panti. Hatinya begitu berat. Perlahan ia mengecup sang putri dan berucap dalam hati, 'Laura, Sayang, Mama pergi dulu ya. Laura di sini dulu. Panti ini sangat nyaman. Laura pasti suka. Mama dan Papa akan segera kembali memjemput Laura lagi. Sabar ya, Nak. Kita pasti akan berkumpul kembali.

"Oh iya, Bu. Untuk menjaga keamanan Laura, selama di sini, tolong panggil anak saya ini dengan sebutan Lyra."

"Kenapa, Vic?"

"Untuk jaga-jaga saja, Sayang."

Seruni mengangguk. "Iya, aku setuju. Berikan nama Lyra pada anak saya ini, selama kami tidak ada ya, Bu."

"Baik. Ibu dan Bapak tidak perlu khawatir, kami akan menjaga Lyra dengan baik."

Seketika keduanya merasa lega. Setelah pamit mereka memasuki kembali mobil dan melaju meninggalkan panti.

Di tengah perjalanan, Victor melihat ke arah spion tengah. "Kenapa mobil itu kayak terus ngikutin kita ya?"

Seruni pun menoleh ke arah belakang. "Mobil warna item itu?"

"Iya. Apa itu Marsha?"

Seketika Seruni mencoba melihat lebih seksama, "bukan, Vic. Kayaknya yang nyetir laki-laki." Samar Seruni bisa melihatnya.

Hingga mobil hitam itu menyalip dan mendesak mobil yang Victor kendarai ke arah pinggir. Victor terus melajukan mobilnya lebih cepat untuk menghindari mobil itu. "Siapa itu?" Victor mulai resah.

"Vic, kayaknya dia niat gak baik! Ah!!" Tiba-tiba mobil itu menabrak bagian kanan mobil Victor cukup keras hingga mobil itu terus menepi. "Vic udah kita berhenti aja, tapi kita jangan keluar," saran Seruni.

Victor pun menuruti saran Seruni, ia tidak lagi menghindar dan menghentikan mobilnya. Mobil itu pun melakukan hal yang sama. Kemudian keluar seorang pria asing dari dalam mobil itu.

"Rafael..." Gumam Seruni dan Victor bersamaan.

1
Erni Fitriana
kyk ketiban tuang listrik y seruni????
Erni Fitriana
sedih bacanya😢😢😢😢
Erni Fitriana
ya Allah visualnya😱😱😱😱😱
Erni Fitriana
alhamdulillah
Erni Fitriana
aduh deg degan victor ketemu seruni lagiiiii
Erni Fitriana
cinta lama belum kelar nihhhh🤔🤔🤔🤔🤔
Erni Fitriana
jngn lupa bilang terimakasih sama author y vic!!!!!
Erni Fitriana
ya Allah runi😭😭😭😭😭
Erni Fitriana
viktor semakin dibuat sibuk oleh pak emran....
Erni Fitriana
berjuang lahhh
Erni Fitriana
pak emran beruntung gak punya urat susah...jadi sekali ngomong n nyuruh pindah orang sat set y pindah....punya urat kaya enak y pak😊😊😊😊😊
Erni Fitriana
horang kaya..kko nyuruh pindah udah kyk ngusir laler
Erni Fitriana
ehh bapak plin plan
Erni Fitriana
cerita sweet...cerita SMA😘😘😘
Asep Saepudin
jgn sampai terjadi hal buruk sama Laura dan seruni
Asep Saepudin
mdh2 seruni baik baik saja
Soeharti Rifangi
tinggalkan saja seruni laki " yg gak punya pendirian ,baru diancam gitu saja sama marsha udah lembek /Frown/
Asep Saepudin
sebel sama Victor,masih meladeni Marsha udh tau Marsha bermuka dua...knpa g d hindari aja,sibuk ya seruni jauh dr Victor,dr PD makan hati terus sama Victor dan Marsha blum ma emran
Asep Saepudin
Marsha bnr2,ular.sbl bgtu,lagian Victor ngapain baikn Marsha,ular d pelihara
Asep Saepudin
rasain tuh Marsha,bermuka dua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!