Bagaimana jika seseorang yang memesan kamar malam ini adalah bos sendiri?
akankah mundur? atau justru menikmati malam bersama?
Deandra menjelma menjadi dewi rembulan yang anggun di saat malam hari namun di siang hari dirinya hanyalah seorang office girl biasa.
simak lanjutan Ceritanya di sini
@Symott
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Symott, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pisah Ranjang
Setelah menyelesaikan makan bersama. Deandra mengantarkan Arson ke kamarnya untuk tidur.
"Baiklah, maaf jika tempatku tidak bagus dan... Yahh hanya seperti ini "
Dari awal masuk Arson sedikit kaget karena tidak biasanya dia berada di tempat sederhana dan juga sempit. Menurutnya memang sempit karena satu rumah Deandra ini sama halnya dengan ruang tamu miliknya di rumah.
Tapi Arson tidak memperdulikan itu toh yang penting di sini dia ditemani oleh Deandra.
"Lumayan , setidaknya ada kasur untuk rebahan " Berjalan menuju ranjang dan bersiap merebahkan tubuhnya.
"Kau bisa pakai kamarku sementara"
"Ohh jadi ini kamarmu? bagus juga "
Kamar minimalis ini di tata dengan rapih dan bersih. Dea bukanlah tipe perempuan yang suka mengkoleksi barang barang tidak penting jadi kamarnya tidak terlalu banyak barang.
Bahkan foto atau gambar saja tidak ada yang di pajang do kamarnya.
"tidak biasanya kamar perempuan sepi dekorasi" Batin Arson dalam hati.
Arson masih mengamati kamar yang akan ditempatinya itu. Aroma khas Deandra bisa terasa di kamar ini , dan Arson suka itu.
"Selamat istirahat.. " berbalik menuju pintu.
"Honey kau mau kemana? "
"Aku? ( menunjuk dirinya sendiri)"
Arson mengagguk.
"Tentu saja keluar , "
"Temani aku , tidur saja di si..."
"Ini rumahku jangan mengatur. Aku mau tidur di luar juga demi kebaikan mu. Ahh ralat demi kebaikan kita "
"Di rumah ini hanya ada dua kamar , jika kamar yang satunya adalah kamar yang ditempati oleh Arga. Lalu bisa dipastikan jika Dea tidur sembarangan di do luar kamar.
Arson tidak mau membantah lagi , memang jika membiarkan tidur bersama kecil kemungkinan tidak akan terjadi apa apa.
"Hoaahm... Astaga jam berapa sekarang" Dea ternyata ketiduran duduk di samping Arson.
Malam itu Arson beberapa kali mengigau . Tak tega meninggalkan sendirian jadi Dea duduk disampingnya menemani sampai Arson terlelap.
"Siapa yang tega mengeroyok mu Arson hmm " tangan Dea terulur menyentuh lembut pili Arson.
Sosok di depannya ini memang sangat tampan. Pahatan yang indah. Dea menelusuri wajah Arson dengan perlahan.
Sampai jari telunjuk Dea berhenti di bibir ranum milik Arson.
Deandra tersenyum mengingat ciumannya dengan Arson tadi. Bibir ini yang pernah membuat Deandra keenakan dan mendapatkan ******* yang nikmat seperti terbang melayang.
Arson dengan lihai pernah melakukan sapuan lidah di bagian bawah milik Deandra. Sangat jelas terlintas sedotan mulut Arson yang menyedot biji kacang milik Deandra.
"Apa yang... " Deandra menggelengkan kepalanya. Menghilangkan bayangan mesum pergulatan panasnya dengan Arson.
......................
"Kak.. Apakah semalam kakak.. Err.. " Arga ragu melanjutkan perkataannya.
"Iya? Kakak kenapa? "
"Apakah kalian tidur dalam satu kamar? "
"Tentu saja tidak , kau jangan berpikiran aneh aneh Dek " menoyor kepala Arga.
"Yaelah.. Gitu aja sewot. Lagi pisah ranjang ya jadi galau hahahah " ledek Arga.
"Heh bocah! kamu ... " bersiap melayangkan pukulan lagi.
"Ampun Kak.. hehe bercanda kok . "
"Arga.. kakak mau tanya padamu. "
"Ada apa Kak ... Arga buru buru nih " mengikat tali sepatu.
"Semalam kamu tidur di kamar? " Dea ingin memastikan.
" Ohh okee.. "
"Lalu siapa yang semalam itu? Apakah halusinasi saja... Atau " Dea menjeda ucapannya.
(+ Semalam +)
Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi. Arson terbangun karena merasakan tubuhnya sakit semua.
"Awas saja kalian.. Aku tidak akan tinggal diam" menoleh.
Arson tersenyum. "Andaikan waktu bisa berhenti di sini "
Luka Arson di sebabkan oleh pengeroyokan preman. Saat mengemudi pulang tiba-tiba ada seseorang yang menyerangnya memecah kaca mobil.
Arson dipukul sampai dirinya pingsan. Untung saja ponselnya tidak sampai diambil sehingga bisa menelepon seseorang untuk meminta pertolongan setelah dirinya sadar dari pingsannya.
Dan nomor yang pertama di tuju adalah Dea .
judulnya "Indara& Indira"❤️✨ atau lebih gampang dengan klik foto profilku ya 🤭✨ terimakasih.
Sebagai tanda terimakasih diizinkan promote, saya beri Kaka 2 bunga 🌹🌹 maaf menganggu sblmnya Kak author, sukses sll karyanya 😍😍