NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Ternyata kamu sudah datang Alex? Ayo duduk, aku ingin menunjukkan sesuatu untuk mu".

Tidak lama setelah Alex duduk dihadapan Tiara, wanita tersebut langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya membuat Alex seketika terdiam.

"Alex, kamu masih mengenal pria ini kan? Dia adalah teman aku sewaktu kecil. Dan kamu tau juga Alex, Minggu depan dia akan datang ke acara pernikahan kita hehehehe... Kamu pasti masih mengingat dia kan?".

Bukannya menjawab, Alex malah membuang wajah seperti sedang mencari seseorang.

"Ada apa Alex? Kamu benar tidak mengingatnya lagi?".

Kemudian Alex menatapnya, lalu memberitahu Tiara kalau ia tidak punya waktu untuk membahas orang yang berada di dalam foto tersebut. Dan itu langsung membuat Tiara terdiam seperti merasa aneh dengan tingkah laku Alex yang sebenarnya mengenal pria itu, namun ia tidak tau kenapa Alex tiba-tiba tidak perduli.

"Baiklah kalau begitu, aku akan memesan makanan kita".

"Tidak perlu! Aku tidak lapar lagi".

Melihat Alex bangkit berdiri dari atas kursi, Tiara pun segera menahan pergelangan tangannya dan bertanya kenapa ia sangat tiba-tiba sekali ingin pergi.

"Alex, ada apa dengan mu? Apa aku baru saja melakukan kesalahan?".

Pria tersebut adalah pria yang selama ini sudah mengkhianati Alex sejak mereka menduduki kursi kuliah, dan itu sudah sering sekali terjadi. Baik dari segi pekerjaan dan juga dari segi percintaan, namun semua itu sudah ia lupakan, tetapi bukan berarti Alex ingin melihat pria itu lagi.

"Hey, kenapa kamu jadi diam seperti itu Alex? Apa sesuatu terjadi antara kamu dengan dia?".

"Mmmmm, dan aku tidak menyukainya".

"Alasan apa Alex?".

Belum menjawab pertanyaan Tiara, Alex pergi begitu saja meninggalkan Tiara yang masih bertanya-tanya sampai Alex hampir saja menabrak seseorang yang membuat gadis di hadapannya itu melonjak kaget. Kemudian Alex menatapnya tajam.

"Kamu tidak punya mata?".

Tidak terima dengan pernyataan Alex, wanita itu malah balik menatap Alex penuh dengan kekesalan.

"Yah!! Harusnya saya yang berkata seperti itu kepada mu. Apa kamu tidak punya mata?".

PPLLAAAKKKK...

"Kamu baik-baik saja Alex?".

"Apa yang sedang kamu lakukan?".

"Aku tidak melakukan apa-apa Alex, aku hanya ingin memberi pelajaran pada dia yang sudah lancang membentak mu tanpa dia tau siapa yang suda...

"Hentikan! Kamu tidak perlu melakukan itu".

Alex lalu pergi meninggalkan mereka disusul oleh Tiara, kemudian wanita yang hampir saja Alex tabrak menatap kedua orang itu penuh dengan kebencian hingga ia beberapa kali mengeluarkan sumpah serapah.

"Diana, ada apa? Kenapa kamu terlihat sangat marah seperti itu".

Ya, wanita itu adalah Diana, orang yang baru saja berdebat dengan Tiara.

"Kamu baik-baik saj... Astaga, ada apa dengan pipi kamu Diana? Kenapa bisa seperti ini?" Miraya begitu sangat khawatir sampai ia beberapa kali menyentuhnya dengan lembut. "Siapa orang yang sudah berani menyakiti mu? Katakan kepada ku, aku akan membalasnya".

"Sudah hentikan Mira, mereka sudah pergi".

"Tapi, kenapa bisa seperti ini Diana".

"Entahlah" balas Diana keluar dari dalam restoran tersebut. Kemudian kedua orang itu mencari tempat duduk yang berada di pinggir jalan. "Terus bagaimana Mira, kamu berhasil menemui HRD disana?".

"Mmmm, tapi untuk saat ini pegawai restoran itu sudah penuh".

"Jadi kamu tidak diterima?".

"Iya".

Diana melihat kesedihan di wajah Miraya, "Ya sudah kalau begitu, kita cari ditempat lain saja, kamu tidak usah sedih seperti itu".

"Tapi mau cari dimana lagi Diana? Semua toko dan juga restoran sudah kita jalani, tapi tak satupun yang mau menerima aku sebagai pegawai tenaga kerja disana. Aku sudah sangat lelah sekali".

"Hey, ayolah. Jangan patah semangat seperti itu Mira. Masih banyak lagi yang belum kita jalani".

"Tapi mau kemana lagi Diana? Aku benar-benar sangat lelah sekali dan juga, dadaku terasa sesak".

"Itu karna kita sudah berjalan jauh dari sana kemari, nanti juga akan redah sendiri Mira".

"Kalau begitu tunggu sebentar, aku menarik nafas dulu".

Lalu kedua gadis itu melanjutkan perjalanan mereka kembali.

.

Ting!

Pintu lift terbuka, "Lalu bagaimana dengan fitting baju pengantin aku Lex? Kamu sudah janji kalau kam... Kamu? Sedang apa kamu berdiri disitu?".

"Saya sekertaris tuan Alex" jawab Mita dengan datar.

"Ada apa Mita?".

"Tuan kedatangan tamu penting, dan mereka sudah berada di dalam ruangan tuan".

"Mmmmm".

"Lalu bagaimana dengan ku Alex?" sebelum masuk ke dalam ruangannya, Tiara kembali menghentikan calon suaminya itu. "Kalau bukan sekarang, kapan lagi?".

Alexander langsung melirik Mita dan memberitahu kalau ia boleh pergi bersama dengan sekretarisnya. Namun Tiara menolak dan tidak mau bersama dengan sekretarisnya itu. Tetapi Alex tidak perduli dan memilih meninggalkan keduanya.

Kemudian Tiara menatap Mita dengan sinis, namun meskipun Tiara menatapnya seperti itu, Mita sama sekali tidak perduli dan juga ia merasa seolah-olah Tiara adalah hantu gentayangan.

"Hey, wanita sialan".

"Apa?" Mita tentu saja kaget mendengar kata-kata tersebut.

"Apa kamu tidak mendengar ku?".

Tidak sampai disana, Tiara kembali membuat Mita geram melihat tingkah laku Tiara yang sudah membuat kesabarannya hilang. Lalu Mita melangkah mendekati Tiara.

"Apa yang ingin kamu lakukan? Jangan mendekat, saya tidak sudih berdekatan dengan wanita seperti kamu. Sana menjauh".

"Haah... Kamu pikir saya juga ingin mendekat dengan mu wanita murahan?".

"Apa?" Tiara melonjak kaget. "Kamu barusan bilang apa? Wa-wanita murahan? Yah...".

Sedangkan Alex yang baru saja mendengar suara teriakan Tiara, ia pun langsung keluar dari dalam melihat keduanya hendak berkelahi tampa perduli mereka sedang dimana.

"Apa yang sedang kalian lakukan?".

Deng!

Suara bass milik Alexander membuat mereka seketika berhenti. Lalu melirik kearah sumber suara dimana Alex yang sedang menatap mereka dengan sangat marah.

"Alex" Tiara hendak ingin mengadu kepada Alex, tetapi pria itu sudah duluan mengusir mereka saat itu juga dari depan ruangannya. "Alex, ini tidak seperti yang kamu lihat. Aku bisa jelaskan sama kamu, aku tidak melakukan kesalahan apa-apa, malahan wanita jal*ng itu yang sudah membuat ku seperti ini".

"Kamu tidak mendengar ku Tiara?".

"Tapi Alex".

"Pergi!".

"Alex!".

"Aku bilang pergi!!!".

Hingga akhirnya Tiara meninggalkan mereka dengan air mata kebencian, karna ia tidak menyangka kalau Alex lebih membela sekretarisnya dibandingkan dengan dia yang akan menjadi calon istrinya, dan itu membuat Tiara merasa sangat tersakiti.

"Tuan, maafkan saya. Saya benar-benar tidak tau kalau kejadian ini akan menimbulkan keributan di antara tuan dan juga calon istri tuan. Sekali lagi saya benar-benar minta maaf tuan".

Namun Alex tidak membalasnya, ia hanya menatap Mita dengan tatapan marah sambil berkata kalau mereka sudah membuat dirinya malu di depan para tamu.

1
Loi
lanjutannya dmn thor?
Leony Avee
lanjut thor
Rafalia Azen
kuliah yg bener sampe lulus terus cari kerja yg halal dn nanti bantuin ibu sabrina,,,
Rafalia Azen
Alexander Graham bell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!