NovelToon NovelToon
Terjerat Om CEO

Terjerat Om CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mochiiiii

Arsenio Emilio Adhitama, terpaksa menerima ultimatum dari sang mommy tercinta untuk segera menikah.

Dengan kelicikan khas seorang Adhitama, Arsen membawa pulang calon istri palsu yang dia temui tanpa sengaja.

Arsen membujuk seorang gadis cantik bernama Keisha Claudia untuk terlibat dalam rencana liciknya membohongi sang mommy.

Tetapi, tampaknya, tak hanya keluarga Adhitama yang terpikat dengan pesona Keisha. Arsen pun mulai ingin memiliki Keisha, ia tak ingin lagi berpura-pura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mochiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 - Kediaman Adhitama

Setelah menandatangani kontrak yang Arsen berikan semalam dan keduanya telah sepakat, kini Key akan menemui orang tua Arsen.

Ketika mobil berangkat, Arsen melirik jam tangannya. Jam delapan lewat sedikit, bagus mereka akan tiba tepat waktu sebelum makan malam.

"Arsen... Hp Key hilang." Key menundukkan kepalanya, Arsen menggenggam sebelah tangan Key.

"Nanti kita beli, tapi kau harus membuat kedua orang tua saya menyukaimu." Key mendongak lalu menunjukkan gummy smile manisnya.

Arsen sedikit menundukkan pandangannya untuk mengamati wajah manis Key, gadis ini benar-benar sangat cantik dan memikat.

Sayang sekali Key memakai jaket panjang, karena gaun dibaliknya menonjolkan bentuk tubuh gadis itu. Lebih disayangkan lagi ia tidak boleh melepaskan jaket maupun gaun itu. Eh apa tunggu!

Arsen harus menahan diri sekuat tenaga agar tidak tergoda mengecup lekukan leher Key, entahlah Arsen sendiri tidak mengerti apa yang terjadi dengan reaksi tubuhnya.

Sensasi yang aneh, berada cukup dekat dekat Key hampir membuat Arsen hilang kendali. Ditambah Arsen tidak bisa menghilangkan bayangan betapa indahnya buah dada Key dari pikirannya.

Leher Keisha Claudia bak hidangan pertama yang lezat dalam jamuan mewah. Bibirnya saja dapat memberi pria kesenangan selama beberapa waktu, lihatlah bibir mungil namun sangat menggoda milik Key.

Belum lagi dadanya yang besar dan menawan. Sekejap Arsen membayangkan dirinya berduaan dengan Key disudut, mengecupnya bertubi-tubi, lalu menyelipkan tangan ke bagian atas gaun itu yang begitu terbuka untuk...

Arsen menahan umpatan ketika ia baru saja membayangkan sesuatu yang membuat reaksi aneh pada tubuhnya.

Arsen merasa Key benar-benar sesuatu yang seperti magnet, terus menerus menarik Arsen untuk jatuh lebih dalam.

"Sebaiknya aku mengatakan beberapa hal sebelum kita tiba." Arsen menahan nafas ketika Key malah memajukan wajahnya.

"Arsen ingin mengatakan apa?" Hey biasakan Key mundur sedikit, masalahnya Arsen bisa mencium aroma lembut strawberry yang sangat memabukkan.

Arsen berdehem singkat, "kau harus menunjukkan kesan bahwa kita saling menyukai."

"Baik, Key mengerti."

"Oh ya? Itu berarti kau harus bersikap seolah senang menghabiskan waktu dengan saya."

Key tersenyum tipis, ia memalingkan pandangannya menatap lurus ke depan. Tanpa sadar hal itu membuat Arsen berdecak kesal.

"Key yakin dapat melakukannya."

...••••••••••...

Nyali Key seketika ciut setelah menginjakkan kaki di mansion besar bak istana itu. Bahkan daripada mansion, tempat ini lebih pantas disebut dengan istana atau kastil impian.

Key tidak pernah bermimpi jika ia akan menjadi calon istri pria sekaya ini, meskipun hanya sebatas pura pura saja.

Lihatlah lampu-lampu serta hiasan glamour dan itu, jika dibandingkan dengan pajangan dikontraknya dulu, ini sangat jauh berbanding terbalik. Mungkin kecoak juga akan minder masuk ke mansion ini.

"Arsen kenapa tidak bilang Arsen sekaya ini?" Protes Key.

"Kenapa apa kau baru menyadari bahwa saya sekaya ini?" Sombong Arsen sambil menarik lengan Key untuk digandeng.

"Jangan sombong Arsen!"

"Saya bicara fakta."

"Ih Arsen lihat penampilan Key!" Arsen memindai penampilan Key dari atas sampai bawah, lalu ia membantu Key melepaskan jaketnya dan terpampang lah gaun cantik yang sangat pas untuk Key.

"Lalu?" Arsen merasa tidak ada yang aneh dengan penampilan Key.

"Ih kenapa jaketnya dibuka Arsen? Key malu, Key gak percaya diri." Lirih Key menundukkan kepalanya.

Arsen tersenyum tipis, ya ampun kenapa Key sangat menggemaskan?! Eh? Apa menggemaskan? Pasti otak Arsen sedang bermasalah! Yang benar saja!

"Ck! Tidak usah memikirkan hal itu." Arsen menarik lembut tangan Key membawa gadis itu masuk kedalam mansion.

Tenang Key ini hanya sebatas drama, kau cukup berpura-pura saja. Jangan gugup, dan tolong jantung jangan berdebar terlalu kencang! Batin Key menjerit.

Setelah keduanya sampai di sebuah ruang tamu, para pelayan langsung menyambutnya dengan senyum hangat. Mereka sudah tahu bahwa tuan muda mereka akan membawa calon istrinya, bahkan tadi pagi Elisia sampai heboh sendiri menyiapkan banyak hal untuk menyambut calon menantunya.

Flashback

Arsen menutup pintu kamarnya dengan jantung yang berdebar kencang, ia langsung lari ke kamarnya setelah melihat pemandangan yang memanjakan matanya.

"Ah lebih baik aku segera menghubungi mommy."

Drttt... Drttt...

"Kenapa? Jika belum mau menikah jangan pernah menghubungi mommy." Setelah telepon tersambung, Arsen langsung disuguhkan suara ketus mommynya.

"Besok Arsen akan pulang."

"Untuk apa? Sebentar lagi kamu juga akan mommy tendang dari mansion." Sinis Elisia.

"Arsen akan membawa calon istri pilihan Arsen besok malam." Setelah mengatakan itu Arsen mematikan sambungan telponnya.

Tanpa sadar Arsen menyentuh dadanya, merasakan jantungnya berdebar dengan kencang. "Sangat cantik dan indah."

Flashback on

Para pelayan di mansion menatap Key dengan mata berbinar-binar. Lihatlah betapa cantik dan menawannya calon istri tuan muda mereka.

Pasti Nyonya akan merasa sangat senang. Batin mereka semua.

Key membalas senyum para pelayan dengan gummy smile andalannya.

"Tuan dan Nyonya sudah menunggu kedatangan anda, Tuan muda."

"Hm." Arsen langsung menggandeng tangan Key untuk mengikuti menuju ke sebuah ruangan.

"Mom, dad." Ucap Arsen menyapa orang tuanya dengan dingin.

"Malam tante, om aku Keisha Claudia, panggil aja Key." Berbanding terbalik dengan Arsen yang dingin, Key justru menyapa dengan nada ceria.

Elang hanya menatap datar, berbeda dengan Elisia yang menatap Key dengan mata berbinar-binar.

"AAAAA CALON MANTU MOMMY!!!" Elisia langsung menerjang Key dengan pelukan hangat.

Key hanya tersenyum canggung, apalagi mendapati tatapan tajam dari kepala keluarga Adhitama.

...••••••••••...

"Beritahu mommy, Arsen. Dimana kau bertemu dengan calon istrimu yang cantik jelita ini." Key hanya tersenyum canggung.

"Arsen menemukannya dijalan mom." Jawaban Arsen sontak membuat Elisia dan Key menatapnya tajam. Hey, dia tidak salah, kan memang benar dia bertemu dengan Key dijalan.

"Dasar anak kurang ajar." Sinis Elisia.

"Oh ya Key dimana alamat rumah orang tua mu? Biar kami cepat-cepat melamarmu untuk Arsen." Key sontak terdiam.

"Orang tua Key sudah meninggal tante, Key tinggal sendiri di kontrakan." Elisia spontan tersenyum tanggung menyadari ia salah memberi pertanyaan. Membuat suasana menjadi canggung.

"Maafin mommy ya sayang, mommy tidak tahu." Elisia mengelus surai rambut Key penuh kasih sayang.

"Tidak apa-apa tante." Key tersenyum tulus lalu menggenggam tangan Elisia.

Sementara Elang dan Arsen hanya menyimak perbincangan dua wanita didepan mereka.

Arsen sendiri baru mengetahui bahwa Key sudah tidak memiliki orang tua.

"Sepertinya mommy sangat menyukai pilihan mu boy." Elang menepuk pundak Arsen.

"Lalu daddy? Apa daddy menyukainya?" Elang hanya tersenyum kecil.

"Dia gadis yang baik dan cantik, menurutmu apa alasan daddy tidak menyukainya?" Arsen tersenyum kecil mendengarnya, entahlah ia merasa sangat senang mengetahui kedua orang tuanya menyukai Key.

"Key bisa masak?" Tanya Elisia setelah suasana kembali seperti semula.

"Bisa tante."

"Mommy, panggil mommy ya cantik jangan tante." Key menganggukkan kepalanya. "Oke mom."

"Mau masak makan malam bareng? Key bantuin mommy masak ya, mau kan?"

"Mau mom, mommy sukanya makanan apa? Sama kaya Arsen ya?" Ujar Key, padahal ia sama sekali tidak tahu tentang makanan kesukaan Arsen. Bukankah Arsen sendiri yang bilang bahwa mereka harus terlihat seperti saling menyukai?

"Berapa usiamu." Pertanyaan singkat dan terkesan datar dari Elang membuat Key merasakan hawa merinding. Ya ampun aura anak dan bapak sama saja.

"Sembilan belas tahun om." Jawaban Key sontak membuat Elisia dan Elang melotot. "APA?!!"

1
meMyra
kasian dipanggil om2
Fans Nct
Gemesin banget key nyaaaaaaa
Yuqi Fans forever( ̄ヘ ̄;)
Ih baper banget Arsen suka mah bilang aja jangan gengsi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!