Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Nabila melangkah dengan lesu karena hari ini hatinya sedang merasakan tidak baik-baik saja.Sesaat masih terngiang di telinganya saat saudara satu-satunya yang di miliki nya itu menanyakan alasannya mengapa dirinya tidak bisa menerima kekasih nya.
Perasaannya kini campur aduk tak karuan, sungguh ini tidak pernah ada di pikiran nya.
"Mengapa harus laki-laki itu yang menjadi kekasih mu Mba,mungkin kalau bukan dia Nabila pasti tidak akan merasa sungkan dan selalu bersembunyi saat laki-laki itu datang." ucapnya sambil menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan nya pelan-pelan setelah nya dia pun menatap ke atas langit dengan perasaan yang tidak menentu.
Karena suasana hatinya kini sedang tidak baik-baik saja akhirnya dia pun memutuskan untuk tidak masuk kelas hingga kini dirinya berada di gedung duduk menyendiri untuk menenangkan pikiran nya yang sedang kusut.
Gadis itu masih duduk di sana sambil melihat ponselnya.Di sana terdapat begitu banyak panggilan telpon yang dari atasan tempatnya bekerja sebagai seorang jurnalis.
Entah mengapa gadis itu tidak menghiraukan nya, di biarkan nya suara telpon itu terus saja berdering tapi sama sekali pun gadis itu tidak menghiraukan nya.Tapi lagi-lagi panggilan itupun kembali berdering. Dengan malas akhirnya dia pun mengangkatnya.
"Hallo".ucapnya.
" Halo, kenapa baru mengangkat telponnya? tanya seseorang di seberang terlihat kesal.
"Maaf Pak tadi saya pergi keluar tidak membawa nya".
" Kebiasaan kamu.".
"Maaf Pak".
" Saya maafkan lain kali tidak".
"Baik Pak terima kasih".jawabnya
" Apa kamu sudah mendapatkan berita terbaru?
"Belum pak,".
" Saya tidak mau tau, cepat carilah berita yang untuk membuat artikel secepatnya , kalau tidak maja siap-siaplah kamu di pecat ".
Gadis itu hanya terdiam
" Nabila kamu dengar saya bicara?
"Saya dengar Pak.Sepertinya perintah Bapak tidak bisa saya laksanakan, karena saya mengundurkan diri. Secepatnya saya akan mengirimkan surat pengunduran diri saya".ucapnya sambil menutup telponnya.
Gadis itu menarik napas panjang lalu menghembuskan nya
" Huh mungkin ini adalah keputusan terbaik".
Di saat gadis itu masih sibuk dengan ponsel nya tiba-tiba dia mendengar suara seseorang
"Ternyata elo di sini?tanyanya setelah sampai dan ikut duduk di sebelah nya.
" Elo bolos?
Laki-laki itupun tertawa
"Iya gue ngikutin elo.Ngga asyik di kelas kalau nggak ada elo".
" Basi.Bilang aja kalau elo itu malas pake bawa-bawa gue segala".jawab gadis itu sambil tertawa pelan.
Laki-laki itupun cengengesan sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"He... he... he elo kok tau".
" Terlihat dari raut muka elo, muka seorang pembohong tau".
"Masa sih, padahal wajah gue ganteng begini malah elo sebut seorang pembohong".
Nabila hanya diam hingga tiba-tiba ada pesan masuk dari ponselnya terlihat nama Bosnya di sana.
Ting
" Saya tidak menerima surat pengunduran dirimu sebelum kontrak kerjamu habis jadi saya tunggu artikel barumu secepatnya ".
Gadis itu menutup ponselnya dengan raut wajah kesal membuat laki-laki yang yang duduk di samping nya itu penasaran apa yang membuat gadis itu kesal.
" Telpon dari pacar ya?Apa elo di putusin? Atau cowok elo itu selingkuh? tanyanya membuat gadis itu merasa enggan menjawabnya.Entah mengapa laki-laki yang sedang duduk di samping nya itu ingin tau.
"Bukan urusan elo".jawabnya dan membuat laki-laki hanya bisa cengir tanpa dosa.
" Memang bukan urusan gue sih tapi tebakan gue benar kan, kalau elo itu habis di putusin."ejeknya tapi gadis itu tidak menanggapinya hingga membuat laki-laki kembali lagi berkata
"Hayo benarkan apa yang gue ucapkan".ucapnya sambil tertawa kecil.
Nabila langsung memelototinya
" Diam nggak kalau nggak".
"Kalau nggak kenapa?tanyanya sambil tersenyum dan menaik turun kan alisnya.
Nabila sudah kehilangan kata-kata menghadapi laki-laki yang bernama Rengga.Laki-laki itu sungguh sangat begitu menyebalkan.Dengan langkah cepat dia pun langsung bangun dari duduk nya hingga membuat laki-laki itu mengeluarkan suaranya dan bergegas bangun lalu duduknya.
"Hey, Nabila.Ello bisa dengar nggak sih? tanyanya kesal sedangkan yang di panggilnya terus saja berdebat.
bersambung
