Balas Dendam seorang istri yang tersakiti.
Mentari tidak menyangka jika suami yang di cintainya selama ini ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Perlahan rasa cinta itu mulai hilang dan berubah menjadi kebencian. Balas dendam adalah jalan satu-satunya untuk membalaskan rasa sakit yang di rasakan oleh Mentari selama ini.
Di sisi lain, Jhonatan Alfarizzy pria berusia 31 tahun, laki-laki masa lalu Mentari datang kembali dalam kehidupannya. Laki-laki yang begitu mencintainya dan laki-laki yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan Mentari, perempuan yang sudah lima tahun pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Cerita ini tidak menarik, cerita yang membosankan dan bikin darah tinggi. Untuk yang penasaran, silahkan di baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengkhianatan
Mentari menggenggam erat tas belanjaannya ketika dirinya melihat sang suami tengah menggandeng mesra tangan sahabatnya Lisa. Dadanya terasa sesak, hatinya serasa di iris melihat pemandangan yang sungguh luar biasa itu. Bagaimana bisa Suami dan sahabatnya itu mengkhianatinya? Sementara pernikahaannya dengan sang suami baru menginjak tiga bulan saja. Benar-benar sulit di percaya.
Mentari merogoh ponsel yang berada di dalam tasnya, ia segera menghubungi suaminya berharap yang di lihatnya hanyalah halusinasi saja. Namun sepertinya harapannya harus musnah, saat ia melihat laki-laki yang menggandeng mesra sahabatnya itu mengangkat ponselnya dan menempelkan di telinga kanannya.
"Ada apa sayang? Kenapa kamu menghubungiku?" Suara laki-laki itu terdengar begitu lembut dan halus, tidak menandakan bahwa dirinya sedang bersama wanita lain.
Mentari berusaha untuk tetap tenang, ia mulai menarik nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan, lalu berkata. "Apakah aku sedang mengganggumu, mas?" Tanya Mentari dengan nada bicara seperti biasanya.
"Tentu tidak, sayang. Tapi, tidak biasanya kamu menghubungiku saat jam segini? Pasti kamu merindukanku, ya." Ucap suami Mentari yang tak lain adalah Alex. Alex Permana, laki-laki berusia tiga puluh tahun, menjabat sebagai CEO di perusahaan ayahnya.
"Ya. Aku memang sangat merindukanmu, mas. Bisakah kamu pulang sekarang." Pinta Mentari sambil menatap suaminya yang di cium oleh sahabatnya sendiri. Pasangan itu terlihat sangat romantis membuat hati Mentari teriris. Bahkan suaminya tersenyum sambil mencubit pipi sahabatnya itu.
"Maaf sayang. Sepertinya aku tidak bisa pulang sekarang karena ada kerjaan yang harus aku selesaikan." Ucap Alex kembali membuat hati Mentari teremas.
"Baiklah, mas. Kalau begitu aku tutup dulu telponnya, ya. Semangat kerjanya." Setelah mengatakan hal itu, Mentari langsung memutuskan sambungannya. Ia kembali menaruh ponselnya ke dalam tas. Sementara suaminya terlihat mengerutkan keningnya, biasanya Mentari selalu mengatakan I Love You saat Mentari ingin mengakhiri panggilannya, tetapi barusan, Mentari sama sekali tidak mengucapkan tiga kata itu membuat Alex bingung sendiri.
"Ada apa, sayang?" Tanya Lisa sambil mengusap punggung suami sahabatnya itu.
"Tidak apa-apa, Lisa. Ayo kita pergi." Jawab Alex di iringi dengan helaan nafas beratnya. "Ada apa dengan Mentari? Tidak biasanya dia seperti ini? Ah sudahlah sebaiknya aku tanyakan saja saat aku pulang nanti." Batin Alex sambil kembali melangkahkan kedua kakinya.
Mentari hanya menatap kepergian suami dan sahabatnya dengan sendu, jujur saja ia masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini. Banyak pertanyaan-pertanyaan dalam otak kecilnya tentang hubungan suami dan sahabatnya itu.
"Sejak kapan kalian mengkhianatiku? Kenapa kalian bisa setega itu terhadapku? Apakah kalian tidak merasa bersalah kepadaku?" Gumam Mentari tetap berdiri di tempatnya. "Aku tunggu penjelasanmu, mas." Ucap Mentari dengan sorot mata yang mulai berubah menjadi dingin.
Mentari kembali melangkahkan kedua kakinya meninggalkan mall yang baru saja menjadi saksi pengkhianatan suami dan juga sahabat yang selama ini sangat di sayanginya.
***
Mentari menghembuskan nafasnya berat, ingatan tentang pengkhianatan yang di lakukan oleh suami dan sahabatnya terus menghantui kepalanya. Mentari tersenyum kecut, ia menatap photo pernikahaannya lalu berkata. "Baru tiga bulan kita menikah, kamu sudah tega mengkhianatiku, Alex. Apa kamu sama sekali tidak merasa bersalah kepadaku?" Mentari menghapus air matanya, rasa sakit dalam hatinya kembali ia rasakan.
"Lisa,,,, Gw benar-benar tidak menyangka, selama ini gw anggap lo sebagai sahabat baik gw, tapi ternyata lo diam-diam menusuk gw dari belakang." Mentari kembali bergumam, sahabat satu-satunya itu tega menusuknya dari belakang. Padahal selama ini, ia selalu memperlakukan Lisa dengan sangat baik, bahkan ia sering membantu Lisa, jika Lisa sedang membutuhkan uang.
Mentari kembali tersenyum kecut, ah seharusnya ia tadi langsung menghampiri suami dan sahabatnya itu, seharusnya ia mengambil ponsel dan memvideokannya lalu mengunggahnya di internet seperti kebanyakan perempuan lainnya yang mendapati suaminya berselingkuh.
Bersambung