Revina di jebak oleh kakaknya sehingga ia harus menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal.
Felix yang baru saja keluar dari penjara hari itu tiba-tiba dipaksa menikah dengan seorang wanita.
Jasee merasa hidupnya akan sangat bahagia jika ia menikah dengan seorang laki-laki tampan dan kaya.
Sean menikah dengan siapapun itu tidak penting lagi untuk dirinya. Ia mengganggap wanita itu semua sama saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saran Revina
Setelah selesai makan malam Jonatan meminta seluruh keluarganya berkumpul di ruang tengah. Karena ada sesuatu yang akan ia sampaikan.
"Besok malam Jasse akan bertunangan dengan Sean." ucap Jonatan sambil melihat ke arah Revina.
"Papa harap kau tidak mengacaukan acara kakak mu, Revina. Semua salah mu. Kau yang lebih dulu berselingkuh. Beruntung Sean dan keluarganya tidak membatalkan perjodohan ini." lanjutnya lagi.
Felix melihat bagaimana reaksi wajah Revina saat Jonatan mengatakan itu. Revina tampak sedikit murung. Apa mungkin Revina mencintai Sean ? Felix bertanya dalam hatinya.
"Felix apa kau sudah mendapatkan pekerjaan ?" Jonatan beralih bertanya kepada Felix.
"Belum pa." jawab Felix santai.
"Jika kau ingin datang menghadiri acara pertunangan Jasse, silahkan. Tapi papa tidak bisa memperkenalkan kau sebagai menantu di keluarga ini sebelum kalian mengadakan acara resepsi pernikahan." kata Jonatan lagi.
"Boleh aku bertanya ?" tanya Felix dengan hati-hati setelah mereka berdua berada di kamar Revina. Felix takut apa yang ingin ia tanyakan akan memperburuk suasana hati istrinya.
"Tanya apa ?" Revina melirik Felix yang sedang duduk di sofa melalui cermin di depannya. Revina sedang memakai krim malam untuk merawat wajahnya.
"Ini tentang Sean." Revina menghentikan kegiatannya dan menatap tajam Felix yang berada di belakangnya lewat cermin.
"Apa dia sebelumnya adalah pacar mu ?" lanjut Felix lagi.
"Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya." jawab Revina cepat.
"Tapi seharusnya kau yang bertunangan dengan Sean kan ?"
"Oh, ya. sudah hampir satu bulan kau masih belum mendapatkan pekerjaan. Coba aku lihat resume punya mu ?" tanya Revina mengalihkan pembicaraan. Ia sungguh malas membahas tentang hubungannya dengan Sean.
Felix segera mengambil tasnya yang berisi data-data dirinya. Beruntung ia sudah meminta Sonia menyiapkan resume dan juga dokumen lainnya.
"Ini." Felix meletakkan sebuah map di atas meja di depannya.
Revina kemudian berjalan menuju sofa dan duduk di samping Felix. Mengambil berkas milik Felix dan melihatnya satu persatu.
"Kau lulusan D3 universitas swasta terkenal ?" tanya Revina tidak percaya. Bagaimana bisa orang seperti Felix bisa masuk universitas swasta yang biayanya cukup mahal.
"Ya. Hanya sampai D3 setelah itu aku tidak punya biaya untuk melanjutkan ke jenjang S1." Ia sudah menduga Revina akan tentang menanyakan ini.
"Belum memiliki pengalaman kerja, umur dua puluh delapan tahun, kau terlihat lebih tua dari usia sebenarnya dan .." Revina menghentikan ucapannya saat matanya tertuju pada sebuah foto yang ada di sana.
"Apa ini kau ?" Revina mengamati foto tersebut.
"Mengapa berbeda sekali ?" lanjut Revina lagi, padahal Felix belum menjawab pertanyaannya yang pertama tadi.
Revina memandang wajah Felix yang ada di depannya dan yang ada di foto secara bergantian. Felix yang ada di foto begitu tampan, sangat berbeda dengan dirinya yang memiliki rambut panjang di kepala dan juga di wajahnya.
"Apa aku terlihat tampan di foto itu ?" tanya Felix percaya diri.
"Biasa saja. Apa mereka tidak menerima mu setelah di interview ?" Felix berbohong dengan menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan Revina. Padahal selama ini ia tidak pernah memasukkan lamaran kerja di perusahaan manapun. Felix hanya berkeliling dan juga mengunjungi beberapa tempat untuk menemui teman-temannya.
Hemm
Revina menarik napasnya. Sepertinya ia sudah memiliki ide bagaimana untuk membantu Felix mendapatkan pekerjaan.
"Apa kau tidak tertarik untuk memasukkan lamaran di perusahaan papa ?" tanya Revina.
"Tidak. Aku tidak ingin mengunakan status ku untuk mendapatkan pekerjaan. Lagi pula harga diri ku akan jatuh jika bekerja sebagai staf rendahan di perusahaan papa mu."
"Apa maksudmu ?" tanya Revina yang tidak mengerti maksud perkataan Felix. Apa pria itu berharap bisa jadi direktur di perusahaan mertuanya. Batin Revina.
"Ah, tidak. Maksudku, aku ingin menjaga harga diri mu. Kau akan malu jika suami mu menjadi staf rendahan di tempat mu bekerja. Apa kata teman-teman mu nanti ?" kilah Felix. Padahal ia yang malu jika jabatannya lebih rendah dari istrinya.
"Baiklah. Kalau begitu kau harus merubah penampilan mu." saran Revina sambil menutup berkas milik Felix.
/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/