Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

    Dea tengah duduk seorang diri di atas rumput , sembari menikmati pemandangan di depannya yang penuh dengan hamparan bunga beraneka macam , Dea juga menghirup dalam dalam aroma bunga yang tercium oleh hidungnya , dia merasa tenang berada di tempat ini , yang mana membuatnya sedikit melupakan apa yang sudah di alaminya akhir akhir ini.

'' Hai '' . Sapa seorang wanita yang baru datang dari arah belakangnya.

Dea menoleh kebelakang saat ada yang menyapanya , kedua mata Dea langsung membola saat melihat siapa yang bediri tak jauh darinya sembari tersenyum .

'' Kak Flower!! '' . Seru Dea beranjak berdiri .

Wanita yang di panggil Flower oleh Dea hanya tersenyum sembari merentangkan kedua tangannya lebar lebar . Tanpa pikir panjang Dea langsung berhambur ke arah Flower dan memeluknya.

'' Apa kabar adikku ?'' . sapa Flower lembut sembari mengelus rambut Dea penuh kasih sayang.

Dea melonggarkan pelukannya namun tak sampai lepas . '' Dea sangat baik kakak ''. Jawab Dea antusias membuat Flower tersenyum.

'' kita duduk di sana yuk '' . Ajak Flower menunjuk ke arah kursi yang ada di bawah pohon rindang.

Dea menganggukkan keplanya , keduanya berjalan ke arah kursi di bawah pohon dengan Dea yang bergelayut manja di lengan Flower , yang membuat sang kakak tersenyum .

'' Kak , Dea boleh tiduran di pangkuan kakak? '' . Tanya Dea .

'' Dengan senang hati , sini '' . sahut Flower tersenyum.

Dea segera merebahkan tubuhnya dengan paha Flower sebagai bantalnya . Dea merasakan nyaman saat sang Kakak mengelus rambutnya dengan pelan .

'' Kakak , Dea minta maaf ya '' . Ucap Dea sembari mendongakkan kepalanya menatapa wajah sang kakak yang sangat teduh di matanya.

'' Minta maaf untuk apa hem ?'' . Tanya Flower .

'' Untuk semuanya , yang jelas Dea minta maaf karna selama ini Dea tidak tahu dengan keberadaan kakak , yang membuat hidup kakak selalu menderita '' . Timpal Dea wajahnya berubah sendu.

Flower menggelengkan keplanya . '' Kamu tidak salah , kakak juga ikhlas dengan apa yang menimpa kakak selam ini , yang penting sekarang kamu sudah menguak rahasia Dady kakak '' . Ucap Flower .

Dea beranjak dari posisinya yang semula rebahan di pangkuan Flower kini menjadi duduk berhadapan dengan sang kakak .

'' Dea belum puas memberi pelajaran pada pria tua bangka itu Kak , dia sudah menyakiti Momy sama Kaka , pokok aku belum puas kalau beluam liat si David itu menderita '' . Geram Flower dengan tangan mengepal.

'' Suttttt '' . Flower meletakkan jari telunjukknya tepat di bibir Adiknya .

'' Jangan ya , Kaka gak mau kamu jadi kejam karna Kakak '' . Ujar Flower lembut .

'' Tapi Kak ,,, '' .Flower menggelengkan kepalanya .

'' Dengerin Kakak , apa kamu ingin Kakak bahagia ?'' . Tanya Flower yang di angguki oleh Dea.

'' Kalau begitu , Kakak minta sama kamu , untuk janji akan melepaskan Dady kakak dari amarah kamu , apa kamu bisa ?'' . Pinta Flower , Dea diam tak menyahut , dirinya masih marah pada David , bahkan dirinya masih belum puas jika belum membuat David benar benar menderita sampai ajal menjemputnya.

'' Kamu tidak bisa ya '' . Flower menundukkan kepalanya , nampak jelas tersirat kesedihan di wajahnya . Melihat itu Dea langsung memeluk kakaknya dengan erat , Dea tidak bisa melihat kakaknya bersedih .

'' Iya , Dea janji , Dea akan melepaskan Dady Kakak '' . Ucap Dea sungguh sungguh yang seketika membuat senyum terbit di bibir Flower .

'' Terimakasih '' . Flower membalas pelukan adiknya .

Dan kini keduanya saling bertukar cerita dan juga tertawa bersama , lebih tepatnya Dea yang paling banyak bercerita dan Flower hanya menjadi pendengar saja . Flower tersenyum lega saat mendengar cerita tentang kehidupan Momynya yang baik baik saja berkat Dady Zico . Tapi Flower juga sedih saat mengetahui kalau Dady Zico dan Momy Moza sudah meninggal .

'' Kakak mencintai Ethan ?'' . Tanya Dea di sela obrolannya . Flower menggelengkan kepalnya , membuat Dea mengrinyitkan dahinya heran.

'' Terus , kenapa Kakak mau bertahan sama pria sialan macam dia ?'' . cetus Dea yang langsung mendapat tarikan di hidung mancungnya .

'' Gak boleh ngomong kayak gitu , nanti bucin baru tau rasa '' . Ujar Flower .

'' Idiih,,, jangan sampe '' . Dea meremang sendiri membayangkan kalau beneran dirinya bucin sama Ethan , dan keduanya kembali tertawa bersama .

'' De , Kakak harus pergi '' . Ucap Flower tiba tiba yang mana membuat Dea menghentikan tawanya dalam sekejap.

'' Kakak mau pergi kemana ?'' . Tanya Dea menggenggam tangan Flower dengan erat.

'' Kaka harus pergi ke tempat semestinya kaka berada '' . Jawab Flower tersenyum membalas genggaman tangan Dea di tangannya.

'' Tidak , Kaka tidak boleh pergi , kalaupun ada yang pergi ,itu seharusnya Dea '' . Ujar Dea panik .

Flower tersenyum , perlahan melepaskan genggaman tangan Dea dari tangannya , Flower beranjak berdiri dan melangkah mundur .

'' De , kakak sudah bahagia sekarang , jika kakak kembali lagi , kakak akan sedih lagi mungkin juga akan menderita lagi . Satu yang harus kamu tau De , dari dulu Ethan sangat mencintaimu , jadi jangan sia siakan kesempatan yang di berikan padamu saat ini , ingat ya ,,, kakak selalu ada di sampingmu , I love you adikku selamat tinggal '' . Flower seketika menghilang bersamaan dengan cahaya yang muncul dari belaknganya.

'' Kakak ,,, Kakak ,,, jangan tinggalin Dea kakak , Kakakkkkkkk ,,!!!!!'' .Triak Dea.

Di atas kasur king size , seorang wanita yang tak lain adalah Flower terbangun dengan nafas ngos ngosan .

'' Baby '' .

Flower menoleh ke samping dan melihat Ethan duduk di tepian ranjang tepat di sampingnya .

'' Ethan '' . Flower langsung memeluk tubuh kekar Ethan dengan erat .Ethan juga membalas pelukan Flower.

'' Mimpi ketemu Flower ?'' . Ujar Ethan sembari mengelus punggung Flower dengan lembut.

Flower mengnggukkan kepalanya . '' kamu tahu ?'' . Flower mendongakkan kepalanya menatap wajah tampan Ethan yang hanya berjarak beberapa senti saja , Flower atau Dea baru sadar jika di lihat dari dekat seperti ini Ethan sangatlah tampan ,dengan mata tajam , hidung mancung , alis tebal ,badan juga kekar , dan nilai plusnya bagi Dea adalah Ethan sangat kaya raya.

'' Hem,, aku dari tadi nemanin kamu di sini , selama tidur kamu terus tersenyum '' . Ujar Ethan menundukkan kepalnya menatap Flower dengan lembut.

Di tatap seperti itu oleh Ethan entah kenapa tiba tiba Flower merasa salah tingkah , dan membuatnya buru buru memalingkan wajahnya karna tak ingin di lihat oleh Ethan jika kini dirinya tengah salah tingkah , dan mungkin wajahnya sudah memerah bak seperti kepeting rebus .

" sial.... Kenapa gue jadi salting gini sih " . rutuknya dalam hati.

'' Baby , kenapa wajahmu memerah ? , kamu sakit ?'' . Tanya Ethan cemas sembari menyentuh dahi Flower untuk mengeceknya.

'' Ih,, aku gak papa , gak sakit '' . Flower menjauhkan wajahnya dari jangkauan tangan Ethan , dirinya benar benar malu karna Ethan melihat wajahnya yang memerah , Ethan ini tidak tahu apa pura pura bodoh pikirnya kesal.

'' Uncle Anston ada dimana ?'' . Tanya Flower mengalihkan pembicaraan .

'' Ada di ruang kerjaku sama Alex '' . Jawab Ethan , Flower menganggukkan kepalanya.

Mengingat dirinya belum mandi sama sekali semenjak baru tiba , Flower bergegas masuk ke dalam kamar mandi , untuk membersihkan badannya yang sudah terasa lengket semua .

Ethan sendiri memilih keluar dari dalam kamarnya , dan menuju ke ruang kerjanya yang terletak di sebrang kamarnya .

'' Bagaimana keaadan Dea ?'' . Tanya Anston saat melihat Ethan masuk dan berjalan menghampirinya .

'' Baik baik saja , dia sedang mandi '' . Timpal Ethan lalu duduk di sofa tunggal .

'' Syukurlah '' . Anston bernafas lega , dia ingat betul tadi saat di mansion Anderson , dia baru pertama kalinya melihat Dea semarah itu , apa lagi Dea memiliki sabuk hitam , masih beruntung Ethan bisa mencegah Dea , kalau tidak sudah di pastikan David akan cacat seumur hidup atau bisa jadi nyawanya tidak di raganya lagi.