Bagaimana jadinya jika seseorang kembali ke masa lalu..
Michelina seorang istri yang mencintai Kaisar Jasper dengan sejuta warna. Selama di kehidupannya ia tampil glanmour, seakan dirinya akan membuat Kaisar Jasper terpesona. Namun apa yang ia dapatkan hanyalah sebuah penghinaan. Kaisar Jasper tidak pernah menginginkannya atau lebih tepatnya tidak mencintainya.
Suatu hari Kaisar Jasper membawa seorang gadis dari kalangan biasa,menjadikannya istrinya. Kaisar Jasper sangat mencintai gadis itu. Hingga membuatnya buta dalam kecemburuan. Dia pun mencelakai gadis itu, lalu membuat Kaisar Jasper marah dan menjatuhi hukuman mati padanya.
"Ayah, Ibu maafkan aku. Aku yang bodoh mencintainya. Seharusnya aku tidak mencintainya."
ig:@riiez.kha.37
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Geram
"Lucilla, aku ingin bertemu dengan ayah ku." Ujar Michelina.
"Apa Permaisuri ingin menemui Baginda?"
Michelina menaikkan alisnya dengan bibir cemberut. "Aku malas, sebaiknya kamu saja yang meminta ijinnya." Ucap Michelina sambil berjalan lebih dulu.
*Flasback
"Baginda, aku ingin menemui ayah. Apakah Baginda mengijinkan?" tanya seorang wanita. Dia berkata dengan hati-hatu, jika tidak di perbolehkan. Maka dengan senang hati, ia akan menurutinya.
"Pergilah, tidak ada urusannya dengan ku. Apa pun yang kamu lakukan, tidak ada kaitannya dengan ku." Sahut Kaisar Jasper berlalu pergi.
Flasback Off*.
Lucilla pun mengikuti Permaisurinya menaiki kereta. Mereka duduk berhadapan. Ada sesuatu hal yang harus dia sampaikan. Dulu Duke Laras dan Ayahnya berteman baik. Mereka sangat dekat satu sama lainnya. Hubungan bisnis itu pun terjalin dengan lancar dan saling menguntungkan. Namun, suatu hari dengan kedatangannya Zoya dan menjadi istri Kaisar Jasper. Pertemanan mereka tak lagi dekat. Bisa di katakan pertemanan mereka pupus sedikit demi sedikit dan berakhirlah pertemanan mereka.
Duke Lastar berumur 28 tahun. Anak tunggal dari Duke Arof, sebelum menjabat jadi Duke mewarisi kebangsawanan ayahnya. Dia terkenal dingin dan cerdas. Namun karena suatu bisnis dia berteman akrap dengan ayahnya. Padahal ayahnya sudah berumur 40 tahun.
"Sebaiknya aku harus menasehati ayah ku. Agar tidak dekat dengannya. "
"Ada apa Permaisuri? apa ada sesuatu yang Permaisuri butuhkan?"
"Tidak ada,"
Tak terasa kereta istana nan megah itu berhenti di depan kediaman Duke Ronaf. Michelina menuruni anak tangga itu seraya menatap ke salah satu kereta. Ia penasaran siapa yang berkunjung ke rumah kedua orang tuanya.
"Ayah," Michelina.
"Permaisuri," Michelina beralih melihat ke arah Duke Lastar. Dia tidak menyangka, bisa bertemu dengannya secepat ini. Seharusnya dia bertemu satu bulan yang akan datang. Jika di hitung dengan jarak pernikahannya. Tetapi sekarang, justru pernikahannya baru beberapa hari ia sudah bertemu.
Apa urusan Duke Lastar ke sini? batinnya.
"Dimana Ibu?" tanya Michelina bersikap acuh. Seolah tak melihat Duke Lastar.
"Dia ada di lantai atas." Jawab Duke Ronaf.
"Pelayan, kabarkan pada istri ku. Dia kedatangan tamu dari istana." Perintahnya.
"Tidak perlu ayah, aku akan menemui ibu sendiri." Sahut Michelina.
Duke Lastar melamun, ia merasa Permaisuri Michelina tidak menyukai. Melihat wajahnya yang tidak suka dengan keberadaanya di kediamannya. Padahal baru pertama kalinya mereka bertemu. Dan tidak pernah menyinggung Permaisuri Michelina.
"Bisa kita lanjutkan," ujar Duke Ronaf yang di angguki oleh Duke Lastar. Kemudian mereka duduk kembali dan melanjutkan obrolannya.
Sementara di tempat lain.
Kaisar Jasper sangat senang tawanya tak pernah lepas dari wajahnya. Candaannya dengan sang ibu membuatnya terkekeh. Namun ada hal lain yang membuatnya merasa risih. Mengingat tatapan Michelina yang tak biasanya. Dari dulu Michelina menatapnya dengan penuh cinta. Tapi tadi, matanya mengatakan ketidaksukaan.
"Ibu, apa akhir-akhir ini ada sesuatu yang terjadi di istana?"
Ibu Suri mengingat-ngingat, istana berjalan lancar. Tidak ada gangguwan apa pun. "Tidak ada Bagainda, memangnya ada apa?"
"Emmm," Kaisar Jasper menggaruk tengkuknya, ia grogi menanyakannya pada sang ibu, tapi rasa penasarannya membuatnya melucuti rasa malunya. "Apa Permaisuri sering keluar?"
Ibu Suri merasa ada yang aneh, anaknya ini tak akan menanyakan siapa pun termasuk menyangkut Permaisurinya. Ia selalu menasehatinya agar Kaisar Jasper membuka hatinya. "Permaisuri tidak keluar kediaman. Kecuali setelah dua hari pernikahan mu. Permaisuri keluar istana untuk menemui Duke Ronaf dan Duchess Mia. Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan?" Ibu Suri menoleh ke arah pelayannya. Hari ini hari baik, tidak ada hujan dan petir Kaisar Jasper menanyakan tentang Permaisurinya. Tentu saja, ia harus memanfaatkan keadaan saat ini. "Pelayan, tolong panggilkan Permaisuri."
"Baik, Ibu Suri."
Selang beberapa saat, pelayan itu kembali menghadap. "Maaf Ibu Suri, Permaisuri keluar istana menuju kediaman Yang Mulia Duke Ronaf."
Kenapa dia tidak ijin pada ku batin Kaisar Jasper dengan geram.