zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Happy Reading❤️
keadaan di sekolah sangat ricuh semenjak kedatangan ziara, mereka tidak ada yang mengenali dirinya sama seperti semua orang yang ada di rumahnya.
Sedang kan di tempat izzar dan teman temannya mereka menatap tak percaya pada ziara.
"aduh aduh neng ko semakin cakep aja sih." celetuk Ilman yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari izzar dan Haidar.
tak lama kemudian Vano datang bersama Silla dan segera bergabung bersama izzar dan teman temannya.
Ziara berjalan melewati mereka tanpa menatap nya sedikit pun tetapi mereka terkejut saat ziara hanya melewati nya, Silla yang sudah geram mulai berdrama dan memegang tangan ziara, sontak saja ziara membalikan badannya melihat siapa yang menahan tangannya.
"lepas." ucap ziara datar.
"kakak masih marah sama aku?." ucap Silla dengan wajah sedih nya.
Ziara memutar bola matanya malas, mulai nih drama nya.
"gue mau ke kelas bisa lepas ga."ucap nya dingin.
Silla merasakan takut dengan tatapan ziara, kemudian dia menarik paksa tangan ziara yang membuat dirinya terjatuh tubuh ziara pun ikut oleng tetapi ziara masih bisa menahan nya sehingga yang terjatuh hanya Silla.
"Silla." izzar berteriak melihat Silla yang terjatuh dia segera membangunkan Silla.
"Lo kenapa sih bngst." Vano terlihat marah dia mengepalkan tangan nya ingin memukul ziara.
"Lo berubah pun tetep jahat ziara, sampai kapanpun gue gakan pernah suka sama Lo da gakan pernah tertarik sama Lo inget itu." ucap izzar, sedangkan ziara hanya menaikan alisnya dan tersenyum sinis.
kemudian ziara melihat sekeliling dan matanya tertuju pada beberapa siswi yang sedang menonton nya.a
"coba Lo pada kesini deh" ziara memanggil beberapa siswi itu, siswi itupun menghampiri ziara.
"Lo dari tadi disitu nonton?." beberapa siswi itu mengangguk.
"kalian liat gue dorong nih lintah ga?." ucap ziara, beberapa siswi itu tau siapa yang di maksud lintah itu.
"ngga, yang ada si Silla yang narik tangan Lo dan akhirnya dia jatoh sendiri." ucap salah satu siswi itu.
"Lo gausah pada ngebohong, kalian di bayar kan sama si ziara hah." ucap Vano tak terima.
"lah ngapain kita bohong, Lo tanya aja beberapa siswa yang lain." ucap salah satu siswi itu.
"iya bukan cuma kita doang yang liat." timp salah satu darinya, ziara hanya tersenyum sinis.
"gimana? Puas nuduh nya?." ucap ziara yang mulai jengah.
sedangkan mereka hanya terdiam, mereka asal menuduh tanpa kebenaran nya bagaimana.
ziara pergi meninggalkan beberapa orang yang sedang terdiam.
"tapi gue tadi liat sendiri si Silla emang sengaja."ucap Ilman yang hanya dapat di dengar oleh Ivan.
"udah lah biarin si Silla kan emang suka nyari masalah." celetuk Ivan di angguki Ilman.
"apa bener kamu sengaja Silla."tanya izzar.
"ngga kak, mereka pasti takut sama kak ziara kan kak ziara suka bully orang hiks hiks." Silla masih tidak mau mengaku dan kini dia malah menangis.
"udah lah zar kasian adek gue, udah jangan nangis ya dek." ucap Vano menenangkan Silla.
"nanti kita marahin si ziara nya ya." ucap Haidar Silla hanya mengangguk.
...----------------...
Kini ziara sudah berada di depan kelasnya kemudian dia masuk dengan tatapan datar dan dingin membuat beberapa siswa yang melihatnya merasa takut, Tetapi mereka bingung siapa gadis itu.
Ziara duduk di bangku paling belakang kemudian dia menyimpan tas nya dan melipat tangan nya kemudian dia menidurkan kepalanya di atas tangannya.
"sorry Lo siapa ya, dan ini tempat duduk gue." ucap Novita salah satu siswi di kelas ziara.
Ziara yang mendengar suara kemudian dia mengangkat wajahnya melihat siapa yang sudah mengganggu nya.
"gue ziara, dan gue ijin pengen duduk disini" ucapnya membuat Novita terkejut.
"hah Lo ziara queen bullying" Novita terkejut dan sontak perkataannya membuat para siswi lain pun ikut terkejut.
"santai aja kali gausah bilang queen bullying juga" ucapnya datar, Novita menggaruk Kapala nya yang tak gatal.
"Lo semua gue minta maaf jika ada salah satu di antara kalian yang pernah gue bully gue minta maaf." ucapnya yang membuat mereka semakin terkejut karna ziara mengeluarkan kata maaf.
"kita gapapa sih karna kita gada yang pernah Lo bully." ucap Dessi yang di angguki oleh teman yang lainnya, ziara hanya mengangguk.
"gue disini ya Lo pindah ke tempat gue." ucap ziara pada Novita.
Novita pun menangguk, akhirnya mereka bertukar tempat dan ziara melanjutkan tidurnya.
Tak lama kemudian guru masuk dan pelajaran pun di mulai tetapi ziara masih anteng dengan tidurnya hingga pergerakan ziara membuat mereka terkejut.
Saat guru sedang menerangkan, guru itu melihat ada siswi yang tertidur di kelas hingga guru itu mengambil spidol dan melemparkannya ke arah ziara.
Tetapi ziara dengan sigap langsung mengambil spidol itu yang sedikit lagi akan mendarat di kepalanya, sontak saja mereka terkejut.
"kamu maju ke depan dan jelaskan apa saja yang sudah saya jelaskan tadi." ucap guru bernama Bu Dian.
Ziara dengan santai dan tatapan nya yang datar berjalan ke depan untuk menjelaskan yang di maksud Bu Dian tadi, Bu Dian memandang ziara dengan remeh.
Hei Bu dia bukan ziara, tetapi saat ini yang berada di tubuhnya ada jiwa seorang gadis remaja yang sudah berusia 22 tahun jadi pelajaran ini hanya kecil untuk seorang Zoyya.
ziara dengan tenang dan santai dia menjelaskan pelajaran Bu dian, semua teman dan Bu dian terlihat terkejut bagaimana bisa ziara menjelaskan apa yang di jelaskan Bu dian tadi, Meskipun ziara tertidur tetapi tidak dengan telinga nya pendengeran nya tajam.
"bagaimana Bu? Apa benar penjelasan saya sama dengan penjelasan yang ibu jelaskan tadi?" ucap ziara datar.
"iya betul, tetapi saya baru melihat kamu, kamu siswi pindahan?" tanya Bu Dian yang belum menyadari bahwa di depan nya itu adalah ziara queen bullying.
"Saya ziara putri wijaya." ucapnya membuat Bu Dian semakin terkejut bagaimana bisa seorang siswi yang nakal bisa mendadak pintar pikir Bu dian.
"kalau begitu kamu kembali ke bangku." ucap Bu Dian yang segera menyembunyikan keterkejutannya.
ziarah kembali duduk di bangku dan tak lama kemudian bel sekolah pun berbunyi waktunya istirahat.
