Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sepertinya itulah pribahasa yang cocok menggambarkan seorang gadis cantik bernama Emila. Setelah hubungannya kandas karena kehadiran orang kedua, kini ia harus merasakan menjadi yang kedua pula untuk seorang pria yang sudah beristri karena mengandung anak dari pria itu setelah melewati malam panas dan ia dinyatakan mengandung.
Penawaran pernikahan sebagai bentuk tanggung jawab dari pria yang sudah menanamkan benih di rahimnya membuat Emila tak bisa menolak karena tidak ingin membuat ibunya malu dan akhirnya mendapatkan perlakuan buruk dari orang sekitarnya.
Bagaimana nasib Emila selanjutnya setelah menikah menjadi yang kedua sedangkan istri pertama pria tersebut tidak mengetahui pernikahan diam-diam mereka? Apakah istri pertama pria itu akan bersikap baik pada Emila atau justru sebaliknya setelah kebenaran itu terungkap mengingat istri pertama dari pria itu dinyatakan sulit memiliki seorang anak?
Yuk ikuti kisah Emila dan Arkana di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menawarkan kembali
Malam itu Emila dibuat berpikir keras jalan apa yang harus ia ambil untuk dirinya dan anak-anaknya kelak. Bertambah hari perutnya akan semakin membesar dan warga sekitar rumah mereka akan mengetahui jika dirinya hamil di luar nikah. Saat itu tiba, Emila tidak tahu bagaimana caranya harus bersikap.
Emila pun tidak dapat membayangkan bagaimana sedihnya hati ibunya nanti saat semua orang mencaci dan memaki dirinya. Terlalu larut dalam pemikirannya sendiri membuat Emila tanpa sadar memejamkan kedua kelopak matanya dan membawa masalah yang ia hadapi saat ini ke dalam mimpi.
Tiga hari berlalu, Emila belum juga menemukan solusi terbaik untuk dirinya. Dan hari itu pula Arkana yang sudah menemukan jalan terbaik untuk mereka datang ke rumah Emila bersama dengan Edgar.
"Sebelumnya saya ingin meminta maaf pada Ibu karena perbuatan tidak disengaja saya membuat putri Ibu ternoda hingga hamil." Ucap Arkana pada Bu Asma.
Bu Asma menatap dengan intens wajah pria yang sedang berbicara dengannya saat ini. Dapat Bu Asma lihat jika pria itu nampak tulus saat mengucapkan maaf kepadanya.
Tak lupa Arkan pun meminta Edgar menunjukkan bukti jika malam itu ia terkena salah jebakan oleh pelayan Bar yang berkerja di tempat pesta ulang tahun rekan kerjanya malam itu.
Edgar menunjukkan bukti CCTV dan video rekaman permintaan maaf pelayan tersebut. Bu Asma yang mendengarkannya pun dibuat terkejut karena ternyata Arkana meniduri putrinya dalam keadaan mabuk dan pengaruh obat perangsang.
"Sekali lagi maafkan saya, Bu. Saya tidak bermaksud mengotori putri Ibu. Apa yang sudah terjadi murni di luar alam sadar saya." Lanjut Arkana.
Bu Asma mengangguk paham. Kali ini ia juga tidak bisa menyalahkan Arkana setelah melihat bukti yang ada.
"Lalu tindakan apa yang mau anda ambil setelah mengetahui putri saya sudah hamil karena perbuatan anda. Sadar atau tidak sadar anda tidak bisa mengelak jika saat ini putri saya mengandung anak anda." Ucap Bu Asma.
Arkana menegakkan tubuh. Menatap Bu Asma dengan tatapan tegas dan wajah serius. "Seperti apa yang sudah saya katakan pada Emila tempo hari, saya akan menikahinya, Bu." Jawab Arkana.
"Tidak. Saya tidak setuju." Sahut Emila.
Arkana menatap datar wajah Emila. "Saya akan tetap menikahimu apapun keadaanya. Saya sudah memikirkan cara agar istri saya tidak terluka dengan pernikahan kita." Ucap Arkana.
"Maksud anda?" Tanya Emila.
"Kita bisa menikah diam-diam tanpa sepengetahuannya. Saya tahu rencana saya ini salah. Tapi hanya ini jalannya agar istri saya tidak mengetahuinya dan sakit hati karena saya sudah menduakannya." Jelas Arkana.
"Ini gila, benar-benar gila!" Emila menggeleng tak terima. "Sepandai apapun anda menyimpan bangkai pasti akan tercium juga!" Tekan Emila.
"Boleh saya berbicara?" Akhirnya Edgar angkat suara.
Emila mempersilahkan Edgar Untuk berbicara. "Mungkin terlalu banyak pertimbangan yang harus dipikirkan untuk masalah ini. Tapi jika saya boleh memberi solusi, saya ingin memberi solusi agar kalian bisa tetap menikah tapi tidak menyakiti hati Nona Lady sepenuhnya." Ucap Edgar:
"Apa maksud anda?" Tanya Emila bingung.
"Kalian bisa menikah sampai anak kalian lahir. Setelah itu kalian bisa berpisah secara baik-baik dan Arkana masih bisa memberikan tanggung jawab dalam bentuk nafkah lahir untuk anak kalian. Saya rasa itu cukup baik karena saat anda melahirkan nanti anak-anak anda mendapatkan status yang jelas siapa ayah dan ibunya."
***
