Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
" Kenapa tidak di angkat ?" tanya ayah dan anak itu bersamaan, mendengar itu sukses membuat Naya bingung dan panas dingin jadinya.
" Eh itu, bukan siapa-siapa ko " kata Naya yang nyengir kuda merasa tidak enak pada keduanya.
" Angkat saja Naya, siapa tahu penting " kata Dirga lagi yang juga di anggukan Flo.
" Emm baiklah, kalian lanjutkan saja dulu makanya, saya mau angkat telpon dulu. Sayang, bunda angkat telpon dulu ya " kata Naya dan langsung di anggukan ayah dan anak itu.
Setelah mendapat ijin, Naya langsung menjauh dari situ dan langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mengangkat telepon.
Sedangkan Dirga masih melihat Naya yang mengangkat ponselnya menjauh dari mereka.
" Kenapa pakai pergi segala angkat ponselnya, apa itu dari kekasihnya, mungkinkah Naya sudah punya kekasih ?" kata Dirga dalam hati sambil terus menatap kamar Naya.
Begitu juga dengan gadis kecil itu, ia juga menatap sendu ke arah Naya.
" Siapa ya yang sudah telpon bunda, ko pakai pergi ke kamar segala. " kata gadis kecil itu yang juga terus menatap ke arah kamar Naya.
Saking sibuknya ayah dan anak itu dengan pikiran masing-masing, hingga sarapan mereka terbengkalai.
Sedangkan Naya setelah sampai di dalam kamarnya, ia langsung mengangkat ponselnya yang terus berdering dari tadi.
" Iya hallo Mom " jawab Naya setelah mengangkat telponnya.
" Darimana saja sih lama banget angkatnya " tanya Nadiya dari sebrang sana.
" Sibuk tadi Mom, ada apa mom ?" tanya Naya sambil duduk di atas tempat tidur.
" Mommy minta sekarang kamu pulang, kalau tidak sekarang juga mommy akan menyusul mu ke sana, cepat pulang " kata Nadiya
" Memangnya ada apa Mom, kenapa di suruh pulang sekarang sih ?" tanya Naya heran.
" Ada hal penting yang ingin mommy bicarakan, pokonya kamu harus pulang sekarang, kalau tidak mommy yang akan menyusul kesana, kamu mengerti " kata Nadiya dengan tegasnya.
" Ada hal penting apa Mom, kenapa tidak bicara sekarang saja, kenapa harus pulang, Naya belum selesai lagi liburannya ini " kata Naya lagi sambil cemberut.
" Pokoknya kamu harus pulang sekarang, hal ini tidak bisa di bicarakan melalui ponsel, jika kamu tidak pulang hari ini, maka mommy akan menyusul mu besok. " kata Nadiya yang terdengar sangat tegas.
" Iya Mom, akan Naya usahakan pulang hari ini " kata Naya lagi yang pasrah.
" Bagus, begitu dong apa susahnya sih nurut sama orang tua, ya sudah cepat bersiap sana mommy tunggu di rumah oke ..." kata Nadiya dengan gaya sedikit memaksa, setelah itu ia langsung mematikan ponselnya sebelum sang putri protes lagi.
" Tapi mom... " Tut Tut Tut... sambungan ponsel langsung di putus Nadia duluan sehingga membuat Naya membuang nafas beratnya.
" Haaah... Bagaimana ini apa yang harus aku lakukan " kata Naya sambil mondar mandir bingung sendiri memikirkannya.
" Kalau begini caranya, mau tidak mau deh pulang dan mau tidak mau juga membawa gadis kecil itu, bersyukur kalau Flo mau di tinggal, kalau tidak, apa yang akan ku katakan pada mommy nanti.
Dengan masih perasaan bingung, mau tidak mau Naya pun keluar dan kembali ke meja makan untuk sarapan.
" lho ko pada diam, kenapa tidak di lanjutkan lagi sarapannya " kata Naya yang heran.
Mendengar itu ayah dan anak itu langsung tersadar dari pikirannya masing-masing.
" Eh iya, " sahut keduanya.
Melihat itu Naya hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum dan kembali melanjutkan sarapannya juga.
Setelah selesai sarapan Dirga langsung pamit untuk berangkat kerja.
" Dah sayang, sekolah yang benar ya papah kerja dulu " pamit Dirga pada sang putri.
" Iya Pah, hati - hati di jalan ya " sahut gadis kecil itu
" Iya sayang, Naya titip anak saya ya, kalau ada apa-apa, langsung hubungi saya " kata Dirga sebelum masuk ke dalam mobilnya.
" Iya pak, bapak tenang saja, Flo aman bersama saya. " sahut Naya dalam langsung di balas anggukan oleh Dirga.
Setelah itu Dirga langsung pergi ke kantor nya, begitu juga dengan Naya dan gadis kecil itu mereka juga langsung berangkat menuju sekolah TK , sekolah gadis kecil itu.
Sesampainya di sekolah, semua orang menatap bingung dan heran melihat Naya dan Flo datang ke sekolah.
Merasa di perhatikan seperti itu, membuat Naya memeriksa penampilannya dan juga penampilan anak asuhnya itu.
" Kenapa mereka melihat kami seperti itu ya, apa ada yang salah... ?" kata Naya yang bertanya dalam hati.