NovelToon NovelToon
JAGOAN YANG TERKHIANATI

JAGOAN YANG TERKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rudoelf Nggeok

seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Dylan Hopkins, adalah seorang dokter magang yang rajin, berwajah tampan dan berkharisma. ditengah kesibukannya, dia tiba-tiba mendapat telpon dari orang yang tak dikenal untuk menginformasikan bahwa

wanita yang dia pacari selama tiga tahun tiba-tiba melangsungkan pertunangan dengan pria lain.

wanita itu mengkhianatinya hanya karena dia miskin dan bukan dari keluarga kaya.

Yang lebih menyakitkan lagi, ditengah rasa sakit hati karena dikhianati sang kekasih,

Dia malah dipecat dari pekerjaannya.

namun suatu ketika, dia tiba-tiba mendapat kekuatan misterius dari cincin yang pernah dia berikan pada mantan pacarnya sebagai hadiah.

cincin tersebut merupakan cincin peninggalan yang ditinggal oleh orang tua kandungnya.

sejak saat itu kehidupan Dylan mengalami peningkatan baik ekonomi, ilmu medis, bela diri dan kekuatan super lainnya. bagaimana kisah selanjutnya nongkrong terus ya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan Macam Apa Itu?

Diluar hotel, sebuah mobil BMW hitam terparkir, disamping seorang sopir menunggu dengan tenang.

Saat Cindy keluar, dia langsung menyambutnya dengan ramah, "Nona Lowell!"

"Ya ..."

Cindy bergumam lirih sambil membuka pintu mobil kemudian dia menoleh kebelakang, entah apa yang ingin dilihatnya, tak berselang lama dia pun masuk kedalam mobilnya.

Cindy sekali lagi melihat sekilas kedalam hotel, gejolak hormon dalam tubuhnya belum sepenuhnya menghilang, membuat dirinya menundukkan kepala dan pipinya memerah, ketika dia mengingat kembali pertempuran ganasnya bersama Dylan.

"Aku tunggu kamu menemukanku kembali!" katanya dalam hati.

Mobil dinyalakan lalu mereka meninggalkan hotel. Saat ini Cindy dan Dylan merasa seperti sedang bermimpi. Bertemu tak disengaja dan berakhir diatas ranjang.

...

Kalau bukan karena alasan khusus, Dia sebagai direktur salah satu perusahaan yang bernilai puluhan miliaran tidak akan pergi sendirian ke bar untuk mabuk. Apa lagi bertemu kedua pria botak bajingan itu yang membiusnya.

Meski begitu, dia telah menemukan seseorang yang cocok untuk melampiaskan hasrat seksualnya dan menghilangkan kepenatan, serta merilekskan pikirannya yang selalu diselimuti oleh bisnis dan keluarga.

Yang membuat dia menetes air mata adalah, kenapa bukan langsung bertemu dengan Dylan, malah bertemu dua pria brengsek itu.

Dia melihat keluar melalui kaca jendela mobilnya sambil menyeka air mata.

Karena melihat keanehan majikannya, sang sopir pun bertanya, "Nona Cindy, apa anda baik-baik saja?"

"Itu bukan urusanmu, fokus saja mengemudinya, jangan bertanya sesuatu yang seharusnya tidak kamu tanyakan!"

Sopir itu hanya Diam, maksud hati ingin memberi perhatian kepada majikan, namun siapa sangka mendapat jawaban seperti itu. Ya sudahlah, gumam sopir itu dalam hati.

Beberapa saat kemudian, ketika sang sopir membelokan mobilnya tiba-tiba sebuah truk besar berkecepatan tinggi melaju dengan kencang sambil membunyikan Klakson

gubrak ...

Mobil Cindy tidak sempat menghindar akhirnya tabrakan pun tidak bisa dihindari, mobil terpental jauh. Kondisi mobil rusak parah, pecahan kaca tak terhitung jumlahnya berceceran.

...

Dihotel, Dylan merasa perutnya bunyi, waktu menunjukan jam tujuh pagi dia masih tetap tidur-tiduran.

Sepertinya aku benar-benar lapar, karena sejak semalam, saya tidak pernah makan ditambah lagi, mengobati Cindy menguras energi ekstra dan bertempur dengannya membuat dirinya makin kelelahan.

Jadi rasa laparnya terakumulasi. Dia memakai bajunya kemudian keluar mencari kedai terdekat,

Setelah menemukan kedai makan, diapun masuk dan langsung memesan dua mangkuk pangsit sekaligus

Setelah menghabiskan dua mangkuk, Dylan masih merasa lapar, dia memesan dua mangkuk lagi namun masih belum kenyang juga. kemudian memesan lagi dan lagi.

Tidak sampai belasan menit, Dylan telah menghabiskan belasan mangkuk.

Penjaga kedai sampai menggeleng-gelengkan kepalanya melihat porsi makan anak muda didepannya ini.

Kok tidak sesuai dengan bodinya ya! Biasanya mereka yang menghabisi belasan mangkuk pangsit, pasti badannya juga lumayan gemuk.

Namun pemuda ini biasa saja. Dylan juga terkejut dengan porsi makan yang telah dia habiskan.

Dulu kalau dia benar-benar lapar, paling banyak hanya menghabiskan dua mangkuk.

Apa mungkin ini efek dari terlalu banyak mengeluarkan energi saat mengunakan mata tembus pandang dan menetralkan obat dalam tubuh Cindy dengan jarum perak?

Dia lumayan banyak menghabiskan waktu di kedai makan, sehingga tinggal beberapa menit lagi dia harus kerumah sakit untuk bekerja.

Setelah selesai, Dylan langsung membayar dan berbalik berjalan keluar dari kedai dan ingin pergi ketempat paman dan bibinya tinggal.

Kemarin Dylan sengaja mencari hotel yang berdekatan dengan rumah pamannya, agar lebih mudah untuk pulang dan Mengganti pakaiannya.

Namun waktunya sangat mepet jadi dia tidak kembali kerumah. dia langsung menuju parkiran untuk mengambil motor listriknya dan bergegas ke rumah sakit.

Sebagai dokter magang, Dylan harus masuk kerja jam delapan dan tidak boleh telat.

Sementara dia hanya bekerja tanpa mendapatkan upah selama magang. apa lagi, keluarganya bukanlah orang kaya.

Kalau bukan karena paman dan bibinya berbaik hati memberi tumpangan padanya, dia tidak tau hidupnya akan seperti apa.

Dan kebetulan rumah paman Dan bibinya berdekatan dengan rumah sakit jadi mudah baginya untuk datang tepat waktu.

Dylan mengendarai motor listrik kesayangannya dengan cepat.

Dia tidak langsung kerumah sakit, tapi pergi ke bank untuk menyetor uang 150 juta ke rekeningnya. Sesudah menyetor, barulah dia berangkat kerumah sakit.

Setelah sampai, dia pergi ke ruang ganti untuk Menganti pakaiannya dan mengenakan jas putih lalu pergi ke departemen pengobatan tradisional tempatnya bekerja saat ini.

Baru saja tiba, dia melihat dokter Robert sedang menunggu didalam.

Robert biasanya pergi ke departemen pukul sembilan, kenapa dia datang sepagi ini?

Kemudian Dylan membuka pintu dan hendak menyapa, namun sebelum dia menyapa, Robert yang sedang duduk didepan komputer langsung berkata dengan tegas "Dylan kamu dipecat!"

Suara dingin dan tegas itu membuat Dylan kaget lalu mengangkat kepalanya dan menatap tajam pada Robert, "Tuan Robert, apa kamu sedang bercanda?"

Robert mendongak lalu berkata "Apakah saya terlihat sedang bercanda? Apa pernah aku bercanda denganmu?"

Wajah Dylan perlahan-lahan membeku, suasana menjadi hening. Apakah Robert sengaja datang sepagi ini hanya untuk memecatnya?

Ini adalah kabar buruk bagi Dylan.

Selama ini ibunya banting tulang mencari biaya agar dia bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang layak dimasa depan. Namun sekarang dia malah dipecat.

Bagi seorang mahasiswa kedokteran, magang sangatlah penting, kalau magang tidak dapat diselesaikan, maka dengan sendirinya tidak dapat mendapatkan ijazah yang dibutuhkan.

Apabila ada yang diberhentikan saat sedang magang, maka kemungkinan besar dia tidak akan bisa menjadi dokter.

Dengan kata lain, usahanya selama bertahun-tahun berakhir sia-sia, ini yang tidak Dylan inginkan.

Dipecat begitu saja oleh Robert membuat Dylan frustasi, sebagai dokter magang, ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan karirnya dimasa depan.

Dylan menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembusnya, mencoba untuk menenangkan diri.

"Tuan Robert, masa magang saya hanya tinggal tiga bulan lagi, alasan apa sehingga saya dipecat, tidak mungkin tanpa alasan, kan?"

"Alasan?"

"Hem, alasannya karena kamu memasuki ruangan mengunakan kaki kanan!" kata Robert.

"Alasannya cukup kan?"

"Hah ... "

alasannya karena saat masuk kantor, Dylan melangka dengan kaki kanan duluan untuk masuk ruangan?

Alasan macam apa itu?

Dylan Hampir muntah darah setelah mendengar alasan tidak masuk akal dari Robert.

"Tuan Robert ini tidak lucu, dan ngomong-ngomong saya melangkah dengan mengunakan kaki kiri saat masuk!" meski sangat aneh, Dylan masih ingat kalau dia mengunakan kaki kiri.

Tapi karena Robert membuat alasan dengan cara seperti ini, sekarang kaki mana yang melangkah duluan bukan masalah.

Setelah diam beberapa saat, Dylan dengan serius berkata

"Anda tahu kan kalau keputusan anda itu akan sangat berpengaruh bagi saya? Selama masa magang ini, saya selalu melayani mu layaknya seorang pembantu, tidak mendapat insentif sepeserpun, namun dengan alasan konyol ini anda memecat saya?"

"Bahkan anda menyuruh saya datang kerumah anda, menyuruh saya membersihkan bahkan mencuci pakaian anda."

Memang benar, selama magang seharusnya dia mendapat apresiasi, atas usahanya. Walaupun hanya dalam bentuk pujian, itu sudah lebih dari cukup.

Sekarang dia malah dipecat dengan alasan paling konyol.

Robert mengangkat tangan untuk menyela, "Pertama, kamu itu murid magangku, melayani saya adalah tugasmu, termasuk membersihkan rumah tinggal dan mencuci bajuku, kamu seharusnya merasa terhormat."

"Kedua, kita tidak sedekat itu, jadi kalau kamu saya pecat dengan alasan apapun, kamu hanya bisa menerimanya."

Robert sangat acuh saat berbicara, seolah-olah dia telah menjadi orang lain.

Akan saya laporkan masalah ini pada dekan, Dylan diam sejenak, lalu berbalik Dan pergi.

**********

1
Al Fianto
awal2 baca ceritanya asyik.. tau2nya...
Al Fianto
ceritanya berputar2, dihina, ujung2.... kwkwkwkwk
TVN
Apa ga update lagi biar saya hapus dan unsubscreb
Roki Silaen
kok jenny kaget y jadi penasaran aku
Solar Lardi
masih ada lagi kah lanjutkan nya
Rahmat BK
dah tamat
Dedi Mulyadi
Biasa
Ikram Dicky
lanjut lah tor
Ikram Dicky
mntap2
Ikram Dicky
lnjut
Ikram Dicky
boleh²
Ikram Dicky
mntap2
Ikram Dicky
keren ,👍👍
Ikram Dicky
lanjut
Ikram Dicky
lnjut lgi
Ikram Dicky
lnjut
Ikram Dicky
mntap
Ikram Dicky
mantap
Ikram Dicky
Cindy d lipain anjirr
Ikram Dicky
haha🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!