NovelToon NovelToon
Putri Jenderal Yang

Putri Jenderal Yang

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Romansa
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Win

Yang Qing Xia di bunuh secara kejam oleh ibu tiri dan kakak tirinya. Belum puas melihat kematian adiknya, sang kakak melempar tubuh Qing Xia ke sebuah hutan yang terkenal sebagai sarang serigala.

Sebuah jiwa dari alam lain tiba-tiba terbawa dan masuk ke dalam tubuh Qing Xia. Jiwa itu menyadari keberadaannya di dalam hutan dan saat ini dia di kelilingi oleh kawanan serigala yang sedang kelaparan.

"Haruskah ku bunuh kalian semua?"

"Wanita yang benar-benar menarik!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Win, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23. Pertemuan kembali

Selesai membersihkan diri dan memandikan Xin Le, Qing Xia langsung bergegas menuju ke ruang makan. Dia meminta maaf kepada Tuan dan Nyonya Su karena datang terlambat.

"Duduklah di sini." ucap Nyonya Su kepada Qing Xia.

Nyonya Su langsung mengangkat Xin Le ke atas pangkuannya. Dia bertanya kepada Xin Le, "Apakah keterlambatan ini disebabkan oleh kenakalan Xin Le lagi?"

"Hehe... Nenek, Xin Le memang penyebab keterlambatan ini. Tapi Xin Le tidak nakal, hanya saja saat ini Xin Le sedang mempelajari banyak hal, sehingga Xin Le selalu membuat Ibu kerepotan."

Melihat cucunya yang berusaha menjelaskan secara panjang lebar, Nyonya Su tersenyum lalu mengecup pipinya.

"Ibu, jangan terlalu memanjakannya. Dia akan menjadi semakin nakal dan sulit di atur nantinya." keluh Qing Xia.

"Hahaha...! Jangan khawatir, Xin Le tidak akan senakal pamannya itu." ucap Tuan Su membela cucunya yang sangat menggemaskan.

Qing Xia senang melihat kedua orang tua angkatnya begitu menyayangi Xin Le. Dia merasa lega, jika suatu hari nanti dirinya harus meninggalkan Xin Le, masih ada keluarga yang menyayangi anaknya dengan tulus.

"Kalian semua pasti sudah lapar, ayo kita makan!" ajak Nyonya Su yang segera mengambilkan makanan ke dalam mangkuk Xin Le.

"Xia, malam ini ada festival bunga di jalanan. Apakah kamu mau membawa Xin Le untuk pergi bersenang-senang di luar?" tanya Tuan Su.

"Xin Le mau, Xin Le mau pergi!" teriak anak itu kegirangan.

Qing Xia tersenyum bahagia melihat wajah Xin Le yang begitu senang. Dia akhirnya menyetujui untuk pergi ke festival bersama putranya. Tuan Su diam-diam memberikan uang jajan kepada cucunya itu. Dia berbisik di telinga Xin Le, "Pakai uang ini untuk membeli apapun yang Xin Le inginkan."

Xin Le mengangguk senang, baru kali ini ibunya setuju untuk membawanya keluar. Biasanya Qing Xia hanya berdiam diri di rumah, dia sibuk melatih tenaga dalam dan kekuatan fisiknya sebagai persiapan untuk membalas dendam.

Kereta kuda menunggu di depan pintu gerbang, seorang wanita tua duduk di depan. Qing Xia baru saja keluar, dia menggandeng tangan Xin Le. Wanita tua itu segera turun dan membantu Qing Xia untuk naik ke atas kereta kuda.

"Terima kasih Nenek Li." ucap Qing Xia kepada wanita tua itu.

Kereta kuda pun berangkat, menyusuri jalanan yang padat dan ramai. Sesekali Xin Le membuka tirai jendela, dia menatap ke luar, mencari barang apa yang ingin di belinya.

"Xin Le, perlukah kita turun untuk melihat dari dekat?" tanya Qing Xia yang mengetahui jika Xin Le ingin segera menjelajah dengan kakinya.

"Perlu, sangat perlu! Xin Le sudah bosan duduk terus." jawabnya secara bersemangat.

"Nenek Li, tolong berhenti sebentar." pinta Qing Xia.

Setelah kereta kuda berhenti total, Qing Xia membawa Xin Le turun. Mereka berkeliling dengan berjalan kaki, Xin Le memegang erat tangan ibunya sambil melirik ke kanan dan ke kiri.

Xin Le senang karena bisa melihat dengan jelas dari jarak dekat, dia jadi bisa mencoba berbagai jenis makanan yang belum pernah dia makan di sana.

"Ibu, Xin Le mau mencoba mainan itu!" pintanya sambil menunjuk ke tempat penjual lentera.

"Kamu mau melepaskan lentera ke langit?" tanya Qing Xia setelah mengikuti arah yang ditunjuk okeh Xin Le.

Xin Le segera mengangguk, "Xin Le mau membuat permohonan kepada langit. Bolehkah Xin Le membeli lentera itu?" tanyanya lagi sambil menatap ke penjual lentera.

"Baiklah, ayo kita beli dan lepas bersama-sama." jawab Qing Xia sambil mengelus rambut Xin Le yang halus.

Xin Le berlari cepat ke penjual lentera, dia memilih sebuah lentera yang berwarna merah cerah. "Ibu, Xin Le mau yang ini!" teriaknya dengan wajah gembira.

Qing Xia membayar lentera yang di ambil oleh Xin Le, penjual lentera lalu meminjamkan alat tulis beserta tinta untuk menuliskan impian mereka di lentera itu sebelum di terbangkan ke udara.

Xin Le sibuk menulis dengan tangannya yang kecil mungil, sementara Qing Xia melirik ke sekeliling arah untuk memastikan tidak ada bahaya yang mengancam mereka.

"Ibu, Xin Le sudah siap menulis. Ibu juga, tulislah keinginan ibu di lentera." ucap Xin Le sambil menyerahkan kuas ke tangan Qing Xia.

"Keinginan ku?" pikir Qing Xia. Dia lalu mulai menulis, "Semoga Xin Le tumbuh besar dengan sehat dan bahagia." Qing Xia kemudian membaca apa yang di tulis oleh Xin Le di lentera.

"Semoga keinginan ibu di kabulkan semuanya, semoga keluarga Xin Le selalu berbahagia selamanya, semoga Xin Le bisa bertemu dengan ayah."

Kalimat terakhir dari Xin Le membuat Qing Xia sedikit terkejut, dia tidak menyangka jika Xin Le ternyata merindukan sosok seorang ayah yang tidak pernah dia temui.

"Ayah ya? Aku bahkan tidak tau siapa ayahmu. Xin Le, selama ini kamu pasti kesepian karena tidak memiliki seorang ayah." benak Qing Xia.

Qing Xia lalu berkata kepada Xin Le, "Ibu sudah siap, ayo kita terbangkan lenteranya." Qing Xia menoleh ke samping, namun dia tidak melihat Xin Le di sana. Wajahnya langsung berubah panik, Qing Xia menoleh ke segala arah untuk mencari keberadaan Xin Le. Dia lalu berlari mengelilingi jalanan yang sangat padat dengan kerumunan manusia untuk mencari putranya yang hilang entah ke mana.

Sementara itu, Xin Le berada di sebuah kios kecil yang menjual bunga. Xin Le tertarik dengan bunga yang berwarna merah muda. Dia menunjuk ke bunga itu lalu bertanya kepada pemiliknya, "Kakak, bunga apa ini?"

"Ini adalah bunga mawar merah muda. Bunga ini melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan." jawab si penjual.

"Aku mau membeli 4 tangkai bunga ini." ucap Xin Le.

"Kenapa empat tangkai? Biasanya orang hanya membeli satu." tanya si penjual penasaran.

"Satu untuk ibu, satu untuk ayah, satu untuk kakek dan satu untuk nenek." jawab Xin Le dengan bersemangat.

"Baiklah, saya akan membungkusnya dengan cantik." Penjual merangkai tiap tangkai mawar menjadi lebih indah, dia mengikat pita kain berwarna biru muda di bagian batangnya.

"Anak kecil, bunganya sudah siap. Cantik sekali kan?" Si penjual menyerahkan bunga yang sudah di hias kepada Xin Le. Anak laki-laki itu lalu memberikan sebuah kepingan perak kepada penjual bunga.

Xin Le berjalan keluar dari kios bunga. Dia baru menyadari jika Qing Xia sudah menghilang dari tempat penjual lentera. "Aduh, aku lupa jika mata ibu tidak bisa melihat dengan jelas, ibu pasti tidak bisa melihat aku dalam jarak segini." pikir Xin Le.

Jarak penjual lentera ke kios penjual bunga hanya sekitar 5 meter saja. Namun mata Qing Xia yang belum sepenuhnya pulih, masih tidak bisa melihat jelas dalam jarak segitu. Xin Le akhirnya berkeliling mencari keberadaan Qing Xia.

Diam-diam, seorang laki-laki yang berpenampilan seperti seorang preman membuntuti Xin Le. Laki-laki itu terus mengikutinya karena melihat Xin Le membawa sejumlah uang yang lumayan banyak. Ditambah dengan wajah Xin Le yang cukup menggemaskan dan tampan, laki-laki itu menjadi berniat untuk menculiknya.

Xin Le menyadari jika laki-laki itu sedang mengejarnya dari belakang, dia berusaha kabur dari pandangan mata si penculik itu. Xin Le berlari hingga masuk ke dalam sebuah restoran, dia menatap sebuah meja yang terletak di sudut ruangan.

Xin Le berlari mendekat ke meja tersebut. Dia lalu berkata dengan suara keras, "Ayah, Xin Le sudah kembali." sambil memeluk kaki seorang laki-laki yang duduk di sana.

Laki-laki itu menatap Xin Le dengan sedikit penasaran, "Kenapa dia memanggilku ayah?" tanya laki-laki itu dalam benaknya. Dia lalu mengikuti tatapan Xin Le yang sedang melihat ke arah pria yang ingin menculiknya.

"Ternyata anak ini sedang menggunakan aku sebagai perisai. Otaknya cukup cerdas untuk anak seusianya." benak si laki-laki.

"Ayo duduk!" ajak laki-laki itu sambil menatap wajah Xin Le.

"Terima kasih." jawab Xin Le yang menyadari jika laki-laki itu sedang mencoba untuk menolongnya.

Si penculik pergi setelah melihat Xin Le duduk di atas kursi yang terletak di sebelah kursi laki-laki itu. Setelah merasa aman, Xin Le kembali mengucapkan terima kasih kepada laki-laki di sampingnya.

"Di mana ibu mu?" tanya laki-laki itu penasaran karena anak sekecil Xin Le dibiarkan keluyuran sendiri di tempat yang begitu ramai.

"Aku kehilangan ibu, aku juga tidak tau di mana dia berada. Apakah Paman mau membantu ku untuk mencari ibu?" tanya Xin Le dengan wajahnya yang memelas.

"Baiklah, mari cari ibumu bersama-sama."

"Terima kasih Paman." ucap Xin Le.

"Xin Le!"

Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang memanggil nama Xin Le. Anak kecil itu langsung berbalik, dia melihat ibunya sedang berada di belakang sambil memanggil namanya.

"Ibu!" panggil Xin Le yang Langsung melompat turun dari kursi dan berlari ke arah Qing Xia. Laki-laki itu turut menoleh ke belakang, dia begitu terkejut melihat wajah Qing Xia.

"Yang Qing Xia!" sebutnya secara langsung begitu melihat wajah yang begitu dia rindukan.

Dia langsung berdiri dan menghampiri Qing Xia. Tanpa sadar dia memeluk tubuh wanita itu di depan umum.

"Qing Xia!" gumamnya pelan di telinga Qing Xia.

^^^BERSAMBUNG...^^^

1
Jade Meamoure
gak heran sih kalo pangeran udah DP duluan baru nikah jaman sekarang aja banyak noh apalagi jaman dulu
Helen Nirawan
maka ny jgn asal comot aj , kan liat tuh bini lu , gila sinting , gk ada otak , ampun d , bini model gt racun in 😈😈😈
Sarah Arami
sip
Veri Andrian
Luar biasa
Jjlynn Tudin
heran aku kenapa lelaki boleh bediri berkali2 dlm sehari🫢
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
£rvina
Luar biasa
DN
kok aneh ya ... masa racun ganas PD jaman dahulu, obat nya berhubungan intim. apakah itu yg namanya obat perangsang....?? pdhl racun itu di berikan sedari Qing Xia kecil loh....
DN
Luar biasa
Angel Ribka
bukan orang munafik tapi sex bebas sebelum nikah gimana..... kalau sekarang sudah halal baru enak dibaca, maaf ya thor
Angel Ribka
ya kamu pelacur setiap disentuh gak pernah nolak
Angel Ribka
ceritanya sex bebas berarti pangeran tidak tahu tata krama sedang cerita kerajaan itu yang sering kubaca tokoh utama biasanya tahu moral dan etika,
Angel Ribka
pendekarnya perempuan pelacur ya kok selalu dilecehkan cowoknya dan selalu kalah gimana sich harga dirinya, ceritanya sebentar-sebentar diranjang
beybi T.Halim
awal yg bagus sat set.,mati
Grey
hey itu ajaran sesat😭
LEGIASTARI
Luar biasa
As Tini
ini knp udh lahir 2x mlah msih bego sih, bukannya tmbah pinter adehhh jd mless bcanya
As Tini
adehh trlalu ribet thorr, smua mlrang menikah gmna sih, ribet bnget,
Helen Nirawan
lama2 kesel ma han ze xin , laki gk tau diri , lu yg tidurin dia , skr lu anggap di cewe " lampu merah ", enak amat lu jd cowo y , ngaca sono sadar diri lah , jgn merasa plg bener sapa elu , kampret , issshh
un3's
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!