NovelToon NovelToon
Airin & Assandi

Airin & Assandi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Selingkuh / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: DewiNurma28

Airin dan Assandi adalah pasangan suami istri yang saling dijodohkan oleh kedua orang tuanya dari kecil. Namun Assandi sangat tidak suka dengan perjodohan ini. Dia merasa ini adalah paksaan untuk hidupnya, bahkan bisa bersikap dingin dan Kasar kepada Airin. Namun Airin tetap sabar dan setia mendampingi Assandi karena dia sudah berjanji kepada orang tuanya untuk menjaga keutuhan rumah tangga mereka. Akankah Airin sanggup bertahan selamanya? Ataukah Assandi akan luluh bersama Airin? Atau malah rumah tangga mereka akan retak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DewiNurma28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merenung

Pukul enam petang, Airin berjalan keluar hotel dengan langkah gontai.

Dia masih memikirkan hukuman dan denda yang diberikan kepadanya.

Airin sangat sedih harus kehilangan gaji pertamanya sebanyak itu.

Davi melihat Airin berjalan seperti orang tidak tahu arah. Dia merasa bersalah karena tidak membantu Airin untuk menjelaskan kepada atasannya.

"Airin!!" Panggil Davi.

Airin menghentikan langkahnya berbalik badan menatap Davi yang tersenyum berjalan ke arahnya.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Davi khawatir.

Airin menggeleng pelan dengan tersenyum. Davi semakin merasa bersalah, temannya itu masih bisa senyum kepadanya.

"Maafkan aku ya Rin, tadi aku tidak bisa menolongmu di hadapan Bu Soraya."

Airin menatap Davi dengan mata sedih, "Tidak apa-apa Vi, aku nggak mempermasalahkannya kok."

"Tapi kamu harus menjalani hukuman dan membayar dendanya."

Airin menunduk lesu, "Iya, aku harus menjalani hukuman membersihkan semua kamar di lantai sepuluh sendirian."

"Dan denda seribu euro." Sambung Airin.

Mata Davi melotot mendengar hukuman dan denda yang diberikan kepada Airin.

"Dia serius memberimu hukuman dan denda seberat itu?"

Airin mengangguk lemah, "Tidak apa-apa Vi, akan aku jalani semuanya."

Davi merasa iba melihat Airin yang begitu tegar, disaat terkena fitnah seperti tadi.

Tangan Davi mengusap lembut punggung Airin. Dia ingin memberikan semangat kepada diri temannya itu.

"Yang sabar ya Rin, semoga kamu bisa melalui semua itu dengan baik. Aku akan selalu berada di sampingmu."

Airin tersenyum senang, "Terima kasih banyak ya Vi."

Davi mengangguk, "Sama-sama Rin, kalau begitu aku duluan ya. Daahhhhh."

Airin melambaikan tangannya, "Hati-hati Vi."

Dia kemudian melanjutkan perjalanannya kembali ke penginapan.

Dirinya merenungi apa yang telah terjadi hari ini. Dia mendapat fitnah yang menyebabkan dirinya di hukum dan membayar denda.

Airin tidak menyangka jika seniornya itu dengan tega memfitnahnya hanya karena merusak properti hotel.

Bahkan properti itu sudah Airin bersihkan dan tertata rapi. Jadi memang tidak mungkin jika dirinya melakukan itu.

Tapi mau bagaimana lagi, semuanya sudah dia terima dengan lapang dada. Sebab jika dia melaporkan seniornya itu ke bagian personalia.

Yang ada malah dirinya terkena imbasnya. Mereka akan membuat Airin semakin menderita disana.

"Aku harus kuat, aku akan melakukan tanggung jawab itu."

"Tidak apa-apa jika memang itu membuat aku terpisah dari mereka." Sambungnya bergumam.

Ya, karena jika Airin membersihkan ke lantai sepuluh. Dia tidak akan bekerja sama lagi dengan ketiga seniornya itu.

Sehingga membuat Airin bisa melakukan pekerjaan dengan tenang.

Dia tersenyum menyemangati jiwanya yang kacau. Kemudian dia beranjak untuk membersihkan diri.

Cling....

Notifikasi pesan dari media sosialnya berbunyi. Airin yang baru selesai mandi langsung membuka ponselnya.

Dia melihat ada pesan di media sosialnya dari Rania. Airin segera membukanya dan membaca pesan tersebut.

Rania :

Rin, bagaimana kabarmu?

Airin :

Aku baik-baik saja. Kamu bagaimana? Apakah ujiannya sudah selesai?

Rania :

Aku sedih tidak mempunyai teman selain kamu.

Airin terkekeh membaca pesan itu. Dia bisa membayangkan bagaimana ekspresi Rania jika tidak bersamanya.

Rania :

Ujiannya sudah berakhir Rin, aku masuk sepuluh besar aaaaaaaa, akhirnyaaaaa.

Airin :

Wahhh, selamat ya. Kamu memang pandai Ran.

Rania :

Masih pandai an kamu Rin, Oh iya Assandi juga masuk sepuluh besar loh. Dia mendapat peringkat pertama.

Airin :

Benarkah?

Rania :

Iya, disusul dengan Rosy sih di peringkat ke dua. Yah, agak kesel perempuan itu juga masuk sepuluh besar. Apalagi dia di atasku jauh.

Airin :

Jangan patah semangat Ran, yang penting kamu sudah lolos masuk sepuluh besar. Aku tunggu kabar kelulusanmu empat bulan lagi ya.

Rania :

Pasti aku selalu semangat, oke Rin. Setelah lulus aku langsung meminta untuk sekolah di Paris menyusulmu.

Airin :

Sebenarnya aku ....

Airin menghentikan mengetiknya, dia ingin memberitahu temannya itu. Tapi hatinya bimbang, dia masih belum siap memberikan kabar keberadaannya sekarang.

Airin menghapus kembali pesan yang akan dia ketik. Dirinya tidak akan memberitahu dulu sebelum hatinya tenang.

Rania :

Rin, sudah dulu ya. Aku mau ada les. Daaa, selamat beristirahat temanku.

Airin tersenyum, Rania memang beruntung memiliki orang tua yang sangat peduli dengannya.

Semua kebutuhannya terpenuhi tanpa ada rasa sungkan dan canggung.

Sedangkan dirinya tidak ada orang tua yang bisa memberikan kasih sayang.

Meski ada Leo, kakek Assandi. Tetapi dia tetap tidak akan bisa sebebas Rania yang mempunyai keluarga kandung.

Airin :

Baiklah Ran, selamat belajar.

Rania tidak membalas pesan Airin. Dia sudah berangkat belajar les untuk masuk perguruan tinggi.

Airin kembali merenungi nasibnya yang kurang beruntung. Dia berjalan ke arah jendela menatap langit malam yang penuh bintang.

Hatinya merasa sedih tidak mempunyai siapapun disini. Tidak ada yang bisa diajak untuk bercanda gurau.

Tidak ada yang bisa diajak untuk jalan-jalan menikmati kota yang indah ini.

Airin mengembuskan napas lelahnya, dia jadi teringat dengan suara Assandi yang merdu di balik telepon.

Tangannya mencari nama Assandi di aplikasi kontak ponselnya.

Hatinya bergemuruh membaca nama itu. Tangannya maju mundur untuk melakukan panggilan kepada Asaandi.

"Hahh, nggak usah deh. Mas Sandi nanti marah jika aku ganggu."

Airin meletakkan kembali ponselnya. Dia lagi-lagi menatap langit yang gelap.

"Kamu sedang apa Mas disana. Aku akhir-akhir ini selalu merindukanmu."

"Padahal aku kesini ingin menjauh darimu. Tapi ternyata aku tetap tidak bisa jauh darimu Mas." Sambung Airin.

Dia menyandarkan kepalanya pada pinggir jendela. Matanya mengerjap berulang kali melihat suasana kota di malam hari.

Sudah pukul sembilan malam masih banyak orang yang berlalu lalang menyusuri jalanan kota.

Bahkan disana banyak sekali pemuda pemudi yang sedang menjalin kasih menikmati suasana kota.

Tidak hanya sekali atau dua kali, para pemuda itu memperlakukan kekasihnya sangat romantis.

Ada yang memakaikannya jaket, ada juga yang mengikatkan tali sepatu kekasihnya. Bahkan ada juga yang menggendong kekasihnya di belakang.

Airin tersenyum melihat itu semua, dia juga ingin merasakan kebahagiaan itu.

Tapi, sepertinya itu sangat mustahil bagi dirinya. Mengingat Assandi yang selalu bersikap dingin dan cuek terhadapnya.

Apalagi suaminya itu pernah bersikap kasar dan tidak peduli apapun yang menimpa dirinya.

Airin sangat sedih bila mengingat itu semua. Namun sekarang dia sangat bahagia. Karena Assandi bisa meminta maaf atas perlakuan buruk yang diberikan terhadap dirinya.

Meski melalui telepon, hati Airin sudah senang dan selalu memaafkannya. Sebab dia sangat mencintai suaminya itu dari pertama bertemu hingga sekarang.

"Apakah cintaku ini akan terbalaskan nantinya?"

Airin menghela napas pelan, "Aku selalu berdo'a semoga dia membalas cinta yang aku miliki."

Airin bangkit dari sandarannya dan menutup jendela kamarnya. Dia kembali menuju tempat tidur untuk beristirahat lebih cepat.

Agar besok dia tidak datang terlambat lagi seperti pagi tadi. Dia tidak ingin membuat semua orang menunggu, karena dirinya yang belum datang.

1
DewiNurma28
siappp kak, terima kasih supportnya 🥰
DewiNurma28
Coba di Refresh kak.
xiao xiao bai
sumpah thorr aku baca dari awal sampai saat ini nyesek pokoknya lanjut lagi thorr dan tetap semangat update nya
DewiNurma28: Authornya juga nyesek pas ngetik 😭

terima kasih supportnya kak, ditunggu bab selanjutnya ya 🥰😍
total 1 replies
Marifatul Marifatul
😭😭😭
risa Muawenah
lanjut thorr
DewiNurma28: siapp, ditunggu updatenya ya.

Terima kasih sudah menyukai karyaku 😍🥰
total 1 replies
DewiNurma28
Karya yang sangat luar biasa.
Kisah cinta yang cuek tetapi sebenarnya dia sangat perhatian.
Alurnya juga mudah dipahami, semua kata dan kalimat di cerita ini ringan untuk dibaca.
Keren pokoknya.

The Best 👍
Elain
Terima kasih penulis, masterpiece!
DewiNurma28: Terima kasih kak 🙏 ditunggu part selanjutnya ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!