Safire adalah seorang Dokter di masa depan, tiba-tiba dia sudah berada di tubuh seorang Putri. Istri dari seorang Pangeran yang dulunya adalah kandidat Putra Mahkota terkuat, tapi karena suatu insiden memalukan akhirnya sang Pangeran harus kehilangan wajah dan wibawa-nya. Karena penjebakan Esmera, akhirnya dia harus menikahi wanita yang tidak disukainya. Seorang Putri yang sangat angkuh, jahat dan licik.
"Kau bangun?! Ckkkk.... aku kira kau mati! itu yang aku harapkan! Jangan pikir aku menyentuh dan menggaulimu karena aku menginginkanmu, Esmera! Aku dipaksa meminum obat oleh Ibu Suri karena kau merengek padanya. Kau bilang padanya setelah aku menikahimu aku tidak pernah menyentuhmu! Bahkan sekarang setelah aku menyetubuhimu, aku ji jik pada diriku sendiri!" ujar Pangeran Alexander berwajah ji jik.
Akankah Safire bisa merubah stigma buruk Putri Esmera, pemilik tubuh yang ia masuki?
Yuk, kepoin aja...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab - 31 Lelaki Fils De Pute!
Bab.31
Safire menggertakan giginya kesal, menyesal meninggalkan Pangeran Otis dengan wanita lain.
"Kenapa wajahmu seperti marah?" tanya Kaisar.
"Tidak apa-apa, Kakek Ibu Suri datang. Pergilah dengan Ibu Suri."
Safire mengantar Kaisar ke arah Ibu Suri yang baru datang, Ibu Suri juga ingin melihat calon Pangeran Otis meskipun Pangeran bukan anak kandungnya tapi Ibu Suri selalu puas pada Pangeran Otis.
Dengan langkah kesal Safire berjalan mendekati Pangeran Otis dan Lady Zabrina, tapi di tengah jalan lengannya ditahan Alex. "Esmera, waktunya berdansa. Ayo, ijinkan suamimu berdansa denganmu."
Safire ingin menolak tapi tidak etis menolak Alex yang masih menjadi suami si pemilik tubuh, ia mengangguk.
Music waltz mulai terdengar, para Pangeran yang belum berpasangan meminta para Lady yang datang untuk berdansa dengan mereka. Raja Gilmer memiliki total 9 Putra dan 7 Putri. 2 Putra dan 1 Putri dari sang Ratu. Sisanya adalah putra - putri dari para selir. Ada lima Pangeran yang belum menikah, dan tinggal Pangeran Otis putra Kaisar yang juga belum menikah di Istana.
Pangeran Otis melihat Safire sedang berdansa dengan Pangeran Alex, ingin menarik paksa wanita itu dari dekapan sang keponakan tapi ia masih bisa menahan semuanya.
Safire melirik ke arah Pangeran Otis, melihat ada ketidaksukaan di wajah pria itu.
Kamu cemburu, Otis? Memangnya tadi aku juga tidak cemburu! Huh! Safire merasa sudah kekanakan tapi biarkan Otis tau rasa.
"Kamu sedang bersamaku, dalam pelukan ku tapi pikiran mu tidak ada disini. Esmera, apa sebegitu benci nya kamu padaku? Apa kesempatan yang kamu berikan padaku itu bohong?" Alex semakin mengetatkan rangkulan di pinggang Safire membuat wanita itu menarik nafas karena dadanya sesak.
"A-lex, dadaku sesak. Longgarkan rangkulan mu!" geram Safire, ternyata sifat pemarah Alex belum berubah.
Alex terhenyak menyadari tindakan frontal nya, ia terlalu cemburu dan marah. Bagaimana tidak emosi? Istri dan Paman nya sendiri mempunyai hubungan di belakang nya!
"Maaf, aku..."
"Lepaskan, kita sudahi dansanya. Lagipula, aku tak mahir berdansa. Dan... Alex. Dengan sifat mudah marah mu ini, jangankan aku mungkin wanita lain akan susah menghadapi mu. Berubah lah!"
Dengan marah Safire melepaskan diri dari rangkulan Alex, berjalan ke arah meja mencari minuman untuk meredakan rasa haus merasa malam ini adalah malam yang terlalu panas untuknya. Alex si pemarah! Otis si kurang peka! Kenapa Otis tertawa lepas dengan Lady Zabrina? Kenapa?!
"Ada apa? Wajahmu memerah, apa Alex menyakitimu tadi?" Pangeran Otis sudah berdiri di samping Safire.
"Pergilah, jangan ganggu aku," jutek Safire sembari menyesap anggur merah dengan tegukan kasar dari gelas di tangan nya. Satu gelas anggur dengan alkohol tinggi habis dalam sekali tegukan.
"Esmera! Pelan-pelan minum nya."
"Apa perduli mu?! Kau suka pada wanita itu! Aku lihat kau bersenang-senang dengan nya! Apa kau menyukainya, Paman? Jika ya, pergi! jangan ganggu aku! Kalian para lelaki fils de pute! Ah, kepalaku berputar!" Safire terus meracau memancing tatapan mata setiap orang padanya. Ternyata si pemilik tubuh tidak kuat minum, tubuhnya limbung.
Baru saja Pangeran Otis akan menopang tubuh bergoyang Safire, Alex datang dan langsung memangku tubuh Safire pergi menjauh dari ruangan itu.
Pangeran Otis tertegun sebentar, ia langsung berlari mengikuti arah perginya Alex memangku Safire.
"Alex! Kau mau membawa Esmera kemana?!"
"Bukan urusan Paman! Dia istriku!"
"Alex! Kau akan menyesal saat Esmera sadar! Jangan lakukan sesuatu disaat dia tak sadarkan diri!" Pangeran Otis menghadang jalan Pangeran Alex.
"Minggir!" geram Alex.
"Jangan begini, baringkan Esmera di kamarnya!"
"Agar Paman dapat berduaan dengan istriku dan bermain api di belakangku!"
Mata Otis terbelalak, "Alex! Kau tau!"
"Ya! Jangan berusaha membela dirimu sendiri brengsek! Minggir!" Alex tak menahan amarahnya lagi.
"Alex, kami saling menyukai. Itu faktanya, kau juga harus bisa menerimanya. Esmera tidak lagi mencintaimu, itu ulahmu sendiri! Jangan paksa Esmera lagi, lepaskan hubungan kalian!"
"Kau tidak berhak bicara! Kau menusuk keponakan mu sendiri dari belakang! Aku tidak mengenalmu lagi! Kau sudah keterlaluan!" Alex mendorong tubuh sang Paman, mengeratkan tangan nya pada tubuh wanita di gendongan nya sangat tak rela harus kehilangan wanita yang baru saja ia cintai.
mangkanya kasih rating 1 tapi tetap penasaran ama kelanjutan nya😊
kalo saya tim bingung, pilih yang mana 😁