Bagaimana jadinya jika Mafia cantik yang terkenal akan kekejamannya jatuh cinta pada seorang Gus, putra kyai lulusan Al Azhar Kairo?
"MATI atau jadi SUAMIKU?"
(Alysa Queena Angela)
"Jika NYAWAKU mampu membuatmu puas maka LAKUKANLAH!"
(Muhammad Alzam Al Fath)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ido fawaiz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Halalkan kamu
*****
Ning Syaqila membantu Queena bersiap di kamarnya, tidak henti hentinya dia mengucap kalimat Masyaallah melihat pemandangan Mansion Queena begitu memanjakan mata.
Ning Syaqila melihat lihat kamar Queena , tadi ia sempat berpikir jika kamar Queena pasti ala ala Princess melihat sikap Queena namun pikirannya salah besar.
Melihat isi walk in closed Ning Syaqila kembali mengucap kalimat Masyaallah, apa isi mall dipindahkan ke sini , baju ,tas ,sepatu lengkap dengan aksesoris nya tersedia, apa Queena tidak takut nanti semua barang barang ini pasti akan di hisab juga.
Queena memegang bahu Ning Syaqila yang terlihat sedang melamun" Lamunin apa sih?" tanya Queena.
"Ini semua barang milikmu Queen?" tanya balik Ning Syaqila.
"Iya lah , kalau punya orang tidak mungkin ada disini kan."
"Bukan begitu Queena kamu tidak takut, nanti pas di akhirat semua barang-barang ini akan di hisab dan yang dimintai pertanggung jawaban itu kamu." terang Ning Syaqila.
" Ngapain takut orang ini aku beli pake uang sendiri, bukan hasil nyuri juga." ucap Queena.
"Bukan gitu Queen bingung juga sih aku jelasinnya biar nanti Bang Alzam aja yang jelasin."
"Apaan Sekarang aku itu gak mau lagi ya berurusan dengan Abangmu si kadal buntung itu, aku udah menghapus dia dari daftar calon suami." ucapan Queena membuat Ning Syaqila heran, kenapa menyebut kadal buntung apa yang telah dilakukan Abang nya .
"Kenapa emangnya Queen?" Tanya Ning Syaqila kepo.
"Kepo lo kayak Dora !"
"Bahasa nya Queen,,,," tegur Ning Syaqila.
"Hehe,, habisnya gue eh,, aku itu udah biasa ngomong nya itu lo gue ," ucap Queena.
"Kerena kamu udah aku anggap sahabat maka aku kasih tahu , masak tadi siang pas aku kantornya si kadal buntung lagi pelukan dengan si J*****."
Ning Syaqila bingung siapa yang lagi yang di sebut si j***** sama Queena," J***g siapa sih ?"
"Huh itu iparmu ****** yang berkedok Ning,"
Ning Syaqila menganga maksudnya itu Ning Fatimah menatap Queena seolah minta penjelasan.
"Iya Si Ning Fatimah itu," jawab Queena malas menyebut namanya.
"Kamu jangan asal nuduh Queen nanti jadi Fitnah,mana mungkin Abang mau sama Mbk Fatimah jelas jelas dia itu sukanya sama kamu," Ning Syaqila menutup mulutnya, dia keceplosan lagi.
"Siapa yang fitnah orang aku lihat pake mata kepala aku sendiri," balas Queena.
Ning Syaqila masih tidak percaya pasti Abangnya itu punya alasan, tidak mungkin Abang nya memeluk Ning Fatimah, karena dia sangat tahu Abangnya itu paling anti perempuan apalagi status nya Ning Fatimah itu iparnya jadi tambah tidak mungkin.
"Dan setelah itu dia nelpon aku, kamu tahu untuk apa? " tanya Queena, dibalas gelengan Ning Syaqila.
"Cuma buat pamer gadis lain." lanjut Queena.
Ning Syaqila menggaruk kepalanya yang tidak gatal, abangnya jadi playboy dalam waktu sehari.
"Gadis siapa Queen yang Abang pamerin sama kamu? " Tanya Ning Syaqila.
"Gak tahu cuma dia panggil Humaira."
Ning Syaqila seketika tersenyum, Queena ini pasti salah paham," Kamu pasti salah paham Queen, Humaira itu,,"
'Tok,,tok,,
"Princess turun yuk udah di tungguin di meja makan."
ucapan Ning Syaqila di potong suara Malvin di depan kamarnya.
"Iya Bang, ya udah yuk kita turun dulu," ajak Queena.
Queena terus mengapit lengan Ning Syaqila melewati tangga katanya pengen olah raga, tubuhnya dibalut piyama lengan panjang bermotif hello Kitty membuat dia terlihat sangat menggemaskan tanpa polesan make up sama sekali.
"Malam Daddy" sapa Queena pada Tuan Fredy langsung mencium pipinya.
"Abang gak dapet nih,," Ucap Malvin.
"No,,!" balas Queena sambil cemberut.
"Why,,?"
"Karena Abang sudah mengembalikan Pedro ke kandangnya."
"Sudah sudah , Princess kamu duduk kita makan malam bersama setelah itu , ada yang pengen Daddy bicarakan." lerai Tuan Fredy, kalau dibiarkan bisa bisa urusannya akan panjang.
" Permintaan Queena gak jadi, jangan beliin Pedro pasangan, nanti dia cuekin Queena."
Setelah perdebatan kecil itu semuanya melakukan malam dengan khidmat, hanya detingan sendok dan garpu yang terdengar.
*******
"Princess ada yang ingin Daddy bicarakan,"
Ucap Tuan Fredy pada Queena.
"Hm,," balas Queena sibuk dengan Pedro yang ia ambil kembali dari kandangnya.
"Sekarang usia kamu sudah sembilan belas tahun, sudah siap belum menikah?" tanya Tuan Fredy.
"Kemarin sih iya tapi sekarang udah gak ,
Queena udah gak mau menikah males." jawab Queena tanpa melihat Daddynya.
" Oh ya,,, " seru Queena baru ingat " Kok tumben Abi sama Umi dan lainnya kesini?" tanya Queena.
"Dan lo,,! " tunjuk Queena pada Gus Alzam" Ngapain lo kesini ?" dengan nada ketus.
Gus Alzam melirik keluarganya dibalas anggukan mereka.
" Bismillahirrahmanirrahim Saya kesini membawa keluarga ingin meng khitbah Queena," Gus Alzam mengambil nafas
"Maksud saya saya ingin melamar Queena, menjadikan dia sebagai istriku." lanjut Gus Alzam.
"Saya menolak,,!" tolak Queena dengan lantang.
Semua menatap Queena heran , kemarin sampai nekat menculik Gus Alzam , tapi sekarang saat di lamar malah menolak, sementara Ning Syaqila menatap Abangnya kasihan, pasalnya ini hanya kesalah pahaman.
"Princess,, bukankah kemarin kamu mau menjadikan Alzam suami mu tapi mengapa sekarang kamu menolak nya.?" tanya Malvin lembut.
"Pokoknya aku tidak mau lagi menikah dengan kadal buntung ini." tekan Queena.
"Boleh kah saya bicara dengan Queena, tadi siang ada ke salah pahaman sedikit." ucap Gus Alzam.
"Silahkan nak..." ucap Tuan Fredy.
"Queen tidak mau, bukan mahram." ucap Queena menirukan ucapan Gus Alzam.
Gus Alzam tersenyum." Makanya biar aku jadikan mahram ya, akan aku halalkan kamu."
Queena kesal dengan jawaban Gus Alzam melemparkan bantal tepat diwajahnya, memanyunkan bibirnya," Ih,,, pokok nya gue masih kesal sama lo ! " langsung menggigit lengan Gus Alzam yang masih terbalut kemeja.
"Akh,,, Astaghfirullah lepas dulu Humaira,,, " pinta Gus Alzam.
Bukan melepaskan tapi malah semakin menggigitnya," lo masih aja nyebut Humaira itu rasakan ini ," Queena terus menggigit Gus Alzam.
Semua yang berada di ruangan itu bukannya melerai justru mereka merasa lucu dengan padangan ini, yang satunya emosian satunya terlalu sabar, bagaimana nanti kalau sudah menikah, hanya satu orang yang merasa hatinya terbakar.
"Apaan sih belum Mahram aja sudah begitu, lupa kalau dosa,,!" Cetus Ning Fatimah yang merasa tidak suka.
Semua diam memandang Ning Fatimah, Queena melirik sinis, ****** ini sepertinya harus dia berikan pelajaran.
' sepertinya dia sudah mengeluarkan belangnya' pikir tuan Fredy.
Abi mengangguk membenarkan ucapan Ning Fatimah, membuat Ning Fatimah tersenyum puas.
" Benar apa yang di ucapkan Fatimah," semua menatap Abi, menunggu Abi melanjutkan ucapannya,
Abi mengambil nafas " Maka dari itu,untuk menghindari menumpuknya dosa , pernikahan kalian harus di percepat." lanjut Abi Reyhan.
"WHATTT,,,"
_
_
_
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak 😘
.... GTU AJA GAK PAHAM.... SEHEBAT2 NY SESEORG PASTI AKAN ADA KELEMAHAN NY.... IBARAT PEPATAH... SEPANDAI PANDAINYA TUPAI MELOMPAT PASTI AKAN TURUN KE TANAH JUGA.... NGAKAK NGAKAK.... 😄😄😄😄😄😄🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪
.!!??