"Lalu bagaimana dengan aku mas? bagaimana dengan pernikahan kita?" Lirih nya dengan suara yang hampir tercekat.
"Kita akan tetap seperti ini sayang, mas mencintaimu."
"Tidak, ceraikan aku, menikahlah dengan dia."
"Aku hanya menginginkan seorang anak, kamu tidak bisa memberikan nya," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Kamu menuduh aku mandul mas? Tega kamu mas..." Lirih Aira, ia sudah tidak tahan lagi menahan tangis nya.
Aira Putri Renjana sudah menikah selama lima tahun, namun setelah lima tahun pernikahan ia masih belum memiliki keturunan.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia selama lima tahun itu, harus hancur karena tiba tiba, sang suami yang ia cintai membawa dan langsung memperkenal kan istri kedua nya yang sedang mengandung.
Hari itu membuat Aira seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu tidak sengaja
Bandara Charles de Gaulle Paris..
Tak..
Tak..
Tak..
Terdengar langkah kaki melangkah keluar dari area bandara.
"Aku pasti akan menemukan mu di negara ini.." Ucap nya dalam hati, lalu ia tersenyum mengingat ia yakin kalo orang yang ia cari selama dua tahun ini berada di negara tersebut, yaitu Prancis.
"Selamat siang tuan, kami yang menjemput anda."
Laki laki itu berjalan kearah mobil yang akan dia gunakan selama berada di Prancis.
***
Tak terasa kini usia kehamilan Aira sudah menginjak sembilan bulan, akhir akhir ini semua keluarga Mahendra Alexander tidak pernah meninggalkan Aira, apalagi mommy Aira yang posesif melebihi Samudra, ada sang kakek yang selalu membawa dokter setiap kali Aira merasakan gerakan gelombang cinta dari sang bayi.
"Hubby semua orang terlihat sangat sibuk," Kata Aira tertawa, pasalnya dia melihat pengawal dan juga para maid tidak jauh dari nya, bahkan tadi nya kamar Aira dengan Samudra berada di lantai tiga, kini berada di bawah, semua menyaran kan agar Aira tidak perlu jauh jauh hanya untuk tidur, meskipun memakai lift tapi tetap saja keluarga nya melarang.
"Kakek, apa kakek tidak bosan selalu melihat kami?" Tanya Aira.
"Tidak, kakek ingin melihat kalian, selalu." Jawab kakek tersenyum.
"Kamu mau makan apa? Biar mommy suruh para maid buat masak," Tanya mommy Meilani, ia sangat menjaga asupan makanan untuk Aira, agar sang menantu tetap sehat.
"Tidak mommy, aku tidak lapar, kalo lapar nanti aku makan," Ucap Aira tersenyum melihat kearah sang mertua.
"Kalo mau apa apa bilang sama mommy ya, kalo mommy sedang tidak akan dirumah, kamu panggil aja maid," Kata mommy Meilani.
"Mommy, kakek. Sebentar lagi aku mau ke kantor nya Samudra," Kata Aira.
"Kamu tidak apa apa kalo kesana dengan pengawal?" Tanya sang kakek, ia khawatir dengan keselamatan cucu nya, yang sebentar lagi akan melahirkan sang cicit nya..
Aira tersenyum kearah sang kakek, Aira tahu kalo sang kakek akan mencemaskan diri nya kala ia pergi.
"Tidak apa apa kakek, kakek percaya kan dengan aku?" Ungkap Aira.
"Kamu hati hati dijalan, maaf kakek tidak mengantar mu," Ucap kakek, ia memang sedang sakit, akhir akhir ini penyakit nya sering kambuh.
Setelah keluar nasehat nasehat yang kakek nya berikan, Aira berniat ingin ke kantor sang suami nya, ia akan membawa makanan yang ia masak sendiri.
Aira pergi dengan beberapa pengawal dan sopir pribadi nya.
Diperjalanan, Aira sangat menikmati. Karena ia sudah jarang sekali keluar rumah semenjak kehamilan nya yang menginjak enam bulan. Aira merasa perut nya sangat besar, seperti bukan hamil pada umum nya.
Aira memang menolak untuk cek jenis kelamin calon anak nya, biar menjadi kejutan untuk nya da keluarga nya nanti.
"Kita berhenti dulu di sana pak." Kata Aira berhenti di pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di tempat itu.
Mobil pun berhenti di tempat yang Aira tuju, ia masuk kedalam, ia ingin membeli cemilan untuk nya, karena ia akan menunggu suami nya sampai suami nya beres bekerja, Aira berfikir seperti nya harus ada banyak cemilan yang menemani nya.
Bruk..
"Maaf, tadi tidak lihat lihat..." Kata Aira, ia menunduk membereskan barang nya yang berjatuhan.
"Aira.." Sapa nya dengan nada lirih.
Sontak membuat Aira tertegun kala melihat suara yang tidak asing bagi nya, badan nya gemetar, kala mendengar suara itu.
Lalu Aira menaikan wajah nya, ia melihat orang yang selama ini ia hindari, Aira berjalan setengah berlari keluar dari tempat itu, ia ingin menghindar dari nya.
"Tungguu... Kamu jangan berlari," Panggil nya, ia berlari mendekati Aira.
"Stop disana jangan mendekat lagi," Kata Aira, ia masih menyeimbangkan rasa terkejut nya.
"Aira.. Ternyata benar kamu ada di negara ini, aku sangat merindukan mu," Kata laki laki yaitu Angga, mantan suami Aira yang ia benci.
Angga memeluk Aira, ia sangat merindukan Aira selama ini.
Aira melepaskan pelukan mantan suami nya itu, lalu ia berkata. "Lepaskan bajingan, aku tidak mau di sentuh oleh laki laki yang sangat aku benci."
"Aira, kenapa kamu sangat membenci ku?" Tanya Angga yang tidak tahu diri.
"Tolong pergi menjauh dari hidup ku, aku sudah mempunyai hidup baru," Kata Aira tegas, ia tidak mau terlihat lemah di depan mantan suami nya itu.
"Selama ini aku mencari mu kesana kemari, aku menanyakan dirimu kepada sahabat mu dan juga keluarga mu, tapi mereka tidak ada yang tahu dimana kamu berada. Kenapa kamu pergi kala itu, aku masih sangat mencintai mu sampai detik ini,"Ujar nya.
" Kamu yang membuat aku pergi kala itu, harus nya kepergian ku membuat kamu sadar dimana letak kesalahan dirimu, bukan menanyakan prihal kepergian diriku,"Aira menjawab setengah emosi,ia menjadi teringat kesakitan nya dulu saat mantan suami nya menikah lagi dengan wanita di masa lalu nya.
"Seharus nya kamu sabar akan waktu itu, rasa cintaku tidak akan berubah ada atau tidak nya Siska di dalam hubungan kita, aku sangat mencintai kamu, bahkan aku sangat terpuruk kala dirimu pergi," Ucap Angga.
"Aku jauh lebih terpuruk saat kamu membawa wanita lain kedalam rumah kita dulu, aku jelas mempunyai alasan kenapa aku pergi, tapi kamu. Bahkan tidak ada alasan apapun kamu membawa wanita itu kerumah itu," Ucap Aira.
"Aku sangat menyesal telah melakukan semua itu, maafkan aku. Mari kita hidup bahagia berdua." Ucap Angga, ia mendekati Aira.
"Aku sudah mempunyai hidup baru, aku sudah mempunyai suami yang jauh lebih baik dari kamu, suami yang tidak akan menduakan aku, dengan alasan aku tidak bisa memberinya keturunan, lihat sekarang. Aku sudah mempunyai kehidupan baru dan aku sedang mengandung anak aku dengan suami ku, tuduhan mu beserta keluarga mu yang mengatakan aku mandul itu tidak benar," Kata Aira, ia mengelus perut nya, ia memperlihat kan perut nya yang buncit itu kepada mantan suami nya, agar mantan suami nya pergi dari hadapan nya.
"Kamu bohong, itu pasti anak kita kan, saat dirimu pergi pasti kamu sedang hamil kan, iyakan," Kata Angga, ia memegang tangan Aira dengan sangat keras.
"Kita saja sudah mau dua tahun berpisah. Aku sungguh sungguh sudah menikah lagi, dan aku sudah bahagia dengan pernikahan ku yang sekarang," Jawab Aira lantang.
"Kamu pasti berbohong, aku tidak percaya dengan semua omongan mu, kamu pasti membuat alasan agar aku percaya dengan mu,"Cecar Angga, ia masih tidak percaya wanita yang berada di depan nya itu sudah menikah lagi.
" Lepaskan bajingan, tangan ku sakit,"Aira merintih kesakitan, lengan nya di cekal oleh Angga.
(Emosi nya dapet banget guys, jadi ngebayangin gimana rasa nya jadi Aira. huhu)
