Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.
Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.
⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 9 Jacob Kenapa? Apa Dia Suka Yesha?
Malam itu suasana beach club mulai sepi. Angin pantai semakin dingin, tapi obrolan Kevin dan Yesha terus menghangat. Mereka memutuskan untuk berjalan kembali ke villa sambil menikmati suasana malam. Jalan setapak yang mereka lalui remang-remang, hanya diterangi lampu-lampu kecil di sepanjang trotoar.
“Yesha, gue nggak nyangka malam ini bakal berakhir kayak gini” kata Kevin sambil melirik Yesha.
Yesha tersenyum, tangan kanannya menggenggam sandal high heels-nya yang ia lepas karena capek. “Maksud lo? Kita ngobrol panjang lebar sampai lupa waktu?”
“Ya, itu salah satunya. Gue juga nggak nyangka kalau ternyata lo orangnya bisa se-deep ini” Kevin tertawa kecil.
“Eh, maksud lo apa tuh? Jadi selama ini lo pikir gue cuma cewek random yang nggak punya isi kepala?” Yesha pura-pura sewot, tapi senyumnya tetap ada.
“Nggak gitu maksud gue, Sha. Gue cuma gimana ya bilangnya?” Kevin berhenti berjalan dan menatap Yesha. “Gue cuma baru sadar kalau lo lebih dari apa yang kelihatan di luar. Lo punya sisi yang nggak semua orang bisa lihat”
Yesha mengangkat alis, tapi matanya berbinar. “Wah, gila, Kevin. Lo lagi ngegombal, ya?”
“Nggak kok. Serius gue” jawab Kevin sambil menggaruk belakang lehernya.
Yesha hanya menggeleng kecil sambil tertawa. “Aduh, lo bikin gue jadi nggak enak, tau nggak? Malu”
Mereka terus berjalan. Suara deburan ombak terdengar samar di kejauhan, menyatu dengan gemerisik dedaunan yang tertiup angin malam. Sampai akhirnya, mereka tiba di depan villa.
Yesha berhenti sejenak, menoleh ke Kevin. “Kev, makasih banget ya. Gue seneng banget malam ini. Serius, ini salah satu malam terbaik gue selama liburan ini”
Kevin tersenyum hangat. Ia tahu Yesha tulus. “Gue juga, Sha. Makasih udah mau nemenin gue”
Yesha hendak melangkah menuju pintu villa, tapi tiba-tiba Kevin menarik tangannya. Gerakan itu membuat Yesha berhenti dan menatap Kevin dengan bingung.
“Sha, tunggu sebentar” kata Kevin pelan.
“Ada apa, Kev?” tanya Yesha, suaranya sedikit ragu.
Tanpa banyak bicara, Kevin melangkah mendekat dan memeluk Yesha. Tangannya melingkar lembut di sekitar tubuh Yesha, hangat dan penuh rasa.
“Yesha, gue cuma mau bilang makasih” bisik Kevin. “Makasih udah bikin gue merasa berarti malam ini.”
Yesha terdiam. Ia yang biasanya spontan dan penuh candaan, kali ini tidak tahu harus berkata apa. Jantungnya berdegup kencang, dan untuk pertama kalinya, ia merasa ada sesuatu yang beda. Getaran aneh yang nggak pernah ia rasakan sebelumnya.
“Kev…" bisik Yesha akhirnya, suaranya hampir tidak terdengar.
Kevin melepaskan pelukannya perlahan, menatap mata Yesha yang sedikit berkaca-kaca. “Gue tahu ini mungkin aneh. Tapi gue cuma pengen lo tahu betapa gue menghargai lo”
Yesha masih terdiam. Otaknya mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Yesha, cewek yang dikenal santai dan kadang sasimo (sana-sini mao), merasa ada yang berubah malam ini. Kevin bukan sekadar teman biasa. Ada sesuatu di dirinya yang membuat Yesha merasa nyaman, tapi sekaligus gugup.
“Aduh, Kev… lo bikin gue bingung” akhirnya Yesha bicara sambil menggaruk kepala yang jelas nggak gatal.
“Bingung kenapa?” tanya Kevin, nadanya lembut.
“Gue nggak tahu. Biasanya gue gampang aja ngobrol sama siapa pun. Tapi lo…” Yesha menghela napas panjang. “Lo beda”
Kevin tersenyum tipis. “Kalau gue beda, itu artinya apa, Sha?”
Yesha menatap Kevin, lalu memalingkan wajahnya. “Gue nggak tahu, Kevin. Serius, gue nggak tahu”
Mereka terdiam selama beberapa detik, sebelum Yesha akhirnya berkata, “Udahlah, masuk yuk. Udah malam banget. Nanti yang lain nyariin”
“Yesha" panggil Kevin pelan.
“Iya?” jawab Yesha, menoleh lagi.
“Good night and have a nice dream”
Yesha terdiam lagi. Tapi kali ini, senyumnya perlahan muncul. “Good night too and have a nice dream"
Mereka akhirnya masuk ke dalam villa. Tapi malam itu, pikiran Yesha dipenuhi oleh pelukan hangat Kevin dan kata-katanya yang begitu tulus.
Di sisi lain, Hyunjae yang baru bangun dari tidur siangnya duduk di tepi kolam renang. Ia memandangi bintang-bintang yang bertaburan di langit malam, tapi pikirannya tidak tenang.
Miyeon akan datang besok. Ayahnya sudah memastikan itu. Tapi yang terus menghantui Hyunjae adalah wanita yang membantunya tadi malam.
“Kenapa gue nggak bisa berhenti mikirin dia?” gumam Hyunjae.
Chan Hee tiba-tiba muncul di pintu balkon, membawa dua cangkir kopi. “Jae, lo nggak turun bareng yang lain? Kevin sama Yesha baru balik tuh, kayaknya mereka habis jalan berdua”
Hyunjae menoleh, lalu menghela napas. “Ahh males. Gue lagi nggak mood”
Chan Hee menatap Hyunjae dengan tatapan khawatir. “Lo nggak biasanya kayak gini. Jujur deh, ada apa?”
Hyunjae menggeleng. “Nggak ada apa-apa”
“Hyunjae…” Chan Hee meletakkan kopi di meja kecil. “Gue tahu lo bukan tipe yang gampang cerita, tapi kalau ada yang bikin lo nggak tenang, cerita aja jangan dipendem sendiri"
Hyunjae akhirnya menatap Chan Hee. “Lo pernah nggak ngerasa kayak lo diikat sama sesuatu yang lo nggak mau?”
“Seringlah. Namanya juga hidup. Tapi bw maksud lo apa?”
Hyunjae terdiam sejenak. “Gue di jodohin, Chan. Gue nggak mau, tapi gue nggak punya pilihan!!”
Chan Hee kaget. “Apa?? Lo dijodohin?!! Lo yakin nggak ada cara buat nolak?”
Hyunjae menghela napas. “Gue udah coba segalanya. Ayah gue keras kepala"
Chan Hee merangkul lembut Hyunjae. “Kalau gitu, lo harus cari cara buat bikin semuanya masuk akal buat lo. Jangan cuma ikut arus"
Hyunjae tidak menjawab. Ia kembali memandang langit malam, berharap menemukan jawaban di antara bintang-bintang.
Sementara itu, Yesha duduk di balkon kamar, menatap lautan yang gelap. Tangan kirinya memegang cangkir teh hangat, sementara pikirannya melayang ke pelukan Kevin.
“Kenapa gue jadi kayak gini?” gumamnya pelan.
Yesha adalah tipe cewek yang percaya diri dan mandiri. Tapi Kevin membuatnya merasa berbeda. Ada sesuatu yang lebih dari sekadar ketertarikan fisik.
“Kevin…” bisiknya pelan, sebelum akhirnya menyesap tehnya dan membiarkan malam itu berakhir dengan pikiran yang penuh tanda tanya.
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Kevin turun ke ruang tengah villa. Di sana, teman-temannya sudah berkumpul di depan TV, sibuk memilih film di Netflix. Suasana santai dan riuh, seperti biasa.
“Kevin, sini duduk! Kita lagi mau maraton film action” panggil Sunwoo sambil menepuk kursi di sebelahnya.
Kevin mengangguk dan duduk tanpa banyak bicara. Tapi begitu film dimulai, pikirannya langsung melayang ke kejadian tadi malam. Bayangan Yesha dengan gaun hitamnya, senyumnya, tawa kecilnya, dan terutama… pelukan itu.
Tanpa sadar, Kevin tersenyum kecil, membayangkan ekspresi Yesha yang bingung dan gugup. Ada rasa hangat yang mengalir setiap kali memikirkannya.
Sunwoo yang duduk di sebelah Kevin langsung menyenggolnya. “Eh, lo kenapa senyum-senyum sendiri, bro? Lagi nonton apa lagi halu?”
Kevin tersentak, lalu mencoba memasang wajah serius. “Hah? Nggak kok. Gue nggak halu”
“Tuh, tuh, liat! Gue yakin ini pasti ada hubungannya sama Yesha! Kemana aja kalian tadi jalan? Udah ngapain aja?? Jangan-jangan lo udah nikmatin tubuhnya dia lagi...” kata Sunwoo sambil menyengir iseng.
Mendengar nama Yesha disebut, Jacob yang duduk di pojok sofa langsung mengalihkan pandangannya ke Kevin. Wajahnya terlihat berubah, matanya seolah sedang menilai sesuatu.
“Sunwoo, udahlah, jangan ganggu gue!!!” ujar Kevin, mencoba menutupi rasa malunya.
“Gimana-gimana dia mainnya hot nggak?" goda Sunwoo lagi sambil tertawa.
Kevin hanya menggeleng pelan, tapi rona merah di wajahnya tidak bisa ia sembunyikan. Sunwoo semakin puas melihat reaksi Kevin. “Woi, guys, lihat nih! Kevin habis ngamar sama Ye.....!”
Sebelum kata Sha disebut, Kevin menutup mulut Sunwoo.
Juyeon yang duduk di lantai hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum. “Sunwoo, lo emang nggak ada rem kalau ngeledekin orang, ya”
Jacob yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara. “Yesha, Yesha… kalian berdua kayak nggak ada nama lain aja!!” ujarnya dengan nada yang terdengar dingin.
Semua orang langsung menoleh ke arah Jacob. Sangyeon mengangkat alis, sedikit heran. “Lo kenapa, Jacob? Kok nadanya beda?”
“Nggak papa" jawab Jacob sambil menyesap minumannya.
Sunwoo menatap Jacob dengan ekspresi penasaran. “Eits, jangan-jangan lo cemburu, ya? Jangan bilang lo suka sama Yesha juga”
Jacob mendengus kecil, lalu memalingkan wajahnya. "Apaan sih?!”
Kevin yang tadinya diam kini merasa ada sesuatu yang aneh. Ia menatap Jacob, mencoba membaca ekspresinya, tapi Jacob tidak menoleh sama sekali.
Sunwoo, seperti biasa, tidak bisa diam. “Wah, drama nih kayaknya. Jangan-jangan ada yang naksir Yesha, tapi nggak berani ngomong”
“SUNWOO STOP!!” tegur Sangyeon akhirnya. “Udah, fokus nonton aja!"
Obrolan pun terhenti, tapi suasana di ruang tengah terasa berbeda. Kevin melirik Jacob sekilas, menyadari ada sesuatu yang Jacob sembunyikan.
Pikiran Kevin kembali ke Yesha. Apakah Jacob benar-benar punya perasaan ke Yesha? Kalau iya, apa yang harus ia lakukan?
Meski mencoba fokus ke layar TV, Kevin tidak bisa menahan pikirannya yang terus melayang. Hatinya yakin, ia harus menghadapi semua ini dengan jujur, baik dengan Yesha maupun teman-temannya.
Bersambung
Bagaimana tanggapan kalian?
■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏
GOMAWO CHINGU💙😉
