Istri Idaman Para Suami

Pada keesokan paginya ketika heriyani sudah selesai mengantar suaminya ke depan rumah, perempuan itu pergi ke halaman belakang. Lalu dia pun berolahraga sebab Dia sudah terlalu risih dengan badannya yang sangat gemuk.

Baru saja selesai berolahraga, perempuan itu langsung mendapat ketukan pintu sehingga heriyani dengan cepat pergi membuka pintu.

Clek.

"Paket," ucap tukang paket langsung membuat heriani menganggukkan kepalanya.

"Tunggu di sini sebentar, akan saya ambilkan uangnya," ucap heriyani kembali menutup pintu lalu perempuan itu pergi mendapatkan uangnya dan membayar paket tersebut.

Setelah mendapatkan paketnya, heriyani cepat pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya sebelum kembali membuka paket yang diletakkan di atas meja.

Perempuan itu memesan alat-alat kecantikan, dan meski menghabiskan begitu banyak uang suaminya, namun dia berharap perawatan yang akan ia lakukan akan cocok dengannya.

Maka setelah menggunakan beberapa produk kecantikan yang ada di sana, heriani pun meninggalkan rumah untuk pergi ke peternakan melihat hasil pekerjaan 4 perempuan yang kemarin ia tegur.

Begitu tiba di peternakan, heriani melihat suaminya sedang berbincang-bincang bersama dengan beberapa pria yang bertugas di peternakan tersebut.

Sehingga heriani kemudian menghampiri mereka.

"Selamat pagi Bu."

"Slamat pagi Bu Heriyani," semua pria yang bersama-sama dengan Dito langsung menyapa heriani.

"Selamat pagi, Bagaimana pekerjaan hari ini?" Tanya heriani langsung membuat semua orang di sana tersenyum.

"Semuanya berjalan dengan lancar, kami baru saja selesai memeriksa kesehatan hewan-hewan di peternakan ini," jawab Salah satu pria yang ada di sana.

"Baguslah," kata heriyani sembari menatap suaminya.

"Kau mau pergi memeriksa administrasi?" Tanya Dito langsung dijawab anggukan kepada heriyani, tetapi perempuan itu tidak langsung pergi bersama-sama dengan suaminya dan dia menatap para pria yang ada di depannya.

"Saya mau bertanya satu hal, gaji kalian yang masuk ke dalam rekening kalian itu apakah sesuai dengan yang tertulis di kontrak kalian?" Tanya heriani langsung membuat semua pria-pria yang ada di sana bertatapan satu sama lain.

Tapi tidak ada dari mereka yang berbicara, semuanya hanya memperlihatkan wajah enggan mereka untuk berbicara.

"Ahh, sepertinya tidak, kalau begitu saya permisi dulu," ucap heriani sembari melangkah bersama suaminya dengan suaminya yang menatap istrinya dengan bingung.

"Kenapa kau menanyakan masalah gaji mereka?" Tanya Dito yang merasa aneh dengan istrinya, sebab dia sendiri yang sudah lama bersama-sama dengan mereka tidak pernah menanyakan masalah gaji. Tetapi istrinya yang baru bertemu dengan mereka entah satu atau dua kali, sudah menanyakan masalah itu?

"Kau akan tahu nanti," ucap heriyani sembari mengulurkan tangannya menggenggam tangan suaminya dan terus melangkahkan kakinya ke ruangan yang mereka tuju.

Begitu tiba di ruangan, suasana langsung menjadi sangat tegang saat empat perempuan yang ada di sana melihat kedatangan heriyani.

Padahal tadinya mereka sudah bernafas legah sebab sudah pukul 10.00 tetapi perempuan itu belum datang juga, tetapi siapa yang menyangka pada jam 11.00 seperti ini, perempuan itu ternyata benar-benar datang.

"Selamat pagi Pak, Bu."

"Selamat pagi Pak, Bu."

Semua orang di sana serentak menyapa, dan Dito dengan kebiasaannya langsung menebarkan sebuah senyuman di bibirnya sembari menjawab sapaan itu, katanya, "Selamat pagi semuanya, bagaimana pekerjaannya?"

"Baik," jawab salah seorang perempuan yang ada di sana sembari melirik ke arah heriani.

Jantung perempuan itu berdegup amat kencang, sebab tentunya mereka tidak memperbaiki laporan yang kemarin disuruhkan oleh perempuan itu, sebab meskipun mereka lembur selama satu malam, maka tidak akan bisa menyelesaikan banyaknya laporan yang kemarin dikatakan oleh heriyani mengalami kesalahan.

Tetapi untungnya, perempuan itu merasa lega Setelah dia menelpon perusahaan, dan pria yang bertanggung jawab di sana menyuruh mereka untuk menelponnya lagi jika heriyani masih mengotot untuk mengurusi masalah administrasi.