NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayah yang gagal

Empat hari berlalu.

Semenjak kejadian itu. Luna tak pernah lagi ingin bertemu dengan Keenan. Jika Keenan datang menemuinya, maka ia akan langsung mengamuk dan menangis.

Luna sudah cukup muak dengan apa yang sudah Keenan lakukan padanya selama ini. Bahkan laki-laki itu sudah berani melenyapkan anaknya sendiri demi kepentingan pribadi.

Keenan sudah berusaha membujuk Luna. Ia berusaha melakukan berbagai cara untuk mendapatkan maaf dari Luna, tetapi tetap saja apa yang sudah ia lakukan itu tak pantas untuk dimaafkan.

"Bagaimana?" tanya Keenan pada Bibi Astiti yang baru saja keluar dari ruangan Luna.

"Syukurlah. Kali ini Nona tak menolak lagi untuk makan, Tuan. Buburnya sudah habis dimakan," jawab Bibi Astiti membuat Keenan menghela nafasnya dengan lega.

Yeah ... semenjak kejadian itu Luna sangat jarang makan, yang membuat tubuhnya menjadi sangat kurus.

"Bolehkah saya masuk, Bi?"

"Untuk apa Tuan meminta izin? Tentu saja Tuan boleh masuk. Asalkan Nona Luna jangan dibangunkan. Kasihan, dia baru bisa tertidur karena seharian terus menangis tanpa henti," ujar Bibi Astiti dibalas anggukan pelan oleh Keenan.

Tanpa banyak berkata, Keenan langsung masuk ke dalam ruangan Luna.

Di dalam sana ia mendapati Luna yang sedang tertidur di atas ranjang. Dengan segera ia mendekatinya lalu duduk di kursi yang ada di samping ranjangnya itu.

Perlahan-lahan tangan Keenan terangkat lalu mengusap kepala Luna secara perlahan dan lembut. Ia takut jika sampai Luna terbangun karena ulahnya.

Kasihan Luna. Baru kali ini ia bisa tertidur dengan nyenyak semenjak kejadian itu.

"Maafkan aku," lirih Keenan sembari meneteskan air mata penyesalannya.

"Ini semua salahku, Sayang. Aku benar-benar menyesal telah membunuh anak kita. Tolong maafkan aku." Keenan menangis terseduh-seduh seraya menatap wajah cantik Luna yang sedang tertidur pulas itu.

Andai saja ia dapat memutar waktu, pasti ia akan mengubah segalanya yang sudah terjadi.

Rasa penyesalan terus menghantui dirinya. Bahkan ia juga bingung pada dirinya sendiri mengapa ia bisa sekejam itu pada Luna yang padahal Luna hanya seorang gadis biasa yang tak tahu apa-apa.

Keenan terus menangis tanpa henti di samping Luna. Dalam hati ia sangat berharap gadis itu dapat memaafkan semua kesalahannya selama ini.

Keesokan harinya.

Perlahan-lahan Luna terbangun dari tidurnya. Pandangannya langsung tertuju pada Keenan yang sedang tertidur di sampingnya dalam posisi yang masih terduduk.

Dengan segera Luna menarik tangannya ketika menyadari Keenan menggenggam tangannya itu.

Merasakan ada pergerakan, Keenan langsung terbangun dari tidurnya. "Kau sudah bangun, Sayang?"

Luna memalingkan wajahnya, seolah merasa jijik jika bertatap muka dengan pria itu. "Pergi!"

"Lun—"

"Aku bilang pergi!" teriak Luna dengan keras membuat Keenan langsung menangis.

"Tolong maafkan aku, Luna," lirihnya.

"Maaf? Semudah itu kau meminta maaf setelah apa yang sudah kau lakukan terhadapku dan anakku?!" bentak Luna.

"Aku tahu aku salah, Luna. Aku sungguh menyesal telah melakukan itu padamu dan juga anak kita. Bahkan aku merasa gagal menjadi seorang ayah yang baik untuk anak kita," ucapnya seraya terseduh-seduh.

"Ayah?! Seorang ayah yang telah membunuh anaknya sendiri tidak pantas disebut ayah! Kau lebih pantas disebut pembunuh! Bahkan kau lebih keji dari pada he**wan!"

Deg ...

Hati Keenan benar-benar sakit mendengarnya. Apa yang sudah Keenan lakukan pada Luna selama ini, membentuk Luna menjadi gadis yang penuh dendam dan kebencian.

"Maafkan aku ...."

"Pergi! Dasar pembunuh! Kau iblis!"

Karena tidak tahan mendengar hinaan dari Luna, Keenan pun memutuskan untuk pergi dari ruangan itu. Dengan segera ia berdiri dari duduknya dan keluar dari sana sembari menangis terseduh-seduh.

Keenan terduduk di depan ruangan Luna sembari menangis dengan histeris. Perasaannya benar-benar hancur menerima olok-olokan dari Luna.

Kini Keenan sadar atas kejahatannya selama ini. Memang benar apa yang dikatakan oleh Luna. Dia iblis dan berhati keji. Ia tak pantas mendapatkan maaf.

Namun dibalik itu semua, Keenan ada alasannya.

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!