Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapatkan Hasil Memuaskan
"Kamulah yang mencari kematian" ucap Fang Yuan dengan kilatan dingin di matanya.
Fang Dianzuo lalu bergerak lebih cepat, menari seperti titisan hujan yang menyerang Fang Yuan dengan ganas, ia tanpa henti menggerakkan pedangnya dengan lebih serius dari waktu ke waktu. Tetapi bagi Fang Yuan sendiri yang memiliki ingatan gurunya itu, menganggap pertempuran ini sebagai ajang berlatih saja dalam membiasakan teknik berpedang milik Klan Fang.
Di atas udara bayangan pedang terus berlanjut, mengeluarkan percikan bunga api dan suara dentingan yang tidak dapat disembunyikan. Bahkan tanpa diduga, dibawah serangkaian tekanan yang dilakukan oleh Fang Yuan membuat tubuh Fang Dianzuo mengeluarkan suara retakan.
"Akhirnya kamu mengeluarkan kemampuan terbaikmu" ucap Fang Yuan berkata dengan tenang.
Sebelumnya ia menduga jika Fang Dianzuo memiliki rahasia, dimana ia menggunakan teknik khususnya untuk menekan tingkat kekuatannya sebanyak satu tingkatan. Suara retakan segel aneh di dalam tubuhnya dapat didengar dengan baik oleh telinga Fang Yuan.
"Aku tidak menyangka akan sampai pada tahap seperti ini. Padahal aku menyimpannya untuk di turnamen Kota Shaanxi" ucap Fang Dianzuo sambil melepaskan aura petarung Kaisar tingkat akhir.
Fang Yuan tidak begitu terkejut dengan aura kekuatan pihak lawan yang menyebar, meski terdapat perbedaan tingkat kekuatan namun ia merasa lebih tertantang dengan perubahan keadaan saat ini. Teknik penyembunyian tingkat kultivasi merupakan hal yang umum dilakukan oleh para pembudidaya energi. Apalagi pada saat pertarungan atau kompetisi, hal ini cukup ampuh untuk mengecoh lawan.
"Ternyata saudara Dianzuo benar-benar jenius..."
"Tampaknya sekarang adalah kekalahan Fang Yuan yang sudah tidak bisa ditawar lagi"
Keterkejutan yang menyelimuti pengikut Fang Dianzuo tersebut membuat mereka kembali memiliki kepercayaan diri, mereka yakin jika kali ini Fang Yuan akan dapat dikalahkan.
Menghadapi serangan Fang Dianzuo yang semakin kuat, membuat Fang Yuan mengeluarkan jurus Tebasan Iblis yang sebelumnya ia dapatkan di makam kultivator keabadian saat di Dunia Fana.
Menghadapi jurus berpedang dari lawannya tersebut membuat Fang Dianzuo mengambil langkah mundur, kini ia tidak memiliki kesempatan lagi untuk mengambil tindakan meski sekedar hanya menangkis. Jurus pedang yang diperagakan oleh Fang Yuan terlihat sangat aneh dan dengan cepat dapat mempersempit pergerakan dirinya akibat tekanan udara yang terdistorsi oleh kekuatan aneh yang bersumber dari beberapa gerakan pedang Fang Yuan.
Pada sisi sebaliknya , Fang Yuan yang sudah menemukan titik lemah dari Fang Dianzuo itu segera mengulurkan tangan kirinya secepat kilat, meraih pergelangan tangannya lalu menjentikkannya dengan kekuatan tak kasat mata.
"Klik.."
Terdengar retakan tangan yang patah, pedang di tangan Fang Dianzuo punn jatuh ke tanah. Lalu sebuah tendangan keras dilesakkan Fang Yuan dengan sangat kuat.
"Baamm"
Fang Dianzuo terpelanting ke belakang, dari mulutnya menyemburkan darah kental yang terpencar ke udara. Berikutnya ia jatuh membentur pohon besar dengan keras, merasakan jika tulang-tulangnya seperti hancur berantakan.
"Ku.. Kurang ajar.." mata Fang Dianzuo menyala merah, ia berteriak penuh amarah.
Ada yang aneh dalam tubuhnya, dengan cepat ia merasakan kekuatan tenaga dalamnya seperti lenyap tanpa bekas, pandangannya yang tajam seketika berubah menjadi kepanikan. Bukan karena luka-luka sabetan pedang, ada suara ledakan teredam yang kembali diikuti semburan darah segar.
"Bagaimana bisa... Bagaimana mungkin?" Fang Dianzuo berkata sambil memeriksa kondisi tubuhnya yang tampak mengenaskan.
Dia jelas unggul dari Fang Yuan dari segi apapun, tetapi kejadian yang menimpanya ini tidak pernah ia bayangkan meski dalam mimpi terliarnya sekalipun.
Fang Dianzuo adalah jenius beladiri Klan Fang, bahkan karena ia juga tidak ingin memiliki pesaing yang berasal dari keluarga cabang, maka dalam pertandingan proses pengakuan bakat sebelumnya ia menghancurkan Fang Yuan yang ia anggap dapat menyainginya di masa depan. Pada saat itu ia juga sudah menghancurkan dantiannya, menjadikan Fang Yuan sebagai sampah yang tidak berguna jika ia tetap bertahan hidup.
"Tetapi hari ini, mengapa Fang Yuan masih memiliki kekuatan yang sangat kuat? Bahkan kekuatannya melebihi apa yang dimiliki olehnya sebulan yang lalu, bukankah seharusnya ia menjadi orang yang cacat?" Fang Dianzuo berpikir dengan ekspresi putus asa di wajahnya.
"Bagaimana sekarang? Apakah kamu bisa merasakan menjadi orang yang tidak berguna?" ucap Fang Yuan sambil mencibir.
Ia sengaja tidak membunuhnya, walau bagaimanapun orang-orang di Klan Fang merupakan keturunan dari gurunya juga. Setidaknya dengan melumpuhkan kultivasinya masih merupakan cara yang bijak untuk membalaskan dendam pemilik tubuh yang lama.
Tiga orang anggota keluarga Fang yang mengikuti Fang Dianzuo hanya mematung, mereka tidak bisa melakukan apa-apa meski sekedar mengatur napas dengan baik.
Fang Yuan berjalan mendekat, mengabaikan anggota keluarga Fang lainnya. Ia menghampiri tubuh Fang Dianzuo yang sudah tidak berdaya.
"Kamu.. Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Fang Dianzuo diliputi ketakutan.
Kini ia bukan lagi kultivator jenius Klan Fang, ia sudah menjadi pemuda biasa yang memiliki luka serius di sekujur tubuhnya. Tidak terbayangkan rasa sakit yang kini mendera tubuhnya tanpa pertahanan energi Qi yang biasa dilakukan oleh para kultivator untuk mengurangi rasa sakit saat terluka.
"Aku adalah putra seorang Tetua Klan, jika kamu berani membunuhku maka ayahku tidak akan melepaskanmu" ucap Fang Dianzuo berusaha mengancam.
"Aku bisa membunuhmu kapan saja tanpa khawatir dengan ayahmu. Lagipula jika aku melakukannya sekarang, tidak ada yang melihatnya dan juga tidak ada saksi mata" ucap Fang Yuan dengan tenang.
Namun beberapa orang anggota keluarga Fang yang mendengar ucapannya seketika menjadi gemetar, mereka tahu ini artinya apa. Jika Fang Yuan ingin membunuh Fang Dianzuo maka mereka juga akan ikut terbunuh untuk menghilangkan saksi mata seperti yang dimaksudkan oleh Fang Yuan.
Fang Dianzuo terdiam, memikirkan apa yang dikatakan oleh Fang Yuan adalah sebuah fakta yang tidak bisa ia sangkal. Dalam hatinya ia benar-benar merasa putus asa dan tidak tahu lagi harus berbuat apa di depan pemuda yang kini seperti monster yang mengerikan.
"Lepaskan cincin penyimpananmu, anggap itu sebagai tambahan kompensasi terhadap apa yang sebelumnya kamu lakukan padaku" Fang Yuan berkata seraya mengangkat jari telunjuknya.
Mendengar permintaan dari Fang Yuan seperti mendapat pengampunan dari raja neraka, lalu dengan membuang segala pemikiran Fang Dianzuo melepaskan harta berharganya yang sudah ia kumpulkan di dalam cincin penyimpanannya. Benda pemberian dari Patriark Klan Fang tersebut merupakan hadiah atas prestasinya menjadi yang terbaik pada pertandingan yang diselenggarakan oleh Klan sebelumnya.
Tetapi kali ini benda tersebut menjadi tidak berguna jika dibandingkan dengan nyawa dirinya serta ketiga saudaranya yang ikut terlibat, keganasan Fang Yuan yang muncul tanpa terduga ini membuatnya menyesal tidak terkira.
"Bagus, sekarang kamu bisa pergi" ucap Fang Yuan sesaat menerima cincin penyimpanan.
"Kalian juga serahkan barang-barang milik kalian, sebagai bagian dari keluarga utama seharusnya kalian tidak terlalu miskin kan?" kata Fang Yuan kemudian pada ketiga anggota Klan Fang lainnya.
"Baik.. Baik" ujar ketiganya yang baru saja bangkit dari keterkejutan.
Meski mereka menyadari peristiwa perampokan oleh kalangan sendiri, namun ketiganya juga secara sadar berada dalam kondisi baik berdaya. Menghadapi pemuda yang awalnya ingin mereka habisi ternyata malah menjadi kebalikannya, sehingga ketiganya hanya bisa menarik napas dalam-dalam diiringi rasa ketidakrelaan.
Fang Yuan melemparkan tas penyimpanannya, membiarkan ketiga pemuda Klan Fang mengumpulkan harta benda mereka sendiri untuk dikumpulkan dan dijadikan satu.
"Sekarang kalian semua bisa pergi, di masa depan aku tidak akan semurah hati seperti hari ini" ucap Fang Yuan sambil mengibaskan telapak tangannya ke udara.
Dengan cepat ketiganya bergerak dan membantu Fang Dianzuo untuk segera pergi, meninggalkan hutan pegunungan Gunung Pedang dengan diiringi rasa kekalahan serta rasa kemarahan terhadap Fang Yuan.
terima kasih Thor..
mudah2xan crazy up..
semangat