Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal mula
Kini Ben menatap Nior dengan tajam diruangan Victoria yang nasih keliling jaga malam.
"Kenapa kamu bisa keceplosan, hah?" tanya Ben dingin.
"Sorry bro, aku hanya keceplosan ngomong Vic aja terus dia udah bener nebaknya" jawab Nior dengan rasa bersal.
Ben menghela nafas panjang dan kembali bersuara.
"Dasar! Aku belum selesai mengambil 20% saham Caprio dari saham yang terjual secara umum di pasar saham. Masih 12%, jika belum 20% akupun tidak yakin jika Zoe mau memberikan 5% miliknya padaku jika sekarang saja responnya sudah membuat aku sebagai pengkianat" jelas Ben.
"Sorry. Aku bener bener minta maaf karena kecerobohanku, Ben" sahut Nior.
Tiba tiba pintu ruangan dokter itu pun terbuka.
Ceklek.
Victoria masuk.
"Loh ada kakak" sapanya.
"Zoe sudah tau jika istri Nior adalah kamu" sahut Ben membuat Victoria tersenyum tipis. Dari awal sebagai wanita, ia pun tidak suka dijadikan mainan atau jalan pintas meraih tujuan dalam sebuah hubungan meskipun ada cinta disana. Victoria tau jika Ben mencintai Zoe tapi tidak suka dengan cara kakaknya itu termasuk cara suaminya mendapatkannya.
"Apa aku bilang. Aku aja saat mengetahui semua ini adalah rencana kalian melibatkanku juga dalam bisnis gak jelas ini, aku sangat marah. Untung aku cinta sama Nior, kalau nggak bakal aku tendang dia sama kakak" ujar Victoria sambil berdiri disamping sang suami.
"Hihi maafkan aku, sayang. Aku bener bener cinta dan ikutin aja maunya si Nior agar aku bisa bersamamu" timpal Nior sambil merengkuh pinggang sang istri.
Ben hanya diam saja, kemudian ingatan awal dari semua rencana ini kembali terbayang diingatannya.
...FLASHBACK ON...
Sekitar 2 bulan yang lalu, saat malam pertama Ben dan Zoe sudah mereka lalui di Roma dan kembali ke Firenze-Tuscany, ternyata malam harinya Nior bertemu Ben di masion direktur Wine Fredo tersebut setelah dinner dengan Zoe dan keluarganya.
Sedangkan Ben menyambut Nior dengan wajah kesal penuh amarah mengingat Zoe, wanita yang ia cintai bilang akan menikah dengan orang perancis setelah bermalam dengannya.
"Hei bro, kenapa kamu terlihat kusut begitu? Kalah tender di Roma ya?" sapa Nior.
Ben tak menjawab namun memberikan tatapan tajam pada tamunya itu.
"Hehe, maaf maaf. Mumpung aku berada di kota ini beberapa hari jadi aku kesini saat kamu sudah balik dari Roma" lanjut Nior lalu duduk di hadapan Ben.
"Ngapain kamu kesini?" tanya Ben.
"Hmmm, aku dijodohkan sama wanita disini. Pernikahan bisnis tapi.." jawab Nior terpotong karena ragu mengatakan kelanjutannya.
"Tapi apa?" penasaran Ben.
"Hmm, tapi ternyata aku bertemu wanita lain dan langsung jatuh cinta sama dia pada pandangan pertama" sahut Nior.
"Siapa wanita yang kamu cintai dan yang dijodohkan sama kamu?" tanya Ben lagi.
"Aku dijodohkan dengan putri dari Wine Caprio, Zoela Caprio" jawab Nior membuat Ben menajamkan telinganya.
"Siapa?" ulang Ben ingin memastikan.
"Zoela Caprio, adik dari Lazuardo Caprio" jawab Nior lagi dengan heran.
Ben pun menghela nafas panjang, ternyata wanita yang ia cintainya akan dijodohkan dengan temannya. Dan ternyata pria perancis yang akan dijodohkan dengan Zoe yaitu Junior Vaile. Rekan bisnis, partner kerja, dan teman perkulihannya.
"Kenapa menghela nafas begitu? Kamu kenal dia kan? Ya pasti dong, keluarga kalian saling bersaing dan membenci" sahut Nior.
"Dia wanita yang aku cintai" ungkap Ben.
"Apaa?? Oh ternyata kamu mencintai anak musuh dari keluargamu?" tanya Nior tak percaya.
"Entah, perasaan ini ada sudah lama" jawab Ben jujur.
Nior pun merasa lega jika memang ada yang mencintai Zoe sehingga dia tidak merasa bersalah saat mencintai wanita lain.
"Ben, aku mau mengutarakan soal wanita yang buat aku jatuh cinta pada pandangan pertama" lirih Nior karena ia harus menyiapkan mental saat mengungkapkannya.
"Siapa?" tanya datar Ben.
"Victoria Fredo, adikmu" jawab Nior jujur. Asli saat ini perasannya takut jika ia tidak direstui sang calon kakak ipar.
Ben kembali menghela nafas panjang.
"Jika Victoria mau denganmu, aku tidak keberatan karena aku tau kalau kamu pria baik juga. Tapi aku ingin mendapatkan Zoe" ucap Ben membuat Nior gembira.
"Beneran aku boleh sama adikmu?" tanya Nior antusias.
"Selama adikku mau dan tidak terpaksa" jawab Ben.
"Aku pastikan itu. Siapa yang menolak pesona pewaris keluarga Vaile di Perancis ya kan hahaha" bangga Nior.
Ben pun memutar mata nya jengah.
"Katanya bulan depan pernikahan bisnis diantara keluarga Caprio dengan keluarga Vaile dilaksanakan?" tanya Ben.
"Kok kamu tau? Iya sebulan lagi, tapi 2 atau 3 hari kedepan aku sudah balik ke Perancis untuk mengurus pernikahan ini" jawab Nior.
"Aku tau dari Zoe jika dia akan menikah dengan orang perancis pilihan ayahnya" sahut Ben.
"Astaga!" seru Nior baru sadar jika Zoe baru pulang dari Roma juga yang sama dengan Ben.
"Apakah kalian sudah..?" tanya Nior sambil menutup mulutnya menduga duga.
"Sudah apa? Sudah bermalam bersama?" balik tanya Ben datar.
"Iya" sahut Nior singkat.
"Menurutmu?" tanya Ben dengan senyuman menyeringai.
"Keren loh bro! Langsung serang saat dia jauh dari keluarganya" ujar Nior dengan senyuman menyeringai juga.
"Kamu belum kan sama Victoria?" tanya Ben langsung ketika mengingat adiknya.
"Menurutmu?" tanya Nior membalas Ben dengan senyuman sengit.
"Haist! Dasar kalian gak sabaran" sahut Ben yang tidak habis pikir jika sahabatnya itu akan bersama dengan sang adik yang memang sengaja tidak pernah ia kenalkan kepada teman atau sahabatnya sekalipun secara langsung.
"Kayak yang ngomong sabar aja" sejek Nior.
Lagi lagi Ben menghela nafas.
"Sampek gol? Aku rasa Victoria tidak pernah berhubungan dengan siapapun karena fokus menjadi dokter" tanya Ben.
"Hmmm, gimana ya? Nanggung karena dia meronta sakit jadi aku hentikan. Kita sama sama mabuk, tapi aku gak tega dengerin dia kesakitan gitu" jawab jujur Nior membuat Ben geleng geleng kepala.
"Junior Junior! Pria canggung! Dasar!" sindir Ben.
"Lihat saja tidak lama lagi aku akan menyelesaikan tugas perjaka ku dengan adikmu" sahut Nior tak terima terdengar lemah.
Ben tersenyum tipis mendengarnya dan munculah pikiran licik, rencana untuk menyabotase pernikahan atas perjodohan dari Nior dan Zoe.
"Junior, aku punya ide untuk hubungan kita. Gimana kalau aku yang menikah dengan Zoe dan kamu menikah dengan Victoria secara hukum? Adiministrasi pernikahan kan butuh identitas kita, jadi bisa di switch" ungkap Ben memberikan pemikirannya.
"Boleh juga. Aku suka idemu, bro!" seru Nior setuju.
"Oke, aku akan membicarakan kepada ayahku terlebih dahulu karena dia memiliki teman di pencatatan sipil. Aku akan mengurusnya" sahut Ben.
"Aku serahkan kepada mu, kakak ipar" ucap Nior dengan senyuman lebar.
"Awas kalau kamu sampek menyakiti adikku, satu peluru bisa menembus tubuhmy!" ancam Ben.
"Aman! Entah kenapa saat bertemu Victoria aku sudah yakin jika dia adalah milikku" sahut Nior.
Lalu mereka pun menikmati minuman dari botol kecil yang berisi cairan berwarna kecoklatan alias minuman bir.
...FLASHBACK OFF...