Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.
"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.
"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.
Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?
Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Mendatangi Rumah Armand
Bab 31
Suasana di ruang kelas Aisyah ramai oleh celotehan para mahasiswa. Armand mengajak Aziz, Hendrik, Rendi, dan Burhan ke rumahnya setelah pulang dari kampus. Sementara itu, dia menyuruh teman-temannya yang lain datang ke rumahnya sore hari. Syukuran yang akan diadakan di rumahnya di adakan hari ini.
Tadinya Aisyah tidak akan datang, karena Mama Venus menyuruhnya datang ke rumah setelah pulang dari kampus. Belum lagi dia harus mendatangi dosen pembimbing yang baru punya waktu luang hari ini. Namun, teman-teman yang bersama saat melakukan KKN bersama agak memaksanya untuk datang ke sana.
"Mas, teman-teman menyuruh aku untuk datang ke acara syukuran di rumah Armand nanti sore. Sedangkan mama juga meminta aku datang ke rumah. Aku harus bagaimana?" tanya Aisyah yang mendatangi ruang kerja Andromeda.
Mendengar itu membuat Andromeda terpikirkan sebuah ide. Dia bisa mengamati orang-orang yang dulu ada di villa berada di satu tempat yang sama.
"Bagaimana jika aku juga ikut ke rumah Armand?" Andromeda melihat ke arah Aisyah.
"Apa? Bukannya Mas baru saja masuk dan jam mengajar siang ini?" tanya Aisyah agak terkejut.
"Setelah mengajar aku punya banyak waktu luang. Aku mengajar sampai jam 2 siang. Acara kalian jam 4 sore, 'kan?" tanya Armand balik.
Aisyah mengangguk. Sebenarnya dia merasa senang jika Andromeda bisa pergi bersama ke sana.
"Nanti kamu bilang kalau kita bertemu di jalan. Dan aku mengantarkan kami ke rumah Armand. Bagaimana?" lanjut laki-laki itu dengan menaikan alisnya sebelah.
Aisyah tertawa kecil, karena suaminya menyuruh berbohong. Padahal mereka bisa pergi ke sana dengan kendaraan masing-masing. Tinggal suruh Armand untuk mengundang Andromeda ke acara itu.
***
Kedatangan Andromeda ke sana membuat para mahasiswi yang datang ke acara itu histeris senang. Apalagi penampilan laki-laki itu yang berbeda dengan keseharian di kampus.
"Pak Andromeda ganteng banget. Baju kemeja bercorak yang pas ditubuhnya itu sangat cocok dengan celana jeans yang dipakai olehnya," ucap salah seorang perempuan yang mengagumi sang dosen.
"Gaya rambutnya juga membuat dia lebih muda. Meski setiap hari saat di kampus dia tampan, tetapi kalau di luar jauh lebih tampan!" pekik perempuan lainnya.
Aisyah cemburu mendengar pujian dari teman perempuan sekelasnya itu. Dia tahu kalau Andromeda itu tampan dan banyak yang menyukainya sejak dulu. Biasanya perasaan dia biasa saja saat mendengar rasa kekaguman para wanita kepada Andromeda, tetapi kini dia merasa sangat tidak suka. Rasanya dia ingin memarahi mereka yang menatap dan memuji-muji suaminya.
'Tahan diri Aisyah. Mau bagaimanapun juga mereka mengagumi Andromeda, tetap saja mereka tidak akan bisa memilikinya. Karena dia sudah menjadi milikku.' (Aisyah)
Aisyah yang mengenakan gamis berwarna biru turkish senada dengan jilbabnya membuat lebih terlihat cantik dan segar. Jika, dilihat-lihat sangat cocok sebagai pasangan baju Andromeda yang berwarna biru tua.
"Aisyah, terlihat sangat cantik sekali dengan baju dan jilbab itu," bisik Rendi kepada Aziz yang sejak tadi terus melihat ke arah perempuan yang duduk bersama teman lain.
"Kalau kamu suka, ikat dia dengan hubungan pacaran," bisik Burhan pada pemuda yang berpenampilan sederhana.
"Dia tidak akan mau pacaran. Lagian dia itu sudah punya calon suami. Eh, maksud aku sudah ada yang punya," balas Aziz mengalihkan pandangannya kepada kedua temannya.
Andromeda yang merasa tidak nyaman di dalam rumah Armand mencoba berjalan-jalan di pekarangan rumah yang tidak begitu luas. Dia rasanya ingin membawa Aisyah pulang saja. Dia tidak suka saat para laki-laki melihat ke arah istrinya. Sejak acara sebelum di mulai sampai acara berakhir banyak mata mengarah kepada Aisyah. Entah karena pakaian yang dikenakan olehnya yang serba lebar dan menutupi sekujur tubuh kecuali mula dan telapak tangan.
"Bukannya kamu sudah janji akan memberikan aku uang!"
Andromeda mendengar suara seseorang sedang berbicara di belakang rumah yang mengarah ke lahan kosong. Dia pun menguping pembicaraan itu karena penasaran.
"Kamu minta uang kepada aku, sedang kamu sendiri tidak menjalankan tugas yang aku minta. Enak saja!"
Andromeda berdiri di dinding sebelahnya. Dia menengok sedikit ke sana ingin tahu siapa saja yang ada di sana.
'Armand dan Angela? Mereka sedang apa di sini?' (Andromeda)
"Kamu jangan ingkar janji. Aku sudah suruh pelayan itu untuk memasukan obatnya ke minuman milik Pak Surya sesuai perintah kamu," pekik Armand.
"Aku lihat dia biasa-biasa saja. Bahkan dia begadang dengan Aziz dan yang lainnya. Dia masuk ke kamar juga tanpa ada gelagat yang aneh padanya. Berarti dia tidak meminum obat perang—. Eh, jangan-jangan minuman dia tertukar dengan yang lain?" Angela tiba-tiba saja menduga hal yang lainnya.
"Bisa saja itu terjadi. Tapi, siapa yang sudah meminum minuman yang diberi obat perang_sang itu?" Armand juga bertanya-tanya.
Rasa penasaran kini menyelimuti kedua orang itu. Andromeda merekam pembicaraan kedua orang itu. Kini dia tahu kalau orang yang memasukan obat itu atas suruhan Angela yang meminta bantuan Armand.
'Kenapa Angela ingin memberikan minuman kepada Surya?' (Andromeda)
"Jadi, bagaimana bayarannya? Aku butuh uang itu saat ini," tanya si tuan rumah yang kini berdiri menghadap rekannya.
"Aku nggak mau bayar, karena kamu gagal melakukan tugas itu," jawab Angela dengan sinis.
"Jangan macam-macam kamu! Bagaimana jika aku memberi tahu Pak Surya kalau kamu ingin menjebak dirinya agar dia mau menikahi dirimu. Aku yakin dia pasti akan marah dan membuat kamu di keluarkan dari kampus." Armand mencengkeram kedua tangan Angela dengan kuat sehingga wanita itu meringis kesakitan.
'Apa? Jadi, wanita itu ingin menjebak Surya dan meminta untuk menikahinya?' (Andromeda)
"Lepaskan aku, Armand! Atau aku akan berteriak kalau kamu sudah melakukan kekerasan." Angela mengancam Armand dengan tampang yang keras. Perempuan itu dikenal dengan peringai yang keras dan kasar, serta keras kepala.
"Tidak. Sebelum kamu berjanji akan membayar aku sesuai kesepakatan kita. Kamu menyuruh aku untuk memasukan obat itu kepada minuman Pak Surya. Bukan untuk membuat dia tidur bersama dengan kamu!" desis Armand dengan ekspresi wajah marah.
"Aku akan bayar setengahnya. Karena itu tidak mencapai tujuan aku. Aku juga nggak mau rugi dengan mengeluarkan uang 10 juta dengan tidak ada hasil apa-apa," balas Angela akhirnya.
"Oke. Aku tunggu pembayaran sampai nanti malam," ucap Armand lalu melepaskan cengkeraman pada tangan Angela.
Dirasa sudah cukup pembicaraan mereka, Andromeda pun menyudahi rekaman itu dan menyimpannya ke dalam file penting miliknya. Namun, ketika dia membalikan badan ada Rendi dan Burhan di belakangnya.
***
Waduh, Andromeda terciduk sama Rendi dan Burhan. Apa yang akan terjadi di sana? Kenapa Angela ingin menjebak Surya? Tunggu kelanjutannya, ya!
bagus² semua karya author ,,suka 🥰