Dengan tatapan dingin dan hati yang kosong, Shin Yu mulai menapaki jalan Kultivator. Bukan demi balas dendam atas kematian orang tuanya, tetapi penasaran dengan arti dari sebuah kehidupan.
Dengan memegang pedang, Shin Yu menghadapi dunia tanpa rasa takut, menjadi bayangan yang tak terkalahkan. Dia menebas musuh-musuhnya tanpa perasaan, tanpa belas kasihan, dan tanpa beban di hatinya.
Shin Yu berjuang di bawah langit yang gelap, melawan siapa saja yang berani menghadangnya. Tidak ada alasan mulia dibaliknya, hanya karena itu yang dia tahu.
Namaku adalah Shin Yu, seorang jenius tak terkalahkan yang akan menjadi puncak dunia.
Baca terus novel ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Festival Naga
Tes...
"Oh, apa ini?" Fang Wei mendapatkan luka di lengan kanan atasnya, dan darah menetes keluar dari sana, "Kau bisa memanifestasikan elemen api dari udara kosong?"
Fang Wei sebenarnya cukup terkejut, tetapi tidak terlalu mengekspresikannya. Karena jika ia memperlihatkan rasa terkejutnya, ia seperti orang yang tidak mampu melakukan itu.
"Aku beruntung bisa mendapatkan pencerahan, Senior." Shin Yu menanggapi.
"Tsk." Fang Wei berdecak kesal, lalu kabut putih perlahan keluar dari tubuhnya, "Sebaiknya jangan remehkan ini!"
Fang Wei menghilang di antara kabut tersebut, dan di detik selanjutnya serangan beruntun ia lancarkan pada Shin Yu.
Shin Yu yang terjebak di dalam kabut tersebut tadinya ingin keluar dari sana, namun Fang Wei tidak membiarkannya melakukan itu dan terus menyerangnya tanpa henti.
"Kabut ini menciptakan ilusi suara..." Shin Yu langsung mengetahuinya tidak lama setelah terjebak di sana, "Ini bahaya."
Shin Yu terus mendapatkan luka akibat sering terkecoh dengan suara-suara yang seolah sedang mendekatinya.
Traaang!
Di saat Shin Yu hampir tidak bisa melihat serangan yang datang padanya, satu momen yang membuatnya dapat menangkis serangan itu terjadi dan Fang Wei dibuat terkejut karenanya.
"Apa-apaan...?" Fang Wei bergumam tak percaya.
Shin Yu sendiri tidak membuang kesempatan emas itu dan langsung menyerang Fang Wei tanpa memberikannya celah untuk pergi, meskipun begitu ia sebenarnya cukup kesulitan karena kecepatan lawannya berada di atasnya.
Fang Wei mengetahui niat Shin Yu dan memang sudah memperkirakannya, pada saat itu aura yang menyelimuti belatinya semakin membesar dan membentuk sebuah rantai sepanjang 3 meter.
Sesaat setelah rantai itu tercipta, Shin Yu tahu kalau Fang Wei berniat untuk mengikatnya tetapi dirinya sudah terlambat menyadarinya karena rantai tersebut sudah mengikatnya lebih dulu.
"Ugh..." Shin Yu terjatuh, tubuhnya tidak bisa bergerak dan Qi-nya juga seperti terkunci karena tidak mau keluar dari tubuhnya, "Aku kalah."
Tawa menggelegar terdengar usai Shin Yu terkapar di tanah, kabut putih perlahan menghilang dan Fang Wei berjalan mendekatinya sambil tersenyum lebar.
"Bagaimana teknik baruku? Luar biasa, bukan?" Fang Wei bertanya, nadanya terdengar begitu antusias seperti sudah menunggu momen ini dari lama.
"Itu sungguh mengejutkan, tidak ada yang menyangka kalau seorang pengguna belati akan melakukan ini." Shin Yu memberi pendapat, nadanya terdengar datar seperti biasanya.
"Benar, 'kan! 'Kan!" senyum Fang Wei semakin melebar, "Tidak sia-sia aku berlatih selama lebih dari setahun!"
Shin Yu tidak mengatakan apapun, ia hanya sedang menunggu rantai yang melilit tubuhnya menghilang.
***
Usai latih tandingnya berakhir, Shin Yu keluar dari sana bersama Fang Wei karena Hong Jin memberikan dia libur setengah hari sebelum besok berlatih dengan Tetua yang lain.
Fang Wei bertanya apa yang ingin dilakukan Shin Yu setelah ini, dan anak laki-laki itu hanya menjawab kalau dia ingin kembali ke kamarnya atau pergi ke perpustakaan untuk menambah lebih banyak pengetahuannya.
"Haissh, membosankan sekali! Kenapa kita tidak jalan-jalan saja?!" Fang Wei memasang ekspresi malas.
"Jalan-jalan?" gumam Shin Yu, membayangkan mereka berdua jalan-jalan ke setiap cabang yang hampir semua interiornya serupa.
Seolah mengetahui apa yang dipikirkan oleh Shin Yu, Fang Wei langsung menjelaskan maksudnya.
"Jadi, meskipun organisasi menutup diri dari luar, anggota boleh keluar dari markas selama masih berada di wilayah Netral?"
"Yup, begitulah. Namun, diperbolehkan keluar dari markas bukan berarti untuk hiburan semata tetapi untuk mencari informasi tentang aliansi para Aliran Putih keparat itu." jelas Fang Wei, lalu tersenyum lebar, "Kebetulan kota Huadong sedang mengadakan festival Naga selama satu minggu, ayo pergi ke sana mumpung masih sempat!"
Fang Wei menggandeng lengan Shin Yu dan mengajaknya pergi ke sana tanpa menunggu persetujuan darinya.
"Festival Naga itu apa?" tanya Shin Yu penasaran.
"Festival Naga adalah Festival tahunan, aku kurang tau detailnya tapi festival itu ada karena banyak orang yang mempercayai keberadaan dari sebuah makhluk bernama Naga." jawab Fang Wei menjelaskan.
Shin Yu tidak bertanya lebih jauh lagi karena itu tidak membuatnya tertarik, kemudian mereka berdua keluar dari markas dan pergi ke kota Huadong yang jaraknya hampir setengah dari seratus kilometer.
Butuh waktu satu jam lamanya bagi mereka berdua untuk sampai di sana. Suasana di dalam kota Huadong begitu ramai, bahkan ada banyak deretan gerobak yang menjual berbagai macam makanan.
"Padahal masih di luar, tapi tempat ini sangat ramai..." gumam Shin Yu, meskipun ia pernah mendatangi sebuah kota sebelumnya tetapi tidak pernah seramai ini, "Senior We- Hm?"
Shin Yu tidak mendapati perempuan cantik itu di sebelahnya, ia menyapu pandangannya ke sekitar dan menemukannya sedang membeli makanan dengan wajah yang begitu antusias.
"Hm, apa yang harus kulakukan di sini?" Shin Yu kembali bergumam, "Senior sepertinya sibuk dengan kepentingannya sendiri."
Shin Yu diam sejenak di tempatnya sebelum akhirnya memutuskan untuk menikmati festival itu, ia mulai berjalan dan melihat-lihat tempat dari yang menjual makanan sampai tempat yang menyewa tempat permainan untuk dimainkan.
Semakin lama Shin Yu berjalan semakin ramai orang-orang yang berlalu lalang, ia sampai di pusat kota dan menemukan cukup banyak kultivator di sana. Sebagian besar dari mereka memiliki basis kultivasi di bawahnya, namun sisanya berbeda karena ia sama sekali tidak bisa membaca basis kultivasi mereka.
Saat berada tepat di tengah kota, Shin Yu berhenti ketika melihat ada banyak orang yang sedang berkumpul dan menonton sebuah drama teater di atas panggung.
Shin Yu mendekat dan ikut menonton drama teater itu, ia menikmati pertunjukkan tersebut sampai akhir dan sedikit terpukau karena mereka yang disebut pemain panggung pandai dalam memerankan karakter mereka.
"Mungkin kalau ini bukan drama teater, aku akan berpikir itu karakter yang mereka miliki." gumam Shin Yu dengan tenang.
"Em, aku setuju denganmu."
Shin Yu menoleh ke samping karena ada seseorang yang menanggapinya, dan ia mendapati seorang perempuan cantik yang kemungkinan lebih tua darinya sedang mengusap air mata di wajahnya.
"Omong-omong, siapa namamu?" perempuan cantik itu bertanya, menyimpan sapu tangannya di baju, "Ah, tidak sopan bertanya seperti itu sebelum memperkenalkan diri. Namaku adalah Sue Yan, aku berasal dari sekte Puncak Matahari."
"Sekte Puncak Matahari?" pikir Shin Yu, "Kalau tidak salah itu termasuk salah satu sekte besar dari aliran putih."
"Woah, kau sepertinya tidak terkejut, ya?" Sue Yan tertawa pelan, "Jadi, siapa namamu?"
"Aku Shin Yu."
"Shin Yu? Darimana asalmu?"
"Aku dari desa yang letaknya cukup jauh."
Sue Yan tidak langsung membalas, ia saat ini cukup bingung karena tidak tau apakah dia anak yang polos atau bukan, "Dari desa, ya? Apa aku boleh tau namanya?"
"Desaku tidak mempunyai nama." Shin Yu menjawab.
"Singkat sekali, apa dia tidak ada inisiatif untuk membicarakan hal lain?" Sue Yan menghela nafas panjang, "Tapi, apa mungkin dia memang hanya anak desa? Itu tidak mungkin, melihat basis kultivasinya saat ini dia pasti mempunyai latar belakang yang besar."
Sue Yan sebenarnya bukan semata-mata kebetulan berbicara dengan Shin Yu, tetapi ia tertarik padanya karena dia mempunyai basis kultivasi yang tinggi di usianya yang jelas belum dua dekade.
"Begitu, ya? Apa kau juga sedang menikmati festival ini?" Sue Yan bertanya, "Dan, apa kau datang kemari sendiri?"
Shin Yu tadinya ingin menjawab, namun tiba-tiba ada seseorang yang merangkulnya dan memasukkan sebuah sate sapi ke mulutnya. Dia tidak lain adalah Fang Wei, yang kini tangannya dipenuhi dengan banyak makanan.
"Astaga, padahal aku hanya pergi sebentar tapi kamu menghilang begitu saja." Fang Wei memasang wajah cemberut, lalu meletakkan dagunya di atas pundak kanan Shin Yu, "Siapa kau? Apa kau sedang berusaha mengambil kekasih orang lain?!"
Sue Yan terkejut dengan kemunculan Fang Wei yang sama sekali tidak disadari olehnya, dalam sekali lihat ia tau kalau perempuan itu mempunyai basis kultivasi yang sedikit lebih tinggi darinya.
"Ah, maafkan aku. Tadi kam-"
"Diam saja, jangan ganggu kekasihku lagi!"
Fang Wei memotong perkataan Sue Yan yang belum sempat diselesaikan, mereka berdua pergi dari sana dan meninggalkan perempuan dari aliran Putih itu sendirian.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.