Sequel
" Semerbak wangi Azalea."
" Cinta Zara."
" Sah."
Satu kata, tapi kata itu bisa berakhir membuatmu bahagia atau sebaliknya.
Zayn Ashraf Damazal akhirnya mengucap janji suci di depan Allah. Tapi mampukah Zayn memenuhi janji itu ketika sebenarnya wanita yang sudah resmi menjadi istrinya bukanlah wanita yang dia cintai?
Cinta memang tidak datang secara instan, butuh waktu dan effort yang sangat besar. Tapi percayalah, takdir Allah akan membawamu mencintai PilihanNya. Pilihan hati yang akan membawa mu menuju surga Allah bersama sama
" Kamu harus tahu bahwa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang tidak di takdirkan untukmu." _Ali bin Abi Thalib.
" Perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik pula." _ QS.An - Nur 26
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33 : Gagal total
" Kenapa lama se....kali?" Kalimatnya jadi susah terselesaikan.
Deg....
Netra Zayn membulat sempurna. Nafasnya sulit dia atur, apalagi jantungnya, jantungnya seperti sedang mengadakan pagelaran drumband, dentumannya sampai terasa di telinga.
" Mas....." Suara Aretha keluar perlahan.
" Mmmm...anu..hhhmmm...apa aku keluar dulu? Oh,,tidak...aku lupa mengambil sesuatu." Zayn menutup pintu kamar Aretha.
Dari balik pintu yang tertutup, Zayn membungkam mulutnya sendiri. Hampir saja air liurnya menetes melihat pemandangan indah yang mampu membuat hasrat kelelakiannya meningkat tajam.
" Sepertinya aku berbuat kesalahan selama ini. Bisa bisanya aku tidak pernah menyentuhnya padahal itu halal untuk aku nikmati? Dasar bodoh." Gumam Zayn menyesali sikap cuek dan dinginnya pada Aretha selama ini.
Sementara di dalam kamar, Aretha masih berdiri mematung memegangi handuknya.
Ya, dia baru saja membersihkan diri sebelum Zayn datang dan membuatnya malu setengah mati. Bagaimana tidak, rambutnya masih terbungkus berantakan karena dia baru saja selesai keramas dan otomatis bahu putih nan mulus miliknya terlihat dengan jelas oleh Zayn, Belum lagi handuk berwarna merah super minim itu mampu mengekspos paha dan kaki jenjangnya.
Bagaimana Zayn tidak panas dingin dengan pemandangan yang menggairahkan itu?
Seperti robot , Zayn berjalan gontai kembali ke kamarnya. Menaiki anak tangga satu persatu dengan perasaan campur aduk. Bahkan saat tersandung dan hampir membuatnya jatuh, Zayn tidak peduli sama sekali.
Otaknya di penuhi oleh satu orang, siapa lagi jika bukan wanita cantik yang membuatnya tergila gila hanya dalam waktu satu malam saja.
Zayn duduk di pinggiran tempat tidur, rasa rasanya untuk kembali ke kamar Aretha dia tidak sanggup. Zayn takut akan menerkam istrinya dan tingkah liarnya itu akan membuat Aretha jadi ketakutan.
Untuk beberapa saat, Zayn termenung, sesekali menggusar rambutnya dengan kasar sambil memikirkan tindakan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
Menghampiri Aretha dan melewati malam panjang bersama ataukah tidur kembali di kamarnya sendirian memikirkan tubuh sexy yang akan membuatnya begadang sepanjang malam.
Lama Zayn memutar otak mesumnya hingga akhirnya dia memutuskan untuk berbaring kesepian di kamarnya. Banyak pertimbangan yang membuatnya mengambil keputusan itu. Salah satunya adalah, kondisi Aretha yang pernah mengalami trauma.
Bagi Zayn, Aretha bukanlah wanita yang mudah di taklukkan, meski secara hukum agama dan negara, Zayn lebih dari berhak untuk menyentuh Aretha, sekalipun Aretha menolaknya mentah mentah. Zayn bisa memaksa, dan memang itu sudah kewajiban Aretha untuk melayani Zayn.
Tapi, Zayn ingin Aretha sendiri yang datang padanya. Tadi saat Zayn menciuminya, tubuh wanita itu gemetar. Zayn yakin masih ada ketakutan di sana. Saat di sekap, Aretha pernah di pertontonkan film dewasa yang sampai saat ini, Zayn belum tau seperti apa film dewasa yang Aretha lihat hingga membuatnya begitu trauma. Reaksi Aretha saat di sentuh adalah reaksi normal wanita pada umumnya, hanya saja, Zayn tetap bisa merasakan ketidaknyamanan Aretha dengan setiap sentuhannya.
" Sudahlah, ayo Zayn, jernihkan pikiran mu. Anggap yang kau liat tadi itu adalah manekin memakai handuk yang di pajang untuk menarik customer. " Gumamnya mencoba bersikap waras.
Tapi itu hanya sebentar. Karena selanjutnya....." Tapi, itu terlalu indah Zayn, bagaimana kau bisa menyamakan nya dengan sebuah manekin? Tidak, lama lama aku bisa gila." Ujarnya kembali bangkit setelah mencoba untuk menutup mata.
Seperti anak kecil yang sedang merajuk, Zayn mengacak acak rambutnya sendiri, kedua kakinya meronta ronta membuat seprei yang tadinya rapi jadi berantakan.
Setelah itu, Zayn kembali merebahkan tubuhnya yang di landa kegelisahan.
Bersamaan dengan itu, pintu kamarnya di ketuk dari luar.
" Ya Allah, siapa lagi yang mengganggu ku? Tidak cukupkah cobaan yang Engkau berikan?"
Meski kesal, Zayn melangkahkan kakinya dan membuka pintu kamar.
Seperti di setrum ribuan volt, Zayn berdiri kaku melihat siapa yang datang dan mengetuk pintu kamarnya.
Tampilan rapi di sertai aroma tubuh yang begitu wangi, Aretha menatap Zayn dengan senyum manisnya.
" Boleh aku masuk?" Tanya Aretha.
Zayn melongo, untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak nampak sulit dia keluarkan.
Aretha hampir saja tertawa menyaksikan raut wajah Zayn . Pria yang terkenal dingin dan jarang bicara itu, kini terlihat berbeda. Zayn seperti orang linglung.
Karena lama menunggu jawaban, Aretha kembali mengulang pertanyaannya." Boleh atau tidak?"
Zayn tersadar dan mengangguk cepat." Bo..boleh."
" Terima kasih."
Zayn bergeser dan memberikan jalan pada Aretha untuk melangkah masuk ke dalam.
Zayn menutup pintu dan menguncinya.
Di lihatnya Aretha duduk di pinggiran tempat tidur.
" Ka..kamu mau tidur di sini?" Tanya Zayn.
" Tadi kan, mas yang bilang, tapi kalau mas tidak mau, aku bisa kembali ke kamar bawah." Ancam Aretha.
Seperti punya ilmu menghilangkan diri, Zayn sudah ada di depannya dan tiba tiba saja menarik tubuhnya cukup kuat dan serasa melayang di udara. Wajar jika Aretha kaget. Masalahnya, baru beberapa detik lalu, Zayn masih berdiri di belakang pintu dan bertanya padanya mau tidur di sini atau tidak, tapi sekarang pria itu sudah berada di tempat tidur bersama dengannya.
Sekitar sejam lalu, Aretha duduk bertafakur di dalam kamar. Awalnya dia memang berniat untuk tidak kembali ke kamar Zayn. Berbohong sedikit tidak apa. Begitu pemikirannya. Tapi setelah lama menimbang menggunakan hati dan perasaannya, Aretha menemukan jika niatnya itu salah. Zayn suaminya. Dan permintaan untuk tidur bersama sangat lah wajar. Dan memang seharusnya pasangan suami istri itu tinggal sekamar dan tidur bersama.
Akhirnya, dia memutuskan untuk memenuhi keinginan Zayn. Dan di sinilah Aretha sekarang berada.
Di peluk dengan sangat erat oleh sang suami.
" Besok, minta tolong mbok Yem pindahkan semua barang barangmu ke sini."
" Baiklah."
Zayn mengusap lengan Aretha yang tertutup oleh pakaian tidur lengan panjang yang dia kenakan.
Sekelebat bayangan Aretha yang hanya menggunakan handuk kembali terngiang di kepala Zayn. Namun, dia tetap berusaha untuk berpikir waras dan tidak gegabah.
Tapi ada satu hal yang mengganjal di hati Zayn. Dia sangat penasaran hingga Zayn melontarkan sebuah pertanyaan. " Setiap hari, apa kamu tidur dengan memakai jilbab?"
Aretha menggeleng. " Tentu saja tidak." Ucapnya di selingi tawa.
Zayn menatap Aretha yang tertawa. Barusan gigi nya yang putih dan tersusun rapi terlihat sangat menarik.
" Kalau aku memintamu melepasnya, kamu mau?" Tanya nya hati hati.
" Iya." Jawab Aretha singkat.
Aretha pun bangkit setelah ia meminta Zayn melepas pelukannya. Perlahan dia mulai membuka jilbab panjangnya.
Zayn menunggu dengan gugup, kira kira bagaimana wajah Aretha setelah penutup aurat nya itu di lepas?
Aretha nampak malu malu dan tertunduk setelah berhasil membukanya.
Dan,,, kembali Zayn harus menelan ludahnya kasar setelah menyaksikan pemandangan yang begitu menakjubkan.
" MasyaAllah.." Gumamnya membuat Aretha mengangkat kepala dan menatap Zayn heran.
Rambut sebahu dengan potongan Korean style membuat Aretha semakin cantik. Ukuran wajahnya terlihat sangat kecil, di tambah kulitnya yang putih dan sangat kontras dengan rambutnya nya yang hitam legam.
Leher itu, dia baru melihatnya sejam lalu dan itupun dari jarak jauh namun bisa membuatnya sangat bergairah, lalu apa kabarnya Zayn setelah melihat nya dari jarak dekat? Susah payah ia menyeimbangkan hormon testosteron dalam tubuhnya yang semakin lama semakin sulit dia kendalikan.
Namun pada akhirnya...
Seperti seekor harimau lapar, Zayn melompati Aretha dan menerkamnya.
Tingkah buas Zayn sangat mengagetkan Aretha. Tapi apa mau di kata, Aretha tidak bisa berbuat apa apa.
Aretha pasrah saja saat Zayn menciumi bibirnya. Puas dengan bibir Aretha, Zayn berpindah ke leher jenjang nan menggiurkan itu.
Layaknya daging buruan yang sangat segar, Zayn menggigit dan menghisap nya hingga meninggalkan bekas di sana. Aretha mencengkeram seprei menahan rasa sakit dan nikmat di saat yang bersamaan.
Pergerakan Zayn semakin brutal, sembari menciumi bibir Aretha tangannya dengan luwes membuka satu persatu kancing piyama Aretha.
Namun Aretha cepat tersadar dan menahan tangan Zayn.
" Jangan mas."
" Kenapa?" Tanya Zayn dengan nafas memburu.
" A..ku ta..kut.." Ucapnya terbata dengan raut memelas.
Zayn menatap wajah istrinya. Dia mulai menenangkan diri agar hasrat nya bisa di redam. Setelah itu, Zayn mengulas senyum dan memperbaiki anak rambut Aretha yang menutupi beberapa bagian wajahnya.
" Baiklah, kita akan melakukannya saat kamu benar benar siap."
...****************...
selamat menunaikan ibadah puasa author sayang....
maaf lahir batin smoga dramadhan ini penuh kberkahan buat kita...
love u thor/Kiss/
selamat menjalankan ibadah puasa juga buat kak fara.. semoga tetep semangat up nya 😁🙏🏻
gak menyatakan cinta baik2 tapi ngancam
🙆🏻♀️
semoga Zayn bisa menemukan lelaki yg sudah terobsesi sama Aretha dan membuat Aretha trauma??
Siapakah laki2 yg bersama Rafael???🤔/Panic//Drowsy/
Lionel ( dr nama saja ini kakaknya Rafael)🤔
tebak2 buah manggis