NovelToon NovelToon
Dong Fangxuan

Dong Fangxuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Pusaka Ajaib / Kultivasi Modern
Popularitas:58k
Nilai: 4.6
Nama Author: lienmachan

Walaupun identitasnya adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Dong yang terkenal di dunia kultivator, tapi Fangxuan menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak memiliki jiwa martial seperti murid sekte yang lainnya.

Hidupnya terlunta-lunta seperti pengemis jalanan. Fangxuan juga sering dihina, diremehkan, bahkan dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.

Mereka malu memiliki penerus yang tidak mempunyai bakat apapun. Padahal, keluarganya adalah keluarga terhebat nomor satu di kota Donghae.

Karena malu terhadap gunjingan orang, tetua sekte Tombak Api mengutus seorang guru untuk melenyapkan nyawa Fangxuan dengan cara membuangnya ke lembah Kematian Jianmeng.

Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Fangxuan diselamatkan oleh seorang Petapa tua. Bukan hanya itu, Petapa tua tersebut juga mengangkatnya sebagai murid satu-satunya dan mewariskan seluruh ilmu kanuragan yang dimilikinya.

"Aku akan membalas mereka semua yang selama ini menindas ku. Tunggulah ajal kalian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lienmachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Bab 24~Pertandingan (Bagian tiga)

Kekuatan Qiu Wei sangat dahsyat hingga membuat lawannya kewalahan. Terlebih, pria itu sudah berada di ranah bumi tingkat tiga dengan monster martial rubah ekor sembilan.

"Ingat, Qiu Wei, kau harus bisa membunuh bocah ingusan itu untukku. Jika kau berhasil, maka busur elang api ini menjadi milikmu!" Kata-kata Fu Lao terngiang di telinga Qiu Wei saat ini.

Pria itu menyeringai ketika melihat lawannya kewalahan akibat serangan bertubi darinya.

"Matilah kau, bocah bertopeng!"

Fangxuan melebarkan mata ketika melihat tanah terbelah menjadi dua dan membentuk garis lurus yang panjang sampai beberapa meter.

Napas Fangxuan memburu dengan keringat bercucur deras. Pemuda itu bahkan sampai terjengkang karena menghindari serangan tersebut.

"Gila, kekuatannya sangat dahsyat. Beruntung aku cepat menghindar, jika tidak, tubuhku akan terbelah menjadi dua bagian." gumam Fangxuan waspada.

Pemuda itu tak menggunakan pedang atau senjata apapun, sebab dirinya memang tak memiliki senjata. Namun, para tetua tengkorak iblis berbaik hati memberikannya pedang sebagai pertahanan diri. Padahal, selama ini ia belum pernah menggunakan pedang atau senjata lainnya ketika berlatih.

Pelatihan yang diberikan kakek Yaoshan padanya terbilang cukup singkat, namun Fangxuan memilih untuk berkelana karena ingin mendapat pengalaman lebih. Juga, dirinya ditugaskan oleh kakek Yaoshan untuk menemukan pemilik pagoda Long Taishan. Padahal ia tak tahu rupa sang pemilik pagoda tersebut.

Fangxuan kembali bersikap waspada, memegang pedang sangat erat agar bisa menangkis serangan yang dilesatkan Qiu Wei padanya.

Melihat raut wajah gugup lawannya, tentu saja Qiu Wei pun menyeringai lalu mengeluarkan jurus tebasan seratus meter ke arah Fangxuan.

Pedangnya bersinar terang diselimuti warna kekuningan. Setelah itu, barulah tubuhnya yang kini memancarkan cahaya yang sama lalu tak lama kemudian bayangan seekor rubah berekor sembilan terlihat sangat besar di belakangnya.

Pedang yang diselimuti cahaya kekuningan tersebut dihempaskan cepat ke arah Fangxuan hingga sulit dibaca lawan sembari berteriak lantang.

"Akan ku akhiri pertarungan ini. Matilah kau, bocah bertopeng!"

Swoooosssshhhh

Angin yang keluar berhembus kencang saat jurus tebasan seratus meter itu melesat ke arah Fangxuan, sehingga pemuda itu menatap nanar ke arah depan.

"Astaga!" Secepat kilat Fangxuan melompat menghindari jurus tebasan seratus meter itu, namun jurus itu terlalu dahsyat sehingga Fangxuan nyaris kehilangan nyawanya.

Beruntung kakinya lincah bergerak melompat ke sana dan ke mari sehingga bisa terhindar dari jurus tersebut.

Duuuuaaarrrr

Ledakan terdengar ketika jurus tersebut membentur bebatuan dan dinding bangunan.

Qiu Wei mengeram marah karena Fangxuan masih bisa menghindari jurus tebasan seratus meter miliknya. Pria itupun kembali menyerang namun kali ini tanpa senjata. Ia yakin jika jurus cakar rubah saja bisa membunuh pemuda bertopeng tersebut.

Swuuuuussshhh

Melihat kekuatan begitu besar menuju ke arahnya, Fangxuan pun menyilangkan kedua tangan yang memegang pedang di depan sebagai pertahanan.

Tapi, itu bukan hal baik sebab pedang biasa tak mampu menahan serangan mematikan tersebut sehingga pedang itu retak kemudian hancur berkeping.

Kraaaakkk

Praaang

"Argh!" Tubuh Fangxuan terpental hingga beberapa meter dengan darah segar keluar dari mulutnya. Dadanya terasa sesak karena terkena jurus Qiu Wei, bahkan pakaian Fangxuan compang-camping seperti dicabik-cabik oleh cakar binatang sampai menembus kulitnya.

Darah keluar dari goresan luka yang cukup dalam tersebut sehingga pemuda itu mendesis kesakitan.

"Fangxuan! Apa kau baik-baik saja?!" Chan Ling dan Chan Lee terlihat khawatir. Wajah keduanya panik seketika saat melihat Fangxuan bersimpuh di tanah dengan luka yang cukup serius.

Tapi, keduanya tak bisa mendekat begitu saja sebab pertanding belum usai. Para tetua sekte tak kan membiarkan mereka mendekat begitu saja, apalagi kematian Fangxuan memang yang diinginkan.

Pandangan Fangxuan perlahan kabur seiring detak jantung yang melambat. Dadanya terasa dihantam batu besar sehingga ia kesulitan bernapas. Tangannya menggapai di udara seolah meminta pertolongan, tapi tak ada yang peduli.

Para penonton semakin bersemangat meneriaki kata-kata ejekan dan penghinaan, bahkan menyuruh Qiu Wei melenyapkan pemuda tersebut saat ini juga. "Habisi ... Habisi ... Habisi!"

Di antara riuh gemuruh para penonton, kedua Chan berteriak memanggil, namun Fangxuan seolah tak mendengar saking ramainya. "Fangxuan ... Fangxuan, bangunlah!"

"Hahaha, bocah ingusan sepertimu ingin melawanku? Cih, mimpi!" ejek Qiu Wei.

Sementara Fangxuan sudah tak bisa menahan sakitnya. Matanya terpejam sempurna seiring detak jantung yang berhenti berdetak. "Maafkan aku, Bu!" Air matanya menetes sebelum ia menghembuskan napas terakhir.

"Tidak!" Kedua Chan memberontak ingin menghampiri, tapi para murid sekte tengkorak iblis menghalangi dengan memegangi kedua tangan mereka.

Mereka seolah sengaja membiarkan Fangxuan tewas.

Di dalam sebuah kegelapan, suara seseorang terdengar menggema, memanggil nama pemuda yang tengah terbaring tak berdaya di depan jejeran pilar yang berdiri kokoh.

Pilar yang berjumlah tujuh puluh tujuh itu terbuat dari perunggu yang terus diperkuat karena menyerap energi dari tubuh Fangxuan.

"FANGXUAN ... FANGXUAN! KAU MENDENGAR SUARAKU?!" Suara itu terdengar semakin menggema sehingga mengusik Fangxuan dari tidurnya.

Pemuda tersebut perlahan berdiri dan celingukan mencari sumber suara.

"BALIKKAN TUBUHMU KE BELAKANG, FANGXUAN!" ujar suara tersebut memerintah.

Fangxuan pun berbalik ke belakang dan mendapati puluhan jarum yang sangat besar berjejer rapih seperti sebuah penjara.

"AKHIRNYA KAU DATANG JUGA, FANGXUAN. SUDAH LAMA AKU MENUNGGUMU!" Suara itu terdengar jelas, namun sosoknya tak terlihat. Hanya kegelapan yang nampak di balik jeruji perunggu tersebut.

"S-Siapa kau? Kenapa kau tahu namaku?!" Fangxuan bertanya bingung, antara takut juga terkejut. Ia mempertajam penglihatan namun sosok tersebut tetap tak nampak di matanya.

"HEMH, JADI SELAMA INI KAU TIDAK TAHU SIAPA AKU? AKU BERADA DALAM TUBUHMU." Suaranya lantang terdengar.

Fangxuan semakin kebingungan. "Kau? Dalam tubuhku? Apa kau bisa muncul setelah aku mati? Oh, jadi inilah neraka?!"

Makhluk tersebut tertawa mengejek. "HAHAHA, DASAR BODOH. KAU PIKIR INI DI NERAKA DAN AKU MALAIKAT MAUT? CKK, JIKA AKU MALAIKAT MAUT, MUNGKIN AKU BISA BEBAS BERKELIARAN KE MANAPUN YANG AKU INGINKAN. TIDAK TERPERANGKAP DI TUBUH LEMAH SEPERTI INI!" Sarkasnya kemudian.

Fangxuan berdecak mendengar perkataan makhluk tersebut. "Maksudmu, aku masih hidup? Lalu, kau ini siapa? Mengapa bisa berada dalam tubuhku?!" Fangxuan semakin kebingungan.

"CERITANYA PANJANG, AKU BISA MENCERITAKAN KESELURUHAN PADAMU NANTI. UNTUK SAAT INI YANG TERPENTING IALAH MENGALAHKAN PRIA ITU DAN MEMBUNUHNYA. BAGAIMANA? KAU MAU MELAKUKANNYA?!" ujar makhluk tersebut.

Fangxuan segera berkata. "Kekuatan Qiu Wei sudah berada di tahap bumi tingkat tiga. Jangankan membunuhnya, aku sangat kesulitan untuk melawannya."

"ITU KARENA KAU BODOH DAN LEMAH!" celetuknya mengejek Fangxuan. "AKU BISA MEMBUNUHNYA DALAM SEKALI SERANG, TAPI ...!" ucapannya sengaja digantung agar Fangxuan penasaran.

"Tapi, apa?" Fangxuan bertanya tak sabar.

Makhluk itu menyeringai sebelum berkata, "BIARKAN AKU MENGUASAI TUBUHMU!"

"Apa?!"

...Bersambung ......

1
Derajat
Mantap.... cincang tubuhnya buat makanan Babi
Lien Chan: wew ah, sadis amat ya😀
total 1 replies
Laskar Pelangi
makin seru kayak nonton film pendekar.lanjut kakak💪💪
Fatimatuzzahra Fatimah
masih nyimak boss 😃
Lien Chan: asyiaaapp bosqu😁
total 1 replies
Derajat
Matilah.... Bakar Semua Siliman
zendra: betul biar musnah sekalian
total 1 replies
Derajat
Bakar saja buat santapan Bai Lang
Lien Chan: sedang disiapkan bumbunya😂
total 1 replies
MꋬLєƒι¢єηт
Tetep konsisten, Machan.
Jangan biarkan aura negatif mengerubungi dua jempol yang sedang mengetik.
baik-baik, ya, otak.
eneng bawain sajen, segelas eskopi /Bomb//Determined/
Lien Chan: mending dikerubungi oppa sun jae ma pangeran k-3 ya, biar otak makin fresh😅

makasih sajennya😍😘
total 1 replies
Arif Arifin
seperti ya lumayan menarik lanjutkan semangate thor
Derajat
Apa yang mereka temukan dihutan larangan nantinya
Lien Chan: kira" apa ya, kak🤔🤔😁
total 1 replies
Uswatun Hasanah
hadir
Lien Chan: makasih udah mampir baca, kakak🥰
total 1 replies
alexander
bagus ceritanya
Lien Chan: makasih kakak🤗🥰
total 1 replies
Setyadi Heru
Thor ayo bikin MC nya biar hebat biar sangar kayak MC MC lainnya
Lien Chan: ditunggu aja chapter" selanjutnya ya kakak🤗😁
total 1 replies
Derajat
Srigala dan Naga sok jual mahal
Lien Chan: hooh, emang dasar
total 1 replies
Derajat
Yang paling reader suka jika Mcnya tdk lemah menghadapi rayuan /Kecantikan Wanita itu Baru Novel Jooooosst
Lien Chan: ditunggu aja chapter selanjutnya ya, kakak. alurnya udah diatur, biar othor gak oleng nulisnya😁🙏
total 1 replies
Van Jave
mc bodoh, lemah
Lien Chan: ditunggu aja chapter selanjutnya ya, kakak. alurnya udah diatur, nanti othor oleng nulisnya😁🙏
total 1 replies
Derajat
Salah sendiri siapa suruh mau di ikuti perempuan.... gak seru Tor, jujur sebabnya sdh males baca krn Mcnya mau saja dikuti cewek
Jaka tingkir: lanjut biar gk penasaran🤣
Lien Chan: perjalanan masih panjang, kakak. cewek adalah salah satu rintangan menuju tahap tertinggi😅
total 2 replies
Derajat
Mcnya jangan dibiarkan lemah hanya krn Rengekan Seorang gadis.... tidak seru Tor
Jaka tingkir: setuju☝️
total 1 replies
Derajat
Lanjutkan Tor 🙏
Derajat
Yang namanya Siluman Pasti Cantik 😂😂😂
Lien Chan: apa kakak bakal kegoda ma siluman cantik? 😅😅
total 1 replies
Derajat
Siapa yang mbunuh mereka semua
Derajat
Jadi Pagoda itu yg mengurung Longwei
Lien Chan: bukan, kakak. Longwei dikurung di dalam tubuh Fangxuan pake tujuh puluh tujuh pilar bertujuan untuk menekan kekuatannya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!