mutiara gadis yatim demi menghidupi ibu nya orang tua satu satunya yang sedang sakit . segala pekerjaan dan hujatan siap ia terima , asal dapat uang untuk menghidupi dirinya dan ibu nya . tapi hasil dari kerjakan yang halal .
Dimas lah sahabat mutiara satu satunya yang baik padanya . ada rasa yang terpendam dalam hubungan mereka , dan terhalang oleh status sosial , takut akan ungkapan perasaan dan menghancurkan persahabatan .sehinggga cinta hanya bersemi tiada tara dalam hati masing masing demi persahabatan .
Dimas mencarikan pekerjaan baru untuk mutiara , dan merelakan dirinya juga ikut bekerja di sana demi ,sahabat dan cintanya .
Mutiara merasa bahagia mendapat pekerjaan barunya , walau hanya sebagai OB , nasib baik atau nasib malangkah yang akan menyambut mutiara dalam menjalani profesinya sebagai OB . setelah bertemu dengan sang CEO . silahkan ikuti cerita mutiara antara sahabat dan CEOnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSW OB 31
Berdebar , hati berdebar
Deras darahku mengalir
Bergetar tubuh bergetar
Menahan gejolak hati
Sungguh , aku malu , malu ,malu , malu
Mengutarakan hasratku
Sungguh , aku ragu , ragu , ragu , ragu
Menyatakannya padamu
Berdebar hati berdebar
Deras darahku mengalir
Bergetar tubuh bergetar
Menahan gejolak hati
Sudah kurangkai kata
Tuk menyampaikan rasa
Namun di hadapanmu semua buyar tak menentu
Jangankan tuk merayu
Apalagi mencumbu
Bahkan memandang matamu terlena , aku tak mampu
Terkesima diriku
Memandang pesonamu
Gugup , kelu dan kaku
Memandang wibawamu
Ssrriitttt.....
"Auww ." Taksi yang di tumpangi oleh Ardy dan mutiara tak imbang .hampir saja kena srempet pengemudi sepeda motor yang ungal ugalan . Saat sang sopir dengan cepat membanting setir untuk menghindari kecelakaan . Tak di sangka kecelakaan terjadi di dalam taksi .
Mutiara tidak memakai sabuk pengaman karena sibuk memeriksa berkas berkas kantor . Ardy dengan cekatan menangkap tubuh mutiara yang hampir jatuh . Begitu juga mutiara yang kaget reflek takut jatuh , mutiara memeluk Ardy . Ardy yang juga takut mutiara jatuh , ia menarik tubuh mutiara hingga jatuh ke dalam dekapan nya .kedua nya saling berpelukan dengan erat .
Beberapa saat mata keduanya saling beradu . Saling memandang satu sama lain .dengan debaran jantung yang lebih cepat dari biasanya .
Ardy menatap wajah mutiara , ada anak rambut yang menutupi wajah gadis cupu di dekapan nya itu . Dengan tangan satunya Ardy menyisihkan anak rambut itu ke samping dengan lembut . Hingga wajah putih mutiara terlihat jelas oleh Ardy .
"Ternyata Tiara sangat cantik ."gumam Ardy dalam hati . Yang kagum dengan kecantikan sekretaris cupunya itu .
Sementara Mutiara sangat menikmati sentuhan dingin dan lembut tangan Ardy , yang menyusuri wajah dan telinganya .Mutiara merasa nyaman di perlakukan lembut , seperti itu oleh Ardy .
"Pak Ardy juga sangat tampan ," gumam mutiara dalam hati .
Tanpa sadar keduanya saling tersenyum , menikmati setiap degupan indah dalam dadanya .
"Maaf mas , mbak , kalian tidak apa apa kan ."ucap sopir taxsi membuyarkan .keromantisan limited mereka . Ardy dan mutiara yang sadar dengan posisi tak wajar , mereka berdua saling menjauhkan diri , satu sama lain dan merapikan pakaian masing masing .
"Tidak , kita tidak apa apa kok pak , lanjut ya nanti keburu malam ." ucap Ardy .
"pakai sabuk pengaman mu ."ucap Ardy ketus , melihat mutiara memunguti berkas berkas kantor yang berserakan ,dan mengabaikan keselamatan sendiri . Mendengar teguran Ardy , mutiara langsung meraih sabuk pengaman nya .
Nasib tak beruntung , sabuk pengaman mutiara mancet , tangan satunya sedang pegang berkas kantor .Ardy yang melihat itu segera mencondongkan badan nya dan membantunya menarik sabuk pengaman mutiara .
Mutiara memejamkan mata , hidungnya menghirup dengan jelas bau badan Ardy . Dan pipi Ardy begitu dekat dengan wajahnya .
"Sudah ." ucap Ardy pada mutiara .
Benar perlahan mutiara membuka mata nya . Badan Ardy telah tiada di depan nya . Mutiara bisa bernafas lega .
"Apa yang kau pikirkan ,aduh kenapa bisa bisa nya aku berpikir wajar pak Ardy sangat tampan . Aduh Tiara sadar , dia Bos kamu , dia juga sudah punya pacar ."gumam Mutiara dalam hati . Sambil menatap ke jalanan . Karena wajahnya dah bersemu merah .
Mutiara berkali kali merutuki kebodohan nya .Akan pesona Ardy yang membuat detakan jantung nya tidak bisa bekerja dengan normal . Apa lagi saat Ardy menyibak anak rambutnya benar benar membuat aliran darah mutiara berdesir hebat .
"Kenapa aku jadi kagum kepada Tiara ,"gumam Ardy dalam hati .
"Apa karena aku sangat merindukan Nagita . Kemana sajakah dia . Di saat aku membutuhkan dia . Dia malah menghilang tanpa kabar . Ardy mendegus kasar . Lagi lagi mutiarabyang mendengar itu merasa bersalah .
"Ada apa dengan pak Ardy , apa kah karena kejadian tadi , dia jadi marah . Aku juga tidak sengaja , aduh kenapa tidak cepat cepat sampai rumah juga . Biar aku bisa cepat turun dari taxsi ini . Kalau aku minta turun di sini , pak Ardy pasti tidak ngijini ."gumam Mutiara cemas dalam hati .
Sementara Ardy sudah sibuk dengan layar ponselnya . Tidak memperhatikan mutiara lagi . Dia hanya berharap ada kabar Nagita , tapi sms nya sejak kemarin masih saja centang satu .
"Kamu kemana sih ."gumam Ardy yangvmenatap foto foto Nagita yang tersimpan di galeri fotonya .ia sudah sangat merindukan Nagita .
Takxsipun telah sampai di depan pagar rumah mutiara . Mutiara segera turun dari taxsi .
"Terimakasih banyak pak , sudah antara saya pulang , selamat sampai ke rumah ." ucap mutiara pada Ardy dengan sopan . Ardy hanya mengangguk dan tersenyum tipis .
"bapak tidak masuk , mampir dulu ." basa basi mutiara .
"Tidak usah lain kali saja . Kalau saya merindukan masakan mu , baru saya mau mampir ."ucap Ardy .Mutiara menelan ludahnya berlahan .
"Apa , pak Ardy bilang barusan .merindukan masakan aku ."batin mutiara .
"ya sudah , kalau begitu saya pamit , pulang dulu ."ucap Ardy .
"ayo pak , jalan ."tambah Ardy pada sopir taxsi .
"hati hati pak ."ucap mutiara sambil melambaikan tangan dengan canggung . Ardy membalik kan badan menatap mutiara yang berjalan masuk ke dalam rumah .
Ardy tersenyum sendiri melihat mutiara ,entah kenapa , tersenyum karena kagum pada mutiara . Atau tersenyum sekedar melihat mutiara terasa lucu , dengan penampilan nya yang sangat sederhana , dengan penampilan khasnya .
Ardy sendiri bingung harus bagaimana menyimpulkan perasaan nya , terhadap mutiara .
Ardy telah sampai di rumah , semenjak Ardy bangkrut , mama khanza sudah mengurangi pergaulan nya dengan ibu ibu sosialitas kumpulan nya selama ini . Sekarang waktunya lebih banyak ia curahkan pada putra semata wayang nya . Satu satunya harta warisan dari sang suami yang abadi .
" kamu sudah pulang Nak , mau langsung makan atau mandi dulu." tanya mama khanza .
Ardy bangga pada mamanya , dengan keadaan seperti ini mamanya bisa memahaminya .tak pernah mengeluh atau protes , bahkan demi mengurangi pengeluaran , mama khanza rela memulangkan artnya hanya tinggal satu art saja yang masih setia mengabdi padanya .sehingga mama khanza berbagi tugas dengan art mengurus rumah .
"makan saja ma ."jawab Ardy . Ardy menuntun mamanya ke meja makan .
"mama hari ini , gimana kabarnya ."tanya Ardy . Ardy tau mamanya pasti kesepian tinggal di rumah sebesar itu seorang diri . Tanpa ada anak dan suami.atau kerabat yang menemani .
" Alkhamdulillah mama sehat . Hari ini mama lebih banyak punya waktu merawat tanaman mama . Jadi mama juga bisa sekalian olahraga , rasanya mama juga dah lama tidak mengurus tanaman mama dengan tangan mama sendiri . Jadi mama bisa menikmati benar benar waktu mama . Seperti sekarang ini ." jawab mama khanza .
"tapi mama jangan capek capek ya . Kalau capek mama harus cepat istirahat . Pekerjaan rumah biar Ardy yang kerjakan , setelah Ardy pulang dari kantor ."ucap Ardy.
"iya sayang , mama baik baik saja ."ucap mama khanza sangat bahagia karena ardy sangat perhatian padanya .