Serpihan Luka Rosana

Orang tua Aurel sudah bagai kan rang gila selama dua bulan ini sibuk mencari keberadaan anak nya yang hilang entah kemana, para warga juga mulai tak karuan karena mereka juga tau Aurel hilang setelah ikut dengan Wiliam. entah kemana pergi nya dia sekarang, yang mereka temukan kala itu hanya motor nya saja.

Soal orang nya sama sekali tidak ada di temukan. Sudah dua bulan berlalu dan bila Aurel memang di bunuh maka hanya tinggal tulang belulang nya saja. takut dan juga marah, itu yang di rasakan oleh orang tua nya Aurel, anak satu satu nya hilang entah kemana tanpa.ada kabar berita lagi.

Sudah di cari di kota dekat perumahan yang megah megah itu, namun mereka juga gagal menemukan nya karena tidak mudah mencari rumah Wiliam. bahkan saat mereka menunjukan foto Wiliam pada polisi yanh mencari Aurel, para polisi langsung tidak percaya mendengar ucapan mereka yang menurut nya tidak benar sama sekali.

Wiliam adalah orang terpandang di kota sehingga rasa nya tidak mungkin mau menculik seorang gadis, mana gadis nya juga bisa di bilang tidak berbobot. mereka tetap menolak walau Pak RT juga bersaksi bahwa memang Wiliam lah yang sudah mencuri Aurel hingga tak pulang pulang sampai detik ini juga.

Bagai mana mungkin orang terpandang malah di tuduh sudah mencuri seorang gadis biasa dan tidak di pulang kan selama dua bulan ini, satu orang pun tidak ada yang percaya, bahkan. Saat di perumahan besar itu ketika mereka bertanya. satpam menatap mereka sinis, seolah meremehkan ucapan mereka dan mengatakan bahwa rombongan keluarga Aurel adalah penipu.

"Bagai mana ini, Yah? Aurel kita tidak bisa di temukan di mana mana!" isak Ibu Aurel.

"Bajingan memang pria itu, astaga bagai mana ini?" Ayah Aurel juga tidak bisa tenang.

"Sudah dua bulan, kalau di bunuh pasti tinggal tulang saja. aku yakin sekali bahwa dia memang bukan orang yang baik!" ujar Evan.

"Jangan bicara begitu, Van! kau membuat hati ku makin takut." teriak Ibu Aurel.

"Kau ini." Pak RT menepuk pundak anak nya karena sembarangan bicara.

"Maaf, tapi aku cuma menduga saja." Evan juga resah.

"Anak ku! apa yang sudah kalian lakukan pada anak ku?" Ibu Aurel hanya bisa menangis.

"Ponsel Pak Wiliam juga tidak bisa mau di hubungi, ku rasa memang dia yang sudah menculik Aurel." ucap Pak RT.

"Sudah pasti dia, Aurel hilang saat pergi bersama dengan dia!" Ayah Aurel kesal sekali bila ingat akan hal itu, di mana mereka sangat percaya pada Wiliam.

Ibu Aurel hanya bisa menangis bila sudah mencari kemana mana tapi hasil nya tetap saja nihil, sama sekali tidak bisa menemukan di mana anak nya berada. takut bila masih hidup tapi malah di siksa sehingga menimbulkan derita yang tiada habis nya, tapi di sisi lain dia juga berharap anak nya masih punya nyawa.

Yang nama nya orang tua pasti punya rasa takut, apa lagi ini anak nya sudah dua bulan tidak pulang kerumah. sudah pasti mereka akan kalang kabut tidak karuan, bukan cuma orang tua Aurel saja yang takut, melainkan semua orang yang ada di perumahan ini karena Aurel pergi tak pernah kembali lagi kehadapan mereka semua.

...****************...

Sedangkan yang sibuk di cari kini sedang di rantai pada kaki nya sehingga tidak bisa mau kemana mana, namun biar pun di rantai tapi Aurel tubuh nya tetap saja terawat dan bersih sekali. karena ada pembantu khusus yang membersihkan dan merawat simpanan Tuan Wiliam satu ini.

Awal awal Aurel menolak berbagai macam makanan karena yang dia ingin kan hanya kabur dari rumah ini, dia di bulan pertama juga tidak di rantai oleh Wiliam. namun saat itu Aurel kabur dan sudah di luar rumah, sehingga sekarang di rantai habis agar dia tak bisa mau kabur lagi.

"Bisa tolong berikan aku tes kehamilan?" pinta Aurel pelan.

"Kenapa Nona menginginkan nya?" tanya pembantu.

"Tentu saja aku mau tes diriku!" sentak Aurel yang sudah cemas.

"Nona hamil?!" kaget pembantu membuat Aurel kian emosi saja.

PRAAANGG.

"Aku bilang berikan aku test pack!" bentak Aurel yang selalu di kuasai emosi karena setres di kurung begini.

Pembantu cepat berlari dan menghubungi bodyguard agar keluar untuk membeli apa yang Aurel inginkan, mau menunggu Wiliam juga tidak tau kapan datang nya karena pria itu datang bagai kan setan yang selalu datang tiba tiba dan pergi nya tiba tiba saja membuat orang tanpa persiapan.

"Kenapa kau menginginkan benda itu?" Wiliam sudah datang di dalam kamar.

"Untuk apa lagi, tidak mungkin pula mau ku makan!" sengit Aurel.

"Kamu sedang mengandung?!" Wiliam nampak kaget.

Yang di tanya cuma diam saja karena merasa itu pertanyaan bodoh, sebab dia saja masih mau membeli barang tersebut dan fungsi nya untuk mengetahui apa kah ia sedang mengandung anak dari pria ini.

"Jawab aku, apa kau sedang hamil?!" Wiliam mencengkam dagu Aurel.

"Aku juga tidak tau, Bangsat!" bentak Aurel mendorong Wiliam kasar.

"Siap kan mobil, aku akan membawa nya kerumah untuk melihat apa dia sedang mengandung!" titah Wiliam karena di rumah nya ada dokter pribadi yang lengkap.

Aurel yang mendengar akan di bawa kekuar dari rumah ini jadi senang, berharap akan ada kesempatan untuk lari dari cengkeraman pria ini. walau sekecil apa pun kesempatan nya, maka akan Aurel pakai agar bisa segera kabur dari sini selama nya dan kembali kerumah.

Kini Aurel dan Wiliam sudah di dalam mobil menuju rumah, sengaja tidak di bawa kerumah sakit karena Wiliam tidak mau bila Aurel sampai berulah dan nanti orang orang akan tau bahwa gadis ini di sekap habis habisan oleh nya selama dua bulan dan sekarang sampai hamil pula karena sering di pakai.

"Di rumah ku ada istri dan anak, jadi kau bersiap lah untuk bersaing! bila nanti kamu sungguh sedang mengandung, maka akan segera ku nikahi." ujar Wiliam.

"Aku tidak akan bersaing dengan setan seperti dia, dan yang paling penting aku tidak mau kau nikahi!" tegas Aurel.

"Pikirkan anak yang ada dalam kandungan mu, dia butuh Papa." Wiliam meraba perut nya Aurel.

"Jangan sentuh aku!" Aurel menepis tangan nya Wiliam.

Namun Wiliam bukan lah pria yang bisa di tolak, walau pun sudah tua namun stamina nya masih sangat kuat. rangkulan erat di leher Aurel membuat gadis ini sudah tidak bisa mau bergerak lagi, Wiliam dengan rakus menciumi bibir gadis muda yang sudah sering di obok obok oleh nya, entah sudah berapa kali Aurel dan Wiliam berhubungan badan.