Sebuah Kenyataan Pahit

"Nesya....Nesya,sebentar,sebaiknya kejarlah Raka,kalian perlu bicara baik-baik agar semuanya menjadi lebih mudah,kalaupun memang mau berpisah,berpisahlah tanpa ada dendam satu sama lain,aku nggak mau jadi sumber kemarahan kalian berdua,kejarlah dia,aku akan menunggumu dimobil ",perintah Bagas sebagai orang yang melihat masalah diantara Nesya dan Raka cukup pelik.

Nesya menuruti apa yang Bagas katakan dan mengejar Raka yang masuk kedalam mobil.

"Tok tok tok",Nesya mengetuk kaca pintu mobil disamping kemudi.

Raka menoleh dan langsung membukakan pintu untuk Nesya masuk.

"Mas...,tolong jangan emosi,Ayo kita bicarakan ini baik-baik,aku nggak mau ada dendam diantara kita setelah perpisahan,jadi apa tujuan Mas dateng kesini menemuiku? ",tanya Nesya tepat memandang Raka yang masih terlihat emosi.

Raka menetralkan emosinya dengan menghirup nafas panjang dan menghembuskannnya perlahan.

"Aku mau kita balikan,aku mau kita memulai pernikahan kita dari awal,kalau perlu kita bikin resepsi yang lebih mewah dari yang kemarin,terus kita honeymoon atau kemanapun yang kamu inginkan,aku baru menyadari kebersamaan kita dulu sangat indah walaupun tidak ada cinta dihatiku,tapi kini aku merindukannya,sepertinya aku mencintaimu Nesya....,aku sangat terlambat menyadarinya,Aku mohon Neysa,kembalilah dan jadikan pernikahan kita pernikahan yang bahagia,aku sungguh baru menyadarinya sekarang bahwa kamu yang terbaik buat aku ",ucap Raka dengan kemantapan hatinya.

Nesya menatap Raka yang juga menatapnya.

"Maaf Mas,rasa cintaku sudah hilang dari malam pertama pernikahan kita,rasa cintaku sudah digantikan kekecewaan pada saat itu juga,dan kekecewaan itu sekarang membuat cinta itu habis tak tersisa,jadi maaf,aku nggak bisa kembali denganmu Mas,kamu bisa membuka lembaran baru setelah ini dan aku juga akan berusaha untuk kembali percaya diri bahwa diluar sana ada laki-laki yang tulus mencintaiku apa adanya,jika Mas berpikir bahwa aku memiliki cadangan lelaki lain,itu salah besar,bahkan aku sendiri nggak tau apa aku bisa mencintai lelaki lain atau aku akan terus sendiri,jadi mari kita berpisah dan hidup masing-masing dan saling memaafkan apa yang terjadi kemarin agar semuanya terasa lebih ringan untuk masa depan kita ",ucap Nesya mengungkapkan apa yang ia rasakan.

Raka menatap sendu Nesya dihadapannya.

"Baiklah Nesya,mari kita berpisah,aku minta maaf karena telah menghancurkan kepercayaanmu terhadap laki-laki,mudah-mudahan kamu segera menemukan orang yang lebih mencintaimu daripada cintamu kepadanya,hmmmmm....,bolehkah aku memelukmu untuk terakhir kalinya,mungkin kita tidak akan bertemu lagi setelah ini".

Nesya melihat ketulusan yang Raka ucapkan tanpa mencurigai apapun yang Raka katakan,Nesya pun membawa Raka kedalam pelukannya.

"Yakinlah Mas,diluar sana banyak wanita yang ingin menjadi kekasih bahkan istrimu,kamu tampan dan sangat keren,ditambah lagi banyak harta yang kamu miliki,jadi lupakanlah tentang kita dan bangkitlah untuk hidupmu sendiri ",pesan Nesya yang kemudian melepaskan pelukannya dan keluar dari dalam mobil.

Nesya merasa lebih ringan dan tenang setelah mengungkapkan semuanya,Ia segera mengirim pesan ke Ilham untuk bisa segera memproses dokumen pembatalan pernikahannya dengan Raka tanpa harus konfirmasi lagi baik ke Nesya maupun Raka.

"Akhirnya...,perjalanan jodohku hanya sampai sini,Ya Tuhan....,mudah-mudahan setelah ini ada kebahagiaan untukku",do'a Nesya didalam hatinya.

****

Didalam mobil,Raka memukul stir mobilnya berkali-kali,Ia baru merasakan sakit pada hatinya melihat orang yang pernah begitu mencintainya dengan tulus pergi dari kehidupannya.

"Bodoh Bodoh bodoh",kesal Raka pada dirinya sendiri.

Raka segera membawa mobil sewaannya menuju sebuah hotel yang menjadi tempat menginapnya,Raka memilih untuk kembali ke Ibukota saat itu juga.

****

Sedangkan Nesya yang berada didalam mobil bersama Bagas memilih berdiam diri dan memandang keluar.

"Kamu masih mencintainya Sya?kenapa sepertinya kamu terlihat sangat kehilangan",tanya Bagas mencoba mencari tahu.

"Nggak Pak,aku hanya sedang berpikir apa aku bisa kembali mencintai laki-laki?karena jujur ini membuat pandanganku terhadap laki-laki jadi berubah,mungkin jika masih berpacaran rasa sakit hati ini masih bisa diobati,tapi ini sebuah pernikahan suci yang dipermainkan dengan mudahnya hanya karena sebuah warisan,dan yang lebih parahnya dia juga bermain dengan wanita dengan sadarnya dan menceritakannya tanpa malu dihadapanku,jadi kalau barusan Mas Raka bilang bahwa dia menyadari bahwa sekarang mencintaiku,rasanya sangat sulit untukku percaya,bahkan didalam pikiran saja,aku berpikir bahwa ini tidak mungkin,masa iya dalam sekejap perasaan seseorang dapat berubah secepat itu".

Bagas jadi ikut membayangkan apa yang Nesya rasakan.

"Nesya....,manusia diciptakan dengan berbagai perbedaan,jadi bisa saja sekarang kamu bertemu Raka yang mempunyai sifat seperti itu,mungkin saja setelah ini kamu dipertemukan dengan laki-laki baik yang menerimamu apa adanya dan memperlakukan kamu dengan baik melebihi apa yang kamu inginkan,jadi jangan sama ratakan bahwa semua orang akan memperlakukan kamu dengan buruk,jadi tetaplah berpikir bahwa kelak akan ada orang yang mencintaimu melebihi kamu mencintainya,karena dengan itu kamu tau bahwa ada orang yang ditakdirkan menjadi milikmu".

Nesya mengangguk dengan apa yang dikatakan oleh Bagas.

"Terimakasih ya Pak,Maaf juga tadi soal pelukan,karena ternyata aku juga menyadari bahwa sifatku juga belum sedewasa itu untuk menghadapi sebuah masalah".

Akhirnya mereka terdiam sampai tiba dikantor.

"Ya ampun Nesya....,kita sampai lupa kalau mau mendiskusikan soal putusan meeting besok,padahal tujuanku tiba-tiba kesini hari ini karena mau memutuskan langkah apa yang harus kita ambil untuk memberi pelajaran pada mereka yang telah berbuat merugikan Perusahaan,Maaf ya Nesya...,sepertinya kita harus lembur,karena setelah jam makan siang aku harus kembali ke Ibukota karena ada acara keluarga yang harus aku ikuti dan juga ada meeting juga diPerusahaan dengan para Direksi".

Akhirnya mau nggak mau,Nesya dan Bagas kembali membuka laptopnya dan menyusun putusan dengan segala pertimbangan baik buruknya setelah bukti-bukti yang ada telah cukup untuk mengakhiri masalah yang merugikan Perusahaan.

"Nesya....,jika kantor cabang ini ditinggalkan semua pegawainya,maukah kamu menggantikannya untuk sementara waktu?aku harus menemukan orang yang tepat yang dapat kupercaya untuk memegang kantor cabang ini,setelah masalah ini sepertinya aku tidak bisa percaya begitu saja dengan orang yang belum lama bekerja dengan Perusahaan,karena kerugian seperti ini bisa saja terus terjadi walaupun semua sistem telah kita buat secanggih mungkin,tapi orang-orang yang jahat akan selalu mempunyai celah untuk melakukannya,apakah kamu bisa membantuku Nesya...?",tanya Bagas hati-hati.

Tanpa berpikir panjang,Nesya mengiyakan tawaran yang Bagas ajukan.

"Saya siap ditempatkan dimana saja Pak,mungkin ini kesempatan saya untuk bisa menenangkan diri sebentar sebelum nanti kembali menjadi Nesya yang lebih baik".