apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keseharianku episode 28
"biar piring ayah ibu dan adek Khana nanti jadi tugas ibu. Kamu juga cuci piring bekas makanmu sendiri ya Yang. Untuk sisa masakan, biar ayah yang membereskan" perintah ibuk ke kami semua. Dan jujur, kalimat yang ibu ucapkan barusan mengagetkanku. Semakin membuatku penasaran, ada apa dengan ibu hari ini, tepatnya sedari siang tadi sampe malam ini? Kenapa ibu berubah sikap seperti ini. "Iya buk, siap" ucap ku, mas Levi dan ayah bebarengan. Kami melanjutkan menyuap sisa makanan dipiring ke mulut. Ku lirik mbak Diaz dengan cemberut kembali mengambil piring bekas makannya dan menuju ke dapur. Kudengar suara mbak Diaz mencuci piringnya seperti hay dengan kesal, karena bunyi nya seperti membanting banting. Kulihat ibu, tak merespon apapun dan tetap melanjutkan menyuapi adek Khana. Selesai mencuci piringnya, mbak Diaz bergegas masuk kekamarnya dengan sedikit membanting pintu. Ku dengar ibu bergumam, "anak itu...." Lirih suara ibu tapi cukup bisa kudengar dengan jelas.
Sesuai perintah ibu tadi, aku dan mas Levi selesai makan, menuju ke dapur dengan membawa piring kami masing-masing. Di dapur, aku menawarkan ke mas Levi untuk mencucikan piringnya, "sini mas, biar aku cucikan sekalian" ujarku. "Eits, jangan..nanti bisa-bisa mas kena omel ibuk" seloroh mas Levi terkekeh sembari menempelkan jari telunjuk ke bibirnya sendiri. Aku pun ikut tersenyum. Kupersilahkan mas Levi untuk duluan mencuci piringnya. Aku menunggu dibelakangnya.
"Mas, tumben dari sore tadi ibuk kog kayaknya berpihak padaku, biasanya kan selalu mbak Diaz yang bakal dibela. Ini tumben banget malah mbak Diaz yang dimarahi?" Tanyaku penasaran.
"Iyaaa tadi pas mas baru pulang dari kampus, ibu sedang memarahi mbak mu, karena mbakmu bilang ke ibuk 'tiap sore aja buk, Yayang yang ngerjain semua tugas rumah, tuh buktinya semua sudah beres. Kan enak buk kalau sepulang aku kerja, bisa langsung istirahat. Capek buk habis kerja, eee nyampe rumah masih harus nyapu' itu kata mbak mu yang mas dengar, ibuk langsung memarahi mbak mu 'kamu itu perempuan, besok kalau sudah menikah, mau jadi seperti apa rumahtangga mu kalau kamu ga terbiasa dengan pekerjaan rutinitas dirumah? Mau mengandalkan siapa kamu?' omel ibuk ke mbak mu." Mas Levi menjelaskannya padaku tentang perubahan sikap ibu sore sampai malam ini. Aku manggut-manggut, dan mulai mengerti. "Ternyata mbak mu masih membantah, 'yaa aku besok bakal nyewa pembantu lah buk, ngapain capek-capek, toh aku yaa kerja, jadi aku ga mau capek-capek, begitu pulang kerja, rumah sudah rapi dan bersih', mendengar argumen mbak mu ibuk makin emosi dek. 'terserah kamu besok-besok mau seperti apa, yang pasti dirumah ini semua anggota keluarga sudah ada tugasnya masing-masing, kalau kamu mau minta bantuan saudaramu, bilang minta tolong dan ucapkan terimakasih, ibuk ga pernah mendidik anak-anak ibuk menjadi pemalas seperti niatmu tadi!! Yayang sudah banyak tugasnya dan ga pernah mengeluh, kamu juga sudah ada tugas sendiri yang lebih sedikit, itupun juga mau kamu serahkan ke Yayang. Apa perlu ibuk menambah tugasmu?!!!' , ibuk emosi seperti itu dek" cerita mas Levi detail. Akhirnya aku paham dengan perubahan sikap ibu. Semoga kedepannya ibu juga tetap bersikap seperti malam ini. Setelah mas Levi selesai mencuci piringnya, aku segera mencuci piring bekas makanku. Disaat bersamaan ayah masuk ke dapur dengan membawa 3 piring kotor, mungkin ayah yang bakal mencuci piring kotornya punya ibu juga punya dek Khana....
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi