Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady".
Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Mendengar dari nada bicara Jazz yang ketar-ketir para pengkhianat group Limson yang sekarang ini menjadi anggota group Salvator, langsung menengok kebelakang.
"Ada apa?" tanya seorang anggota.
"Sepertinya Tuan Jazz mengalami kekalahan,"
"Apa maksudmu?"
"Dia tidak memberikan bayaran kita dan sekarang dia sedang bersembunyi dari kejaran group Limson!"
Mereka yang mendengar hal itu segera menengok kebelakang mobil, benar saja beberapa mobil berwarna hitam milik Gilbert dan anggota group Limson yang lain mengejar para pengkhianat itu.
"Sit, cepat tambah kecepatan!" teriak salah seorang anggota.
Sementara Gilbert tengah menikmati saat-saat menyenangkan bagi dirinya, yaitu berburu para pengkhianat sampai ke lubang semut pun akan Gilbert kejar.
Disebuah jalanan sepi, Gilbert memberikan instruksi untuk menyerang para anggota Salvator tersebut! Akhirnya semua mobil kompak membuka kaca jendela mereka dan mulai menembaki musuh yang ada didepan mereka.
Tak ingin mati sia-sia para anggota Salvator berusaha melakukan perlawanan dengan membalas serangan anggota group Limson! Gilbert yang sudah tidak sabaran pun segera mengeluarkan senjata Laras panjangnya untuk bisa menembak lebih banyak lagi.
Desing..
Desing..
Senjata dari kedua anggota group itu silih berbenturan,
Sretttt...
Mobil yang hilang kemudi membuat tabrakan antara mobil satu dengan yang lainnya! Beruntung mobil yang ditumpangi Gilbert bisa menghindari dari tabrakan akibat mobil group Salvator oleng dan tidak dapat seimbang.
Akhirnya anggota group Salvator yang tersisa pun memilih menyerah pada Gilbert. Mereka menepikan mobil lalu keluar dari dalam mobil mereka dengan mengangkat kedua tangan mereka kebelakang.
"Ampun Tuan Gilbert, kami benar-benar menyesal telah mengkhianati group Limson,"
"Benar Tuan, kami mohon ampuni kami Tuan kami menyerah dan kami sangat menyesal,"
Satu persatu anggota Salvator itu ditendang habis-habisan oleh Gilbert.
Bug..
Bug..
"Kalian bilang menyesal? Setelah kalian bekerja sama dengan orang yang sudah membuat istriku tewas, kalian bilang menyesal?"
Cuihh.
Gilbert meludah, dia sangat eneg melihat wajah-wajah para pengkhianat itu ada dihadapannya!
"Singkirkan mereka semua," perintah Gilbert.
"Baik Tuan!" serempak anggota group Limson.
"Jangan Tuan, aku mohon jangan habisi kami Tuan, berikan kami kesempatan untuk memperbaiki semuanya!" teriakan para pengkhianat group Limson itu nyaring terdengar dikedua gendang telinga Gilbert, tapi bukan Gilbert bila memiliki rasa kasihan terhadap musuh! Dalam kamusnya, musuh wajib dia habisi tanpa sisa.
Setelah para anggota Salvator telah ditumpas habis oleh Gilbert, kini tugasnya hanya tinggal menemukan keberadaan Jazz yang ternyata cukup licin untuk ditemukan, sambil menemukan keberadaan Jazz, semua anggota group Limson mulai disibukkan kembali dengan aktivitas bisnis hitam mereka yang kembali mereka buka.
Hampir satu Minggu Gilbert menghilang dari pandangan Naura, hal itu benar-benar membuat Naura merasa sangat kesal. Jika saja Domanick tidak mengingatkan dengan menemui Gilbert ditempat casino, mungkin Gilbert tidak akan ingat bahwa sudah waktunya Naura mendaftar kuliah.
"Bert, besok aku yang handle semua kau urus lah pendaftaran kuliah Nola,"
"Kenapa tidak dengan kau saja Tuan?"
"Kau seperti tidak tau gadis itu saja, dia anakku tapi lebih penurut padamu, aku malas berdebat dengannya!"
"Baiklah besok pagi aku akan datang ke rumah mu, tapi Tuan kau harus ingat Jazz masih berkeliaran diluar sana jadi pastikan kau selalu pergi dengan beberapa pengawal!"
"Iya Bert, aku tidak akan lagi kecolongan seperti kemarin! Kau tidak usah repot mencari Jazz, biar dia jadi bagian ku!"
"Baik Tuan,"
Keesokan harinya! Pagi-pagi Gilbert mendatangi kediaman Domanick, disana ada Lindsey yang sedang sarapan dengan Domanick hanya berdua saja.
"Pagi," sapa Gilbert.
"Akhirnya kau datang juga Bert, kami sudah pusing menasehati Nola!"
"Memangnya kenapa Nola?"
"Masa dia bilang tidak mau kuliah, entahlah nanti kau bujuk lah Nola agar dia mau secepatnya mendaftar kuliah," kata Lindsey.
Setelah sarapan bersama dengan Domanick dan Lindsey, Gilbert pun segera menuju kamar Naura untuk membujuknya agar mau daftar kuliah.
Tok.
Tok.
Tok.
"Nola, ini Dady Gilbert kau didalam?"
Seketika Naura yang sedang bermalas-malasan didalam selimut langsung beringsut begitu mendengar yang mengetuk pintu adalah Gilbert. Dia segera pergi ke kamar mandi lalu mandi terlebih dahulu, Naura merasa tidak percaya diri bila baru bangun tidur dia bertemu dengan Gilbert.
Tiktoktoktok..
Detik demi detik jarum jam ditangan Gilbert terus bergulir hingga setengah jam berlalu, barulah Naura membukakan pintu kamarnya.
Gadis itu sudah memakai parfum dan pakaian terbaiknya.
"Masih ingat Nola memangnya Dad?"
"Tentu saja ingat," Gilbert pun masuk kedalam kamar Naura.
Melihat rambut Naura yang masih sangat basah, serta wangi tubuhnya masih beraroma sabun mandi yang biasanya Naura pakai, Gilbert pun menatap Naurandair ujung rambut hingga ujung kaki.
"Apa?"
"Kau tidak kunjung membukakan pintu kamar mu karena kau mandi dulu Nola?"
Ckckckck..
"Iya,"
"Astaga Nola, kau tau Dady menunggu sampai setengah jam didepan pintu kamar mu,"
"Habis Dady tidak mengirimkan pesan dulu padaku kalau hari ini Dady akan datang, jadi aku bangun males-malesan tadi! Masa aku buka pintu dalam keadaan belum mandi, nanti Dady ilfil terhadap ku,"
Gilbert pun hanya bisa menghela nafas panjang, dia tidak mungkin bisa marah pada Naura apalagi gadis itu terus tersenyum manis jika berada dihadapannya.
"Ya sudah mana laptop mu, kita cari kampus yang baik untuk mu kuliah,"
"Dad, aku tidak mau kuliah!"
"Lalu kalau kau tidak kuliah, apa yang akan kau lakukan Nola?"
"Menikah dengan mu, menjadi istrimu, membuat banyak anak-anak, dan,"
"Stop! Menikah tidak sesimpel seperti yang ada dikepala mu, sekarang Dady yang akan pilihkan kampus untuk mu!"
Gilbert pergi menuju meja belajar Naura lalu duduk dikursi untuk mulai mencari-cari kampus yang dia rasa baik untuk Naura.
Gilbert sedang fokus pada layar laptop milik Naura sementara Naura hanya duduk-duduk saja dibibir ranjang, tak lama berselang Lindsey masuk membawakan cemilan untuk Gilbert dan Naura.
"Bert mohon bantuannya ya," ujar Lindsey.
"Tenang saja nona,"
"Nola, momy mau pergi dulu dengan Dady karena Dady ingin bekerja ditemani oleh momy,"
"Iya mom,"
"Nanti kalau kedua adik mu itu pulang dari sekolah, ingatkan mereka untuk tidak maen game dan suruh mereka makan dan belajar dulu!"
"Iya mom,"
Lindsey pun mencium kening Naura dan Naura pun memeluk Lindsey.
"Bye mom, hati-hati dijalan,"
"Ya sayang," Lindsey melambaikan tangannya pada Naura.
Ketika orangtuanya itu sudah pergi meninggalkan rumah, Naura pun pergi menutup pintu kamarnya, dan melabeli dengan stiker yang menggantung dibalik pintu dengan tulisan "Dilarang mengganggu, Nola tidak berkenan".
Dengan begitu tidak akan ada pelayan yang berani mengetuk pintu apalagi masuk kedalam kamarnya.
Dari arah belakang kursi belajarnya, Naura pun melingkarkan kedua tangannya keleher Gilbert yang sedang fokus memilih kampus.
"Dady," dengan nada manja.
Othor ganti cover ya guys ya, kayanya yang ini lebih cocok oke oke Semoga tidak masalah ya pakai cover baru ini🙏