NovelToon NovelToon
MELAWAN IBLIS

MELAWAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi Timur / Iblis / Ahli Bela Diri Kuno / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:906
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

MELAWAN IBLIS menceritakan tentang seorang gadis keturunan pendekar sakti yang hijrah dari Tiongkok ke Nusantara untuk mendapatkan kehidupan yang tenang.
Namun dibalik ketenangan yang hanya sebentar di rasakan, ada sebuah hal yang terjadi akibat kutukan leluhurnya di masa lalu.
ingin tahu bagaimana serial yang menggabungkan antara beladiri dan misteri ini?
mampukah wanita cantik itu lepas dari kutukan iblis?
simak selengkapnya dalam Serial Melawan Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Awal

Di pantai timur laut india, terdapat sebuah desa bernama Mayong (Mayang) yang menjadi pusat kegiatan sihir terbesar di seluruh dunia yang terletak di propinsi Assam india.

Tempat itu banyak sekali di kunjungi oleh orang orang dari belahan dunia lainnya hanya untuk mencari ilmu hitam atau pun menyakiti musuhnya bahkan membunuh dalam jarak jauh.

Karena jasa mereka yang digunakan oleh orang luar, maka penduduk disana rata rata berkecukupan meski tinggal di tempat yang sederhana.

Di desa itu terdapat sebuah rumah luas sederhana yang berada di pinggir sungai. Rumah yang di huni oleh seorang kakek bersama dua cucunya itu terkenal seram dan angker.

Maklum saja, kakek yang di kenal dengan nama Dhulaga itu masih keturunan penyihir nomor satu di desa Mayong.

Pagi pagi sekali terlihat sebuah perahu besar berisi tiga pasangan yang berasal dari eropa berlabuh di dekat situ.

Ke enam orang itu pun turun dan segera menuju ke rumah Dhulaga dengan berjalan kaki.

"Siapa kalian? Perlu apa kemari?" Tanya salah seorang cucu Dhulaga yang berperawakan tinggi besar bernama Balu.

"Maaf, kami ingin bertemu tokoh bernama Dhulaga. Bukankah ini rumahnya?"

"Masuk saja lewat samping". Tunjuk Balu ke arah pintu samping ketus.

Di dahului pria putih tinggi berhidung mancung, masuk lah mereka ke rumah itu. Begitu pintu dibuka, bau aneh bercampur anyir darah menusuk hidung.

Hawa yang menyeramkan keluar membuat tiga wanita itu bergidik ngeri dan hampir saja tak berani lanjut melangkah ke dalam.

"Siapa itu Kalu?" Tanya sebuah suara berat dari kamar di sudut belakang dimana kini mereka berdiri di depan pintunya.

"Enam orang asing mencari mu kek". Jawab pria yang lebih muda dari yang mereka jumpai di luar tadi.

"Masuk,," Seruan ketus dari dalam berkata singkat.

Enam orang yang semakin bergidik ngeri melihat Dhulaga dan isi kamar yang benar benar menyayat hati kini duduk di depan kakek yang berwajah seram mengerikan.

Hingga lama mereka diam tanpa berani mengeluarkan suara hingga Dhulaga bertanya,

"Jelaskan keperluan kalian".

Pria putih tinggi sedikit kurus hidung mancung bernama Claud menjawab,

"Kami turis, aku sudah lama mendengar tentang anda. Aku hanya ingin memastikan apakah ilmu mu benar benar nyata. Rasanya sulit di percaya bisa membunuh orang tanpa menyentuh".

Wajah seram Dhulaga tampak tersenyum sinis di balik rambut putih yang menutup sebagian wajahnya.

""Bukan kah dia istrimu?" Tanya Dhulaga pada Claud sambil memonyongkan sedikit wajah nya ke arah wanita di samping pria itu.

"Ya, lebih tepat nya kekasih. Kami belum menikah".

Dhulaga segera membaca mantra sambil membubuhkan kemenyan ke dalam bara api dan melontar bubuk ke arah mereka.

Dengan wajah tegang dan penasaran ke enam orang itu menyaksikan semua hal yang dilakukan Dhulaga.

Lama kelamaan, terlihat rasa semakin tak percaya di wajah mereka hingga tiba tiba, Lauren kekasih Claud memegang erat lehernya sambil mengeluh putus putus seolah olah ada seseorang yang mencekiknya.

"Beib, jangan bercanda, kau kenapa?" Claud mengguncang tubuh kekasihnya pelan.

Semakin lama napas nya semakin sesak dengan muka yang semakin memerah. Suara ak uk pun semakin berat keluar dari tenggorokannya hingga sampai tiga menit kemudian gadis itu rebah di pangkuan Claud tak bernyawa.

Di telinga dan hidung serta mulutnya mengeluarkan darah kental. Tewas lah gadis itu dengan mata mendelik lebar dan lidah seperti tertarik keluar.

"Apa yang kau lakukan?" hardik Claud yang bangkit emosinya.

"Sekarang kalian percaya? Hahahaha"

"Kurang ajar kau". Seru Claud yang bangkit hendak menyerang pria tua itu.

Tiba tiba pintu terbuka dan dua sosok bayangan melesat masuk menebas tubuh Claud hingga pinggang dan leher nya terpisah menjadi tiga bagian.

Pucat lah ke empat orang lainnya sambil berteriak histeris. Dengan cepat Balu dan Kalu menyerang kedua pria lainnya, sehingga yang masih hidup kini hanyalah dua gadis barat itu saja.

Tanpa permisi lagi, dua gadis itu lari keluar yang langsung di kejar oleh dua pria kekar adik kakak tersebut dengan parang panjang di tangan mereka.

Baru sampai ke pintu samping, kedua gadis itu sudah tertangkap karena memang kondisi pintu terkunci.

Kedua wanita tersebut diseret ke kamar paling belakang dan mendapat siksaan terutama siksaan dari keperkasaan Balu dan Kalu.

***~###~***

Seorang pemuda 19 tahun terlihat berjalan menyusuri sungai di perbatasan himalaya denagn buntalan pakaian di punggung nya dan sebatang pedang tergantung di pinggang.

Pria itu berjalan sambil bersenandung tertawa riang gembira karena di matanya, baik manusia, hewan tumbuhan dan apa saja dapat menjadi objek hayalan nya tentang kegembiraan.

Seperti kala itu, dia melihat sepasang ikan kecil yang sedang berenang bercumbu kasih yang terganggu oleh seekor ikan lainnya hingga terjadi perkelahian antara dua ikan jantan memperebutkan satu betina.

"Hahaha, ternyata tak hanya manusia yang bertikai demi wanita, kalian oun sama saja. Dasar ikan". Sambil tertawa tawa dia berkata seorang diri, kadang berbicara dengan kupu kupu atau ikan dan hewan lainnya.

Jika ada orang lain melihat, mungkin akan menganggap tingkahnya bagai orang gila. Namun melihat dari pakaiannya yang serba hitam dan rapi, apalagi pedang tergantung itu, pasti orang akan meralat pendapat mereka tentang kegilaan si pemuda.

Saloka telah tiga hari melakukan perjalanan. Tujuannya adalah Nusantara dimana kemarin malam dia baru tau rahasia besar bahwa ayah nya adalah pria yang berasal dari Nusantara bernama Tengku Muda atau Leubee Muda yang lebih di kenal dengan sebutan Jughi Tapa (Nantikan serial lepasnya dengan Judul JUGHI TAPA).

Setelah siang hari tiba, perutnya yang terasa lapar berbunyi, karena daerah sepanjang sungai itu tidak terdapat rumah makan atau dusun, maka Saloka mengambil beberapa buah batu sekepalan anak anak dan berjalan sambil melihat ke arah sungai.

Setelah puluhan meter berjalan, ada seekor okan besar tampak sebentar ke permukaan. Dengan batu di tangannya dan ilmu kesaktiannya yang lumayan hebat, tentu sekali lontar saja ikan itu sudah mengambang.

Dibawah sebatang pohon, dia membuat api dan memanggang ikan besar tersebut dengan bumbu seadanya.

Setelah makan dan tidur sejenak, menjelang sore kembali dia melakukan perjalanan santai itu hingga tiba di sebuah muara yang menyambung ke laut india.

Puluhan bajak sungai segera merapat ke arah nya dan turun mengancam sambil berteriak,

"Berhenti, serahkan semua barang mu".

"Kalian siapa mengganggu perjalanan ku saja". Meski pria itu tau mereka semacam rampok gitu, namun kejenakaannya bertanya seperti ingin mempermainkan bajak sungai tersebut.

"Cepat serahkan barang berharga mu kalau ingin selamat".

"Hahahha, hehehehe, ambil saja sendiri".

Sekelompok bajak sungai itu segera mencabut senjata mereka di dahului ketua mereka.

"Bunuh bocah ingusan itu". Seru kepala bajak sambil memasang gaya mengancam.

Baru saja mereka mendekat, 4 orang segera terjengkang dua tiga meter ke berbagai arah, bahkan ada seorang bajak sungai yang menabrak ketua mereka.

"Tolol kalian semua". Teriak kepala bajak dengan wajah kebiruan menahan emosi.

"Rasakan golok ku". Secepat kilat kepala bajak yang memiliki julukan Hekgu itu menerjang dengan golok mengarah ke leher Saloka.

Hanya dengan memiringkan sedikit tubuhnya, golok besar itu lewat di atas bahu. Dengan sentilan jarinya, Saloka menyentil golok berat itu hingga terlepas dari pegangan Hekgu.

Sebuah tendangan Saloka mendarat tepat mengenai dada Hekgu.

BERSAMBUNG. . .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!