Rahmeta putri Gadis yang selalu tampak ceria, dibalik keceriaannya tersimpan ketangguhan dan kepedihan secara bersamaan.
menyukai seorang pria yang pernah menjadi dosennya , ditolak sekian kalinya hingga memutuskan menyerah kemudian takdir membawanya kembali kepada cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
"Aku sudah berusaha lupa, tapi kenapa takdir semakin menjeratku dalam pelukannya?"
Ahmad Faruq syahreza, hidupnya menjadi aneh dan kacau ketika gadis itu mulai menganggu ketenangan harinya, tapi siapa sangka kehadiran gadis itu ternyata membawa warna bagi kaku nya hidup Reza.
" menjauhlah dariku,aku ini dosenmu."
" oke pak, saya akan selalu berada didekat bapak."
Apakah Meta tetap mencintai pria itu meski ia telah ditolak kesekian kalinya? bagaimana meta menjalani kemelut hidupnya?
Bagaimana cara Reza menghadapi gadis dengan mood labil itu? Bagaimana pula pria patah hati itu mengenali isi hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanza-azzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31. Faruq family
"Za, bagaimana kondisi perusahaan." Tuan Faruq menyeruput kopi nya sembari duduk diatas meja makan bersama keluarga yang lain.
Reza menoleh kearah Sang ayah, meletakkan ponselnya diatas meja.
"baik pa." jawabnya singkat.
"papa dengar kau punya sekretaris baru yang cantik."
Reza mendecih kesal mendengar pujian tentang sekretaris yang dilontarkan Sang ayah.
"benar Pi, dia sangat cantik, sangat cocok denganku." Rayyan ikut bersuara sembari mengunyah roti selai miliknya.
"cihh cocok denganmu." lirih Reza mengejek Rayyan
Kedua kakak beradik itu masih terlibat permusuhan.
" kenapa kau, cemburu bilang saja? dia milikku kau harus ingat itu." Rayyan menatap tajam sang kakak. Aura permusuhan diantara keduanya sangat terlihat jelas.
Reza balik menatap tajam pria dihadapannya.
"cihh, dia bukan tipeku. Hanya pria bodoh yang jatuh cinta padanya."
" aku pegang kata-kata mu, jangan sampai kau menyukainya."
sementara ketiga makhluk dihadapannya hanya menatap cengo, tidak tau apa yang membuat kedua beradik itu terlihat bermusuhan.
" kalian ini kenapa sih? kalian ini merebutkan satu orang gadis ya? mami jadi penasaran gadis seperti apa yang kalian rebutkan?"
"hooh mi, ifa juga penasaran, pasti dia sangat cantik" Nadhifah menyela pembicaraan pagi itu.
" siapa yang tampan dialah yang menang." Tuan Faruq tertawa
"sudah, jangan mengada-ada, dia bukan selera ku." Reza berdiri tanpa permisi meninggalkan meja makan pagi itu.
"aku akan menikah lebih dulu seperti nya mi, ini keberuntungan ku seperti nya ." Rayyan tersenyum narsis, menyugar rambutnya seperti biasa, ia berdiri mengambil jas putih yang tergantung disisi kursi tempat duduknya.
"bye honey." Ia mencium pipi sang ibu dengan mesra, mengedipkan mata pada wanita paruh baya tersebut.
" hei, kau gak sopan. mencium istri ku, dia milikku." Tuan Faruq mendengus kesal menatap sang putra sinis.
"oh my God Pa, kau sudah tua dan keriput tidak segagah dulu lagi." Rayyan berusaha membuat sang ayah kesal.
"aku akan mencekikmu." pria itu berdiri hendak menghampiri sang putra tapi Rayyan keburu lari dengan tertawa-tawa terpingkal-pingkal.
"pa, tenang oke. bagi ifa papa adalah yang paling tampan." gadis itu memeluk sang ayah manja.
" ifa benar, kau juga makin seksi sayang." bisik Sang istri ditelinga Tuan Faruq, Nadhifah terlihat kaget dan kesal akan kemesraan dua sejoli itu, ia melepaskan pelukannya dari sang ayah.
" kalian benar-benar mencemari mata ku." Nadhifah mendengus kesal meninggalkan ruang makan dan akan pergi untuk syuting iklan pagi ini.
"hati hati princess, we love you." teriak sang ayah.
**************
Di Faruq company.
Reza memasuki gedung perusahaan dengan diikuti Mark dibelakangnya, tampak seorang pria juga ikut berjalan disampingnya tak lain adalah Fikri sang sahabat, yang pernah menjadi direktur operasional di Faruq company, pria itu kini memilih melanjutkan bekerja di perusahaan kecil milik keluarganya.
"Selamat pagi pak Reza."
"selamat pagi pak."
beberapa karyawan tampak menyapa Reza dan yang lainnya, Fikri dan Mark tampak tersenyum ramah sementara Reza hanya diam tanpa senyuman diwajahnya. Diam tanpa suara, wajahnya Dingin sedingin kutub selatan yang paling terkenal lebih dingin dari kutub Utara.
Sesampai Dilantai ruangannya terlihat Meta sudah berada diruangannya, gadis itu segera berdiri ketika melihat kedatangan Reza. ia keluar dari ruangannya untuk menyambut Kedatangan Reza.
"Selamat pagi boss."
"Hmm" Pria hanya mendehem sebagai jawaban.
" pagi Meta." sapa Mark
"Pagi cantik." Sapa Fikri
"Pagi Mark, pagi juga pak Fikri."
"jangan panggil pak dong, panggil
sayang aja"
Fikri merayu Meta, dengan tatapan menggoda.
"Fikri." Reza yang lebih dulu masuk keruangannya berteriak kesal memanggil Fikri.
"nanti dulu yah cantik, serigala sudah melolong."
Meta hanya tersenyum tipis, dia tak terlalu mempedulikan Pria itu.
Ia memasuki ruangannya, disana terlihat Mark sibuk bicara pada Reza, Fikri tampak serius mendengarkan sementara sitampan kesayangannya tampak semakin mempesona pagi ini dimata Meta.
" kau makin tampan aja sayang." ucapnya tersenyum sembari menyiapkan berkas yang akan ditanda tangani Reza.
***************
Jangan lupa commen ya guys, like juga and sarannya.