NovelToon NovelToon
Harga Sebuah KEHORMATAN

Harga Sebuah KEHORMATAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / cintapertama / badboy / cintamanis / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Bad Boy
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Yutantia 10

"May, aku takut. Aku ingin mundur, aku ingin membatalkan semua ini." Ucap Rain dengan tubuh gemetaran.

Malam ini dia berada disebuah kamar hotel presiden suit. Ya, Rain terpaksa harus melelang keperawananannya demi uang. Dia butuh banyak uang untuk biaya rumah sakit adiknya. Selain itu dia juga tutuh uang untuk biaya pengacara, ayahnya saat ini sedang meringkut ditahanan karena kasus pembunuhan.

"Jangan gila Rain. Kau harus membayar ganti rugi 2 kali lipat jika membatalkan. Masalahkan bukan selesai tapi akan makin banyak. Jangan takut, berdoalah, semoga semuanya berjalan lancar." Ucap Maya.

Berdoa? yang benar saja. Apakah seorang yang ingin berbuat maksiat pantas untuk berdoa minta dilancarkan, batin Rain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKHIRNYA SADAR

Maya, wanita itu menggenggam kedua tangan Rain. Dia sadar sudah mengecewakannya. Tapi terus terusan berbohong membuatnya sangat terbebani.

"Maafkan aku Rain, aku menyebunyikannya darimu selama ini. Aku takut kau kecewa dan menjauhiku."

Rain masih berusaha mencerna kata kata Maya. Demi apapun dia tak pernah berfikir jika pekerjaan Maya adalah seorang mucikari. Maya yang terlihat sopan dan baik, menyembunyikan sesuatu yang bisa membuat orang disekitarnya tak tercengang. Fakta ini luar biasa mengejutkan buat Rain.

Maya memang selalu banyak uang selama ini. Tapi Rain tak pernah berfikir negatif. Rain tak pernah berfikir jika uang yang Maya dapatkan dari pekerjaan tidak benar.

"Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan May?" Tanya Rain sambil menatap Maya nanar.

Sedangkan Maya, dia hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Darimana kau mendapatkan perempuan untuk kau jual?" Lidah Rain serasa kelu mengatakannya.

"Mereka sendiri yang menawarkan diri padaku. Mereka memintaku mencarikan customer. Sebagian besar adalah teman teman kampus kita Rain."

"Apa!" Rain membekap mulutnya tak percaya. Dia tak mengira jika teman teman yang sering membicarakannya sebagai anak napi, tidak lebih baik darinya. Ternyata dibalik tampilan modis dan terpelajar, mereka menyimpan rahasia besar.

"Tapi kenapa mereka mau melakukan itu May?"

Maya tersenyum mendengar pertanyaan Rain. Teman teman mereka rata rata bukan orang miskin, rasanya memang aneh jika mereka sampai rela terjun kedua seperti itu.

"Uang Rain, uang yang menyebabkan mereka seperti itu. Mereka butuh uang untuk menunjang gaya hidup mereka. Sebenarnya bukan mereka saja. Tapi___"

"Tapi apa?"

"Aku juga."

Deg

Rain seperti mendapatkan hantaman yang sangat keras. Ternyata selain profesi Maya sebagai mucikari, ternyata dia merangkap sebagai pelakunya juga.

"Awalnya aku adalah wanita malam. Tapi lama lama, langgananku minta dicarikan wanita yang bisa mereka sewa. Dari situlah, aku beralih menjadi mucikari."

"Apa kau tidak takut May, pekerjaan itu sangat beresiko."

Maya tersenyum getir, dia bukanlah gadis bodoh yang tak tahu konsekuensi dari pekerjaannya. Tapi kembali lagi, uanglah yang memaksanya menjadi seperti itu. Gaya hidup sudah meracuni otaknya.

Ayah Maya meninggal sejak Maya berusia 5th. Sejak saat itu, ibunya menjadi tulang punggung keluarganya. Tapi saat usia Maya 15th, ibunya meninggal. Maya terpaksa ikut paman dan bibinya.

Paman dan bibinya tidak memperlakukan dia dengan baik. Maya harus bekerja serabutan untuk membiayai sekolahnya. Maya tak pernah bahagia sejak kecil.

Saat dia mendapat uang banyak dari hasil menjual diri. Maya jadi terlena, Maya ingin hidup bahagia dengan banyak uang seperti orang lainnya.

Maya tak ingin hidup susah lagi. Karena itu, dunia inilah yang dia geluti demi mendapat banyak uang secara cepat.

"Aku tahu resikonya Rain. Tapi aku tak bisa melepaskan pekerjaan ini. Aku butuh uang, aku ingin hidup bahagia. Aku lelah hidup serba kekurangan."

Rain sungguh tak bisa percaya dengan alasan Maya. Hanya karena lelah hidup susah, dia rela menjual diri.

"Apa kau pernah terfikirkan untuk berhenti? berusaha mencari pekerjaan lain misalnya?"

"Aku pernah mencoba Rain, tapi selalu saja tak cukup untuk memenuhi kebutuhanku."

Ya, Maya memang sudah berubah. Dia bukan lagi gadis polos sederhana seperti yang awalnya Rain kenal.

"Aku tahu kau sangat butuh uang sekarang Rain. Kalau kau tak keberatan, aku bisa membantumu. Tapi aku tak yakin kau bersedia."

"Maksud kamu?"

"Aku bisa membantumu menjual keperawanan Rain."

PLAK

Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Maya.

Rain tak terima dengan kata kata sahabatnya itu. Dia tak menyangka jika Maya tega mengambil kesempatan untuk menjualnya disaat dirinya tengah terbelit masalah uang.

"Jangan samakan aku dengan wanita wanita yang kau jual May. Aku tak serendah itu. Aku masih punya harga diri. Lebih baik kau pulang May. Aku ingin sendiri."

"Tolong jangan salah paham Rain."

"Keluar May, keluar dari rumahku." Hardik Rain.

"Maafkan aku Rain, aku hanya ingin mencarikan solusi untuk masalahmu. Jangan pernah berfikir jika aku mengambil kesempatan atas keadaanmu. Tidak, aku tak berniat seperti itu. Aku tidak akan meminta bagian sepeserpun jika kau menerima tawaranku."

"Keluar May, aku bilang keluar." Rain membuka pintu rumahnya lebar lebar agar Maya segera keluar.

Rain kecewa dengan Maya. Selama ini Maya adalah sahabat terbaiknya. Tapi entah untuk kedepannya.

...*****...

Rain berlari menyusuri lorong rumah sakit. Dia tertawa sambil menangis seperti orang gila. Barusaja dia mendapat telepon dari dokter Purnomo jika Alan sudah sadar.

Rain menatap tak percaya kearah Alan yang saat ini sudah membuka matanya. Alat alat medis ditubuhnya satu persatu sudah mulai dilepas. Rain mencubit lengannya sendiri, dia ingin memastikan jika ini bukanlah mimpi. Alan nya sudah sadar, adik kesayanganya telah bangun dari tidur panjanganya.

"Al." Rain segera memeluk adik kesayangannya.

"Mbak." ucap Alan lirih.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Rain pada dokter Purnomo yang masih ada disana.

"Alhamdulillah Rain, semuanya baik. Tapi untuk sementara, Alan masih sulit menggerakkan tubuhnya karena terlalu lama koma. Tapi dengan sedikit terapi, Alan akan kembali normal lagi."

Rain bernafas lega mendengarnya.

"Kira kira berapa lama fase pemulihannya dok?"

"Mungkin sekitar 2 minggu, tapi bisa juga lebih. Tergantung semangat Alan."

Setelah menjelaskan semuanya, dokter Purnomo pergi meninggalkan Rain dan Alan.

"Apa yang kau rasakan Al. Mana yang sakit?"

"Kepala Al masih sakit, dan tubuh Al rasanya lemas, susah digerakkan."

"Sabar Al, kau dengar sendiri kan penjelasan dokter tadi. Kau akan bisa pulih kembali setelah menjalani sedikit terapi."

"Mana Ayah dan Bunda Mbak? kenapa mbak sendirian kesini. Apa mereka tak merindukan Alan. Al dengar dari dokter, Al sudah koma lebih dari 4 bulan."

Rain bingung menceritakan kepada Alan. Melihat kondisi Alan yang belum pulih betul, Rain takut kabar tentang orang tuanya membuat Alan drop lagi.

"Ayah dan Bunda ada di Semarang Al. Paman sedang membuka bisnis baru. Ayah kesana untuk membantunya."

"Lalu bagaimana dengan toko jika Ayah dan Bunda disana?"

"Ada Mbak, ada juga karyawan lainnya yang sudah profesional. Kamu jangan pikirkan itu."

"Al penasaran, apa yang sebenarnya terjadi pada Al hingga Al koma?"

Lagi lagi pertanyaan Al membuat Rain susah menjawab. Ternyata Al belum bisa ingat kejadian terakhir yang menimpanya.

"Kamu kecelakaan motor pas pulang sekolah Al."

"Benarkah? Maafkan Al, kalian pasti sedih gara gara Al."

"Sudahlah, jangan pikirkan apa apa lagi. Fokuslah untuk kesembuhanmu."

Setelah lama mengobrol dengan Al. Rain pergi kebagian administrasi. Kali ini uang Rain benar benar ludes untuk membayar tagihan 3 hari ditambah deposit untuk 3 hari kedepan. Sebenarnya rumah sakit ingin deposit selama 1 minggu. Tapi Rain sudah tak ada uang lagi.

Belum lagi Alan masih harus disini sekitar 2 minggu lagi bahkan bisa lebih. Kalau perkembangannya lambat, bisa sampai satu bulan. Rain bingung, uang mana lagi yang harus dia gunakan.

1
Tri Murtiningsih
Luar biasa
Asngadah Baruharjo
sean Jian preketek🤣🤣🤣
Riyani Yahya
Luar biasa
Anonymous
Rain jg..ud dhina gitu masi aja dkejar..knp gk diam aja..biar masalah cepat selesai..
Ratna RM
ceritanya apaan sih thor bikin naik darah...
Rosi Ajja
jd mles baca
sweetpurple
Luar biasa
Sulaiman Efendy
KYK SI RAIN YG DILECEHKN FIRMAN.. BHKN SDH DIBUGILIN FIRMAN..
Sulaiman Efendy
ALAN YG MALANG, BININYA DINIKMATI ORG LAIN
Sulaiman Efendy
JIAHHH, DELMAR BIKIN KACAU
Sulaiman Efendy
DITAMBAH UCAPAN GAZA YG BIKIN EMOSI SEAN, YG BILANG SEAN NIKAHI RAIN BUAT BLS DENDAM
Sulaiman Efendy
WAJAR SEAN CEMBURU, APALAGI SI GAZA MSH SENDIRI, DN TINDAKN GAZA KMARIN JELAS BIKIN SEAN MERADANG, KLO MAU MNOLONG KN BSA MINTA BANTUAN, BKN AMBIL KSEMPATAN PELUK2 RAIN..

YG BIKIN PENASARAN APA ADA YG MMG SENGAJA KASIH TU VODKA KE RAIN..
Sulaiman Efendy
BETUL KATA SEAN, HRSNYA PAS LO CICIPI RASANYA ANEH, JGN LO MINUM.. INI MLH LO MINUM SAMPE TANDAS TU MINUMAN ASAL RUSIA KSUKAAN JAMESBOND007...
Sulaiman Efendy
RASAKAN LO,, SAKITKAN...
Sulaiman Efendy
RASAKN LO SI-ALAN......
Sulaiman Efendy
DLU SAAT LO DILECEHKN FIRMAN, APA ADA SEAN MINTA ANEH2 SAMA LO,,...
JDI PENASARAN SAAT LO TEMUI GAZA DI BANDARA, APA LO CIUMAN DGN GAZA.. KYAKNYA PASTI ADA, CIUMAN & PELUKAN..
Sulaiman Efendy
JELAS KASIAN DGN DELIA..
Sulaiman Efendy
HRSNYA DIJELASIN JUGA, SIAPA YG MNJEBAK GAZA & DELIA, DN MOTIFNYA APA, AGAR READER TDK PNASARAN, JGN GANTUNG, BIAR JELAS MASALAHNYA,
Sulaiman Efendy
MANTANNYA SI SEAN TU. DELIA YG DIJEBAK SAMA GAZA..
Sulaiman Efendy
SAAT ADA LO KASARI, LO HINA, LO SAKITI,, STELAH TIADA SOK2 AN KHILANGAN, ASLI LO MMG 11-12 DGN KK LO YG GK BSA JAGA PRASAAN DN MNGHARGAI ORG YG MNCINTAI LO DGN TULUS
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!