Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~
"Ya udah kalau gitu aku masuk ke dapur dulu ya. Kalian mau minum apa? Susu, kopi atau teh?" Tawar Helen.
"Susu!" Seru Jack.
"Eh kok Jack baru ngomong?"
"Biasalah Hel, dia kalau gak ngomong tuh paling laper, bicaranya pun kalau dah di tawarin makan," sindir Zein.
"Tau aja lu,''
"Dih,"
"Yang lainnya mau apa?"
"Samain aja," sahut Kiku.
"Kalau Zein? Gio?"
"Sama aja," sahut Gio.
"Oke,"
"Eh Hel, lo kan gak enak badan?" Tanya Zein.
"Cuma gak enak badan, gak sampai harus malas-malasan,"
"Tapi lo gak terpaksa kan?" Tanya Jack.
"Enggak kok. Ya udah ya," Helen melangkah menuju dapur.
Setelah yang lainnya pulang, Helen kembali ke kamar nya. Ia merebahkan tubuh nya di kasur.
Helen memutuskan untuk tidur saja, untuk mengumpulkan kembali energi nya.
...▪️◾◼️◾▪️...
Helen terbangun pada jam 15.25.
Drrt Drrt
Ponsel Helen berdering dan saat ia melihat siapa yang menelpon ternyata Zein.
"Halo?"
"Helen, maaf ya kalau lo terganggu. Tapi lo mau gak pergi jalan-jalan hari Minggu? Sekarang kan hari Jum'at, nah, berarti lusa,"
"Hari Minggu?"
'Iya,'
"Eum, gimana ya," ucap Helen ragu.
"Ayolah Hell, sekalian nyari hawa segar biar badan lo baikan lagi. Kita juga bakalan berenang loh!" seru Zein semangat.
"Hah beneran?!" Seru Helen ikut semangat.
Dari dulu ia ingin pergi berenang, namun sayang nya ia tak memiliki teman untuk menemaninya. Bila bersama orang tuanya ujung-ujungnya pasti hanya akan melihat orang berenang, karena orang tuanya begitu takut bila ia berenang. Takut tenggelam katanya.
"iya beneran,"
"Siapa aja yang ikut?"
"Ada Gio, ada Jack, ada Kiki juga,'
"Ehm, kalau Niko?"
'Ehm, gue belum ajak dia,'
"Ouh gitu ya,"
'Oh iya Helen, kok akhir-akhir ini gue jarang lihat lo keluar setelah terakhir kali kita pergi ke butik?'
"Ehm, kan aku bilang nya gak enak badan,"
"Tapi nih ya, kalau lo gak enak badan kok lo gak demam? Bukan maksud buat doain lo sakit nih ya. Tapi alasan lo tuh gak masuk akal menurut gue. Kok lo masih gak enak badan sampai sekarang?" ucap Zein panjang lebar penuh intimidasi
"Ehm aku juga gak tau,'' jawaban Helen membuat Zein tak percaya.
"Gak papa kok Hell, jujur aja. Lu kenapa?"
"Ehm, aku gak tau gimana mau jelasin nya," Ucap Helen parau.
"Helen? Lu gak papa kan?"
"Aku ..."
"Apaan?" desak Zein tak sabar.
"Huft," Helen menarik napas panjang lalu menceritakan semua kejadian di butik waktu itu dan dua hari ini.
"What! Lo ternyata dah tau kalau Niko sama Viola tuh nikah?!" Setelah mendengar penjelasan Helen, Zein terus heboh dari tadi.
"Hm,"
"Jadi aku mohon jangan ajak Niko ya? Aku gak mau ingat-ingat kejadian itu lagi,"
"Sebagai Seorang yang baik hati gue pasti ngedukung Lo, oke. "
"Apaan sih. Tapi udah dulu ya, aku mau mandi, badan aku dah enakan,"
"Syukur deh kalau gitu, tapi jangan lupa ya hari Minggu"
"Iya-iya,"
Tut
Helen mengambil handuk dan memasuki kamar mandi.
Ceklek
Helen keluar dengan handuk yang melilit tubuh nya. Belum sempat membuka lemari, tiba-tiba saja pintu terketuk.
Tok tok tok
Tanpa pikir panjang, Helen membuka pintu namun ia terkejut, yang mengetuk pintu adalah Niko bukan ibu dan ayah nya.