NovelToon NovelToon
Luka Cinta Pernikahan

Luka Cinta Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Ini bukan tentang harga diri lagi, ini hanya tentang mencintai tanpa dicintai.

Aruna nekat menjebak calon Kakak iparnya di malam sebelum hari pernikahan mereka. Semuanya dia lakukan hanya karena cinta, namun selain itu ada hal yang dia perjuangkan.

Semuanya berhasil, dia bisa menikah dengan pria yang dia inginkan. Namun, sepertinya dia lupa jika Johan sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Yang dia cintai adalah Kakaknya, bukan Aruna. Hal itu yang harus dia ingat, hingga dia hanya mengalami sebuah kehidupan pernikahan yang penuh luka dan siksaan. Dendam yang Johan punya atas pernikahannya yang gagal bersama wanita yang dia cintai, membuat dia melampiaskan semuanya pada Aruna. Perempuan yang menjadi istrinya sekarang.

"Kau hanya masuk dalam pernikahan semu yang akan semakin menyiksamu" -Johan-

"Jika perlu terluka untuk mencintaimu, aku rela" -Aruna-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Mencintai Sejak Lama

Pagi ini akhirnya Johan keluar dari kamar, tubuhnya terlihat lemah karena seharian kemarin dia tidak makan atau minum apapun. Tubuh yang tinggi tegap itu, kini berubah begitu drastis, tubuh yang kurus, penampilan yang kacau, lingkaran hitam di sekitar mata, menambah kesan wajahnya yang semakin terlihat pucat.

Mia dan Evi menghela nafas lega saat melihat Johan yang akhirnya mau keluar kamar. Mereka segera menyiapkan makanan untuk Johan.

"Silahkan makan dulu, Tuan"

"Hmm"

Mia dan Evi menatap Johan dari dekat meja kompor. Melihat Johan yang mulai makan meski terlihat tidak begitu berselera. Perlahan Mia berjalan ke arah Johan, dengan ragu dia menarik kursi di depan Johan dan duduk disana.

"Em, Tuan, dulu Nona pernah bercerita disini" ucap Mia pelan, terlihat Johan yang langsung berhenti mengunyah, dan mendongak menatap Mia. "Dia bercerita jika pernah ditolong seorang pria saat dia diganggu pereman jalanan. Pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama ..."

"Dan setelah itu, dia tidak sengaja lagi bertemu dengan pria yang sama, tapi kali ini dia yang menolongnya. Saat itu pria itu terluka, tapi Nona tidak tahu karena apa. Tapi setelahnya, dia tidak menemukan pria itu lagi, katanya pergi ke Luar Negara. Sampai akhirnya dia bertemu lagi dengannya, saat dia sudah menjadi Kakaknya sendiri. Nona bilang, kalau dia sangat terluka saat mengetahui pria yang jadi cinta pertamanya, malah bersama dengan Kakaknya. Tapi, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa"

Johan terdiam, dia mengingat tentang kejadian yang diucapkan oleh Mia. Dia pernah mengalaminya, tapi tidak terlalu mengingat gadis yang menolongnya. Apa mungkin memang itu gadis yang sama? Jantungnya mulai berdetak kencang, seolah siap dengan kenyataan yang akan semakin membuatnya menyesal dan terluka.

"Tapi, akhirnya Nona bisa menikah dengan pria itu. Meski dengan cara yang tidak disukai oleh pria itu. Tapi Nona bilang, dia akan tetap mencintainya sampai akhir hayatnya"

Deg ... Johan terdiam, benar, jika gadis itu adalah Aruna. Bodohnya Johan karena sama sekali tidak mengingat wajahnya. Dan seolah semua tentang Aruna tidak berhenti untuk menambah penyesalannya. Semakin banyak yan dia ketahui tentang Aruna, maka semakin besar penyesalan Johan.

"Jadi dia ... gadis itu" lirih Johan.

Mia tersenyum tipis, mendengar ucapan Johan yang teramat lirih, tapi masih terdengar olehnya. "Ya Tuan, Nona sudah mencintai Tuan sejak pertemuan pertama itu. Baginya, Tuan adalah pangeran yang menolongnya saat dia diganggu oleh pereman jalanan. Dan cintanya tidak pernah pudar. Hanya Tuan yang Nona cintai"

Johan menjatuhkan sendok yang ada dalam genggamannya, menimbulkan suara dentingan saat bersentuhkan dengan ujung piring. Matanya sudah berkaca-kaca.

Selama ini Aruna mencintainya begitu besar. Dan dia memendam perasaannya itu selama ini. Aruna yang benar-benar mencintainya dengan ketulusan.

"Kak, semuanya aku lakukan karena aku mencintaimu"

"Diam! Kau tidak pantas untuk mencintaiku. Dan sampai kapanpun, aku tidak akan pernah mencintaimu!"

Bayangan kejadian itu membuat Johan memejamkan matanya. Saat itu, Johan hanya bisa berteriak kencang dengan mencengkram rahang Aruna dengan kuat. Bahkan meninggalkan memar di sekitarnya.

"Maafkan aku Aruna, maaf karena terlalu kasar menyakitimu"

Segera Johan berdiri dan tidak ingin lagi melanjutkan makan. Semua tentang Aruna yang perlahan dia ketahui, maka penyesalan semakin besar dia rasakan.

"Jika Tuan ingin membalas semua rasa sakit Nona, bukan begini caranya" ucap Mia yang membuat langkah kaki Johan terhenti. "Berubahlah Tuan, dan cari Nona sampai ketemu. Sebelum Tuan mungkin akan terlambat dan tidak akan bertemu dengan Nona lagi. Tapi, semoga itu tidak akan terjadi"

Johan langsung berbalik dan menatap Mia dengan mata tajamnya. "Apa maksudmu? Aku pasti menemukannya!"

Mia menghela nafas pelan, janjinya pada Aruna tidak boleh dia langgar. "Baiklah, cari Nona. Dapatkan dia kembali, dan bawa kembali ke rumah ini"

*

Johan merenungkan semua ucapan Mia tadi pagi. Sepertinya apa yang diucapkan oleh Mia adalah benar.

Semoga Tuan tidak terlambat, dan tidak akan bertemu dengannya lagi.

"Apa maksud ucapannya itu? Aku tidak akan terlambat, dan akan menemukannya"

Tekad Johan lebih besar sekarang, sepertinya memang dia harus melakukan sesuatu untuk bisa menemukan Aruna. Johan tidak bisa terus berdiam diri disini dengan penyesalan. Karena sebuah penyesalan saja tanpa bertindak, dia tidak akan bisa menemukan Aruna. Meski sudah mengandalkan Arvin untuk mencarinya.

Dan hari ini, Johan sudah bersiap untuk pergi ke Kantor. Arvin yang ditelepon untuk menjemputnya, cukup terkejut. Karena sudah 3 bulan ini, Johan hanya berdiam diri tanpa melakukan kegiatan apapun, selain dia datang ke makam Ibunya Aruna beberapa waktu lalu.

Meski sudah memakai pakaian kantor, tapi penampilan Johan tetap tidak kembali seperti dulu. Dia tetap terlihat lebih acak-acakan sekarang. Wajahnya pun yang terlihat sangat kusut.

"Jo, kau benar-benar akan mulai bekerja lagi?"

"Hmm" Johan berjalan melewati Arvin yang masih berdiri dengan terkejut, tapi setelahnya dia mengikuti Johan. "Aku butuh beberapa daftar detektif yang handal. Sepertinya mencari Aruna harus menggunakan jasa mereka yang sudah ahli dalam bidang ini"

Arvin tersenyum, semangat Johan akhirnya kembali. Melihat dia yang sudah mulai ingin melakukan sesuatu yang besar untuk masalahnya, sudah cukup menunjukan sisi Johan yang sebenarnya. Sisi Johan yang hilang beberapa bulan ini.

"Baiklah, aku akan memberikan daftarnya nanti"

"Ya" Johan masuk ke dalam mobil, dia menghembuskan nafas kasar. "Sayang, aku akan menemukanmu. Sudah cukup kau lari dariku"

*

Di dalam ruangan penuh peralatan medis, seorang perempuan sedang mencoba untuk berjuang dengan segala rasa sakitnya. Rasa pusing dan mual sudah biasa dia rasakan setiap kali melakukan pengobatan.

Menjerit dan menangis ketika rasa sakit yang tidak bisa dia kendalikan lagi. Bahkan seluruh tubuhnya terasa remuk oleh rasa sakit yang dia derita. Tangannya memegang erat pinggiran ranjang pasien, berharap itu akan sedikit saja mengalihkan rasa sakitnya. Tapi tidak begitu, rasa sakit tetap menyerang tubuhnya.

"Aku berjuang bukan untuk diriku sendiri, jadi aku harus bisa"

Aruna memejamkan matanya saat mengingat ucapan Dokter beberapa waktu lalu. Sebelum dia menjalani pengobatan.

"Sepertinya ini akan gagal, kamu harus segera menjalani operasi. Dan bayi kamu tidak bisa kami pertahankan"

Aruna jelas menolak keras, dia sedang berjuang dan mempertahankan nyawa lain dalam dirinya. Tapi, kenapa harus seperti ini? Seolah nyawanya dan nyawa bayinya adalah dua pilihan yang tidak bisa dipilih dua-duanya.

"Kita berjuang bersama, dan Ibu akan selalu ada untuk kamu. Kalau memang perlu pergi, biar Ibu saja. Kamu harus bisa melihat dunia ini"

Bersambung

Haruskah mereka bertemu kembali, atau bertemu di pemakaman?

1
Nanik Arifin
selain usaha, jangan lupakan doa, Jo... yakinlah kamu masih punya kesempatan. entah hanya bertemu sebentar lalu kamu hrs menjalani hukuman membesarkan anak kalian sendirian atau....bahkan ada anugerah lain. kamu diberi kesempatan kedua Tuka bersama Aruna. bertemu & membawanya ke LN tuk pengobatan sambil mengasuh anak kalian tentunya. sedikit repot, anggap sbg hukuman untukmu, Jo
Indah Darma Indah
lanjut
Ma Em
Ya allah kasihan dgn nasib Aruna semoga ada keajaiban Aruna bisa sembuh dari penyakitnya dan bisa bahagia bersama anaknya .
Farida Rida
Ketemu lagi walau pun tak bisa bertemu lagi
Farida Rida: Walau tak bisa bersatu lagi
total 1 replies
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
yaAllah thor kenapa harus senyesek iniiii,,,,,tolong pertemukan n persatukan mereka thor,,,biarin aruna ngrasain kebahagiaan,,,,pleaseeee
ken darsihk
Penasaran sebenar nya apa misi mu Aruna , sampai sebegitu nya mempertahankan suami toxic nu itu
ken darsihk
Johan lucuuu koq marah dan cemburu melihat Aruna bersama lelaki lain
ken darsihk
cerita nya bagus tapi kenapa nggak ada yng pada koment ya 😊😊
ken darsihk
Sebenar nya apa yng Aruna perjuang kan , apa yng di maksud Aruna dngn melindungi dan tidak ingin melihat Johan terluka
ken darsihk
Typho ya thor Johan jadi Zidan 🤭🤭
Dinarra
harus banget ketemu
Indah Darma Indah
lanjut.semoga aja Aruna dapat muzizat dari Allah.dia bisa sembuh dari penyakitnya
Nanik Arifin
penyesalan emg slalu datang terlambat. mampukah penyesalanmu mengubah jl hidup ?
selamat ya Jo.... selamat menuai, yg slama ini kau tanam
Dian Suhermina Setiati
Lanjut thor keren dan mantap alur ceritanya aku suka amazing👍👍😘😘
Dinarra
Arunaaa😭
Cookies
next
Cookies
ditunggu kelanjutannya, Aruna pergi lalu dipertemukan LG dg Johan tp dlm versi Aruna sudah dg jodoh yg lain
Nanik Arifin
2 amplop tuk Johan belum diserahkan oleh Mia ?
Aras Diana
apakah Mia akan nenceritan semuanya pada Johan tentang aruna
Dinarra
cari aluna johan please
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!