NovelToon NovelToon
Pesona Di Balik Cadar Istri CEO Arogant

Pesona Di Balik Cadar Istri CEO Arogant

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Sudaryanti

Shanum adalah seorang gadis desa yang di besarkan di keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai seorang OB di sebuah perusahaan terbesar di kota Metropolitan. Karena kecerdasan yang di miliki Shanum ia selalu mendapatkan beasiswa hingga ke Perguruan Tinggi. Namun sayang semua yang ia dapat tidaklah cuma-cuma. Di balik Beasiswa yang di dapat Shanum ternyata ada niat terselubung dari sang Donatur. Yaitu ingin menjodohkan sang Putra dengan Shanum padahal Putranya sudah memiliki Istri. Apakah Shanum bersiap menerima perjodohan itu! Dan Apakah Shanum akan bahagia jika dia di poligami??? Ikuti terus ceritanya.... Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Sudaryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Melamar Kerja

Pukul tiga dini hari, di saat semua penghuni rumah masih terlelap, terdengar suara alarm dari ponsel Shanum yang membangunkannya. Ia meraih ponsel tersebut dan mematikannya. Kemudian Shanum bangkit menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu. Rutinitas yang tak pernah Shanum tinggalkan adalah menjalankan sholat malam. Karena di Saat-saat seperti itulah ia bisa mengadu kepada sang Khalik tentang segala masalah yang ia hadapi.

Usai sholat malam, Shanum langsung menuju ke dapur untuk membantu Bundanya menyiapkan menu jualan pagi ini.

"Ndok kamu kok, sudah bangun? " tegur Lasmi yang terkejut melihat Shanum yang sedang meracik bumbu untuk bikin toping nasi uduk. Menu andalan di warung nasi Lasmi. Selain ada nasi uduk. Lasmi juga menyediakan sayuran matang beserta gorengan.

"Iya Bunda, aku bangun pagi-pagi agar nanti ke Rumah Sakitnya tidak kesiangan. Soalnya kalo siangan dikit takut kena macet." terang Shanum.

Hari ini rencananya dia akan memasukkan surat lamaran di Islamik Hospital yang merupakan rumah sakit terkenal di kota Metropolitan. Surat lamaran yang akan di masukkan sudah ia siapkan sejak tadi malam.

Tak butuh waktu lama untuk menyiapkan menu jualan, kini nasi uduk beserta topping buatan Shanum pun matang, dan aromanya begitu menggoda hingga memenuhi ruangan. Usai menyiapkan masakan untuk jualan, Shanum pun membersihkan diri. Dan melaksanakan sholat subuh berjamaah bersama ibu dan adik perempuannya. Sedangkan Ayah Shanum selalu berjamaah di Masjid dekat rumah.

Tepat pukul lima pagi Shanum mulai menata menu jualan ibunya di warung. Satu persatu, pelanggan mulai berdatangan. Mereka mencari sarapan yang enak dan murah. Shanum yang di bantu Riska melayani pelanggan satu persatu. Begitu lah aktivitas keduanya setiap pagi sebelum berangkat kesekolah.

"Sudahlah, ndok tinggal saja. Ibu bisa sendiri. Kalian siap-siaplah sebentar lagi jam setengah tujuh. " tegur Lasmi pada kedua putrinya.

"Nggeh, Bun. Kami siap-siap dulu, ibu gak papa kan kita tinggal sendiri."

"Gak papa, ndok. Lagian dagangannya juga tinggal sedikit, insyaallah ibu bisa ngatasinnya sendiri. Kalian jangan lupa sarapan. Tadi nasi uduknya udah ibu siapkan di etalase." ujar Lasmi sambil melayani pembeli.

Shanum dan Riska pun langsung pamit pada ibunya untuk siap-siap. Shanum langsung menuju ke kamarnya untuk mengambil peralatan mandi. Karena memang di rumah Shanum tidak ada kamar mandi di dalam kamar. Kamar mandi di rumah yang mereka miliki yaitu hanya satu, dan tempatnya berada di dapur.

Setelah siap, Shanum pun sarapan sarapan bersama keluarga kecilnya, yang terdiri dari Ayah, Riska dan Zaki. Mereka menikmati sarapan dengan khidmat, tanpa ada satu orang pun yang berbicara. Yang terdengar hanyalah suara detingan sendok yang saling beradu dengan piring. Begitulah tradisi di keluarga Shanum.

"Ndok, mau kemana kamu? Kok kayaknya sudah rapi gitu!" tanya Rohman pada putrinya.

"Shanum mau melamar pekerjaan, Yah.... " jawab Shanum sambil tersenyum.

"Kamu gak pengen istirahat dulu barang beberapa hari! Bukannya kamu baru lulus kemarin?"

"Gak Yah, Shanum pengen cepet-cepet dapat kerja, kebetulan kemarin dapat tawaran kerja di tempat Shanum magang dulu, Shanum gak mau kehilangan kesempatan ini, Yah. Siapa tau ini adaaa Rezeki Shanum." ucap Shanum.

Usai sarapan Shanum pun pamit pada ayahnya, ia berangkat ke Rumah Sakit bersama Rihana. Pagi ini Shanum cukup menggunakan kemeja putih dengan setelan rok warna hitam serta jilbab lebar yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Dan tak lupa Shanum menggunakan cadarnya. Sejak awal kuliah Shanum memutuskan untuk menggunakan penutup wajah. Karena ia ingin mempersembahkan kecantikan yang ia miliki hanya untuk suaminya.

"Wah ternyata adik ku sudah siap, " tegur Mbak Rihana. Yang menghampiri Shanum.

"Iya Mbak, " ucap Shanum sambil tersenyum.

"Ayo Num, kita berangkat, " ajak Rihana.

"Iya Mbak, Shanum ambil tas dulu di kamar. " dengan semangat Shanum melangkah ke kamar untuk mengambil berkas yang sudah ia siapkan tadi malam.

"Bun, Yah, Shanum berangkat dulu ya. Do'akan Shanum bisa di Terima di Rumah Sakit besar itu ya bun. " Shanum meminta do'a restu pada Ibu dan Ayahnya.

"Iya ndok, restu Bunda selalu menyertai anak-anak Bunda. Semoga kalian bisa sukses semuanya. " Do'a Bu Lasmi.

"Ayo yang semangat ya kak Shanum semoga bisa cepat dapat kerja. " ujar Riska adik perempuan Shanum yang kini Duduk di bangku SMA.

"Iya sayang, terimakasih atas suportnya, kamu juga belajar yang rajin di sekolah biar kelak bisa jadi orang sukses. " pesan Shanum pada adiknya.

"Ayo Num, udah telat nih. Rihana berangkat dulu ya Bun. " Pamit Rihana dan menyalami tangan Bu Lasmi dengan takzim.

"Iya kalian hati-hati di jalan. " pesan Ayah Shanum yang juga sudah siap mau berangkat ke kantor menggunakan motor Bututnya. Ayah Shanum adalah seorang OB di sebuah perusahaan besar di kota itu.

Shanum dan Rihana pun berangkat dengan menggunakan motor metik milik Rihana. Dengan kecepatan sedang mereka menyusuri jalanan Ibu Kota yang sudah mulai terlihat di padati anak sekolah dan para pekerja yang akan menuju ke sekolahan dan ke tempat kerja.

Butuh waktu satu jam menyusuri jalanan macet akhirnya mereka tiba di Rumah Sakit yang mereka tuju. Rihana langsung saja masuk ke gerbang Rumah Sakit dan menuju ke parkiran motor. Setelah mendapatkan tempat yang tidak jauh dari pintu masuk Rihana pun memarkirkan motornya di situ.

Rihana dan Shanum berjalan beriringan masuk ke dalam Rumah Sakit. Dengan ramah keduanya menyapa para pegawai yang ada di sana.

"Hai Han, sama sapa tu? " ucap salah satu pegawai yang belum mengenali Shanum.

"Oh ini adek gue, dia mau ngelamar kerja di sini. " Jawab Rihana.

"Emang Rumah Sakit ini mau nerima pegawai pake pakaian ninja kayak gitu. " ledek pegawai tersebut.

"Ya pasti mau lah, lawong dulu adek gue udah pernah magang di sini, waktu masih kuliah. " tegas Rihana.

"Sok tau lu, emang yang punya Rumah Sakit ini elu. Bisa yakin kalo adek lu bakal ketrima di sini. " ejek wanita itu.

"Udah ayo Num, kita masuk. Gak ada habisnya kalo ngelayan orang yang sirik sama kita. " Rihana menarik tangan Shanum dan. Mengajaknya masuk ke dalam.

Shanum yang merasa jadi bahan perbincangan tadi hanya diam saja. Dia memang sudah terbiasa diremehkan seperti itu di masyarakat. Namun bagi Shanum selagi ia tidak pernah berbuat jahat, ia yakin semua pasti akan baik-baik saja. Dan untuk masalah pakaian yang ia kenakan itu adalah haknya. Dia hanya ingin menjaga dirinya dari kemundaratan.

Rihana mengajak Shanum masuk ke ruang ganti. Karena peraturan di Rumah sakit tersebut semua pegawai di larang menggunakan baju Dinas di luar. Di sanalah Shanum berada bersama Rihans, ia menemani Rihana menggantikan pakaiannya, sekalian menunggu Bagian HRDnya buka. Usai berganti pakaian Rihana mengantarkan Shanum menuju ke ruang HRD.

Setibanya di Ruang HRD ternyata sudah banyak sekali yang mengantri untuk memasukkan lamaran. Shanum merasa pesimis, tapi ia tidak mau menyerah. Berbagai do'a dan sholawat ia lantunkan dalam hati untuk mengusir kegugupannya. Saat giliran nama Shanum di panggil Shanum berusaha untuk tenang.

"Atas Nama Shanum Diya Shakira." ucap HRD.

"Iya saya Bu. " Jawab Shanum tersenyum di balik cadarnya.

"Bukannya kamu dulu pernah magang disini ya? Kamu juga kan yang dulu pernah menyelamatkan nyawa Direktur Rumah Sakit ini! " Bu Ningsih mengingat kenangan atas jasa Shanum saat magang dulu. Yang pernah mendonorkan darah untuk Direktur Rumah sakit tersebut.

Shanum mengangguk. "Itu sudah menjadi tanggungjawab saya Bu, sebagai petugas kesehatan. " ujar Shanum.

"Ternyata kamu sudah lulus, dan mendapatkan predikat cumlaude. Hebat kamu Shanum, saya kagum dengan perjuangan kamu. Sekali lagi selamat ya. " ucap Bu Ningsih.

"Terimakasih Bu, " ucap Shanum

"Kamu saya Terima bekerja di sini, karena sejak awal saya sudah menyukai kinerja kamu. Mulai besok kamu sudah bisa masuk. Selamat bergabung kembali di Rumah Sakit ini Shanum. " ucap Bu Ningsih sambil menjabat tangan Shanum.

"Ibu seriuskan saya di Terima di Rumah Sakit ini. " Shanum mencoba meyakinkan pendengarannya. "Alhamdulillah, " ucap Shanum dan langsung sujud syukur.

Shanum keluar dari ruang HRD dengan senyum bahagia. Sebelum pulang Shanum pun menghampiri Rihana untuk memberitahu bahwa dia sudah di terima di rumah sakit yang sama dengan Rihana.

"Assalamu'alaikum mbak, " ucap Shanum.

"Wa'alaikumsalam, eh Num. Gimana tadi wawancara, berhasil gak? " tanya Rihana antusias.

"Alhamdulillah aku di terima mbak. " ucap Shanum dengan senyum bahagianya.

"Syukur deh, berarti besok kita bisa berangkat bareng. "

"Iya mbak, y udah aku mau pamit pulang dulu ya mbak. " pamit Shanum.

"Ok hati-hati di jalan ya. Maaf mbak gak nganterin ya. " ucap Rihana.

"Gak papa kok mbak, tadi aku sudah pesa taxi online. " Shanum pun meninggalkan Rihana yang sedang sibuk dengan pasiennya.

Satu jam menempuh perjalanan Shanum tiba di Rumah. Saat turun dari taxi yang ia tumpangi, Shanum di kejutkan dengan adanya sebuah mobil mewah yang terparkir di halaman rumah, Dengan langkah tergesa-gesa ia masuk ke dalam. Perasaannya begitu khawatir karena takut terjadi sesuatu ke pada orang tuanya.

1
Widiya Pamuji
mudah2 Bisma cepet sadar klu shanum istri idaman apalagi klu shanum dh lepas cadar didepannya ....pasti jantungan...
Ma Em
Semoga Bisma segera bisa mencintai Shanum wanita solehah kalau Bisma tdk mau menerima Shanum Bisma pasti akan menyesal thor cepatlah Bisma segera bisa melihat wajahnya Shanum pasti Bisma klepek klepek sama Shanum
Uthie
Coba mampir 👍♥️
Hana Roichati
mantap shanum, istri sholeha
Hana Roichati
lanjut up nya kak 👍👍
Ma Em
Semoga Shanum bahagia dgn pernikahannya bersama Bisma
Ma Em
Semoga Bisma bisa segera membuka hatinya untuk Shanum dan mencintainya serta menyayanginya biarkan Bisma sadar dan bisa membedakan antara Shanum dan Stevani .
Ma Em
Luar biasa
Hana Roichati
lanjut up nya kak 👍👍
Hana Roichati
lanjut up nya thor 👍👍
Hana Roichati
ceritanya bagus kak 👍👍
Hana Roichati
lanjut upnya kak 👍👍
Hana Roichati
lanjut kak, tetap semangat 💪💪👍👍
Hana Roichati
semangat thor, 💪💪
Umi Falysa: terimakasih kak sudah mampir di novel terbaru ku.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!