Bianka Chrispeter gadis cerdas yang memiliki kemampuan bela diri yang tinggi, dia ahli dalam bidang teknologi bahkan kimia, Bianka juga salah satu siswa terbaik di Inggris.
Keluarga Chrispeter meminta Bianka kembali untuk menjalankan tugas, bersama girls Chrispeter yang juga memiliki kemampuan tidak kalah hebat dengan Bianka.
Seorang pria muda pemimpin mafia terkuat yang mempunyai kekuasaan, kekayaan, pengikut, dan kekejaman yang tidak kalah dengan keluarga Chrispeter.
Pengkhianatan dan kehilangan cinta membuat seorang pria muda berubah menjadi bringas dan kejam.
Pertemuan Bianka dan sang mafia yang sama mempunyai kekuasaan, dan pasukan yang seimbang.
Terjadi pernikahan antara Bianka dan Bara karena tujuan masing-masing, Bara yang ingin menghancurkan saudara tirinya yang mencintai Bianka, sedangkan Bianka membutuhkan sesuatu hasil penelitian Bara yang sudah lama menjadi incaran banyak orang. Pernikahan tanpa cinta, tapi menumbuhkan rasa sayang dan saling membutuhkan.
Bagaimana pernikahan keduanya? Kita ikuti bersama-sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vhia azaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DISERANG
Malam semakin larut, Bi melangkah keluar dari kamarnya menggunakan kacamata bening yang sudah ia seting dengan sistem teknologi terbaru.
Langkah Bi terhenti saat bertemu dengan Kris yang juga menuju keluar rumah.
Mereka berdua melangkah tanpa saling menyapa, melangkah pergi ke tujuan Masing-masing. Bi dan Kris masih beriringan yang sesekali saling lirik dan menatap aneh.
"Bianka, jangan bilang kamu menuju bukit."
"Jika ia, kamu mau apa?"
Kristan melangkah lebih dulu diikuti Bianka naik ke atas bukit, mereka mencari pintu masuk ke dalam goa bawah tanah, setelah ketemu langsung melangkah masuk ke dalamnya secara perlahan, tapi ada yang aneh disana tidak ada apapun, bahkan sudah ditinggalkan.
"Sialan," gumam Kristan.
"Jika mereka tidak ada disini, berarti mereka menyerang asrama"
Bianka dan krista saling pandang dan langsung lari keluar gua, tapi sia-sia gua tertutup dan hanya bisa dibuka dari luar.
Bianka menghidupkan kacamata nya, Kristan menekan jam tangannya memberikan peringatan ke Bara, Gerry, dan juga Cloria untuk berhati-hati.
Kris melangkah maju kedepan melangkah ke dalam gua semakin jauh, Bianka yang berada di belakang Kris merasa binggung dengan keanehan di dalam gua ini.
"Pasti ada jebakan disini! mereka sudah tahu kita akan datang."
"Dari awal memang sudah di jebak, kita ikuti permainan mereka."
"Siapa kutu?"
"Kamu tidak tahu siapa dia!" tatap Kris dengan wajah kesal.
"Aku tidak bisa menemukan identitasnya."
"Maka cari tahu sampai ketemu." Jawab Kris sinis.
Bianka melangkah lebih dulu dari rapi sambil berlari dengan diikuti Kris, mereka merasa jebakan yang bila mereka jalan santai banyak tombak yang akan menghantam tubuh mereka.
Bianka dan Kris sampai diakhir tembok, terdengar pertempuran dibalik dinding, suara yang sangat dikenali oleh Bianka. Kris sama kagetnya mendengar suara orang bertarung.
"Kita berada di asrama!"
Kristan menempelkan telinganya di dinding, langsung membuang kacamata nya, membuka baju kampungan yang dia pakai, merapikan rambutnya. Bianka masih fokus melihat wajah tampan dari cupu.
"Buka kacamata kamu, aku tahu itu memiliki sistem canggih."
Bianka memberikannya, dan melihat Kris melakukan fungsi kacamata dan berubah menjadi granat mini.
Bi langsung melangkah mundur, Kris menempelkan di dinding menekan kuat, sampai tengelam dan langsung mundur. Suara ledakan menghentikan pertempuran di dalam asrama.
Bianka langsung lompat naik diikuti oleh Kristan, Rindu binggung tapi langsung mengabaikan Bianka dan lanjut bertarung, Bianka juga langsung maju menyerang.
Semua berkumpul hanya kutu buku yang tidak ada, pertarungan gabungan antara Bianka dan Kristan terjadi, hampir ratusan yang masuk ke apartemen melawan 6 orang, sedangkan Reva asik meneliti Rinda diam menonton, Kei juga tidak menyerang karena menjaga Reva yang membuka kode keberadaan Lab. virus.
Banyak yang terkapar, tapi langsung tewas meminum racun yang sengaja mereka bawa, jika kalah langsung pilih mati.
Reva selesai..
Semua berkemas pergi malam ini juga dari asrama, mereka melihat kampus yang sudah dikuasai, yang memang dari awal semuanya sudah terpapar virus hanya saja belum semuanya menunjukkan gejala.
Dalam perjalanan memasuki hutan semuanya terdiam tidak ada yang berbicara sampai masuk tengah hutan dan langsung semuanya replek berlari sembunyi dibalik pohon berdiam mendengar siapa yang datang.
Rinda dalam keadaan marah langsung keluar dengan berteriak membuat hutan mencengkram karena sahut menyahut bunyi binatang, Clori langsung lari memeluk Bara.
Binatang buas mulai berdatangan membuat semuanya panik dan berkumpul menjadi satu, Rindu ingin menegur Rinda tapi dia takut, Rinda kalau marah menyeramkan.
"Hutan ini buatan Rinda, hewan buas disini juga terlatih Karena memang sengaja dimasukkan agar mahasiswa tidak ada yang berani masuk ke sini, para pembangkang juga sering dilemparkan di hutan ini untuk menjadi makanan hewan buas. Dan juga setiap orang yang dikabarkan dari kota ini hilang pasti tidak pernah ditemukan." Jelas Gerry.
"Lalu mengapa kita masuk kesini," teriak Reva.
Suara raungan membuat semuanya merinding, tidak lama hewan buas mulai pergi dan meninggalkan mereka semua.
"Mami! Rinda takut, ada hewan buas."
"Rinda, kamu yang manggil mereka." Ucap kesal Rindu.
"Mana ada! Rinda juga takut sama mereka, kak Rindu jahat mereka berdiri di depan Rinda tapi tidak menolong Rinda. Bagaimana kalau Rinda kencing di celana."
"Sudahlah! kurasa kita aman disini." kata Bara.
"Aman mata Lo soek...," jawab Reva melotot.
Mereka duduk disana dengan berkeliling, semua memberikan ide yang akan mereka lakukan.
"Kak Kris! mengapa kita harus kerja sama dengan mereka, kakak lupa Bianka the girls yang menyebabkan ayah menghilang."
"Diamlah." Teriak Gerry.
"Kita juga males kerja sama dengan kalian, cukup kita lagian kita jauh lebih kuat." Balas Rindu.
"Rindu! hentikan, jika ada yang tidak setuju silahkan gunakan cara kalian sendiri." Balas Bi.
***
Matahari terbit semuanya berkumpul menjalankan misi yang mereka susun tadi malam, mereka akan memasuki kampus memecahkan konsentrasi pemimpin yang menyerang mereka.
Bianka, Clori, Reva juga Kris akan memasuki markas yang sudah terlacak keberadaannya.
Di tim pertama dipimpin oleh Bara dan Rindu, tim kedua Kris dan Bianka.
"Rindu berhati-hatilah, jangan gegabah Kei kontrol Rindu."
Kei membalas dengan tersenyum, Rindu hanya mengerutkan keningnya dan melangkah lebih dulu keluar dari hutan diikuti yang lainnya.
Bianka dan timnya melangkah masuk hutan, tiba disana mereka binggung dengan hutan yang sama persis, bahkan tidak ada angin disana. Reva berjalan lebih dulu dan melihat cahaya kecil dan menyentuhnya tapi Bianka langsung menahan nya.
"Jangan disentuh, mereka tidak mungkin membuat jalan semudah ini."
Mata Clori memperhatikan daun yang terlihat paling berbeda tapi tersembunyi didekat pohon besar, dia menarik baju Kris dan menunjuk kearah sasarannya.
Bi menekan pohon dengan cincin milik bundanya dan langsung terbuka, mereka langsung masuk kedalam secara perlahan, sungguh luar biasa dibalik hutan ada teknologi canggih dan hebat, ruang laboratorium yang sungguh menakjubkannya.
"Bi cincin bunda hebat ya, tidak salah dia menjadi pemimpin mafia." Tawa Reva mengigat cerita Mommy nya.
Bi tidak memperdulikan ucapan Reva dia masih sibuk fokus melihat keadaan laboratorium. Kris menarik mereka semua melihat aktifitas didalamnya yang sedang sibuk membuat ramuan ataupun cairan aneh yang berwarna-warni.
"Reva kamu bergeraklah, Clori bantu Reva tunggu aba-aba dari Rindu baru kalian lepaskan dan aku dan Kris langsung menyerang. Ingat jangan ada kesalahan maka taruhan nyawa kami.
Reva mengaguk dan melangkah keluar bersama Clori mereka bersembunyi di balik perpohonan rimbun menghidupkan tabletnya dan mulai membobol sistem keadaan di Lab, agar Bianka dan Kris bisa menyamar.
****
TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA READER...
JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE....
ku kirim mawarny wlpun hanya setangkai