Sebelumnya perkenalkan, gue adalah Juan mahasiswa tingkat akhir salah satu kampus swasta.. Kota yang gue tinggali ini berada di Jawa Barat, tetapi kota tersebut menggunakan bahasa jawa pada mayoritas masyarakat nya..
Gue memiliki tinggi 168 cm dan berat badan 75 kg (sedikit gemuk hehe)
Cerita ini adalah kisah sekitar 2 tahun lalu ketika gue baru naik ke tingkat dua (semester 3). Pada semester 3 ini, gue akhirnya diizinkan untuk ngekos..
Penasaran dengan kehidupan nya tinggal di kosan? Yuk ikuti terus kisah nya, Update tiap hari gess..
beri like dan vote nya ya 🙏🏻🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 25
Dia bangun dari posisi tidur nya setelah melihat gue kaget. Kini posisi kami berdua duduk berhadapan..
"Iya sayang. Emang kenapa?" tanya dia sambil tersenyum
"Emm ehhh ini serius nih gak papa?" gue sedikit gugup karena baru pertama kali ini ingin mengambil perawan seorang wanita
Misel tak menjawab tapi malah mencium ku dengan lembut, tangan nya membelai adik kecil dengan lihai. Makin kama belaian nya berubah menjadi kocokan lembut yang membuat ku kenikmatan..
Adik kecil yang tadi nya ingin tidur, kini langsung berdiri tegak lagi karena belaian oleh Misel. Dia melepaskan kemeja gue sambil tetap berciuman, akhirnya kami berdua kini tanpa sehelai benang pun.
Ciuman Misel turun ke leher, dada, perut hingga ke adik kecil gue
"Ini nih yang dari dulu suka keras kalo lagi bareng aku ya, akhirnya bisa megang secara langsung" ucapnya sambil membelai-belai.
Misel langsung menjilatnya dengan lihai.. Dia menjilati semua bagian si Joni tak lupa juga dengan biji yang bergelantungan di jilat bak es krim..
Merasa kurang, dia mencoba memasukkan nya ke mulutnya. Kini hampir seluruhnya berada di dalam mulut dia.
Dia mengulum nya dengan sangat nikmat seakan sudah sering melakukan nya, gigi dia pun jarang banget menyentuh Joni.
Gue yang menikmati kuluman dia pun mendesis kenakan..
"Ah shiit.. Enak banget kuluman dia.. Serius ini dia masih p°rawan???" ucap gue dalam hati karena sedikit tidak percaya seorang p°rawan seperti dia memberikan kuluman senikmat itu.
Nafsu gue kian meningkat sehingga tak mau jika hanya diselesaikan dengan mulut saja..
Gw angkat kepala dia lalu mencium bibirnya.
Tangan kiri gue menuju kebawah lalu kembali memainkan jari di bibir itu nya yang mulus itu.
"Yang masukin" rengeknya setelah melepaskan lumatan dia
"Kamu yakin ingin melepaskan nya dengan seseorang seperti aku?" tanya gue memastikan
"Sayang.. Aku tau akan keputusanku.. Aku sayang kamu dan aku rela jika ini untukmu. Malah aku bahagia" ucapnya yang membuat hati gue langsung bersorak bahagia.
Mendengar jawaban nya itu, gue tersenyum lalu menuju tas gendong gue. Gue ambil kaus pendek hitam yang niat awalnya untuk pergi ke rental PES bareng temen kelas itu.
(Gue memang membawa tas gendong karena Misel ngajak jalan waktu gue sedang ngampus, tapi gue taruh di mobil aja tas itu selama kita jalan dan baru gue pakai ketika ke hotel ini)
Gue letakkan kaus di bawah bokong nya lalu langsung merebahkan Misel hingga kini kembali terpampang jelas di depan muka gue.
"Kenapa ditaruh kaus yang? Kamu gak percaya ya kalau aku masih perawan?" tanya nya
"Enggak sayang.. Aku percaya kok, percaya banget malah.. Ini sengaja biar gak kena denda kalau ada bercak darah di sprei hotel" penjelasan gue
"Oalahh. Yaudah ayok yang masukin mumpung aku masih basah banget nih" ucapnya sambil mengelus-elus miliknya sendiri.
Gw gesek-gesekkan di Joni ke miliknya.
"sayang masukin aja aku udah siap kok" ucapnya diiringi desahan dia
"Kamu udah yakin kan?" tanya gue memastikan.
Dia mengangguk sambil tersenyum untuk menjawab pertanyaan gue
Akhirnya gue dorong badan gue dengan perlahan. Baru kepala nya aja yang masuk dia sudah agak menjerit.
"Sakit yang?" tanya gue setelah mendengar jeritan kecil nya
"Nggak sayang.. Enak kok" jawabnya sambil tersenyum
Gue dorong kembali badan gue lalu merasakan ada selaput darah dia yang menghalangi. Akhirnya nafsu gue udah mengalahkan rasa kasihan ke Misel.
Gue dorong lagi hingga akhirnya masuk hampir semuanya dan merobek selaput darah nya. Lenguhan kerasnya terdengar saat si Joni masuk semua.
Jujur, gue juga merasakan sedikit ngilu sesaat karena baru kali ini merasakan sempit p°rawan. Tapi setelah masuk semu, gue merasakan nikmat setelah dinding itunya yang sempit meremas-remas adik kecil ku.
"Aahh ajgg enak bangeeett" teriak gue dalam hati
Melihat muka dia meringis menahan rasa sakit, gue dekati muka nya lalu mencium keningnya.. Air matanya mengalir membuat rasa kasihan gue datang kembali.
"Sayang.. Sakit yaa?? Mau udah aja? Aku kasihan sama kamu"
"iihhh jangan yaaangg.. Aku gak papa kok.. Malah aku bahagia sekarang" jawab nya lalu melingkarkan tangan dia di leher nya.
"Aku diemin dulu ya.. Aku gak mau liat kamu kesakitan.." ucap gue sembari mengusap-usap pipi nya
"He em yaang" dia masang ekspresi gemesin
Setelah beberapa saat kami hanya saling pandang.
"Yaangg" panggil Misel
Gue yang mengerti maksud panggilan itu, kembali mencium bibir dia dengan penuh rasa sayang. Dia sambut dengan lumatan mesra.. (serius ini lumatan mesra bukan lumatan nafsu hehe)
"Yaangg..ayoo" ucapnya singkat
Gue yang mengerti maksudnya itu langsung menggerakkan tubuh gue maju mundur dengan perlahan.. Dia sudah mendesah-desah walaupun hanya tempo pelan.. Tapi gue juga bisa melihat ekspresi dia yang kadang masih meringis kesakitan..
Lumayan lama gue mengg°nj°t Misel dengan perlahan, akhirnya desahan dia berubah menjadi keenakan..
"Masih sakit?"
"Nggak sayaaang malah enak banget" ucapnya.
Tak lama dari itu..
"Sayang aku mau keluar" ucapnya
Gue percepat temponya lalu merasakan dinding yang meremas-remas. Dia melenguh keras dia diiringi cairan cinta nya yang mengenai si Joni. dia sedikit terangkat sambil kedua lutut yang tadinya terbuka kini menjepit badan gue. Kepalanya mendongak keatas dan mata dia terpejam kemudian dia terlentang lemah.
"Ciee udah gak p°rawan nihh hehehe" ledek gue sambil mengusap-usap dahi dia yang dipenuhi keringat
"Biarin. Lagian si Juan nih nakal banget sampai ngambil pw anak orang" ledek dia balik
"Yeeee kan siapa yang minta" balas gue
Kami berdua tertawa sambil Joni masih terbenam di dalam liang dia
"Lanjut nih?" tanya ku sambil berekspresi seperti menantang dia
"lanjuuuuuutttt sayang" sahut nya sambil memeluk gue
"I love you sayang"
"Love you too" jawab gue
Akhirnya kami melanjutkan aktivitas bercinta hingga sama-sama merasakan puas. Aku memuntahkan si Joni di perutnya yang mulus.
Terlihat ada darah pw bercampur cairan cinta di adik kecil gue dan di mulut itunya yang kemudian menetes di kaus hitam yang sudah gue siapkan itu.
"Untung aja ada kaus.. Sayang banget kan kalo ngeluarin duit dua juta cuma gara-gara noda darah" pikir gue
"Sempit banget yang punya kamu" celetuk gue
Perasaan capek, lega, puas dan bahagia menjadi satu. Gue terduduk lemah, kami berdua ngos-ngosan dan mencoba mengambil nafas agar tenang.
Gue melihat joni yang mulai mengecil masih terdapat bekas darah pw, kemudian membersihkan nya dengan tisu yang berada di meja tv hotel. Setelah bersih, gue bersihkan juga punya Misel yang masih jelas terlihat ada bekas darah dia.
Gue rebahan di samping kiri Misel dan merentangkan tangan kanan gue agar digunakan nya sebagai bantal. Dia menyambut dengan memiringkan badan nya lalu memeluk gue dari samping.