NovelToon NovelToon
Negeri Para Penyihir

Negeri Para Penyihir

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Romansa Fantasi / Sistem / Epik Petualangan / EXO
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Karena pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasihnya, Bumi terlempar ke dunia penyihir, tempat dimana kekuatan sangat di perlukan untuk bertahan hidup.

Bumi diangkat menjadi anak seorang penyihir wanita paling berbakat era itu. Hidupnya mulai mengalami perubahan, berpetualang menantang maut dan berperang.

Meski semuanya tak lagi sama, Bumi masih menyimpan nama kekasihnya dalam hatinya, dia bertekad suatu hari nanti akan kembali dan meminta penjelasan.

Namun, gejolak besar yang terjadi di dunia penyihir membuat semuanya menjadi rumit. Masih banyak rahasia yang di simpan rapat, kabut misteri yang menyelimuti Bumi enggan menghilang. Lantas saat semuanya benar-benar tidak terkendali, masih adakah setitik harapan yang bisa diraih?

*

cerita ini murni ide author, jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat itu hanyalah fiktif belaka.

ig: @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Seperti yang diperintahkan oleh Analika, setelah selesai makan Bumi diantar ke ruang belajar. Ruangan ini berbentuk persegi, sepuluh rak buku setinggi manusia berjejer di dalamnya.

Buku-buku dari seluruh negeri tersusun rapi disana, membentuk suatu kesatuan yang apik dan indah.

Sejujurnya ruangan ini lebih cocok untuk Delima, gadis itu sangat suka membaca. Delima bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan bacaannya.

Sial! Bumi lagi-lagi mengingatnya, ia menggelengkan kepala mencoba mengusir bayangan Delima dari dalam kepalanya.

"Semua buku itu harus kau baca dan pahami, aku beri waktu satu bulan untuk membaca semuanya. Setelah satu bulan aku akan memeriksa dan mengujinya."Kata Analika menunjuk pada rak-rak yang berjejer. Setelah mengatakan itu ia segera pergi, meninggalkan bumi sendirian dengan beban baru.

Bulu kuduk Bumi berdiri, merinding. Setiap rak mungkin berisi sekitar seratus buku, jika dikali sepuluh maka Bumi harus membaca seribu buku dalam waktu satu bulan.

"Ini lebih buruk daripada kematian," gumam Bumi mulai menyesal menyetujui permintaan menjadi anak Analika. Ibunya itu sudah pergi setelah mengantarkannya, meninggalkannya sendirian bersama tumpukkan buku.

Bumi menghela nafas berkali-kali, ia tidak punya pilihan lain, mulai mengambil satu buku pada rak paling depan.

Meski di desa Laskar merah, kecerdasan Bumi melebihi anak-anak lainnya, ia tidak pernah suka membaca. Namun, sekarang mau tidak mau ia harus menyiksa dirinya disini dengan membaca buku yang tebal dan banyaknya tidak kira-kira.

Meski tidak suka membaca, Bumi berusaha mati-matian untuk tetap terjaga dan menyelesaikan membaca buku yang ia ambil. Berkali-kali menguap dan godaan untuk tidur berhasil ia tahan.

Buku pertama yang Bumi ambil adalah buku sejarah, negeri tempat dia berada sekarang bernama Terra maleficarum, terdiri dari tiga pulau utama dan lima puluh pulau kecil. Memiliki dua laut, satu di selatan dan satu lagi di barat. Di Terra terdapat satu kerajaan yaitu kerajaan Castaria, di pimpin oleh raja Rex Soren.

Terra di dominasi oleh penyihir, terdapat tujuh keluarga penyihir berdarah bangsawan, status mereka tinggi dan di hormati, hal ini merujuk pada darah mereka. Seperti klan Caeruleus berdarah biru, klan Aureus berdarah emas, klan Ater berdarah hitam, klan Erythro berdarah merah, Klan Viridis berdarah hijau, klan Xanthophoeniceus berdarah ungu dan klan Argenteus yang berdarah perak.

Bola mata mereka yang berwarna senada dengan darah mereka membuat para penyihir bisa dikenali dalam sekali lihat.

Saat ini penyihir terkuat nomor satu masih dipegang oleh klan Aureus, selain itu banyak juga keluarga mereka yang berkerja di pemerintahan sihir.

Sementara klan Caeruleus saat ini berada di urutan kedua terlemah, ini bukan karena kurangnya kemampuan tetapi karena tidak ada lagi anak yang sangat berbakat lahir di keluarga Caeruleus. Singkatnya, mereka kekurangan murid sehingga buku sihir mereka yang sangat terkenal sedikit yang mempelajari.

Selain itu, sihir dasar klan Caeruleus sangat sulit sehingga banyak anak-anak yang terjebak selama bertahun-tahun dalam mempelajari sihir dasar.

Meski terlemah secara keseluruhan, Caeruleus masih memiliki Dewi penyihir yang kecantikan dan kekuatannya sebagai seorang wanita sulit dicari tandingannya, yaitu Analika. Kekuatannya berada dalam lima besar di era ini. Sayang sekali, selain Analika tidak ada lagi keturunan Caeruleus yang masuk dua puluh besar.

Untuk mengusir rasa bosan membaca buku, Bumi meraih tablet diatas meja yang memuat berita seantero Terra. Ia memilih beberapa berita kemudian membacanya.

Seperti yang dikatakan Analika, saat Bumi melihat tablet yang berisi berita Terra, ia banyak menemukan artikel yang memuat tentang betapa ganasnya Analika.

Analika di nobatkan sebagai penyihir wanita paling ganas abad ini, semua orang dari klan yang lebih kuat dari Caeruleus lain mungkin bisa menghina semua penyihir berstatus Caeruleus. Namun, meskipun mereka memiliki banyak keberanian tidak akan ada yang berani menyinggung Analika.

Wanita berparas cantik itu tidak akan ikut campur dengan urusan yang tidak melibatkan dirinya. Tapi, jika tersinggung sedikit saja, bukit merah di Utara Terra telah menjadi bukti betapa ganasnya wanita cantik itu. Analika mengubah bukit merah menjadi danau biru gelap, indah dan elegan namun beracun. Dia meratakan bukit merah karena bersiteru dengan salah satu Dewi dari klan Erythro.

"Ternyata apa yang dia katakan bukanlah omong kosong,"Gumam Bumi meletakkan kembali tablet diatas meja, lalu melanjutkan kembali membaca.

Sejak hari itu Bumi tidak pernah beranjak dari ruang baca, ia hanya istirahat sebentar saat pelayan rumah mengantarkan makanan untuknya. Bahkan Bumi tidak peduli dengan penampilannya yang kotor karena sudah tidak mandi selama berhari-hari.

Meski sudah membaca dalam kecepatan kilat, Bumi hanya berhasil menyelesaikan sebanyak tujuh ratus buku dalam satu bulan.

Hari ini adalah hari terakhir yang diberikan Analika untuk menyelesaikan semua buku.

Tepat tengah hari pintu terbuka, Analika muncul disana memakai pakaian biru seperti biasa. Ini adalah pertama kalinya dalam satu bulan ini ia mengunjungi Bumi.

"Apa yang terjadi denganmu?"Tanya Analika heran, rambut Bumi sudah lebih panjang, matanya cekung dengan lingkaran hitam dibawahnya, ada bau tidak sedap dari badannya. Lelaki itu terlihat seperti pertapa yang sudah tidak mandi puluhan tahun.

"Aku hanya tertidur selama dua jam setiap harinya. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi, hanya bisa membaca sebanyak tujuh ratus buku."Bumi menjelaskan dengan wajah lelah yang kentara sekali.

"Pergilah mandi dan perbaiki penampilanmu."Perintah Analika, ia mendengus, "Lain kali jangan biarkan aku melihatmu seperti ini. Bagiku, kekuatan nomor satu dan penampilan nomor dua dan mereka harus setara."

"Iya, Bu."kepala Bumi tertunduk malu lantas segera beranjak pergi.

"Tidak buruk,"gumam Analika melirik pada tumpukan buku yang di selesaikan Bumi.

Selagi Bumi mandi, Analika membereskan ruang baca menggunakan mantra sihir. Kabut biru tipis menyelimuti seluruh ruangan dan saat kabut menghilang ruangan tersebut sudah bersih dan rapi. Buku-buku yang berserakan sudah kembali ke tempat semula.

Analika duduk diatas kursi dekat jendela, menunggu Bumi sembari melihat berita sekilas di tablet.

"Mereka selalu saja menulis berita buruk tentangku,"Dengus Analika malas saat tidak sengaja membaca judul artikel tentang dirinya yang menerobos masuk ke hutan larangan.

Hutan larangan dibuka sekali sepuluh tahun, masih ada dua tahun lagi sebelum hutan tersebut dibuka tetapi Analika sudah masuk kesana seenak jidat yang berakhir dengan ia menerima hukuman dari kementerian sihir.

Hukuman yang tidak terlalu berat bagi Analika yaitu dia harus pergi ke selatan, mengarungi lautan luas untuk memberantas iblis yang sedang menyusun kekuatan disana. Misi ini diberikan oleh kementrian sihir sebagai hukuman.

Dalam tiga hari lagi Analika harus pergi, jadi sebelum pergi ia harus memberi Bumi pembelajaran sihir dasar Caeruleus.

***

Jangan lupa like, komen dan vote..

1
Roti gulung
kok isi perutnya ilang /Skull/
biruu
💯
Ega
👍👍
Kevin
⭐⭐⭐⭐⭐
Alya
💯👍
Lunaire astrum
karya bagus
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀
bisa" lu mikir gitu bumi haha
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀
hah? cepet banget metong, dan lu makan kah isi perut dia del, makanya ilang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!