[ BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! ]
Jangan lupa follow sebelum membaca!
•
•
Anatari Renavold, seorang gadis modern di abad 21 yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Harus mati ketika menjalankan misi nya karena menyerahkan diri kepada musuh untuk menjaga rekan nya tetap hidup.
Alih-alih mati takdir justru berkata lain, dia diberi kesempatan hidup dengan terlempar ke zaman kerajaan.
Akankah anatari dapat melanjutkan hidupnya di zaman itu? Kisah apa yang akan terjadi di kehidupan barunya? Ayo saksikan perjalanan Anatari di kisah Permaisuri Kaisar
Jangan lupa like dan komen yaaa^^
See you readers
Pict : pinterest
Edit by me
________________________
⚠️WARNING⚠️
Cerita ini bukanlah cerita yang mengusung secara resmi pada kerajaan Cina atau negara manapun. ini murni karangan author, jadi jika ada sistem, adat dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan kerajaan biasanya harap dimengerti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kakama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 - Rencana
Pagi ini Xiao Shi sedang dalam perjalanan menuju istana Ibu Suri, pagi-pagi sekali dayang Ibu Suri sudah mendatangi kediaman nya, dan menyampaikan pesan bahwa dia diminta Ibu Suri untuk menemuinya setelah sarapan. Dan disinilah ia, di gazebo di belakang kediaman Ibu Suri.
Belakang kediaman Ibu Suri ini terlihat sangat asri dan indah. Danau buatan didepan nya terlihat sangat tenang, airnya juga jernih, banyak sekali ikan didalam nya. Sepertinya ini adalah taman khusus untuk Ibu Suri menenangkan diri.
" Kau disini juga?" suara seseorang membuatnya mengalihkan perhatiannya.
" Yang Mulia" Xiao Shi memberikan penghormatan nya pada Kaisar.
" Bangunlah"
" Terimakasih Yang Mulia"
" Apa ibu memanggilmu juga?" tanya Zhao.
" Benar, sepertinya ada yang ingin beliau bicarakan"
Zhao hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu datanglah seorang dayang, dia adalah dayang Ibu Suri yang tadi pagi.
" Hormat Yang Mulia Kaisar! Permaisuri!"
" Mana ibu?" tanya Zhao.
" Mohon maaf Yang Mulia, tapi Yang Mulia Ibu Suri mengatakan bahwa mendadak dia memiliki urusan sehingga tidak bisa bertemu dengan anda. Beliau juga mengatakan bahwa Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri bisa mengobrol dan menghabiskan waktu disini"
" Baiklah, terimakasih"
Dayang itu segera mengundurkan dirinya dan meninggalkan Xiao Shi juga Zhao berduaan disana.
" Saya rasa, saya akan menarik ucapan saya Yang Mulia" ucap Xiao Shi.
" Maksudmu?"
" Tadinya saya pikir Ibu memiliki sesuatu untuk dibicarakan. Tapi, mendengar apa yang dayangnya katakan sepertinya ini memanglah rencana Ibu agar kita bersama"
" Aku setuju denganmu" Zhao membenarkan apa yang dikatakan oleh Xiao Shi. Dia mengambil gelas dan menuangkan nya.
" Duduklah, temani aku minum teh disini"
Xiao Shi terperangah. Apa ini? Dia pikir mungkin Zhao akan langsung pergi. Kenapa malah tetap disini dan memintanya minum teh bersama? Sial. Tidak alasan untuk Xiao Shi menolak, mau tidak mau dia harus duduk dan meminum teh yang sudah dituangkan oleh Kaisarnya itu.
" Terimakasih Yang Mulia" Xiao Shi meminum teh nya dengan sangat anggun, dan berkharisma.
" Kau tau? Ini adalah tempat Ayah dan Ibu biasa menghabiskan waktu bersama dulu." Zhao menjelaskan nya dengan wajah yang sendu. Sepertinya dia merindukan ayahnya.
" Apa anda merindukan mendiang Kaisar Yang Mulia?" tanya Xiao Shi. Raut wajah Zhao tidak bisa disembunyikan, terlihat bahwa dia memang merindukan ayahnya.
" Sedikit. Aku tidak memiliki terlalu banyak waktu dengan Ayahku, jadi bisa dikatakan bukan merindukan nya. Aku hanya merasa tidak memiliki sosok ayah dalam hidupku."
Xiao Shi hanya diam, tidak tahu harus berkata apa.
" Kau masih memiliki Ayah dan Ibu, bahkan kau juga memiliki Kakak. Kau sangat beruntung Permaisuri"
" Anda benar Yang Mulia, saya sangat bersyukur akan hal itu"
Zhao mengangguk-anggukan kepalanya. " Boleh aku bertanya Permaisuri?"
" Tentu Yang Mulia"
Zhao bangkit dari duduknya dan melihat ke arah ikan-ikan yang sedang bergerak kesana-kemari, " Aku yakin kau sudah mendengar seperti apa perangai dari Selir Agung. Melihat tindakanmu kemarin, tidak kah kau khawatir akan apa yang terjadi pada dirimu?"
Xiao Shi tersenyum dan menghampiri Zhao, berdiri disampingnya. " Khawatir? Saya rasa anda salah Yang Mulia"
Zhao menoleh dan menatap Xiao Shi, " Salah? Kenapa aku salah"
" Benar, kenapa anda berpikir saya harus khawatir ketika saya sendiri bahkan pernah menantang seorang kaisar berduel"
" Hahahaha kau benar, aku hampir melupakan nya."
" Jadi Yang Mulia, kupikir hanya mengingatkan mengenai sopan santun nya sebagai senior istana dalam tidak perlu membuat diri ini terlalu khawatir."
" Baiklah, tapi kau harus tetap berhati-hati"
" Anda mengkhawatirkanku Yang Mulia?"
" Aku hanya mengingatkan dirimu" ucap Zhao sambil memalingkan wajahnya. Xiao Shi hanya tersenyum melihatnya.
" Terimakasih atas perhatianmu Yang Mulia."
" Hmm, baiklah aku akan pergi, ada hal yang harus diurus. Jika kau masih ingin disini, nikmatilah. Aku pergi"
" Baik Yang Mulia"
Zhao melenggang pergi, dan Xiao Shi memberikan penghormatan nya. Dia melihat punggung Zhao yang mulai menjauh. Tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing, tiba-tiba dia merasa mengingat sesuatu. Punggung itu, punggung itu terasa tidak asing baginya. Cara dia berjalan dan postur tubuhnya tidaklah asing untuknya.
Samar-samar seseorang memasuki ingatan Xiao Shi secara paksa, seorang lelaki yang memiliki postur tubuh seperti Kaisar Zhao, tapi itu bukan dia. Lelaki itu memakai pakaian yang sederhana dan polos, namun dia memakai jubah yang sangat indah. Rambut pria itu dibiarkan tergerai, dia juga menggenggam pedang ditangan nya. Xiao Shi tidak bisa melihat wajahnya, dia hanya melihatnya dari belakang. Siapa dia? Siapa lelaki ini? Kenapa lelaki ini ada dalam ingatan nya?
*^*
" Simpan ini baik-baik. Kau harus menggunakan nya disaat yang tepat" Mentri Yun memberikan sesuatu yang dibungkus kain pada putrinya.
" Apa kau yakin ayah?"
" Tentu, dan pastikan kau selalu meminum tonik yang aku berikan nantinya"
" Ramuan? Untuk apa?"
" Kau hanya perlu meminumnya Mao'er. Aku tidak mungkin membahayakanmu"
" Baiklah Ayah, aku akan mengikuti semua saranmu"
" Itu baru Putriku" Mentri Yun mengelus rambut putrinya.
" Tapi Ayah! Bagaimana dengan Perempuan sialan itu? Apa kita tidak akan melakukan sesuatu?"
" Kau tenang saja, ayah akan melakukan nya besok"
" Besok? Bagaimana bisa?"
" Besok para Mentri akan mengadakan jamuan sebagai bentuk menyambut wanita itu. Jadi, otomatis dia akan datang. Akan kubuat dia malu didepan Kaisar besok"
Mentri Yun dan putrinya tersenyum angkuh. Besok akan menjadi awal dari kehancuran Xiao Shi, dan Menteri Yun sudah merencanakan semuanya baik-baik.
Kabar tentang akan terjadinya suatu hal pada Xiao Shi di acara jamuan besok sudah didengar olehnya. Tentu saja, anak buahnya langsung pergi untuk melaporkan itu padanya.
" Jadi, apa yang dia berikan pada Selir itu?" tanya Xiao Shi pada pria berbaju hitam didepannya.
" Itu adalah ramuan untuk meningkatkan hasrat"
Xiao Shi mengernyitkan dahinya," Jadi, Yun itu berusaha untuk memberikan ramuan itu pada Kaisar agar Kaisar menyentuhnya?"
" Benar Permaisuri"
" Sungguh menyedihkan. Lalu tonik itu?"
" Itu adalah tonik untuk menyuburkan kandungan"
" Aku mengerti, jadi dia akan meminum toniknya agar saat Kaisar menyentuhnya dia dapat langsung mengandung"
Xiao Shi mengangguk-anggukan kepalanya. " Kau boleh pergi. Tetap laporkan segala sesuatunya padaku"
Pria berbaju hitam tadi mengangguk dan langsung menghilang begitu saja. Yuan dan Feng Yue yang sedari tadi diam kini mulai mendekatkan diri pada Xiao Shi.
" Apa yang akan anda lakukan sekarang Yang Mulia?" tanya Yuan.
" Tidak, ada. Kita diam saja"
" Tidakkah anda ingin merebut ramuan itu? Bagaimana jika Kaisar benar-benar menyentuhnya Yang Mulia?" Yuan panik, dia tidah habis pikir dengan Xiao Shi.
" Maka biarkan itu terjadi, jika benar dia melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu bukanlah miliknya, anak itu tetap milikku. Walaupun seorang selir melahirkan seorang anak, hak anak itu ada padaku."
" Tapi Yang Mulia, bagaimana jika dia menjadi penerus Kaisar nantinya"
" Tidak apa-apa. Itu berarti sepenuhnya hak akan anak itu jatuh padaku, Yun hanya melahirkan seorang anak saja untukku. Bukankah itu bagus? Aku tidak akan kesakitan karna melahirkan"
" Yang Mulia..." Yuan mendesah pasrah.
" Yuan, walaupun anak itu menjadi penerus, bukan berarti Yun akan menjadi Ibu Suri nantinya. Aku masih hidup, siapapun yang menjadi penerus Kaisar nantinya tidak akan bisa menggeser posisiku. Kau pikir aku akan mudah disingkirkan? Aku tau kau mengenalku dengan baik. Jadi jangan terlalu khawatir,,, semenjak kita kesini kau selalu khawatir berlebihan, seperti aku ini orang yang tidak berdaya"
" Maa-maafkan saya Yang Mulia,,saya hanya—"
" Sudahlah, aku mengerti kenapa kau seperti itu. Tidak perlu dibahas....Feng Yue, aku ingin seluruh catatan mengenai Mentri Yun sekarang"
" Baik Yang Mulia"
|
|
|
|
|
bersambung....
kagak paham g, emang si Yanran cwok ya, trus mreka guy
isa ae lo thor