Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Sanksi
Raffi kembali bersuara. Dia menceritakan kejahatan yang diterima Viera sejak menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Tak lupa Raffi menyebutkan akan memberikan peringatan tegas kepada tersangka pembullyan tanpa pandang bulu.
Bisik-bisik para siswa semakin terdengar jelas. Mereka menebak jika tersangka pembullyan tersebut benar adalah Putri karena mereka sempat mendengar kabar jika beberapa hari yang lalu Putri sempat melakukan kekerasan fisik pada Viera di kamar mandi.
"Untuk saat ini saya tidak akan menyebutkan siapa orangnya dan hanya akan melakukan tindakan tegas sebagai hukuman di sekolah. Tapi, jika suatu saat nanti saya mendengar kembali jika terjadi aksi pembullyan lagi di sekolah ini, saya tidak akan tinggal diam, saya akan membawa kasus pembullyan itu ke ranah hukum!" Kata Raffi tegas. Jika tidak mempertimbangkan nasib sekolah tersebut akan terancam, dia pasti sudah menyeret pelaku pembullyan tersebut ke ranah hukum agar pelaku pembullyan bisa merasakan efek jera secara maksimal.
Bulu kuduk Putri terasa merinding. Pun dengan telapak tangannya yang mulai terasa basah akibat rasa gugupnya. Dia sadar betul jika hanya dirinya lah yang menjadi pelaku pembullyan pada Putri. Dan sudah dapat dipastikan jika dirinyalah yang akan diberikan hukuman oleh kepala sekolah.
Dan benar saja dugaan Putri tersebut. Baru beberapa saat para siswa dibubarkan, dia sudah mendapatkan panggilan dari kepala sekolah untuk menemuinya di ruangannya.
"Wina, bagaimana ini?" Wajah Niki nampak resah. Sebab bukan hanya Putri saja yang menjadi pelaku pembullyan pada Viera, tapi mereka juga.
"Aku juga tidak tahu. Semoga saja Putri tidak menyeret nama kita dalam permasalahannya." Harap Wina.
Niki merasa tidak yakin. Jika Putri terkena masalah, wanita itu pasti tidak akan membiarkan mereka hidup tenang dan pasti akan menyeret nama mereka juga.
"Agh, kenapa kepala sekolah sekarang tidak bisa diandalkan sih." Gerutu Niki merasa sebal karena kejahatan mereka bisa terungkap di depan umum sementara selama ini mereka merasa bebas dan tenang saat melakukan pembullyan pada Viera karena ada bekingan kepala sekolah yang notabenenya adalah tantenya Putri.
**
Di dalam ruangan kepala sekolah, Putri nampak disidang oleh Raffi beserta kepala sekolah. Wanita yang berstatus tante dari Putri tersebut nampak tidak memberikan pembelaan pada Putri saat Raffi mencecar Putri dengan berbagai tuduhan.
"Saya benar-benar tidak habis pikir sama kamu. Masih berusia remaja seperti saat ini saja kamu sudah berani bersikap kasar seperti ini pada teman kamu sendiri!" Kata Raffi.
Putri hanya diam. Di dalam hati dia mengumpati Viera karena sudah berani mengadukannya pada Raffi hingga membuatnya dipermalukan seperti saat ini.
"Apa kamu mau menjadi preman di sekolah ini? Jika benar begitu, lebih baik kamu berhenti saja bersekolah di sini dan jadi preman di luar sana!" Tegas Raffi.
Putri masih terdiam. Kali ini dia benar-benar tidak dapat berkata-kata atau sekedar bersilat lidah.
Sementara Viera, wanita itu nampak menunduk takut. Sebenarnya dia tidak ingin Putri diproses seperti saat ini. Sebab, dia merasa cemas jika wanita itu nantinya akan merasa dendam dan bisa saja melakukan hal tak terduga yang lebih kejam nantinya.
Raffi yang tidak ingin terlalu banyak berbicara akhirnya menyerahkan keputusan kepada sekolah untuk memberikan hukuman pada Putri.
"Putri, sebagai hukuman atas sikap buruk kamu pada Viera, maka mulai besok kamu saya skor dari sekolah sampai satu minggu ke depan." Kata kepala sekolah tegas tanpa peduli jika Putri adalah keponakannya. Ya, dia memang harus bersikap tegas di depan Raffi jika masih ingin repurtasinya bagus di sekolah tersebut dan karirnya tidak terancam.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗