Gadis Bocil Milik Ceo Tampan

   Hana sedang berjalan sore itu dan tiba-tiba mendapat telpon dari Alex

" Halo han, kamu dimana?"

" Halo mas, aku sedang berjalan pulang, kenapa?"

" Bisa kah kita bertemu sebentar?"

" Bisa mas, dimana emangnya"

" Cafe dekat tempat kerja kamu"

" Oke, aku juga sudah dekat "

" Baiklah, langsung masuk saja , aku berada di dalam cafe"

Tak lama hana telah sampai, melihat Hana  dari kejauhan alex segera melambaikan tangan dan Hana pun segera menghampiri Alex

" Siapa gadis kecil itu yang tersenyum padamu Lex?" Tanya Ivhana

" Itu Lihana mbak?"

" Apaaaa? Jangan bercanda kamu Alex?"

" Hana, kamu sudah datang, ayo duduk" ucap Alex

" Terima kasih mas" jawabnya  tersenyum

" Oiya han, ini kenalin mbak ivhana"

" Halo mbak, saya Hana" ucapnya menyodorkan tangan nya

" Hay , aku Ivhana" ucapnya tersenyum juga

" Kamu ada hubungan apa sama dylan?" Tanya ivhana tanpa basa-basi

" Gak ada hubungan apa-apa kok mbak"

" Kamu suka sama dylan?"

" Tidak, aku tidak menyukainya" jawaban hana membuat ivhana tercengang dan sedikit terkejut mendengar jawaban hana

" Kamu serius tidak menyukai dylan?" Tanyanya sekali lagi karena masih tak percaya

" Iya mbak, aku sangat serius "

" Mas Alex, apa sudah tak ada yang perlu di bicarakan? Kalo emang iya aku mau pamit, mau pulang" ucapnya merasa gak nyaman dengan situasi

" Gimana? Masih ada pertanyaan?" Tanya Alex pada ivhana

" Gak ada lagi lex, dia sudah menjawab pertanyaan ku"

" Ya sudah saya permisi ya mbak, mas"

" Hati-hati ya hana, maaf membuatmu repot menemui kami" ucap Alex

" Shiiip" ucapan itu adalah ciri khas hana sembari mengangkat satu jempol nya

" Lex, ada apa dengan sahabat mu, bisa-bisanya dia menyukai gadis kecil itu?" Tanya ivhana tak percaya

" Kenapa mbak? Mbak gak suka sama dia?"

" Bukan gak suka, hanya saja aku takut orang akan berpikir bahwa dylan seorang pedofil"

" Hahahaha... Bisa-bisanya mbak berpikiran sampai ke situ " ucap Alex tertawa merasa sangat lucu dengan jawaban ivhana

" Tapi aku senang karena gadis itu bisa membuat dylan ceria" ucap ivhana menatap kepergian hana

*******

Sementara di tempat Celine

" Mah, apa belum ada kepastian dari keluarga dylan tentang pernikahanku?" Tanya Celine pada mamahnya

" Mama juga kurang tau, bahkan mereka juga belum tau pasti karena mereka masih menunggu jawaban dan keputusan dari dylan sayang" jawab mamahnya

" Kenapa mereka harus menunggu keputusan dan jawaban dylan sih? Kan mereka orang tuanya harusnya mereka yang menentukan, gimana sih? Trus mamah sama papah juga salah sih kenapa gak desak mereka saja, apa mamah gak mau jadi besannya om Baskoro dan Tante riana?" Ucap Celine terlihat kesal

" Makanya kamu juga jadi anak harus bantu orangtua, kamu harusnya tuh pepet terus si dylan itu, kalo perlu ajak dia menginap di hotel" bisik mamahnya

" Wah... Ide bagus tuh mah, baiklah aku akan mencari cara agar bisa membujuknya untuk menginap di hotel denganku " jawab Celine membayangkan hal itu akan terjadi

   Sementara dylan telah kembali ke dalam kamar kost hana

" Baiklah ini saatnya aku menggantikan posisimu" ucap dylan pada pria standee dengan senyum sinis nya

" Terlihat lebih tampan" ucapnya tersenyum kemudian beranjak keluar namun sebelumnya dia sengaja meletakkan buket bunga mawar berwarna ungu yang cukup besar di atas kasur hana

   Untung saja dylan telah pergi karena tak lama setelah itu hana pun kembali ke kostnya, dia sangat terkejut saat membuka pintu kamarnya dan mendapati sebuah buket besar dengan bunga mawar ungu di atas kasurnya

" Siapa yang menyimpan bunga di kasurku? Apakah dylan? Tapi bagaimana dia bisa masuk?"  Tanya nya sedikit berpikir

" Bu Risti, ya pasti Bu Risti yang memberikan kunci cadangan untuk nya " ucap hana kemudian berlari ke rumah Bu Risti

" Assalamualaikum Bu risti" ucap hana

" Wa'alaikum salam, hana ada apa?"

" Maaf Bu, tadi dylan datang ke sini? Apakah ibu memberinya kunci cadangan ?"

" Iya nak hana ibu minta maaf soalnya nak dylan bilang kamu sendiri yang memintanya masuk ke sana karena melupakan sesuatu tapi dia lupa meminta kuncinya padamu" jawabnya berbohong

" Harusnya kan ibu menghubungi saya "

" Tapi kan tadi waktu itu nak dylan sedang ngobrol denganmu di telepon?" Jawabnya masih berbohong

" Astagaaa..."

" Ya sudah Bu, saya permisi " ucap hana kembali ke dalam kamarnya dengan rasa dongkol